Pengaruh Luas Lahan, Modal, Dan Tenaga KerjaTerhadap Pendapatan Petani Nanas Di Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu
(Rinaldi Rinaldi, Edison Sagala)
DOI : 10.62951/mikroba.v1i2.57
- Volume: 1,
Issue: 2,
Sitasi : 0 14-Jun-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.27-Jul-2025
Abstrak:
This research aims to determine the influence of land area, capital and labor on the income of pineapple farmers in Central Panai District, Labuhan Batu Regency. Sample used was 95 respondents. The data collection techniques used were observation, interviews and questionnaires. The data analysis technique used is a multiple linear regression model and hypothesis testing using the t test, F test and coefficient of determination. Previously the data had been tested using validity tests, reliability tests and classical assumption tests. Data processing uses the SPSS 16.0 for Windows program. The results show that land area has a significant effect on the income of pineapple farmers in Panai Tengah District, Labuhanbatu Regency, Capital has a significant effect on the income of pineapple farmers in Panai Tengah District, Labuhanbatu Regency, Labor has a significant effect on the income of pineapple farmers in Panai Tengah District, Labuhanbatu Regency, Luas Land, Capital and Labor have a significant influence on the income of pineapple farmers in Panai Tengah District, Labuhanbatu Regency.
|
0 |
2024 |
Analisis Efisiensi Produksi Jagung (Zea Mays L.) Di Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang
(Stefanus Ronaldo Putera Edison)
DOI : 10.37832/bistek.v9i1.55
- Volume: 9,
Issue: 1,
Sitasi : 0 11-Jul-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Based on the regression analysis, the R square value is 0.925, which means the amount of corn production as much as 92,5% is influenced by the variables studied and the remaining 7,5% is influenced by other variables. For the F , the calculated F value is 45,617 which is greater than the F table 2,42. This shows that all independent variables are the number of seeds (X1), ZA fertilizer (X2), urea fertilizer (X3), NPK fertilizer (X4), pesticides (X5), outpouring of work (X6), and total costs (X7). For the t test, the production factor that has a significant effect is the number of seeds (X1) and the amount of NPK fertilizer (X4) because t count of each of these variables is greater than t table. In addition, other production factors have no significant effect because t count is smaller than t table.
|
0 |
2023 |
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI DIMASA PANDEMI COVID-19
(F. Edison Doku Bani, Annisa Purwatiningsih, Agustinus Ghunu)
DOI : 10.33366/rfr.v13i1.4748
- Volume: 13,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Jul-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
The Indonesian government minimizes the spread of the Covid-19 Pandemic and improves the welfare of the people in Indonesia by means of the government making new policies on social security programs, one of which is the Village Fund Direct Assistance (BLT-DD). the central government hopes that the distribution of BLT can be carried out in an orderly, fair and precise manner, namely right on target, right people, right time, right process, and right administrative report. This study uses descriptive qualitative methods, data obtained from interviews, observations, and documentation. Based on the results of the study, the implementation of the BLT program policy in the government area of Southwest Sumba Regency went well. the supporting factor in this research is the collaboration between the village government and the community to participate in the distribution of BLT. Meanwhile, the inhibiting factor is the completeness of community documents in the form of family cards (KK) and identity cards (KTP) in receiving BLT, but this can be overcome by the village government so that overall BLT distribution goes well.AsbtrakPemerintah Indonesia meminimalisir penyebaran Pandemi Covid-19 dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia dengan cara pemerintah membuat kebijakan baru tentang program jaminan sosial salah satunya adalah Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Adanya Bantuan BLT-DD diwilayah pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya pemerintah pusat berharap pendistribusian BLT bisa terlaksana secara tertib, adil, dan tepat yaitu tepat sasaran, tepat orang, tepat waktu, tepat proses, dan tepat laporan administrasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Implementasi kebijakan program BLT diwilayah pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya berjalan dengan baik. faktor pendukung dalam penelitian ini adalah kerjasama antara pemerintah Desa dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam penyaluran BLT. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah kelengkapan dokumen masyarakat yang berupa kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) dalam menerima BLT namun hal tersebut dapat di atasi oleh pemerintah desa sehingga secara keseluruahan penyaluran BLT berjalan dengan baik.
|
0 |
2023 |
FAKTOR FAKTOR PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) DI DESA PAGAK, KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG
(Sari Perwita R Ignatia, Lisa Kurniawati, Natia, Lisa kurniawati, Edison)
DOI : 10.37832/bistek.v7i2.38
- Volume: 7,
Issue: 2,
Sitasi : 0 12-May-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
FAKTOR FAKTOR PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) DI DESA PAGAK, KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG
FAKTOR FAKTOR PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) DI DESA PAGAK, KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG
|
0 |
2023 |
TINDAKAN PREVENTIF YANG HARUS DILAKUKAN DALAM MENUMBUHKAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI BAGI GENERASI MUDA
(Edison Hatoguan Manurung, Ina Heliany)
DOI : 10.26623/julr.v3i1.2381
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 30-May-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Ketika hari-hari kita di isi untuk menyaksikan kasus-kasus korupsi yang kian marak, meluas dan beragam, serta perilaku saling tidak percaya, saling menyalahkan, lepas tanggungjawab, mencari jalan pintas, arogan, inkonsisten, dan rupa-rupa perilaku tak pantas lainnya kian menyesakkan dada, kita sadar budaya antikorupsi kita menghilang.Kemanakah budaya antikorupsi kita? Di satu sisi Bangsa kita memiliki kelemahan perilaku yang diwariskan sebagai hasil penjajahan. Sejak lama kita sadari kelemahan ini. Mental menerabas, tidak menghargai waktu, meremehkan mutu, tidak percaya diri, dan banyak lagi.Sementara di sisi lain, dunia pendidikan yang diharapkan menjadi penguat budaya antikorupsi makin dirasakan tidak konsisten dalam menjalankan fungsinya. Proses pendidikan seperti mementingkan penguasaan pengetahuan semata ketimbang membiasakan perilaku baik. Sekalipun sekolah mengimplementasikan berbagai kegiatan sejenis, akan tetapi hal tersebut dilaksanakan seolah terpisah dari proses pembelajaran yang utuh. Kenyataan ini menunjukkan masih ada celah bagi pemberantasan korupsi melalui sektor pendidikan apabila kita bersungguh-sungguh bertekad memberantas korupsi tidak hanya di tingkat lembaga atau organisasi yang besar tetapi pada tingkat interaktif sesama manusia termasuk di dalam proses belajar pada generasi muda. Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik untuk membahas mengenai upaya preventif apakah yang akan digunakan untuk menumbuhkan pendidikan anti korupsi bagi generasi muda ? Adapun upaya preventif yang akan digunakan untuk menumbuhkan pendidikan anti korupsi bagi generasi muda yakni Mengasuh Antikorupsi di Rumah dan Sekolah Antikorupsi di Sekolah.
|
0 |
2020 |
PENERAPAN SANKSI PIDANA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILU TERHADAP PERINDO KARENA CURI START KAMPANYE DALAM PEMILU 2019
(Edison Hatoguan Manurung, Ina Heliany)
DOI : 10.26623/julr.v3i1.2367
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 20-May-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Menurut Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dinyatakan bahwa pemilihan umum selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam penyelenggaraan pemilu banyak sekali ditemukan pelanggaran.Tak heran jika Bawaslu Pusat maupun Panwaslu di daerah-daerah memiliki segudang bukti pelanggaran baik yang dilakukan oleh penyelenggara, peserta,dan pelaksana pemilu. Salah satunya adalah mengenai kasus Partai Perindo yang telah melakukan kampanye di luar jadwal yang sudah ditetapkan atau bisa dikatakan telah mencuri start . Berkaitan dengan keterangan diatas maka penelitian ini akan menguraikan tentangbagaimanakah peran Bawaslu terhadap pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh partai Perindo serta bagaimana penerapan sanksi pidana terhadap partai yang telah melakukan pelanggaran kampanye berdasarkan Undang-undang Pemilu. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif, spesifikasi penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dikumpulkan dilakukan dengan metode analisis normatif kualitatif. Normatif yaitu mempergunakan sumber-sumber data sekunder saja yaitu peraturan perundang-undangan, teori-teori hukum dan pendapat-pendapat para sarjana hukum terkemuka. Dalam penelitian ini sebagaimana pasal 93,94,95 UU Pemilu diketahui bahwa Bawaslu berperan untuk menerima laporan dan menindak lanjutinya, sehingga didapati bahwa Perindo sudah melakukan pelanggaran pemilu hal ini merupakan laporan dari KPI, karena Perindo telah berkampanye, dengan cara menayangkan Mars Perindo di stasiun TV milik HTS . Terkait pelanggaran yang dilakukan Perindo, maka HTS dikenakan pasal 492 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
|
0 |
2020 |