PKM KRUPUK AMPAS TAHU DI DESA MEDOKAN SEMAMPIR
(Fadjar Kurnia Hartati, Meithiana Indrasari, Arlin Besari Djauhari, Fedianty Augustinah)
DOI : 10.37832/asawika.v4i2.24
- Volume: 4,
Issue: 2,
Sitasi : 0 28-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu memberikan solusi pada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh ibu Yeni Indah S. sebagai pemilik usaha produktif krupuk yang berada di Desa Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berorientasi kepada solusi dari permasalahan yang disepakati bersama, ada 4 hal yaitu peningkatan manajemen Mitra, peningkatan teknologi, peningkatan produksi dan pengembangan akademis. Hasil kegiatan PKM ini adalah Mitra dapat membuat ampas tahu basah menjadi tepung ampas tahu kering, yang selanjutnya tepung ampas tahu dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu dalam pembuatan kerupuk, mampu melakukan pemasaran dan cara menghitung keuntungan sebuah bisnis secara sederhana. Berdasarkan hal tersebut di atas diharapkan Mitra di Medokan Semampir bisa menambah ekonomi/penghasilan rumah tangga dengan tanpa meninggalkan rumah terlalu lama, sehingga kehidupannya lebih sejahtera.
Kata kunci: Ampas, tahu, krupuk, Medokan
|
0 |
2021 |
Sebaran Vegetasi pada Kawasan Berpotensi Bencana Banjir Pesisir (Rob) Kota Semarang
(Daniel Kurniawan, Sri Yulianto Joko Prasetyo, Charitas Fibriani)
DOI : 10.24246/icm.v4i1.4653
- Volume: 4,
Issue: 1,
Sitasi : 0 24-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Abstrak - Banjir pesisir atau rob adalah banjir yang terjadi karena masuknya air laut ke area daratan dan menjadi masalah utama pada daerah di Indonesia yang besinggungan langsung dengan daerah pantai seperti Kota Semarang. Angin, tinggi gelombang, curah hujan, dan topologi tanah menjadi faktor yang sangat mempengaruhi perbedaan tinggi permukaan air laut dari muka daratan. Mangrove merupakan salah satu vegetasi yang cocok untuk daerah pantai karena dapat tumbuh di lingkungan dengan kadar garam yang tinggi. Keadaan permukaan Kota Semarang seperti persebaran vegetasi dan ketinggian tanah dapat diketahui dengan memanfaatkan teknologi remote sensing atau penginderaan jauh. Indeks vegetasi seperti NDVI (Normalized Different Vegetation Index) menjadi salah satu metode yang dipakai untuk menganalisa persebaran dan tingkat kehijauan pada suatu wilayah. Selain NDVI dalam penelitian juga memanfaatkan peta DEM (Digital Elevtion Model) untuk mengetahui kondisi ketinggian atau kontur dalam wilayah tertentu. Tingkat kehijauan di daerah utara Kota Semarang lebih banyak memiliki nilai kehijauan rendah hingga sangat rendah dan 9 dari 16 Kecamatan di Kota Seamarang memiliki kontur ketinggian tanah kurang dari 25 meter. Dari kedua keadaan tersebut bencana banjir pesisir atau rob akan sulit untuk dihindari dan perlu adanya peranan dari masyarakat maupun pemerintah untuk menangani masalah banjir pesisir di Kota Semarang.
|
0 |
2021 |
PROGRAM PKM BAGI EKSISTENSI USAHA JAHIT PEREMPUAN DI KOTA MADIUN
(Vivi Ariyani, Theresia Liris Widyaningrum, Dyah Kurniawati)
DOI : 10.37832/asawika.v3i2.13
- Volume: 3,
Issue: 2,
Sitasi : 0 24-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tujuannya adalah untuk membantu usaha mitra agar dapat meningkat dan berkembang lebih baik daripada sebelumnya. Pada Mitra Penjahit perempuan di Kota Madiun, Program PKM membantu mengembangkan usaha mitra melalui pelatihan teknik jahit dan penggunaan teknologi dalam membantu promosi produk agar lebih eksis atau lebih dikenal di masyarakat luas. Hal ini dilakukan dengan cara penguasaan manajemen sumber daya manusia yang dimiliki mitra secara efektif dan efisien, agar dapat meningkatkan manajemen produksi, manajemen pemasaran dan manajemen keuangan mitra. Dengan perbaikan dari pilar manajemen pada mitra akan membuat produk mitra semakin dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Kata Kunci: Manajemen Usaha, Program PKM
|
0 |
2021 |
Bangkit Pascainfeksi: Dinamika Resiliensi pada Penyintas Covid-19
(Yudi Kurniawan, Markus Nanang Irawan Budi Susilo)
DOI : 10.26623/philanthropy.v5i1.3326
- Volume: 5,
Issue: 1,
Sitasi : 0 23-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p><strong>Abstract</strong>. This study aims to qualitatively understand the dynamics of resilience in survivors of COVID-19. Since the Coronavirus Disease (COVID-19) was declared a pandemic by the World Health Organization, the number of people infected has increased. Until April 2021, the number of positive confirmed COVID-19 cases in Indonesia has reached 1.5 million cases. Of these, 1.3 million people became survivors. In many cases, survivors of COVID-19 are still symptomatic for more than 60 days after the first onset appeared. This condition is known as long COVID. In addition to long COVID-19, survivors also face the risk of stigmatization from the environment that is burdensome for patients who have recovered to be able to return to normal activities. This study uses a phenomenological approach. Researchers conducted in-depth interviews with four respondents who had tested positive for COVID-19 based on the results of PCR swabs and experienced several long symptoms of COVID. The researchers found that the dynamics of resilience in COVID-19 survivors in this study emerged as an interaction between protective factors and risk factors. The protective factor consists of the components I can, I have, and I am plus the empathy and spiritual factors. The risk factors experienced by participants in this study were social stigma and the long-term impact of COVID-19. Collaboration between components of adaptive thinking, the ability to manage emotions, social support and empathy and spiritual factors is the key to achieving psychological resilience.</p><p> <strong><em>Keywords</em></strong><em>: pandemic, COVID-19 survivors, resilience</em><em>, long COVID, social stigma</em></p><p><em></em> </p><p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara kualitatif dinamika resiliensi pada penyintas COVID-19. Sejak Coronavirus Disease (COVID-19) ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, jumlah masyarakat yang terinfeksi kian meningkat. Hingga April 2021, jumlah konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mencapai 1,5 juta kasus. Dari jumlah tersebut, 1,3 juta orang menjadi penyintas. Pada banyak kasus, penyintas COVID-19 masih bergejala hingga lebih dari 60 hari setelah onset pertama muncul. Kondisi ini dikenal sebagai <em>long COVID. </em>Selain <em>long COVID</em>, penyintas pun menghadapi risiko stigmatisasi dari lingkungan yang memberatkan pasien yang telah pulih untuk dapat kembali berkegiatan secara normal. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap empat responden yang pernah dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab PCR dan mengalami beberapa gejala long COVID. peneliti menemukan bahwa dinamika resiliensi pada penyintas COVID-19 dalam penelitian ini muncul sebagai interaksi antara faktor protektif dan faktor risiko. Faktor protektif terdiri atas komponen <em>I can, I have, dan I am</em> ditambah dengan faktor empati dan spiritual. Faktor risiko yang dialami oleh partisipan dalam penelitian ini adalah stigma sosial dan dampak jangka panjang COVID-19. Kolaborasi antara komponen pola pikir adaptif, kemampuan mengelola emosi, dukungan sosial dan faktor empati serta spiritual merupakan kunci untuk mencapai resiliensi psikologis.</p><p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: pandemi, penyintas COVID-19, resiliensi, long COVID, stigma sosial</em></p>
|
0 |
2021 |
ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN LEDRE PISANG UD. DUA PUTRI DEWI, KOTA MALANG
(Dimas Indrajati Herlambang, Lisa Kurniawati, Maria Puri Nurani)
DOI : 10.37832/bistek.v6i1.2
- Volume: 6,
Issue: 1,
Sitasi : 0 23-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Pisang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang potensi produksinya cukup besar di Indonesia. Ada dua jenis pisang yang ada di Indonesia, yaitu jenis buah yang langsung dapat dimakan dan yang harus diolah terlebih dahulu untuk bisa dimakan. Pengolahan pisang sangat banyak sekali dan salah satu contohnya adalah makanan ringan yang dinamakan Ledre. Salah satu industri pengolahan Ledre Pisang yang ada di Kota Malang adalah UD. Dua Putri Dewi. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang ada di UD. Dua Putri Dewi dengan menggunakan Analisis SWOT sebagai metode penelitian kali ini. Dalam usaha ledre pisang UD. Dua Putri Dewi, hasil analisis menunjukan bahwa masing-masing faktor pada strategi pemasaran memiliki nilai skor yang bervariasi. Pada faktor kekuatan (Strength) ledre pisang UD. Dua Putri Dewi, nilai skor indikator tertinggi adalah rasa ledre pisang yang enak dengan skor 0,189. Faktor kelemahan (Weakness) memiliki nilai skor indikator tertinggi adalah belum lengkapnya peraturan pelaksanaan pengelolaan produksi dan dana, termasuk SOP (standar operasi dan prosedur) dengan skor 0,121. Faktor peluang (Opportunity) memiliki nilai skor indikator tertinggi yaitu dukungan pemerintah sangat berguna dengan skor 0,206. Faktor ancaman (Threat) memiliki nilai skor indikator tertinggi yaitu jumlah pesaing yang bertambah dan kompetitif dengan skor 0,154. Strategi pemasaran pada usaha UD. Dua Putri Dewi dengan menggunakan analisis SWOT berada pada kuadran I yang merupakan strategi yang mendukung strategi agresif. Pada posisi tersebut UD. Dua Putri Dewi berada pada situasi yang dimana kekuatan yang memanfaatkan peluang. Dengan demikian, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).Kata kunci: Ledre Pisang, Strategi Pemasaran, Analisis SWOT
|
0 |
2021 |
Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMP Negeri 26 Semarang
(Didik Kurniawan, April Firman Daru)
DOI : 10.26623/jisl.v2i1.3238
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 03-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p>Pada SMP Negeri 26 Semarang, pengolahan data perpustakaannya masih menggunakan cara manual, sehingga pengurus perpustakaan merasa kesulitan untuk mengolah data perpustakaan yang seharusnya dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat dan minim terjadinya kesalahan. Pada proses pendataan buku, anggota, peminjaman, pengembalian, kas dan pembuatan rekap laporan, SMP Negeri 26 Semarang masih menggunakan buku catatan sehingga mengalami beberapa masalah seperti terjadi <em>input</em> data ganda, pemberian kode buku yang kurang konsisten, buku yang digunakan untuk mencatat dapat rusak atau hilang, data tidak tersimpan dengan rapi. Dalam pembuatan sistem ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara <em>observasi</em> (pengamatan) dan <em>interview</em> (wawancara). Metode pengembangan sistem menggunakan metode <em>Extreme Programming</em> (XP) dan pembuatan program dengan <em>Sublime Text</em>, <em>XAMPP</em>, <em>Chrome Browser</em>. Tujuan dalam pembuatan sistem perpustakaan ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah program yang nantiya dapat membantu pihak sekolah dalam mengelola data-data perpustakaan</p><p><em>On 26 Semarang Public Junior High School, library data processing still using manual procedure, so the library management feels trouble for processing data library which should be done in a short time and have minimum mistake. In the process of collecting books data, user data, loan data, data return, treasury data, 26 Semarang Public Junior High School still using notebook so they experiencing problems like multiple data input, not consistent when processing books code, notebook damaged, and data is not stored neatly. In making this system, method of collecting data done by observation and interview. Using Extreme Programming (XP) in this system development, and using Sublime Text, XAMPP, Chrome Browser for creting this system. the purpose of making this system is expected to produce a program that later on can help the school in processing data library</em></p>
|
0 |
2021 |
Analisis Minat Kunjung Pemustaka Di Dinas Arsip Dan Perpustakaan Daerah Kota Semarang
(Wahyu Kurnia Sandy, Edy Mulyantomo)
DOI : 10.26623/jisl.v2i1.3203
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 03-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p class="BasicParagraph">Penelitian dilakukan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab meningkatnya minat pengunjung pengguna pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Semarang setiap tahunnya. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Kajian tersebut didasarkan pada prinsip kesesuaian informasi, kesesuaian dan kecukupan. Berdasarkan prinsip bahwa seorang informan dalam penelitian berjumlah 6 orang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan ada beberapa hal yang menjadi penyebab meningkatnya minat pengunjung yang terbagi menjadi 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.</p><p class="IsiAbstrakIndo"><em>The study was conducted in Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Semarang. The purpose of this study is to analyze the cause of the increasing interest of visitor to user in the Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Semarang each year.The study used a qualitative method. The study is based on the principal of suitability information appropriateness and adequacy. Based on the principle that an informant in the study of 6 people.From the results of this study indicate there are several things that cause increased interest in visitors who are divided into 2 factors namely internal and external factors</em></p>
|
0 |
2021 |
PENYULUHAN BERMAIN TERAPEUTIK PADA ANAK DI RUMAH PADA MASA PANDEMI COVID – 19 DI WILAYAH RT 07 RW III KELURAHAN NGIJO KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG
(Erni Suprapti, Diana Dayaningsih, Afifah Kurniawati, Afifah Muslim, Afriza Prima S, Abu Kholid, Ayatulloh Boy Adam)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v3i1.38
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Pandemi covid-19 memaksa anak-anak untuk stay di rumah untuk menghindari penularan. Hal ini membuat anak menjadi bosan dan jenuh yang berakibat stress pada anak. Orang tua memiliki peranan penting dalam mendampingi anak-anak selama di rumah. Peran orang tua di masa Covid-19 adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, pengembang, dan pengawas bagi anak-anak. Peran yang selama ini dilaksanakan di satuan pendidikan beralih fungsi di satuan keluarga. Salah satu peran khusus yang harus dilakukan orang tua adalah bermain bersama anak. Bermain merupakan kebutuhan dasar anak dan menjadi momen yang penting bagi perkembangan anak. Bermain terapeutik bertujuan untuk meningkatkan kesehatan emosi pada anak. Melalui bermain terapuetik seorang anak dapat mengekspresikan perasaan emosi dan membantu anak mengurangi ketakutannya. Peran orang tua menjadi lebih besar dalam mendampingi anak bermain selama di rumah. Perawat anak memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan orang tua mendampingi anak secara maksimal untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tim pengabdian masyarakat Akper Kesdam IV/Diponegoro berupaya untuk memberikan edukasi tentang bermain therapeutik pada anak selama masa pandemi covid-19 yang sasarannya adalah ibu-ibu yang mempunyai anak Balita. Hal ini dilakukan berdasarkan Analisa munculnya permasalahan pada anak-anak yang merasa bosan dan jenuh dan berakibat stress pada anak dan kebingungan ibu dalam memberikan permainan yang tepat untuk anak selama masa pandemi covid ini. Edukasi yang diberikan melalui penyuluhan dengan memberikan pengetahuan tentang permainan yang dapat diberikan kepada anak selama masa pandemi covid-19. Koordinasi dilakukan dengan berbagai pihak terkait sehingga pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan lancar. Dikarenakan masa pandemic covid-19, dimana tidak diperbolehkan untuk berkumpul dengan jumlah orang yang banyak, maka penyuluhan diberikan lewat zoom meeting. Hasil dari penyuluhan ini ibu-ibu merasa puas dan senang mendapatkan pengetahuan tentang bermain therapeutik untuk anak selama masa pandemic covid-19 dan semuanya mempraktekkan ilmu pengetahuan yang sudah diberikan. Anak-anak juga merasa senang dan stress pada anak berkurang.
|
0 |
2021 |
MANAJEMEN STRESS LANSIA AGAR SEHAT DAN TERBEBAS DIABETES MILLITUS
(Tuti Anggarawati, Nanang K.A, Khairun Nisa, Alfatihah H.A.F, Andi Widianto, Figik Kurniawan)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v3i1.39
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Prevalensi diabetes tipe 2 terkait usia lansia sampai tahun 2030 mengalami peningkatan tajam karena diprediksi lebih dari 82 juta populasi lansia di negara berkembang menderita diebetes. Tipe 2 merupakan bentuk penyakit yang sering di lansia dan merupakan ancaman serius terhadap kesehatan karena terjadi komplikasi kronis. Tanda dan gejala diabetes pada lansia sering kali tidak jelas dan diagnosa biasanya terlambat. Gejala diabetes dapat muncul tidak
spesifik dan tidak pasti, seperti keletihan, inkontinensia urin, atau perubahan status mental seperti depresi, konfusi, dan apatis.
Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan meningkatnya umur maka intoleransi terhadap glukosa juga meningkat. Peningkatan kadar gula darah pada lansia disebabkan oleh beberapa hal, yaitu fungsi pankreas dan sekresi insulin yang berkurang, perubahan karena lansia sendiri yang berkaitan dengan resistensi insulin akibatnya kurangnya massa otot dan perubahan vaskuler, aktifitas fisik yang berkurang, banyak makan dan kegemukan, stress, sering menggunakan obat-obatan, dan adanya faktor keturunan.
Stres memicu reaksi biokimia tubuh melalui 2 jalur, yaitu neural dan neuroendokrin. Reaksi pertama respon stres yaitu sekresi sistem saraf simpatis untuk mengeluarkan norepinefrin yang menyebabkan peningkatan frekuensi jantung. Kondisi ini menyebabkan glukosa darah meningkat guna sumber energi untuk perfusi. Peningkatan hormon stres yang diproduksi dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi meningkat. Kondisi yang rileks dapat mengembalikan kotra-regulasi hormon stres dan memungkinkan tubuh untuk menggunakan insulin lebih efektif.
Seseorang yang terkena diabetes akan memerlukan pengobatan yang terus-menerus untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Tapi ada pengobatan lain yang bisa dilakukan sendiri untuk membantu mencegah penyakit ini bertambah buruk. Stres yang tinggi yang dialami penderita dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian, sehingga dibutuhkan kemampuan penderita dalam melakukan perawatan diri dengan memanajemen stress yang dialami.
|
0 |
2021 |
Optimasi Kualitas Jaringan WLAN Berdasarkan Coverage Area dan Jumlah Pengguna di Fakultas Teknologi Industri UNISSULA
(Destra Kurniatama Jatmiko, Budi Pramono Jati, Jenny Putri Hapsari)
DOI : 10.26623/elektrika.v13i1.2989
- Volume: 13,
Issue: 1,
Sitasi : 0 24-May-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
WLAN is a wireless telecommunications network in the process of distributing data or information. This network is easier and economical to build because without having to do the design of cable lines and no need for cables as devices. In the main building of the Faculty of Industrial Technology UNISSULA already has a WLAN network, but there are blankspots in several areas. The layout and number of Access Points (AP) greatly affect the quality of the WLAN signal, besides the number of users. Optimization is done by comparing the number of AP exiting with the number of APs based on the coverage area and number of users. The parameters used for network quality are signal strength more than -75 dBm and Signal to Noise Ratio (SNR) of more than 25 dB. Retrieval of existing network quality data with walktest method using the Ekahau Site Survey software. The quality of signal strength and SNR based on the coverage area is calculated using the COST 231 Multiwall method, while those based on the number of users are calculated using the ratio of Airtime per Device (APD) to Number of Device (NoD). The next step, simulating the AP layout using the Ekahau Site Survey software. The research concluded that each floor only requires 2 pieces AP. The percentage value of signal strength> -75 dBm after optimization is 86%, 89.8%, and 87.4% for floors 1, 2, and 3 respectively. While the SNR percentage values> 25 dB after optimization are 81.1%, 86.3%, and 84.5% for floors 1, 2, and 3 respectively.<p class="Abstract"> </p>
|
0 |
2021 |