Analysis Of Individual Investor Behavior At Stock Market Study Group Member Of University In Surakarta Using Analytical Hierarchy Process Method (AHP)
(Cahyani Tunggal Sari, Bernadeta Anindya Nandi Wardhani)
DOI : 10.26623/ebsj.v2i2.1203
- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Oct-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Behavioral finance is a new approach to financial markets. Behavioral finance argues that some financial phenomena can be understood sensibly by using a model in which some agents are not entirely rational. The Market Efficiency Theory or known as the EMH (Efficient Market Hypothesis) was introduced by Fama (1970), on the ground EMH said that in an efficient capital market, relevant information will be responded quickly, completely and accurately by the market. If the market is efficient, then all information is reflected in the price. The price will adjust quickly and precisely to new information, and no one "precedes the market", which means that in an efficient capital market there should be no one getting excessive results because it has better access to information and responds more quickly. The purpose of this study is to determine the factors that most influence the investment decision of individual investors in the universities in Surakarta. This study used the Analitycal Hierarchy Process (AHP) method and distributed questionnaires to individual investors to find out the factors that influence them in trading. This research was conducted at Capital Market Study Group in the Higher Education Area of Surakarta Residence. The population in this research is Stock Market Study Group at Universities in Surakarta, while the affordable population is 5 Universities who have the Capital Market Study Group each taken as many as 20 respondents. The sampling technique used stratified random sampling technique, that is, taking a random sample of proportional from each group in each college in Surakarta.The result shows that Long-Term Investment has 56% priority to be choosen as investment, Short-Term Investment has 29% priority to be choosen as investment, and Mid-Term Investment has 15% priority to be choosen as investment.
|
0 |
2018 |
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL DI INDONESIA (STUDI KASUS PUTUSAN MA NOMOR 264K/PDT.SUS-HKI/2015)
(Intan Purnamasari)
DOI : 10.24246/alethea.vol2.no1.p1-16
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 31-Aug-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Peranan merek sangat penting terutama dalam persaingan usaha yang sehat oleh karena itu perlindungan terhadap merek diperlukan. Di Indonesia, perlindungan merek akan diperoleh setelah merek didaftarkan. Namun perlindungan hukum terhadap merek terdaftar bukan merupakan jaminan, adakalanya apabila terdapat cukup alasan pendaftaran merek dapat dihapus atau dibatalkan. Salah satu kasus penghapusan merek dari Daftar Umum Merek adalah sengketa merek IKEA yang diputus oleh Mahkamah Agung dengan Putusan No. 264K/Pdt.Sus-HKI/2015. Gugatan penghapusan merek IKEA milik INTER IKEA dilakukan oleh perusahaan asal Surabaya PT. Ratania Khatulistiwa. Alasannya bahwa merek IKEA untuk kelas barang 20 dan 21 tidak digunakan selama 3 tahun berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftarannya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum sehingga berproses pada kajian norma dalam hal ini norma dalam hukum merek secara khusus merek terkenal dengan mengkaji tentang penghapusan merek. Dari penelitian menunjukkan bahwa sekalipun merek terkenal dihapuskan dari Daftar Umum Merek, tetapi perlindungan merek terkenal tidak hilang.
Trademark protection in Indonesia will be obtained after the trademark is registered. However, in some circumstances, legal protection for registered trademarks could be deleted or canceled, such as in the IKEA case. IKEA is a registered trademark base on the Indonesian General Register of Marks. Then, PT. Ratania Equator brought a lawsuit for the removal of IKEA from the registered trademark from the General Register of Marks. The reason is that IKEA, as a trademark for goods in classes 20 and 21, has not been used for 3 consecutive years in the trade in goods and/or services. This article argues that even though a well-known trademark is removed from the General Register of Trademarks, the protection of the well-known trademark has remained.
|
0 |
2018 |
KARAKTERISTIK BADAN HUKUM RUMAH SAKIT SWASTA DI INDONESIA
(Nadya Septia Paulina, Dyah Hapsari Prananingrum)
DOI : 10.24246/alethea.vol1.no2.p185-200
- Volume: 1,
Issue: 2,
Sitasi : 0 28-Feb-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Seiring dengan perkembangan jaman, Rumah Sakit tidak hanya dapat dikelola oleh suatu yayasan yang hanya bertujuan sosial namun dikelola oleh suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dalam menjalankan kegiatan perumahsakitan. Berdasarkan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa Rumah Sakit dapat dikelola oleh suatu badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan. Rumah Sakit dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau swasta. Pendirian oleh swasta dapat berbentuk yayasan atau Perseroan Terbatas dalam mengelola Rumah Sakit. Penyelenggaraan Rumah Sakit yang dikelola yayasan berbeda dengan Perseroan Terbatas. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari filosofi yayasan yang kegiatan usahanya mengedepankan charity dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam Perseroan Terbatas keuntungan suatu perusahaan menjadi tujuan utama dalam pelayanan kesehatan. Artikel ini hendak menguraikan karekteristik badan hukum rumah sakit swasta di Indonesia.
Along with the changing times, hospitals can not only be managed by a foundation that only has a social purpose but is managed by a company in the form of a limited liability company in carrying out hospital activities. Based on Article 7 paragraph (4) of Law Number 44 the Year 2009 concerning Hospitals that a Hospital can be managed by a legal entity whose business activities are only engaged in the field of hospitals. Hospitals can be established by the Government, Local Government, or the private sector. Establishment by the private sector can be in the form of a foundation or limited company in managing hospitals. The organization of hospitals managed by the Foundation is different from limited companies. This difference can be seen from the philosophy of the Foundation whose business activities prioritize charity in providing health services to the community. In a Limited Liability Company, the profit of a company becomes the main goal in health services. This article intends to describe the characteristics of legal entities in private hospitals in Indonesia.
|
0 |
2018 |
Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Permen Jelly Labu Siam (Sechium Edule) Dengan Variasi Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
(Aisha Anggun Sari, Endang Bekti Kritiani, Sri Haryati)
DOI : 10.26623/jtphp.v13i1.2371
- Volume: 13,
Issue: 1,
Sitasi : 0 05-Jan-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Permen jelly adalah salah satu jenis kembang gula yang disukai karena memiliki sifat yang khas. Kekhasan tersebut terletak pada rasa, bentuk, kekenyalan dan elastisitas produk. Upaya penganekaragaman produk dari labu siam terus dikembangkan untuk meningkatkan daya guna hasil pertanian. Salah satu dari produk untuk dikembangkan hasil pertanian tersebut adalah pemanfaatan labu siam dalam pembuatan permen jelly. Pemanfaatan labu siam sebagai bahan baku pembuatan permen jelly tujuannya yaitu mempermudah konsumen untuk mengonsumsi labu siam. Labu siam sudah mengandung pektin sebesar 6,7%, oleh sebab itu perlu penambahan bahan lain yang mengandung bahan pembentuk gel seperti beberapa persen (%) rumput laut (Eucheuma cottonii). Rumput laut Eucheuma cottonii tidak hanya mengandung karagenan, namun juga mengandung serat pangan, zat besi, iodium, protein, lemak, abu dan beberapa vitamin terutama vitamin C. Gel yang kuat dan tekstur yang kenyal pada permen jelly dapat dihasilkan dengan adanya penambahan rumput laut yang mengandung pembentuk gel.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi rumputlaut sebagai pengikat permen jelly labu siam dengan konsentrasi yang berbeda terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik (rasa dan tekstur). Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah labu siam, rumput laut (Eucheuma cottonii), gula pasir dan asam sitrat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu P1 (20%), P2 (40%), P3 (60%) dan P4 (80%) dan masing masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Variabel pengamatan yaitu dalam kadar air, kadar abu, kadar gula reduksi, derajat keasaman (pH), kekenyalan, organoleptik rasa dan tekstur.Berdasarkan hasil analisa statistik menunjukkan variasi konsentrasi rumput laut (Eucheuma cottonii) terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik pada permen jelly labu siam berpengaruh nyata terhadap kekenyalan, gula reduksi dan organoleptik tekstur akan tetapi tidak ada pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, derajat keasaman (pH) dan uji organoleptik rasa. Permen jelly labu siam dengan perlakuan terbaik yang telah memenuhi SNI (3547.02-2008) adalah P2 dengan konsentrasi rumput laut 40% dari hasil analisis keputusan, dengan kadar air (6,69%), kadar abu (2,14%), pH (3,86), kadar gula reduksi (24,75%), kekenyalan (567,331 g/f) dan skor panelis rasa (3,33%) dan tekstur (3,67%).
|
0 |
2018 |
The Effect of Public Interest Reporting Obligations on Taxation with E-Filling System
(Asih Niati, Ratna Tunjungsari)
DOI : 10.26623/ebsj.v1i2.926
- Volume: 1,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Oct-2017
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p class="Abstract">One of the economic policy packages issued to stimulate the economy in this country is tax, which is one of resource that is needed to finance the state s economy. In 2015, the amount of revenue from personal income taxpayer was very low and still depended on the corporate income taxpayer. As a result, this dependence will affect the nation s economic fluctuation. Therefore, the government in 2016 will focus on personal income taxpayers. The fact found in the field is that people have not using the E-Filling. The population in this study was people in the Tegalsari Sub-District of Candisari District, Semarang who have aTINand the number of sample is 82 respondents.</p><p class="Abstract">The results showed that based on simultaneous test, it is found that the perceived usefulness, taxpayer s compliance, Quality of Information and Technology, Quality of Service variables simultaneously affect the taxpayer s interest in using the E-Filling. Based on the partial test, it is noted that the perceived usefulness and Information Technology Quality variables do not significantly affect taxpayer readability in using E Filling to report their tax obligations while Taxpayer s compliance and quality of service variables significantly influence the taxpayer's interest in using the E -Filling to report their tax obligations.</p>
|
0 |
2017 |
The Application Of Attractiveness, Competency, Responsibility, And Empathy In Improving The Accounting Department Students Existence Effect
(Devi Permatasari)
DOI : 10.26623/ebsj.v1i1.624
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Apr-2017
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p class="Abstract">This research aims at investigating the application of the factors in improving the existence effect of students of Accounting Departmentat Economics Faculty, Unissula. The population in this research is all undergraduate (S1) and associate (D3) degree students of Accounting Department at Economics Faculty, Unissula. Meanwhile, the sample used in this research amounts to 169 respondents who are undergraduate (S1) and associate (D3) degree students of Accounting Department at Economics Faculty, Unissula taking such courses as Management Information System, IT Literacy, and Financial Statements Analysis. The hypotheses are tested using analysis of multiple linear regression from SPSS program. Based on the results of hypothesis testing, it can then be concluded that the existence effect of students of Accounting Department, at both undergraduate (S1) and associate (D3) degrees are significantly influenced by such factors as attractiveness, competency, and empathy.</p>
|
0 |
2017 |
ANALISA PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN BURNOUT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA DENGAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL OF SUPPORT SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus di PT. NI Semarang)
(Maria Hyacintha Hapsari, Tatiek Nurhayati)
DOI : 10.26623/jreb.v9i3.888
- Volume: 9,
Issue: 3,
Sitasi : 0 09-Dec-2016
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p>Penelitian ini menganalisis pengaruh kompetensi profesional dan <em>burnout </em>kerja terhdapa prestasi kerja dengan <em>perceived organizational of </em>support sebagai variabel moderting. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menganalisis pengaruh kompetensi profesional terhadap prestasi kerja; (2) Untuk menganalisis pengaruh <em>burnout</em> terhadap prestasi kerja; (3) Untuk Menganalisis pengaruh kompetensi terhadap prestasi kerja dengan dimoderasi oleh <em>perceived organizational of support</em>; (4) Untuk Menganalisis pengaruh <em>burnout</em> terhadap prestasi kerja dengan dimoderasi oleh <em>perceived organizational of support. </em></p><p>Teknik sampling yang digunakan adalah <em>random sampling</em> menggunakan perhitungan rumus slovin sehingga memperoleh 180 responden. Metode penelitian yang digunakan menggunakan MRA (<em>moderated regresiion analysis)</em>. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa 4 hipotesis diterima, yakni kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. <em>Burnout</em> kerja memberikan pengaruh negatif dan signfikan terhadap prestasi kerja karyawan. <em>Perceived organizational of support </em>memoderasi hubungan kompetensi profesional terhadap prestasi kerja dengan sifat menguatkan. <em>Perceived organizational of support </em>memoderasi hubungan <em>burnout </em> kerja terhadap prestasi kerja dengan sifat memperlemah.</p>
|
0 |
2016 |
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI UBI JALAR MADU (Ipomoea batatas L. var. Cilembu) Studi Kasus di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
(Efranis Manao, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.17
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Ipomoea batatas L. var Cilembu merupakan salah satu varietas ubi jalar madu yang mengandung karbohidrat. Masalah dalam usahatani komoditi ini adalah daya beliinput oleh petani sehingga mempengaruhi penggunaan input antara lain pupuk, tenaga kerja, pestisida, Masalah penelitian ini adalah : bagaimanakah efisiensi penggunaan inputdan apakah usahatani ubi jalar madu ini sudah menguntungkan.Responden penelitian adalah 42 petani yang dipilih secara acak sederhana dari 70 petani ubi jalar madu di lokasi penelitian. Teknik sampling yang yang digunakan adalah acak sederhana.. Untuk menguji efisiensi penggunaan input dilakukan melalui analisis efisiensi yang meliputi analisis efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi. Selanjutnya untuk mengetahui keuntungan usahatani ini dilakukan analisis biaya dan pendapatan..Hasil penelitian menunjukkan hampir semua input yang diteliti dalam usahatani ubi jalar madu belum efisien secara baik secara efisiensi teknis, efisiensi harga maupun efisiensi ekonomis kecuali jumlah pestisida yang digunakan sudah tidak efisien secara teknis dan harga, sehingga penggunaan pestisida harus dikurangi.. Hasil analisis biaya dan pendapatan menunjukkan bahwa produksi usahatani ubi jalar madu di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang sudah menguntungkan karenapenerimaan (Total Revenue) lebih besar dari pada biaya ( Total Cost) yang dikeluarkanKata Kunci: efisiensi, usahatani, keuntungan dan ubi jalar madu
|
0 |
2015 |
ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU (Manihot utilissima L.) SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK SINGKONG ( Studi Kasus di Home Industry GK Oro Orodowo Malang )
(Nasarius Sengi, Lisa Kurniawati, Maria Puri Nurani)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.19
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Nilai tambah merupakan penambahan nilai suatu produk sebelum dilakukan proses produksi dengan setelah dilakukan proses produksi. Pengolahan ubi kayu menjadi keripik singkong adalah untuk meningkatkan keawetan ubi kayu sehingga layak untuk dikonsumsi dan mengubah bentuk dari produk primer menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses produksi, maka akan dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan tanpa melalui proses produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ;(1). Untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari produk ubi kayu menjadi keripik singkong. (2). Untuk mengetahui efisiensi proses produksi pengolahan singkong menjadi kripik singkong. (3). Untuk mengetahui usaha pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan Besarnya nilai tambah pada suatu produk dipengaruhi oleh besarnya nilai produk, harga bahan baku, serta sumbangan input lain. Maka diperoleh besarnya rata-rata nilai tambah yaitu sebesar Rp 2.082,- per kilogram atau 0,25 % dari nilai produksi.Berdasarkan analisis efisiensi teknis, bahan baku sudah efisien karena nilai koefisien regresi bahan baku 0,475 elastisitas produksi bernilai positif yaitu (0< ? <1).Berdasarkan analisis efisiensi harga, rasio NPMx/Px dari faktor produksi bahan baku 2,469 belum efisien karena faktor produksi bahan baku lebih besar dari satu. Berdasarkan analisis efisiensi ekonomis Faktor produksi biaya total 0,00 tidak efisien karena faktor produksi biaya total lebih kecil dari satu (<1). Pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan karena R/C rasio > 0 berarti agroindustri keripik singkong yang diusahakan menguntungkan yaitu 1,15. Kata kunci : Nilai Tambah, Efisiensi, Keuntungan
|
0 |
2015 |
ANALISIS TINGKAT KONSUMSI UMBI-UMBIAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Rw 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang)
(Elisabeth Ngilawayan, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.18
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Tanaman umbi-umbian adalah tanaman yang mengandung 20% karbohidrat yang merupakan hasil tanaman sumber karbohidarat di samping padi-padian dan jagung, Sebagai sumber karbohidrat yang baik sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat atau rumah tangga .Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi apakah yang mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga dan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi apakah yang paling dominan mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga di RW 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.Variabel penelitian adalah jumlah pembelian umbi-umbian, pengeluaran rumah tangga, harga umbi-umbian, harga beras, pendidikan ibu rumah tangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-maising variabel dilakukan uji F dan uji t (0,05) dan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh dilakukan uji koifisien (?). Hasil analisis uji Fhitung 16,308?Ftabel2,90atausignifikan Fhitung0,00< 0,05. Menunjukan sacara bersama-sama berpengaruh yang signifikan nyata terhadap pengeluaran rumah tangga (X1), harga umbi-umbian (X2), harga beras (X3), pendidikan ibu rumah tangga (X4), dan jumlah anggota rumah tangga (X5) terhadap jumlah pembelian umbi-umbian. Hasil analisis uji t dari Variabel pengeluaran ibu rumah tangga (X1) thitung 8,427>ttabel 1,753, Variabel harga umbi-umbian (X2) thitung-4,046>ttabel1,753, Variabel harga beras (X3) thitung -3,05>ttabel1,753,Variabel pendidikan ibu rumah tangga (X4) thitung-5,41>ttabel1,753,Variabel jumlah anggota keluarga (X5) thitung 6,91>ttabel 1,753. Menunjukan adanya pengaruh yang signifikan nyata terhadap variabel dependen. Hasil analisis uji (?) pengaruh variabel yang paling dominan yaitu pengeluaran rumah tangga 1.158.Kata Kunci: Konsumsi, Umbi-umbian, Rumah Tangga
|
0 |
2015 |