VOLATILITAS INFLASI DAERAH DI INDONESIA: FENOMENA MONETER ATAU FISKAL?
(Paula Adiati Trisdian, Yulius Pratomo, Birgitta Dian Saraswati)
DOI : 10.24246/kritis.v24i1p76-89
- Volume: 24,
Issue: 1,
Sitasi : 0 11-Aug-2016
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
This research aims to analyse the regional inflation volatility in Indonesia for the period of 1999-2009 from both monetary and fiscal sides. The data employed in this study are regional panel data consisting of 275 observations picked from several publications. The method of analysis used in this study is Fixed Effect Model. The proxy of monetary side is outstanding of loans in Rupiah and Foreign Currency of commercial and rural banks by project location of Provinces, and fiscal side is local government debt. This research finds both monetary and fiscal sides have positive relationship with the inflation volatility in Indonesia. However, only monetary side which has significant impact, but fiscal side does not. This finding further shows that the regional inflation in Indonesia is still a monetary phenomenon. Therefore, the solution to controll regional inflation in Indonesia is to manage credit rationing conducting by commercial and rural banks for every province.
|
0 |
2016 |
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas var Ayamurasaki) SELAMA PENYIMPANAN SUHU 4'C
(Veronika Merianti, Kukuk Yudiono, Sri Susilowati)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.22
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Penyimpanan pada suhu dingin merupakan salah satu cara mempertahankan kesegaran ubi jalar ungu Ayamurasaki. Pendinginan akan memperlambat atau mencegah terjadinya kerusakan yang tidak diinginkan tanpa menimbulkan gangguan pada proses pematangan dan memperlambat perubahan yang tidak diinginkan selama penyimpanan suhu dingin. Penyimpanan suhu dingin khususnya pada suhu 40C dapat memperpanjang masa hidup jaringan-jaringan dalam bahan pangan tersebut karena aktivitas respirasi menurun dan menghambat aktivitas mikroorganisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas Var Ayamurasaki) Selama Penyimpanan Suhu 40C. Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Diduga lamapenyimpanan suhu dingin mengalami peningkatan terhadap kandungan senyawaantioksidan khususnya senyawa antosianin yang terdapat dalam ubi jalar ungu(Ayamurasaki). Tempat dan waktu penelitian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Katolik Widya Karya Malang pada bulan Maret 2014. Rancangan penelitian yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan lama penyimpanan pada suhu 40C terdiri dari 4 (empat) level. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Variabel penelitian adalah aktivitas antioksidan, kadar antosianin dan kadar gula. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan uji F dengan menggunakan F Tabel 5% dan 1% untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa penyimpanan suhu 40C berpengaruh sangat nyata pada taraf 1% untuk aktivitas antioksidan, kadar antosianin dan kadar gula. Hasil yang tertinggi pada penyimpanan suhu 40C dari setiap perlakuan adalah pada hari ke 15 yang menghasilkan aktivitas antioksidan 272,061%, kadar antosianin 761,059gr/kg dan kadar gula 55,333%.Kata Kunci : Penyimpanan, Antioksidan, Antosianin, Gula
|
0 |
2015 |
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI UBI JALAR MADU (Ipomoea batatas L. var. Cilembu) Studi Kasus di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
(Efranis Manao, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.17
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Ipomoea batatas L. var Cilembu merupakan salah satu varietas ubi jalar madu yang mengandung karbohidrat. Masalah dalam usahatani komoditi ini adalah daya beliinput oleh petani sehingga mempengaruhi penggunaan input antara lain pupuk, tenaga kerja, pestisida, Masalah penelitian ini adalah : bagaimanakah efisiensi penggunaan inputdan apakah usahatani ubi jalar madu ini sudah menguntungkan.Responden penelitian adalah 42 petani yang dipilih secara acak sederhana dari 70 petani ubi jalar madu di lokasi penelitian. Teknik sampling yang yang digunakan adalah acak sederhana.. Untuk menguji efisiensi penggunaan input dilakukan melalui analisis efisiensi yang meliputi analisis efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi. Selanjutnya untuk mengetahui keuntungan usahatani ini dilakukan analisis biaya dan pendapatan..Hasil penelitian menunjukkan hampir semua input yang diteliti dalam usahatani ubi jalar madu belum efisien secara baik secara efisiensi teknis, efisiensi harga maupun efisiensi ekonomis kecuali jumlah pestisida yang digunakan sudah tidak efisien secara teknis dan harga, sehingga penggunaan pestisida harus dikurangi.. Hasil analisis biaya dan pendapatan menunjukkan bahwa produksi usahatani ubi jalar madu di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang sudah menguntungkan karenapenerimaan (Total Revenue) lebih besar dari pada biaya ( Total Cost) yang dikeluarkanKata Kunci: efisiensi, usahatani, keuntungan dan ubi jalar madu
|
0 |
2015 |
ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU (Manihot utilissima L.) SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK SINGKONG ( Studi Kasus di Home Industry GK Oro Orodowo Malang )
(Nasarius Sengi, Lisa Kurniawati, Maria Puri Nurani)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.19
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Nilai tambah merupakan penambahan nilai suatu produk sebelum dilakukan proses produksi dengan setelah dilakukan proses produksi. Pengolahan ubi kayu menjadi keripik singkong adalah untuk meningkatkan keawetan ubi kayu sehingga layak untuk dikonsumsi dan mengubah bentuk dari produk primer menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses produksi, maka akan dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan tanpa melalui proses produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ;(1). Untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari produk ubi kayu menjadi keripik singkong. (2). Untuk mengetahui efisiensi proses produksi pengolahan singkong menjadi kripik singkong. (3). Untuk mengetahui usaha pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan Besarnya nilai tambah pada suatu produk dipengaruhi oleh besarnya nilai produk, harga bahan baku, serta sumbangan input lain. Maka diperoleh besarnya rata-rata nilai tambah yaitu sebesar Rp 2.082,- per kilogram atau 0,25 % dari nilai produksi.Berdasarkan analisis efisiensi teknis, bahan baku sudah efisien karena nilai koefisien regresi bahan baku 0,475 elastisitas produksi bernilai positif yaitu (0< ? <1).Berdasarkan analisis efisiensi harga, rasio NPMx/Px dari faktor produksi bahan baku 2,469 belum efisien karena faktor produksi bahan baku lebih besar dari satu. Berdasarkan analisis efisiensi ekonomis Faktor produksi biaya total 0,00 tidak efisien karena faktor produksi biaya total lebih kecil dari satu (<1). Pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan karena R/C rasio > 0 berarti agroindustri keripik singkong yang diusahakan menguntungkan yaitu 1,15. Kata kunci : Nilai Tambah, Efisiensi, Keuntungan
|
0 |
2015 |
ANALISIS TINGKAT KONSUMSI UMBI-UMBIAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Rw 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang)
(Elisabeth Ngilawayan, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.18
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Tanaman umbi-umbian adalah tanaman yang mengandung 20% karbohidrat yang merupakan hasil tanaman sumber karbohidarat di samping padi-padian dan jagung, Sebagai sumber karbohidrat yang baik sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat atau rumah tangga .Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi apakah yang mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga dan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi apakah yang paling dominan mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga di RW 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.Variabel penelitian adalah jumlah pembelian umbi-umbian, pengeluaran rumah tangga, harga umbi-umbian, harga beras, pendidikan ibu rumah tangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-maising variabel dilakukan uji F dan uji t (0,05) dan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh dilakukan uji koifisien (?). Hasil analisis uji Fhitung 16,308?Ftabel2,90atausignifikan Fhitung0,00< 0,05. Menunjukan sacara bersama-sama berpengaruh yang signifikan nyata terhadap pengeluaran rumah tangga (X1), harga umbi-umbian (X2), harga beras (X3), pendidikan ibu rumah tangga (X4), dan jumlah anggota rumah tangga (X5) terhadap jumlah pembelian umbi-umbian. Hasil analisis uji t dari Variabel pengeluaran ibu rumah tangga (X1) thitung 8,427>ttabel 1,753, Variabel harga umbi-umbian (X2) thitung-4,046>ttabel1,753, Variabel harga beras (X3) thitung -3,05>ttabel1,753,Variabel pendidikan ibu rumah tangga (X4) thitung-5,41>ttabel1,753,Variabel jumlah anggota keluarga (X5) thitung 6,91>ttabel 1,753. Menunjukan adanya pengaruh yang signifikan nyata terhadap variabel dependen. Hasil analisis uji (?) pengaruh variabel yang paling dominan yaitu pengeluaran rumah tangga 1.158.Kata Kunci: Konsumsi, Umbi-umbian, Rumah Tangga
|
0 |
2015 |
PENGARUH SUHU VACUUM DRYING TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki) YANG DIENKAPSULASI DENGAN MALTODEKSTRIN
(Arnoldus Alvin, Kukuk Yudiono, Sri Susilowati)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.16
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia menjadikan Negara yang subur dan beranekaragam flora dan fauna. Salah satu komoditas tanaman pangan yang banyak diproduksi di Indonesia adalah ubi jalar. Ubi jalar (Ipomoea batatas L. ) merupakan sumber pangan penting dan potensial untuk dijadikan pakan dan bahan baku industri.Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan bahan. Proses ekstraksi mempunyai bagian utama yaitu pelarut dan bahan utama. Ekstraksi antosianin dari dalam jaringan ubi jalar ungu dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil ekstraksi selanjutnya dienkapsulasi dengan menggunakan maltodekstrin. Setelah itu dikeringkan dalam alat pengering vakum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu vacuum drying terhadap ekstraksi antosianin ubi jalar ungu (ipomea batatas var ayamurasaki) yang dienkapsulasi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 (satu) faktor yaitu faktor suhu yang terdiri dari 3 (tiga) level. Hasil rerata paling tinggi total antosianin didapat dari suhu 400C sebesar 166 mg/100g, aktivitas antioksidan didapat dari suhu 400C sebesar 24,00%, derajat kecerahan (L*) didapat dari suhu 400C sebesar 62,43, derajat kemerahan (a*) didapat dari suhu 400C sebesar 33,63, derajat kekuningan (b*) didapat dari suhu 600C sebesar 5,20, dan kadar air didapat dari suhu 400C sebesar 3,49.Kata kunci: Antosianin, Ubi Jalar, Suhu, Enkapsulasi
|
0 |
2015 |
ENCAPSULATION OF ANTHOCYANIN EXTRACT OF PURPLE SWEET POTATO VARIETY AYAMURASAKI (Overview of Anthocyanin Extract Comparison with Maltodextrin)
(Serfansius Laia, Kukuk Yudiono, Sri Susilowati)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.21
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Enkapsulasi antosianin menggunakan metode vacuum drying adalah pembentukan butiran-butiran bubuk, sehingga perlu ditambahkan bahan pengisi (filler). Enkapsulasi ekstrak antosianin dari ubi jalar ungu perlu padatan dari maltodekstrin untuk menangkap warna dan menyalut antosianin. Tujuan enkapsulasi adalah melindungi zat aktif dari faktor eksternal seperti suhu, kelembapan, interaksi dengan zat lain, atau radiasi UV, mereduksi evaporasi atau perpindahan zat aktif ke lingkungan, serta melindungi sifat tertentu dari zat aktif, seperti bau, flavour, dan aktivitas katalitik, serta mengubah bentuk cairan menjadi padatan yang lebih mudah dalam penangan. Pewarna makanan merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang cukup penting bagi industri pangan karena peranannya untuk memperbaiki penampakan makanan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), disusun dengan 1 (satu) faktor yaitu perbandingan ekstrak antosianin dengan maltodekstrin (ml/g). Terdiri dari 3 (tiga) perlakuan dan 3 (tiga) ulangan. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah kadar antosianin, aktivitas antioksidan dan warna (kecerahan L*, kemerahan a* dan kekuningan b*). Hasil penelitian perbandingan ekstrak antosianin dengan maltodekstrin yaitu 1:2,0; 1:2,5 dan 1:3,0. Hasil pehitungan analisis ragam pada enkapsulasi ekstrak antosianin ubi ungu diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan 1:2,0 dengan nilai kadar antosianin sebesar 145,473 mg/g, aktivitas antioksidan sebesar 23,470%, kemerahan (a*) sebesar 35,367, dan kekuningan (b*) sebesar 5,867 sedangkan kecerahan (L*) tertinggi sebesar 64,967 diperoleh pada perlakuan 1:3,0. Semakin tinggi rasio ekstrak antosianin dan maltodekstrin akan berpengaruh pada kadar antosianin, aktivitas antioksidan dan warna hasil akhir.Kata kunci : Ubi jalar varietas Ayamurasaki, ekstrak antosianin, enkapsulasi, maltodekstrin.
|
0 |
2015 |
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas var Ayamurasaki) SELAMA PERKECAMBAHAN
(Yohana Eurensiani Kurnia, Kukuk Yudiono, Sri Susilowati)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.23
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa pemberi elektron (electron donor), dalam arti biologis antioksidan adalah semua senyawa yang dapat meredam radikal bebas dan reactive oxygen species (ROS) yang bersifat oksidan termasuk protein pengikat logam. Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang ada pada tanaman. Perkecambahan adalah serangkaian peristiwa penting yang terjadi sejak biji dorman sampai menjadi bibit yang sedang tumbuh (Copeland, 1976). Perkecambahan dapat meningkatkan daya cerna bagi manusia karena adanya proses yaitu katabolisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ubi jalar ungu Ipomea batatas var Ayamurasaki selama masa perkecambahan. Senyawa antioksidan yang dimaksud adalah antosianin. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) karena bersifat homogen. Perlakuan perkecambahan dengan terdiri dari 4 (empat) level: perkecambahan selama 0 hari (kurang dari 24 jam), perkecambahan selama 5 hari, perkecambahan selama 10 hari dan perkecambahan selama 15 hari. Variabel penelitian adalah aktivitas antioksidan, antosianin dan kadar gula. Untuk mengetahui pengaruh dari masing –masing perlakuan dilakukan uji F (F tabel 5% dan 1%) dan untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perkecambahan berpengaruh sangat nyata pada taraf 1% untuk kadar gula, kadar antosianin dan aktivitas antioksidan. Level dari perlakuan perkecambahan yang direkomendasikan untuk dilakukan sehingga menghasilkan kadar gula, kadar antosianin dan aktivitas antioksidan yang tinggi adalah level 4 (perkecambahan selama 15 hari) yang menghasilkan kadar gula 18%, antosianin 199,680 gr/kg dan aktivitas antioksidan 81,424%. Kata Kunci: perkecambahan, antioksidan, antosianin, kadar gula.
|
0 |
2015 |
EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Manihot utilissima) (Studi Kasus di Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang)
(Redemptus Burak Wellan, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v1i1.14
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Dec-2014
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Produksi ubi kayu dapat dicapai secara optimal apabila penggunaan input produksi dilaksanakan dengan baik serta sesuai dengan sistem usahatani. Salah satu daerah di Kabupaten Malang yang melakukan usahatani ubi kayu adalah Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisisensi produksi dan pendapatan usahatani ubi kayu di daerah tersebut. Berdasarkan analisis efisiensi teknis luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien. Sedangkan jumlah bibit, pupuk buatan atau kimia, dan tenaga kerja belum efisien. Untuk efisiensi harga, faktor produksi dan luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien karena rasiokurang dari satu (<1). Sedangkan jumlah benih, pupuk buatan atau kimia, serta pupuk kandang belum efisien karena rasio lebih besar dari satu (>1). Pada efisiensi ekonomi, faktor produksi luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien. Sedangkan jumlah bibit, pupuk buatan atau kimia,dan pupuk kandang, belum efisien. Berdasarkan analisis biaya dan pertanian ubi kayu pendapatan, ubi kayu menunjukkan bahwa pertanian di desa Argotirto sudah menguntungkan karena rasio R/C lebih besar dari satu (>1) yaitu 1,19. Dengan demikian, penerimaan usahatani ubi kayu lebih besar dari biaya produksi.Kata kunci: Ubi Kayu, Usahatani, Efisiensi Produksi, Pendapatan
|
0 |
2014 |
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG (Zea mays L) (Studi Kasus PT Branitha Shandini Mosanto Desa Kidangbang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang)
(Florianus Arsi, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v1i1.11
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Dec-2014
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Jagung hibrida (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang baik dalam perekonomian Indonesia, karena merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Jagung hibrida juga merupakan suatu makanan pokok masyarakat Indonesia, dan juga sebagai makanan ternak dan bahan baku industri produk makanan. Dalam usahatani jagung hibrida perusahaan bekerjasama dengan Kelompok Tani Mosanto, Kabupaten Malang untuk memproduksi jagung pembenihan, dimana perusahaan menyediakan input produksi seperti: modal, dan benih jagung dengan mengadakan ikatan kontrak kerja selama semusim panen, dan hasilnya akan dijual semua kepada perusahaan.Penentuan responden dalam pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, yaitu setiap sampel yang berukuran sama memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih dari populasi. Jumlah anggota Kelompok Tani jagung hibrida pada penelitian ini adalah 200 orang yang menjadi pelaku dalam usahatani. Besarnya sampel diambil dengan metode rumus Slovin menggunakan tingkat kekeliruan sebesar 10%. Berdasarkan hasilperhitungan, anggota Kelompok Tani yang dijadikan responden sebanyak 67 orang. Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diteliti adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh faktor-faktor produksi terhadap jumlah produksi yang dihasilkan dalam usahatani Jagung Hibrida? 2. Bagaimanakah tingkat efisiensi teknik penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung sudah efisien atau belum?. Dalam hipotesis I untuk mengetahui pengaruh faktor produksi adalah luas lahan, benih, tenaga kerja, pestisida, pupuk dan modal terhadap hasil produksi jagung, dengan menggunakan alat uji asumsi klasik dan analisis regresi pada fungsi produksi cob douglass. Dari 6 (enam) Faktor produksi yang diteliti semuanya berpengaruh nyata terhadap hasil produksi jagung hibrida didaerah penelitian. Dalam hipotesis II menyatakan bahwa uji efisiensi teknis faktor produksi belum efisien karena dari pengolahan hasil angka menghasilkan secara keseluruhan faktor produksi yang digunakan semuanya belum efisien diihat dari angka koefisien regresi dengan melihat perbandingan elastisitas produksinya berada pada daerah I dan III menunjukan belum efisien dan tidak efisien.Kata kunci: efisiensi faktor produksi, usahatani jagung hibrida
|
0 |
2014 |