Analyzing the Impact Of Traditional Market Relocation In Surrounding Traders And Communities (Case Study Of Demak Mranggen Markets)
(Anitiyo Soelistiyono, Andhy Tri Adrianto, Emaya Kurniawati)
DOI : 10.26623/ebsj.v2i1.1258
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Apr-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p>Traditional markets are markets that are built and managed by local governments. Relocation of a transfer of supporting facilities and infrastructure activities from one place to another in order to enhance the security, comfort and legality factors.Mranggen traditional market is one of the markets located in the village of Mranggen which is increasingly experiencing an increasing number of traders. For this reason, the Demak Regency Government decided to relocate the market, one of them is the traditional Mranggen market, the government's purpose of relocating Mranggen's traditional market to tidy up the former market which had not been neatly arranged. Mranggen's market relocation had an impact or pros and cons for traders and the surrounding community. The problem in this study is the impact of market relocation of Mranggen's traditional market relocation to traders in the surrounding community. The aim of the study was to determine the impact of Mranggen's traditional market relocation to both traders and the surrounding community with market relocation.</p><p>The research design used in this study is a holistic single case study. This study uses a qualitative approach. The types and sources of data used in this study are primary data and secondary data. The object of the research was conducted at the temporary shelter of Mranggen village. Informants are traders and communities around the shelter. Data collection techniques with triangulation.As for eclectic data analysis techniques. In this study, the validity of the research data was tested by credibility, transferability, dependability test, and confirmability test.</p><p>The results of our research on the impact of relocation on product quantity is the reduction in product quantity ranging from 30% to 50%. With regard to operating hours the impact of this relocation is a reduction in operating hours of only 6-8 hours per day. For the position of the stall The inconvenience of the stall position, the stinging smell of garbage, and when the rainy season often floods and lacks security. In terms of ease of reaching the location, the traders complained about the location of the remote relocation and the narrow road to relocation which affected the consumers' desire to buy. With this relocation, sales turnover has decreased from 75,000-250,000/day.</p>
|
0 |
2018 |
RANCANG BANGUN SMART HOME AUTOMATIC CONTROL dengan KOMUNIKASI MELALUI BLUETOOTH HC-05 BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO dan ANDROID
(Yohan Erwinnanto, Andi Kurniawan N, Sri Heranurweni)
DOI : 10.26623/elektrika.v9i2.1092
- Volume: 9,
Issue: 2,
Sitasi : 0 04-Oct-2017
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p><strong>D</strong>esign of Smart Home Automatic Control with Communications Via Bluetooth HC-05-Based Microcontroller Arduino and Android, will provide all the comfort, safety, security and energy savings, which takes place automatically and programmed via microcontroller, the house or building. Design of Smart Home Automatic with Control Communications Via Bluetooth HC-05-Based Microcontroller Arduino and Android is intended for automatic control processes.</p><p>The system consists of seven sensors, keypad password for security doors, HC-05 Bluetooth GSM alarm application and device control applications aktuaktor, and aktuaktor buzzer, dc motors, lights, fans and fan dc exhausting. Among these sensors is a PIR sensor to detect theft, sensor MQ6 to detect leakage of LPG gas and smoke from fires, sensor HC-SR04 ultrasonic for automatic garage doors, fire sensors to detect a fire, the sensor LM35 to detect the temperature of the room, when the room temperature is hot the fan will be on automatically, when the cold room temperature will shut off the fan and LDR sensor to detect the intensity of light during the day which turn the lights off automatically and vice versa, thus saving energy. Homeowners can also control lights and monitoring sensors with android phones that are connected with communication via Bluetooth HC-05 microcontroller arduino, and can receive GSM alarm application sensors such as calling and sms.</p><p>Test results are used UART communication data transmission between the microcontroller serial monitor monitor has an error of 0 % . HC - 05 Bluetooth can accept orders at the farthest distance of 11 meters . The fire sensor can work well when the fire was 1-10 cm . Sensor HC - SR04 is already working with an error rate of 0.3 %, so the accuracy of this tool by 100 % - 0.3 % = 99.7 % .</p><p><strong>Keywords :</strong> Security Door , Bluetooth HC - 05 , Microcontroller Arduino and Android , Application Control and Application GSM alarm.</p>
|
0 |
2017 |
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI UBI JALAR MADU (Ipomoea batatas L. var. Cilembu) Studi Kasus di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
(Efranis Manao, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.17
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Ipomoea batatas L. var Cilembu merupakan salah satu varietas ubi jalar madu yang mengandung karbohidrat. Masalah dalam usahatani komoditi ini adalah daya beliinput oleh petani sehingga mempengaruhi penggunaan input antara lain pupuk, tenaga kerja, pestisida, Masalah penelitian ini adalah : bagaimanakah efisiensi penggunaan inputdan apakah usahatani ubi jalar madu ini sudah menguntungkan.Responden penelitian adalah 42 petani yang dipilih secara acak sederhana dari 70 petani ubi jalar madu di lokasi penelitian. Teknik sampling yang yang digunakan adalah acak sederhana.. Untuk menguji efisiensi penggunaan input dilakukan melalui analisis efisiensi yang meliputi analisis efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi. Selanjutnya untuk mengetahui keuntungan usahatani ini dilakukan analisis biaya dan pendapatan..Hasil penelitian menunjukkan hampir semua input yang diteliti dalam usahatani ubi jalar madu belum efisien secara baik secara efisiensi teknis, efisiensi harga maupun efisiensi ekonomis kecuali jumlah pestisida yang digunakan sudah tidak efisien secara teknis dan harga, sehingga penggunaan pestisida harus dikurangi.. Hasil analisis biaya dan pendapatan menunjukkan bahwa produksi usahatani ubi jalar madu di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang sudah menguntungkan karenapenerimaan (Total Revenue) lebih besar dari pada biaya ( Total Cost) yang dikeluarkanKata Kunci: efisiensi, usahatani, keuntungan dan ubi jalar madu
|
0 |
2015 |
ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU (Manihot utilissima L.) SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK SINGKONG ( Studi Kasus di Home Industry GK Oro Orodowo Malang )
(Nasarius Sengi, Lisa Kurniawati, Maria Puri Nurani)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.19
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Nilai tambah merupakan penambahan nilai suatu produk sebelum dilakukan proses produksi dengan setelah dilakukan proses produksi. Pengolahan ubi kayu menjadi keripik singkong adalah untuk meningkatkan keawetan ubi kayu sehingga layak untuk dikonsumsi dan mengubah bentuk dari produk primer menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses produksi, maka akan dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan tanpa melalui proses produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ;(1). Untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari produk ubi kayu menjadi keripik singkong. (2). Untuk mengetahui efisiensi proses produksi pengolahan singkong menjadi kripik singkong. (3). Untuk mengetahui usaha pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan Besarnya nilai tambah pada suatu produk dipengaruhi oleh besarnya nilai produk, harga bahan baku, serta sumbangan input lain. Maka diperoleh besarnya rata-rata nilai tambah yaitu sebesar Rp 2.082,- per kilogram atau 0,25 % dari nilai produksi.Berdasarkan analisis efisiensi teknis, bahan baku sudah efisien karena nilai koefisien regresi bahan baku 0,475 elastisitas produksi bernilai positif yaitu (0< ? <1).Berdasarkan analisis efisiensi harga, rasio NPMx/Px dari faktor produksi bahan baku 2,469 belum efisien karena faktor produksi bahan baku lebih besar dari satu. Berdasarkan analisis efisiensi ekonomis Faktor produksi biaya total 0,00 tidak efisien karena faktor produksi biaya total lebih kecil dari satu (<1). Pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan karena R/C rasio > 0 berarti agroindustri keripik singkong yang diusahakan menguntungkan yaitu 1,15. Kata kunci : Nilai Tambah, Efisiensi, Keuntungan
|
0 |
2015 |
ANALISIS TINGKAT KONSUMSI UMBI-UMBIAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Rw 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang)
(Elisabeth Ngilawayan, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.18
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Tanaman umbi-umbian adalah tanaman yang mengandung 20% karbohidrat yang merupakan hasil tanaman sumber karbohidarat di samping padi-padian dan jagung, Sebagai sumber karbohidrat yang baik sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat atau rumah tangga .Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi apakah yang mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga dan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi apakah yang paling dominan mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga di RW 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.Variabel penelitian adalah jumlah pembelian umbi-umbian, pengeluaran rumah tangga, harga umbi-umbian, harga beras, pendidikan ibu rumah tangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-maising variabel dilakukan uji F dan uji t (0,05) dan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh dilakukan uji koifisien (?). Hasil analisis uji Fhitung 16,308?Ftabel2,90atausignifikan Fhitung0,00< 0,05. Menunjukan sacara bersama-sama berpengaruh yang signifikan nyata terhadap pengeluaran rumah tangga (X1), harga umbi-umbian (X2), harga beras (X3), pendidikan ibu rumah tangga (X4), dan jumlah anggota rumah tangga (X5) terhadap jumlah pembelian umbi-umbian. Hasil analisis uji t dari Variabel pengeluaran ibu rumah tangga (X1) thitung 8,427>ttabel 1,753, Variabel harga umbi-umbian (X2) thitung-4,046>ttabel1,753, Variabel harga beras (X3) thitung -3,05>ttabel1,753,Variabel pendidikan ibu rumah tangga (X4) thitung-5,41>ttabel1,753,Variabel jumlah anggota keluarga (X5) thitung 6,91>ttabel 1,753. Menunjukan adanya pengaruh yang signifikan nyata terhadap variabel dependen. Hasil analisis uji (?) pengaruh variabel yang paling dominan yaitu pengeluaran rumah tangga 1.158.Kata Kunci: Konsumsi, Umbi-umbian, Rumah Tangga
|
0 |
2015 |
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas var Ayamurasaki) SELAMA PERKECAMBAHAN
(Yohana Eurensiani Kurnia, Kukuk Yudiono, Sri Susilowati)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.23
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa pemberi elektron (electron donor), dalam arti biologis antioksidan adalah semua senyawa yang dapat meredam radikal bebas dan reactive oxygen species (ROS) yang bersifat oksidan termasuk protein pengikat logam. Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang ada pada tanaman. Perkecambahan adalah serangkaian peristiwa penting yang terjadi sejak biji dorman sampai menjadi bibit yang sedang tumbuh (Copeland, 1976). Perkecambahan dapat meningkatkan daya cerna bagi manusia karena adanya proses yaitu katabolisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ubi jalar ungu Ipomea batatas var Ayamurasaki selama masa perkecambahan. Senyawa antioksidan yang dimaksud adalah antosianin. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) karena bersifat homogen. Perlakuan perkecambahan dengan terdiri dari 4 (empat) level: perkecambahan selama 0 hari (kurang dari 24 jam), perkecambahan selama 5 hari, perkecambahan selama 10 hari dan perkecambahan selama 15 hari. Variabel penelitian adalah aktivitas antioksidan, antosianin dan kadar gula. Untuk mengetahui pengaruh dari masing –masing perlakuan dilakukan uji F (F tabel 5% dan 1%) dan untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perkecambahan berpengaruh sangat nyata pada taraf 1% untuk kadar gula, kadar antosianin dan aktivitas antioksidan. Level dari perlakuan perkecambahan yang direkomendasikan untuk dilakukan sehingga menghasilkan kadar gula, kadar antosianin dan aktivitas antioksidan yang tinggi adalah level 4 (perkecambahan selama 15 hari) yang menghasilkan kadar gula 18%, antosianin 199,680 gr/kg dan aktivitas antioksidan 81,424%. Kata Kunci: perkecambahan, antioksidan, antosianin, kadar gula.
|
0 |
2015 |
EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Manihot utilissima) (Studi Kasus di Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang)
(Redemptus Burak Wellan, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v1i1.14
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Dec-2014
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Produksi ubi kayu dapat dicapai secara optimal apabila penggunaan input produksi dilaksanakan dengan baik serta sesuai dengan sistem usahatani. Salah satu daerah di Kabupaten Malang yang melakukan usahatani ubi kayu adalah Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisisensi produksi dan pendapatan usahatani ubi kayu di daerah tersebut. Berdasarkan analisis efisiensi teknis luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien. Sedangkan jumlah bibit, pupuk buatan atau kimia, dan tenaga kerja belum efisien. Untuk efisiensi harga, faktor produksi dan luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien karena rasiokurang dari satu (<1). Sedangkan jumlah benih, pupuk buatan atau kimia, serta pupuk kandang belum efisien karena rasio lebih besar dari satu (>1). Pada efisiensi ekonomi, faktor produksi luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien. Sedangkan jumlah bibit, pupuk buatan atau kimia,dan pupuk kandang, belum efisien. Berdasarkan analisis biaya dan pertanian ubi kayu pendapatan, ubi kayu menunjukkan bahwa pertanian di desa Argotirto sudah menguntungkan karena rasio R/C lebih besar dari satu (>1) yaitu 1,19. Dengan demikian, penerimaan usahatani ubi kayu lebih besar dari biaya produksi.Kata kunci: Ubi Kayu, Usahatani, Efisiensi Produksi, Pendapatan
|
0 |
2014 |
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG (Zea mays L) (Studi Kasus PT Branitha Shandini Mosanto Desa Kidangbang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang)
(Florianus Arsi, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v1i1.11
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Dec-2014
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Jagung hibrida (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang baik dalam perekonomian Indonesia, karena merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Jagung hibrida juga merupakan suatu makanan pokok masyarakat Indonesia, dan juga sebagai makanan ternak dan bahan baku industri produk makanan. Dalam usahatani jagung hibrida perusahaan bekerjasama dengan Kelompok Tani Mosanto, Kabupaten Malang untuk memproduksi jagung pembenihan, dimana perusahaan menyediakan input produksi seperti: modal, dan benih jagung dengan mengadakan ikatan kontrak kerja selama semusim panen, dan hasilnya akan dijual semua kepada perusahaan.Penentuan responden dalam pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, yaitu setiap sampel yang berukuran sama memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih dari populasi. Jumlah anggota Kelompok Tani jagung hibrida pada penelitian ini adalah 200 orang yang menjadi pelaku dalam usahatani. Besarnya sampel diambil dengan metode rumus Slovin menggunakan tingkat kekeliruan sebesar 10%. Berdasarkan hasilperhitungan, anggota Kelompok Tani yang dijadikan responden sebanyak 67 orang. Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diteliti adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh faktor-faktor produksi terhadap jumlah produksi yang dihasilkan dalam usahatani Jagung Hibrida? 2. Bagaimanakah tingkat efisiensi teknik penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung sudah efisien atau belum?. Dalam hipotesis I untuk mengetahui pengaruh faktor produksi adalah luas lahan, benih, tenaga kerja, pestisida, pupuk dan modal terhadap hasil produksi jagung, dengan menggunakan alat uji asumsi klasik dan analisis regresi pada fungsi produksi cob douglass. Dari 6 (enam) Faktor produksi yang diteliti semuanya berpengaruh nyata terhadap hasil produksi jagung hibrida didaerah penelitian. Dalam hipotesis II menyatakan bahwa uji efisiensi teknis faktor produksi belum efisien karena dari pengolahan hasil angka menghasilkan secara keseluruhan faktor produksi yang digunakan semuanya belum efisien diihat dari angka koefisien regresi dengan melihat perbandingan elastisitas produksinya berada pada daerah I dan III menunjukan belum efisien dan tidak efisien.Kata kunci: efisiensi faktor produksi, usahatani jagung hibrida
|
0 |
2014 |
ANALISIS POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA TERHADAP PANGAN BERBAHAN BAKU UMBI-UMBIAN DI DUSUN GENDERAN, DESA SUKODADI, KABUPATEN MALANG
(Nikolaus Wangga Maku, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v1i1.12
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Dec-2014
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Pola konsumsi dan besar konsumsi suatu rumah tangga dapat disebabkan oleh pendidikan yang dimiliki seseorang. Kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masa depan keluarga akan mengakibatkan konsumsi non makanan semakin meningkat. Ia menambahkanm bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan akan membuat rumah tangga tersebut mengalokasikan pendapatannya untuk pendidikan dan menghemat pos pengeluaran lain. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pendapatan rumah tangga akan memberikan dampak terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian. Dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa pendapatan rata-rata keluarga di Dusun genderan sebesar Rp. 1.029.630 yang memberikan nilai koefisien regresi berganda pendapatan yang dihasilkan sebesar 0,537 menyatakan bahwa secara parsial (sendiri-sendiri) pendapatan yang dihasilkan berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian, (2) Harga bahan pangan berbahan umbi-umbian memberikan pengaruh terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar 0,288. (3) Harga bahan pangan beras memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar – 0,211 (4) Jumlah anggota keluarga memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar 0,625, (5) Pendidikan ibu rumah tangga memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahanpangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar – 0,188, dan (6) Usia memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda usia sebesar 0,131.Kata Kunci: Pola konsumsi, Bahan baku umbi-umbian
|
0 |
2014 |
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) (Studi Kasus di Kelompok Tani Anjasmoro IV, Dusun Jurang Kuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu)
(Yohanes Berkhmans Kletus Dupa, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v1i1.15
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Dec-2014
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Salah satu tanaman yang cocok dikembangkan untuk mengatasi masalah pangan dan ekonomi adalah tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Kentang adalah komoditas sayuran dengan kegunaan ganda, yaitu sebagai sayuran dan substitusi karbohidrat (Duriat dkk, 2006). Kentang juga bisa menjadi bahan pangan alternatif pengganti beras dan jagung serta mampu menunjang program penganekaragaman (diversifikasi) pangan. Penentuan daerah penelitian secara sengaja di Dusun Jurang Kuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pemilihan sampel dilakukan secara sengaja (Purposive) pada kelompok tani Anjasmoro IV. Mengingat jumlah anggota kelompok tani Anjasmoro IV yang mengusahatanikan kentang sebanyak 45 orang anggota tani, maka jumlah sampel penelitian adalah sampel homogen yaitu sebanyak 45 orang anggota tani pada kelompok tani tersebut semuanya dijadikan sampel. Metode analisis yang digunakan adalahanalisis regresi fungsi produksi Cobb-Douglass, analisis Break Even Point, pengujian tingkat efisiensi meliputi efisiensi teknis, harga dan ekonomis. Faktor produksi yang dianalisis yaitu luas lahan, jumlah bibit, jumlah pupuk kandang, jumlah pupuk kimia, jumlah pestisida, dan jumlah tenaga kerja (HOK). Uji F, nilai Fhitung (15,471) > Ftabel (2,35) berarti secara bersama-sama dari keenam variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji t, terdapat 2 (dua) variabel bebas berpengaruh ( ? 5%) yaitu jumlah pupuk kandang dan jumlah tenaga kerja. Rata-rata volume produksi petani 34.497,69 kg/ha > volume BEP 12.074,05 kg, maka terima H0 tolak H1, artinya volume produksi sudah mencapai titik impas, petani untung. Rata-rata harga jual petani sebesar Rp 4222,2 per kg > harga BEP 1.477,752 per kg. Maka, terima H0 tolak H1, artinya harga jual kentang di tingkat petani sudah mencapai BEP, petani untung. Satu variabel yang belum mencapai efisiensi teknis, yaitu jumlah pestisida yang dilihat dari elastisitas produksi bernilai negatif < 0, berada pada daerah produksi irasional (Tahap III). Untuk efisiensi harga dan ekonomi, penggunaan faktor produksi dari keenam variabel tidak efisien, hal ini dikarenakan NPM (Nilai Produk Marginal) dari masing-masing faktor produksi tersebut < 1. Berarti penggunaan faktor produksi harus dikurangi sehingga terciptanya kedua efisiensi.Kata Kunci: efisiensi, usahatani kentang
|
0 |
2014 |