Pembelajaran Daring: Ancaman Perusahaan EdTech Pada Sekolah Ditengah Pandemi Covid-19
(Atyanta Nika Rumaksari)
DOI : 10.24246/j.js.2021.v11.i1.p30-36
- Volume: 11,
Issue: 1,
Sitasi : 0 21-Jan-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Covid-19 forces the traditional classroom learning method to go online; while teachers nowadays struggle to adapt to this new technology, the EdTech firm's market is increasing. That 44 startups were categorized as Unicorn in 2020. Rather than just referring to the analysis of EdTech's functions that help schools conventionally, this study also looks at the theory of economic-based interaction between education-based organizations that threaten schools' meaning and function that shift during this pandemic to online. Based on this premise, we can identify the features of EdTech, which overlap with conventional schools. Our method is conducting Descriptive Analysis based on observed data derived from validated formal research and put them into three dimensional business model patterns to get evidence of the organization’s strategic or tactical operations. This research aims to address whether the emerging of EdTech firms becomes a threat to traditional schools. This work also finds the core value, which drives student's motivation toward learning outcomes in Indonesia. Based on the research, superior ICT technology adaptation plays an essential key in educational activities. It means that EdTech can provide dependence on schools which not yet comply with these features so that when they had cooperation, EdTech can direct or even changing the school’s original values. This cooperation dependency can challenge the school’s operation cost, increasing the risk of supply and management, involving consumer-related decision-making that always benefited EdTech rather than schools.
|
0 |
2021 |
PARADIGMA PENGAJARAN JARAK JAUH (PJJ) BAGI GURU SEKOLAH DASAR
(Sutan Saribumi Pohan)
DOI : 10.24246/j.sw.2020.v36.i1.p25-34
- Volume: 36,
Issue: 1,
Sitasi : 0 20-Jan-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Teaching distance or interacting between teachers and students virtually for elementary school teachers is a job that requires its own energy, besides requiring computer media with internet networks also observe the ability of students to be able to fulfill the learning process online, so that between teachers and students there are those who feel that interacting virtually is also tiring to feel tense, some are showing strengths and strengths in carrying out the learning process virtually, so it must be done wholeheartedly. In a situation or a change the teacher will choose a number of strategies and passion to be able to master and modify and innovate in the teaching process so that students can understand and feel happy with the online learning model and assignments that are done at home. For distance learning teachers with no psychological interaction with students is like controlling a ship hit by a storm, on one hand the teacher can provide material online smoothly to students from economically capable groups because it is supported by computer media or the internet, on the other hand the teacher must serve manually and optimally to students who are less able and do not have online media. For teachers who work with computers will feel and realize that teachers will be connected by the millennial education world, therefore teachers need to develop their potential as adaptations to the demands of the times.The only way to do great work is to love what you do, (Steve Jobs).
|
0 |
2021 |
PREFERENCE TEST OF GREEN LEAFHOPPER (Nephotettix virescens Distant) TO SOME TUNGRO-RESISTANT PROMISING LINES
(Nur Rosida, Ema Komalasari, R. Heru Praptana)
DOI : 10.24246/agric.2020.v32.i2.p105-120
- Volume: 32,
Issue: 2,
Sitasi : 0 31-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Preference test of green leafhopper (GLH) Nephotettix virescens Distant to some tungro-resistant promising lines. Tungro is the most important diseases of the rice plant, caused by two types of viruses, namely Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) and Rice Tungro Spherical Virus (RTSV), transmitted by green leafhopper (GLH) especially Nephotettix virescens Distant in a semi- persistent manner. The aim of this research was to study some of the varieties dislike (resistant) to GLH and resistant to rice tungro virus. The study was conducted on Januari to August 2019 at Green House of Indonesian Tungro Disease Research Station and at farmer’s field in Polman West Sulawesi. The experiment in the green house was preference and survival test using a Randomized Completely Block Design (RCBD) with three replications. The materials consisted of 48 tungro-resistant promising lines and 2 varieties as a check. The field experiment using an augmented design with four blocks. Every block consisted of 20 promising lines and four varieties of checks (Ciherang, Tukad Unda, Inpari 9 Elo, and IR 64). Variables observed were the number of GLH present and survival in promising lines, the population of GLH at the field, the percentage of tungro incidence, the filled with spikelet number, the unfilled of spikelet number, the weight of 1000 grain, and the grain yield at 14% moisture content. The results showed that ten promising lines was dislike (resistant) to GLH and resistant to rice tungro virus with the percentage of tungro incidence lower or equal than resistant check varieties (Inpari 9) and had high yield potential (6,2 – 10,2 t/ha).
|
0 |
2020 |
Pelatihan Membangun Jiwa Wirausaha Aneka Kerajinan Berdasarkan Ajaran Tamansiswa kepada Ibu-ibu Wirogunan Yogyakarta
(Jajuk Herawati, Siti Sumartiah, Pristin Prima Sari)
DOI : 10.33366/japi.v5i2.2110
- Volume: 5,
Issue: 2,
Sitasi : 0 31-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Jiwa kemandirian adalah penting untuk setiap manusia. Ajaran Tamansiswa mengajarkan jiwa kemandirian bagi setiap manusia. Jiwa kemandirian adalah jiwa wirausaha menurut ajaran Ki Hajar Dewantara. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha berdasarkan ajaran tamansiswa produk aneka kerajinan bagi Ibu-ibu Masyarakat Kalurahan Wirogunan Yogyakarta. Manfaat kegiatan adalah Ibu-ibu PKK dapat membuat produk yang produktif dan bernilai seni yang tinggi. Kegiatan ini dapat meningkatkan ketrampilan membuat produk aneka kerajinan bagi Ibu-ibu Masyarakat Kalurahan Wirogunan Yogyakarta. Metode kegiatan adalah 1) ceramah dan praktek membuat produk aneka kerajinan sulam, 2) Diskusi tanya-jawab antara peserta dan tim pengabdian. Hasil Kegiatan pengabdian adalah 1) Ibu-ibu Wirogunan dapat menguasai ketrampilan menyulam dan membuat boneka serta sarung bantal sulam, dan 2) Peserta kegiatan dapat mengenal lebih banyak strategi berwirausaha melalui produk aneka kerajinan sulam. Luaran hasil pengabdian adalah gantungan kunci boneka sulam, sarung bantal sulam, dan leaflet aneka kerajinan sulam.
|
0 |
2020 |
Pelatihan Membuat Kerajinan Souvenir Rangka Besi untuk Meningkatkan Keterampilan Berwirausaha
(Anindita Trinura Novitasari)
DOI : 10.33366/japi.v5i2.1961
- Volume: 5,
Issue: 2,
Sitasi : 0 31-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Usaha kegiatan yang dilakukan pada pengabdian masyarakat ini adalah berupa kegiatan pelatihan kerajinan souvenir berbahan dasar rangka besi. Lokasi pelaksanaan pelatihan dipilih disebabkan desa tersebut merupakan desa wisata religi yang terkenal di seluruh nusantara. Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat setempat dapat memanfaatkan destinasi wisata religi sebagai lokasi tempat pemasaran produk souvenir yang dapat mereka produksi dari pemahaman dan pengetahuan yang sudah mereka perolah dalam kegiatan pelatihan yang mereka ikuti. Mengingat situasi saat ini dukungan terhadap usaha kecil sangatlah besar dikarenakan upaya pemerintah dalam memberdayakan potensi daerah dan memacu tumbuhnya usaha dari produk spesifikasi daerah yang ditandai dengan maraknya ekonomi kreatif yang dicanangkan oleh pemerintah dan memperoleh dukungan untuk tumbuh dan berkembang. Kegiatan pelatihan ini memberi pengalaman kepada ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri di daerah Desa Martajasah. Pelatihan berupa pemberian desain hias pada rangka besi seperti rangka besi bentuk dasar lampu hias, tempat tisu, tempat aqua dengan berbagai desain tampilan, tutup saji, dan tempat kerudung yang bergantung di dinding tembok rumah. Hiasan berupa boneka-boneka kecil, pita warna warni, renda, pelipit, serta kain motif yang masing-masing berpadu dan ditempelkan pada rangka besi tersebut. Proses menenpel dilakukan menggunakan lem tembak berbahan dasar lem lilin. Produk yang dihasilkan berupa produk kerajinan dengan bahan dasar rangka besi dengan tampilan berbagai hiasan yang memiliki estetika tinggi serta menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi dalam membantu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
|
0 |
2020 |
Pemberdayaan Kelompok Tani Masyarakat dalam Pemanfaatan Limbah Sayuran sebagai Bahan Baku Pakan Ayam
(Eka Fitasari, Wahyu Mushollaeni, Atina Rahmawati)
DOI : 10.33366/japi.v5i2.1887
- Volume: 5,
Issue: 2,
Sitasi : 0 31-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Sayuran sisa hasil panen dan penjualan dianggap sebagai limbah oleh para petani sayur Siswandi di Pujon Malang. Limbah sayuran dibiarkan menumpuk, dipinggirkan ke gudang, atau dibuang, sehingga jika membusuk akan mengakibatkan pencemaran dan bau yang menyengat. Padahal, sayuran sisa tersebut masih mengandung zat gizi makro dan mikro yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ayam. Pakan pelet sangat dibutuhkan oleh peternak ayam Sumber Rejeki di Singosari Malang. Harga pelet pabrik yang mahal, mengakibatkan ayam diberikan pakan dari makanan sisa untuk menekan biaya produksi. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan sinergitas dari petani sayur dan peternak melalui pelatihan pembuatan pelet yang mudah dibuat dan berdaya simpan lama, dengan memanfaatkan limbah sayur, serta penanganan pasca panen sayur. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan kedua kelompok tani dalam membuat pelet pakan ayam, serta peningkatan pendapatan peternak dengan produksi karkas ayam dalam kemasan vakum dan petani sayur dengan produksi sayur dalam kemasan.
|
0 |
2020 |
KESALAHAN PENGUCAPAN BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA (ERROR PRONUNCIATION)
(Devy angga Gunantar, Stefani dewi Rosaria)
DOI : 10.26623/jdsb.v22i2.2575
- Volume: 22,
Issue: 2,
Sitasi : 0 16-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan dalam pengucapan vokal Bahasa Inggris, penyebab terjadinya kesalahan dan jenis kesalahan yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan 224 kata yang sering salah diucapkan oleh mahasiswa. Hal ini terjadi karena perbedaan vokal dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, ada beberapa vokal dalam Bahasa Inggris yang tidak dimilliki oleh Bahasa Indonesia sehingga mahasiswa seringkali menggantinya dengan suara yang mirip dengan Bahasa pertama mereka. Jenis kesalahan yang terjadi dalam pengucapan vokal Bahasa Inggris adalah kesalahan substitusi, kesalahan sisipan, dan kesalahan penghilangan. Kesalahan substitusi terjadi hampir 90% dari seluruh pengucapan yang dilakukan oleh responden. Kata kunci: kesalahan pengucapan, substitusi, sisipan, penghilanganAbstractThis is a descriptive qualitative research which aims to describe the error pronunciation of English vowel, the cause of the error, and the type of the error. The result of this research shows there are 224 words which is frequently mispronounce by the students. This is caused by the discrepancies of the vowel words in English and in Indonesian language. Some of the English vowel words do not exist in Indonesian language as a result most of the students replace those words which have similar sounds to their native language. The types of error often happened are the substitution error, inserting error, and omission error. The substitutions error is the highest error made by the students. Nearly 90% of the mispronounce words is caused by the substitution error. Keywords: error pronunciation; substitution; inserting; omission
|
0 |
2020 |
NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM RUMAH ADAT LIMBUNGAN SUKU SASAK
(Juliani Juliani, Juliana Juliana, Firda Devianti Komalasari, Hamdani Hamdani, Hulaemi Umar, Irma Suryani, Nursaptini Nursaptini, Muhammad Tahir)
DOI : 10.26623/jdsb.v22i2.2832
- Volume: 22,
Issue: 2,
Sitasi : 0 16-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan nilai yang terkandung pada setiap pola artsitektur rumah adat Limbungan Desa Perigi Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini meupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjukkan bahwa, (1) Rumah adat limbungan ini terbuat dari bahan-bahan alami yang masih mudah didapatkan seperti: kayu, daun ilalang, bambu, dan getah pohon, (2) Rumah adat limbungan ini terdiri dari komponen-komponen dan memiliki ciri khas masing-masing, diantaranya terdiri dari atap, pondasi, dinding, pintu, jendela, tangga, lantai/teras, (3) Nilai atau makna dari setiap komponen rumah adat ini meliputi : nilai tata karma, kepedulian sosial, kepercayaan, sedangkan pada atap yang semakin menjorok ke bawah menunjukan rasa hormat, dinding rumah adat ini mengandung nilai kesederhanaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan, dan untuk pintu dimasing-masing rumah adat ini serentak menghadap utara dikarenakan matahari terbit dari utara sehingga sinar dari matahari yang mengandung vitamin D yang baik untuk pembentukan tulang
|
0 |
2020 |
Edukasi Pendidik Sebaya (peer Group) Kepada Pasien TB Resisten Obat Agar Patuh Menjalani Terapi Pengobatan
(Ali Wachidin, Rio Sigit Baskoro, Ani Herna Sari)
DOI : 10.26623/jdsb.v22i2.2582
- Volume: 22,
Issue: 2,
Sitasi : 0 16-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Dunia dan Indonesia sampai saat ini masih mengalami isu besar dalam kesehaan masyarakat untuk menanggulangi penyakit Tuberkulosis (TBC). Tahun 2018, Indonesia berkontribusi sebesar 10% terhadap beban dunia sebesar 10 juta orang yang jatuh sakit akibat TBC. Pengobatan TBC memakan waktu yang tidak sebentar 6 bulan 24 bulan tergantung kategori TBC yang di derita. TBC Resisten obat (TBC RO) dengan jangka waktu pengobatan yang lama antara 9 bulan- 24 bulan membuat pasien yang memutuskan untuk berhenti berobat dan hal ini akan berakibat terhadap diri sendiri dan orang lain mengingat penyakit TBC penularannya sangat mudah yaitu melalui udara. Pendidik sebaya adalah survivor dari TBC RO yang mempunyai jiwa kemanusiaan untuk memberikan edukasi kepada pasien yang sedang menjalani pengobatan agar mereka lebih semangat untuk minum obat sampai sembuh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan sebanyak 10 orang. Penelitian menghasilkan bahwa edukasi yang diberikan oleh pendidik sebaya mempunyai pengaruh untuk membuat pasien mau minum obat secara teratur. Mereka melihat pendidik sebaya sebagai role model yang sudah sembuh menjalani penngobatan yang lama dan dengan berbagai macam efek samping.
|
0 |
2020 |
PENGHARMONISASIAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH INISIATIF EKSEKUTIF OLEH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
(Hermi Sari BN, Galang Asmara, Zunnuraeni Zunnuraeni)
DOI : 10.26623/jdsb.v22i2.2470
- Volume: 22,
Issue: 2,
Sitasi : 0 16-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berbagai tahapan sebagai konsep pembentukan Peraturan Daerah dan menganalisis mekanisme pengharmonisasian terhadap Raperda dilingkungan Pemerintah Daerah oleh Kemenkumham sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, hal ini juga sekaligus untuk mengetahui keefektifan pengharmonisasian Raperda yang dilakukan oleh Kemenkumham dalam upaya mewujudkan Perda yang berkualitas dan keselarasannya dengan kewenangan fasilitasi Raperda oleh Pemda Provinsi atau Kemendagri. teori yang relevan dengan pembahasan di atas adalah teori kewenangan, keberlakukan norma hukum, dan pembentukan hukum serta pengharmonisasian peraturan perundang-undangan. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan Pendekatan Peraturan Perundang-undangan (statute approach) dan Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach). Dengan adanya perbedaan waktu pelaksanaan pengharmonisasian Raperda inisiatif Eksekutif (Kepala Daerah) oleh Kemenkumham tidak menjadikan kewenangan tersebut tumpang tindih atau mereduksi sebagian kewenangan Kemendagri/Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) dalam hal pengharmonisasian Raperda melalui mekanisme fasilitasi. Akan tetapi, justru kewenangan Kemenkumham yang diatur dalam UU 15/2019 ini menjadikan proses pengharmonisasian Raperda pada tahap penyusunan tidak efektif dan efisien karena diantaranya membutuhkan waktu yang lama dan biaya.
|
0 |
2020 |