Revenge of the Sith, highlighting how these linguistic tools function as instruments of persuasion and manipulation. As the primary antagonist who masterminds the political and military conflict, Palpatine demonstrates an exceptional ability to control and influence other characters through carefully crafted dialogues. His language choices are not merely designed to maintain social harmony or reduce face-threatening acts (FTAs), but also to achieve hidden personal objectives. By building a sense of camaraderie and shared goals, Palpatine subtly manipulates the hearer’s emotions and decisions, often leading them toward outcomes that favor his agenda. The study employs a qualitative research method, with data drawn from Palpatine’s utterances throughout the film. Brown and Levinson’s (1987) theory of politeness serves as the primary analytical framework to identify the strategies Palpatine employs. The findings indicate that Palpatine frequently uses positive politeness strategies such as offering praise, emphasizing shared values, and creating misleading “common ground” to establish trust. He also makes promises or assurances that appeal to the hearer’s desires, while concealing his manipulative intentions. This research contributes to the broader field of pragmatics and discourse analysis by demonstrating how politeness theory can be applied to fictional narratives, particularly in examining power dynamics and manipulation. Furthermore, the study illustrates how language, when strategically used, can blur the lines between genuine politeness and calculated persuasion. The results highlight the importance of critical awareness in interpreting linguistic strategies in various communication contexts, both fictional and real-world.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan Koperasi Karyawan Vale Indonesia selama periode 2020–2022 dengan menggunakan rasio-rasio profitabilitas seperti Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE). Metode deskriptif kuantitatif digunakan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Menurut hasil penelitian, pada tahun 2020 dan 2021, koperasi masih berada dalam kondisi yang relatif stabil, meskipun capaian NPM dan ROA belum menunjukkan performa optimal. Sementara itu, ROE menunjukkan hasil yang cukup positif sebagai indikator pengembalian modal. Namun, pada tahun 2022, terjadi penurunan signifikan pada seluruh rasio profitabilitas yang bahkan berujung pada nilai negatif, mencerminkan adanya kerugian serta menurunnya efisiensi dalam pengelolaan aset dan modal koperasi. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya perbaikan manajemen keuangan, pengendalian pengeluaran, serta peningkatan partisipasi aktif anggota sebagai upaya strategis dalam pemulihan kinerja. Nilai kebaruan dari riset ini terletak pada pemetaan tren penurunan kinerja secara menyeluruh dan penyampaian rekomendasi yang konstruktif bagi pengembangan koperasi, baik dari sisi akademis maupun praktis.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk selama periode 2020 hingga 2024 melalui pendekatan analisis rasio keuangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengukur rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas untuk menilai efektivitas pengelolaan keuangan perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio likuiditas perusahaan berada dalam kategori sangat baik, dengan current ratio dan quick ratio melebihi standar industri. Rasio solvabilitas juga menunjukkan struktur pendanaan yang sehat. Namun, rasio aktivitas seperti perputaran persediaan dan total aset masih rendah, mengindikasikan adanya inefisiensi. Di sisi lain, rasio profitabilitas mengalami perbaikan dari tahun ke tahun, namun masih berada di bawah standar industri. Kesimpulannya, meskipun kondisi keuangan secara umum cukup stabil, perusahaan perlu meningkatkan efisiensi pengelolaan aset dan margin keuntungan untuk memperkuat daya saing keuangannya di masa depan.

This community service activity was carried out through the Entrepreneurial University Accelerator Initiative programme designed to develop the entrepreneurial skills of Universitas Perjuangan Tasikmalaya Management students. The programme was conducted in the form of a bootcamp that focused on making products from melon-based ingredients, aiming to improve students' competence in product innovation and entrepreneurship based on local ingredients. A total of 5 students were actively involved in this bootcamp, which lasted for 5 days with a series of training that included understanding the product value chain, production techniques, marketing, and market analysis. Through evaluation, 85% of students were able to produce market-ready product prototypes, such as melon juice, jam, and melon-based healthy snacks. In addition, 92% of participants showed significant improvement in their understanding of marketing and product development strategies. The results of this programme showed success in encouraging students' creativity and entrepreneurial skills based on local potential. Overall, the programme had a positive impact in equipping students with relevant skills to face labour market challenges and strengthening the entrepreneurial ecosystem in the academic environment. 

The poem titled "Nyanyian Angsa" by W.S. Rendra is one of his works rich in meaning, especially in a social context. In the digital era, revisiting this work through cyber literature offers a new perspective that is more accessible to readers. This study aims to explore how the intrinsic elements of the poem can be objectively analyzed within the digital media domain. The objective of this research is to reveal the structure and intrinsic components that shape "Nyanyian Angsa", enabling readers to gain a deeper understanding of the poem's overall meaning. This study employs a descriptive method with an objective approach, focusing on the poem's text itself as the main data source, with reference to its intrinsic literary elements. The findings reveal that "Nyanyian Angsa" demonstrates intertextuality with the story of Maria Zaitun, previously published as a novel by Joko Santoso. The poem also forms a strong yet free narrative structure. The analysis shows that aesthetic value and message remain intact even when presented in digital form. This affirms that cyber literature can serve as an effective medium to revive and reintroduce classical literary works.

Seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, QRIS juga mendukung transformasi digital di sektor keuangan dan perdagangan. Pemanfaatan QRIS mempermudah transaksi agar lebih cepat, aman, dan efisien, mengurangi ketergantungan pada uang tunai, serta menyederhanakan pencatatan transaksi. Dengan adanya QRIS, proses transaksi menjadi lebih sederhana dan efisien. Data UMKM Dinas Koperasi dan UKM Aceh mencatat para pelaku usaha untuk wilayah Kabupaten Bireuen tercatat 6.998 UMKM dimana Kabupaten Bireun merupakan Kabupaten dengan UMKM terbanyak ke-2 di provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sistem pembayaran QRIS terhadap peningkatan pendapatan di UMKM Kabupaten Bireuen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis data menggunakan SPSS versi 26, dengan total 100 responden dan dikumpulkan dengan kuesioner. Sampel diambil dengan metode cluster sampling, dari total populasi sebanyak 6.998 pelaku UMKM. Hasil penelitian  ini menunjukkan bahwa QRIS berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan pelaku UMKM di Kabupaten Bireuen. Temuan ini memberikan bukti penting mengenai efektivitas QRIS dalam meningkatkan kinerja ekonomi pelaku usaha di wilayah tersebut. Pentingnya implementasi teknologi pembayaran modern dalam meningkatkan efisiensi transaksi dan aksesibilitas finansial bagi pelaku UMKM di wilayah tersebut, diharapkan dapat membantu UMKM mengatasi berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur dan akses ke layanan perbankan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan inklusi finansial yang lebih baik.

Penelitian ini menganalisis kesenjangan realisasi anggaran pendapatan daerah (APD) di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten pada tahun 2023. DKI Jakarta menunjukkan tingkat realisasi APD yang lebih tinggi dibandingkan Banten, yang dipengaruhi oleh kapasitas fiskal yang lebih beragam. Sebaliknya, Banten mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) karena terbatasnya infrastruktur ekonomi dan kapasitas administrasi. Faktor-faktor seperti kebijakan fiskal, basis ekonomi, dan dinamika sosial-ekonomi lokal berperan penting dalam perbedaan kinerja anggaran antara kedua provinsi. Penelitian ini menyarankan strategi pengelolaan keuangan yang lebih adaptif, peningkatan efisiensi PAD, serta pemanfaatan dana perimbangan untuk mendukung pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.

Penelitian ini adalah untuk mengenali manfaat koperasi Multi Pihak dalam konteks UMKM, serta mengeksplorasi bagaimana dapat diperkuat kolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Hasil analisis menunjukkan bahwa koperasi multi pihak dapat meningkatkan akses UMKM terhadap Modal, Teknologi, dan Pasar, serta meningkatkan efisiensi operasional melalui skala ekonomi dan kolaborasi yang lebih baik. Dengan demikian, koperasi multi pihak dapat menjadi solusi strategis untuk mendorong UMKM yang berkelanjutkan dan daya saing ditengah tantangan globalisasi dan transformasi ekonomi.

English is an international language used by many people in various countries. The ability to use English well can open up international standard educational and employment opportunities, because all companies need employees with a certain level of English skills to reach top positions. Currently there is a phenomenon of people who like to mix Indonesian and English in everyday conversations. This happens because it is influenced by the environment, society, education and trends. People who usually speak one language and then switch to another language, either at the beginning, in the middle or at the end of their speech, are called Bilingual. This research aims to identify the most common types of code switching used by Cinta Laura when creating YouTube content with Sandiaga Uno in the Ruang Sandi Podcast on YouTube. This research uses observation techniques, especially non-participatory, and data collection is carried out by watching one of the contents of the Ruang Sandi Podcast in collaboration with Cinta Laura and only focusing on what she said. The research results show that there are 2 speech data from Tag Code Switching, 10 speech data from Intrasentential Code Switching and 8 speech data from Intersentential Code Switching. The resulting percentage is 10% Tag Code Exchange data, 50% Intrasentential Code Exchange data and 40% Intersentential Code Exchange data.

This research examines the translation of instructions for using skin care products from English into Indonesian, focusing on translation shifts as defined by Catford (1965). These shifts include level shifts and category shifts (structure, class, unit and intra-system shifts). This research analyzes how these shifts occur and adapt to the Indonesian linguistic and cultural context. Data from brands including Wardah, Avoskin, and Garnier were collected and analyzed using a qualitative descriptive method. The findings highlight common shifts, like structural changes due to syntactic differences and word class shifts to maintain meaning. Understanding these shifts can improve translation strategies, ensuring that bilingual packaging is clear, accurate, and culturally appropriate, thus increasing consumer understanding and satisfaction.