Kedudukan Hukum Akta Penegasan Notaris Terhadap Akta Perubahan Perseroan Terbatas Yang Tidak Didaftarkan
(Vivy Julianty, Mohamad Fajri Mekka Putra)
DOI : 10.26623/julr.v5i1.4871
- Volume: 5,
Issue: 1,
Sitasi : 0 30-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
This study aims to analyze the legal standing of the deed of amendment to the general meeting of shareholders of a limited liability company and the legal liability of a notary whose deed of amendment to the company is not registered. A notary is a public official who is authorized to make an authentic deed, in making a deed of establishment and changes to a limited liability company, the parties want to be protected and get legal certainty. This writing has urgency, namely whether or not the deed made by a Notary has been requested to change the deed to the Ministry of Law and Human Rights so that it cannot be approved by the Ministry of Law and Human Rights. This research method uses normative juridical research methods. This research has a new perspective because it analyzes the legal position of the deed of amendment to the general meeting of shareholders of a limited liability company that is not registered with the Ministry of Law and Human Rights. The results of the study show that the Notary is responsible for compensating for losses by making a deed of the amendment, changing and correcting the registration data of a limited liability company when there is an error in data entry. The responsibility of a notary for a deed of change of a limited liability company that is not registered is that a notary can make a deed of confirmation or a deed of confirmation of the deed that is not requested, this is done if the shareholders feel they are not harmed due to negligence committed by the board of directors and carry out an inauguration or a deed of confirmation can be made and requested again. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kedudukan hukum akta, perubahan rapat umum pemegang saham perseroan terbatas dan tanggung jawab hukum Notaris yang akta perubahan perseroan tidak terdaftar. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang dalam membuat akta autentik, pada proses pembuatan akta pendirian dan perubahan perseroan terbatas para penghadap ingin terlindungi dan mendapatkan kepastian hukum. Penulisan ini memiliki urgensi yaitu keabsahan tidaknya akta yang dibuat Notaris tetapi tidak dimohonkan perubahan akta kepada Kementerian Hukum dan HAM sehingga tidak dapat persetujuan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Penelitian ini mempunyai kebaruan pandangan sebab menganalisis kedudukan hukum akta perubahan rapat umum pemegang saham perseroan terbatas yang tidak didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Hasil penelitian menunjukan bahwa Notaris bertanggung jawab untuk mengganti kerugian melalui pembuatan akta perubahan, mengganti serta melakukan perbaikan pendaftaran perseroan terbatas jika terjadi kesalahan dalam penginputan data. Tanggung jawab Notaris atas akta perubahan Perseroan yang tidak didaftarkan ialah Notaris dapat membuat akta pengukuhan ataupun akta penegasan terhadap akta yang tidak dimohonkan, hal tersebut dilaksanakan jika pemegang saham merasa tidak dirugikan akibat kelalaian yang dilakukan pihak direksi dan melakukan pengesahan atau akta penegasan yang dapat diolah dan dipermohonkan kembali.
|
0 |
2022 |
KOMPARASI METODE NAÏVE BAYES DAN K-NEAREST NEIGHBOR TERHADAP ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA APLIKASI PEDULILINDUNGI
(Ari Putra Wibowo, Wachid Darmawan, Nurul Amalia)
DOI : 10.47775/ictech.v17i1.234
- Volume: 17,
Issue: 1,
Sitasi : 0 30-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.18-Jul-2025
Abstrak:
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai sarana tracing mendapat berbagai respon dari masyarakat yang disampaikan melalui komentar (ulasan) di playstore. Ada berbagai jenis komentar yang menyataan aplikasi PeduliLindungi mudah digunakan dan ada juga komentar yang menyatakan aplikasi PeduliLindungi belum siap untuk digunakan. Dengan adanya komentar tersebut dapat dilakukan analisis sentimen untuk mengetahui sentimen atau opini dari pengguna aplikasi PeduliLindungi. Berdasarkan uraian diatas peneliti melakukan analisis sentimen terhadap penggunaan aplikasi PeduliLindungi dengan menggunakan data yang diperoleh dari komentar pengguna di playstore. Data yang digunakan sebanyak 321 data yang dikelompokkan kedalam kelas positif dan negatif. Penelitian ini membuat model klasifikasi dengan algoritma Naïve Bayes dan K-Nearest Neighbor, selain itu pada penelitian ini juga dilakukan komparasi kinerja pada algoritma klasikasi Naïve Bayes dan K-Nearest Neighbor dengan menggunak tools Rapid Miner versi 9.9. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan diperoleh hasil akurasi sebesar 70,46%, untuk algoritma Naïve Bayes dan akurasi sebesar 73,33% untuk algoritma K-Nearest Neighbor. Dari kedua metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi yang digunakan, maka bisa diambil kesimpulan bahwa metode K-Nearest Neighbor memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan metode Naive Bayes. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah dataset (data ulasan) yang ada, serta bisa menambahkan metode klasifikasi lainya ataupun bisa menggunakan metod seleksi fitur yang ada di data mining.
Kata kunci: PeduliLindungi, Sentimen Analisis, Naïve Bayes, K-NN
|
0 |
2022 |
UPAYA POLRESTABES KOTA SEMARANG DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN OLEH ANAK
(Azis Satrio Wibowo, Subaidah Ratna Juita, Muhammad Iftar Aryaputra)
DOI : 10.26623/slr.v3i1.5054
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 27-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Artikel ini membahas tentang upaya Polrestabes Kota Semarang dalam menanggulangi tindak pidana pencurian dengan kekerasan oleh anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis empiris. Teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara dan studi pustaka. Perolehan data diolah menggunakan metode deskriptif analitis untuk mengetahui faktor-faktor penyebab anak melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan di wilayah hukum Polrestabes Kota Semarang dan upaya Polrestabes Kota Semarang menanggulangi tindak pidana pencurian dengan kekerasan oleh anak. Penelitian dilaksanakan pada dua lokasi yaitu Polrestabes Kota Semarang dan Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab anak melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik, Serta upaya Polrestabes Kota Semarang dalam menanggulangi tindak pidana pencurian dengan kekerasan oleh anak, dengan menggunakan tiga upaya yaitu : upaya pre-emtif, upaya preventif, dan upaya represif.
|
0 |
2022 |
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MUSISI ATAS HAK CIPTA DALAM PEMBAYARAN ROYALTI
(Rizky Syahputra, Doddy Kridasaksana, Zaenal Arifin)
DOI : 10.26623/slr.v3i1.4783
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 27-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
ABSTRAKKekayaan intelektual manusia yang diekspresikan dalam karya berhak cipta atau dalam bentuk karya seperti seni. Perlindungan hukum hak cipta bertujuan untuk mengetahui tentang perlindungan hukum bagi musisi atas hak cipta dalam pembayaran royalti serta penyelesaian sengketa terhadap penggunaan karya lagu tanpa membayar royalti. Penelitian menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang digunakan yaitu studi kepustakaan. musisi yang memiliki hak cipta karya lagu belum terlindungi secara utuh haknya oleh peraturan yang berlaku, namun belum efisien. Hasil penelitian menunukkan masih belumnya adanya kesadaran untuk para pelaku seni,. bahkan di pagelaran nasional masih belum menyadari tentang hak cipta sehingga perlu adanya peran nyata oleh pemerintah terkait harus lebih aktif dalam mengawasi dan memberikan perlindungan nyata. Pengawasan diperlukan guna melihat yang terjadi di lapangan selama ini, harus ada kejelasan aturan terkait dan juga perlu adanya perjanjian yang jelas agar sama-sama menguntungkan dan tidak terjadi kesalah pahaman untuk kedepannya.
|
0 |
2022 |
MACHINE LEARNING TECHNIQUE FOR CREDIT CARD SCAM DETECTION
(Fujiama Diapoldo Silalahi, Toni Wijanarko Adi Putra, Edy Siswanto)
DOI : 10.51903/jtie.v1i1.143
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 26-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.23-Jul-2025
Abstrak:
Credit Card (CC) scam In financial markets is a growing nuisance. CC scams increasing rapidly and causing large amounts of financial losses for organizations, governments, and public institutions, especially now that all payment methods for e-commerce shopping can be done much more easily through digital payment methods. For this reason, the purpose of this study is to detect scam CC transactions from a given dataset by performing a predictive investigation on the CC transaction dataset using machine learning techniques. The method used is a predictive model approach, namely logistic regression models (LR-M), random forests (RF), and XGBoost combined along particular resampling techniques that have been practiced to anticipate scams and the authenticity of CC transactions. Model performance was calculated grounded Re-call Curve (RC), precision, f1-score, PR, and ROC.
The experimental results show that the random forest in combination with the hybrid resampling approach of SMOTE and removal of Tomek Links works better than other models. The random forest model and XGBoost accomplished are preferred over the LR-M as long as their global f1 score is without re-sampling. This demonstrates the strength of one technique that can provide greater achievement alike in the existence of class inequality dilemmas. Each approach, at the same time when used with Ran-Under, will give a great memory score but fails cursedly in the language of accuracy. Compared to the coordinate model sine re-sampling, the accuracy and RS are not repaired in cases where Tomek linker displacement was used. RF and xgboost perform quite well in terms of f1-S when Ran-Over is used. SMOTE increases the random forest draw score and xgboost but the precision score (PS) decreases slightly.
Completely, during a hybrid solution of Tomek delinker and SMOTE was practiced with random forest, it gave equitable attention and RS in the PR-AUC. XGboost failed to increase the PS even though the same re-sampling technique was used. For future research, a fee-delicate study method can be applied as long as fee misclassifications. So for future research, it is very necessary to consider this behavior change and it is also very important to develop predictive models. In addition to this, much larger data is needed so that detailed studies on handling non-stationary properties in CC scam detection can be carried out better.
|
0 |
2022 |
PENGEMBANGAN KARAKTER MOBILE GAME PERANG PUPUTAN KLUNGKUNG
(Putu Satria Udyana Putra, Mochamad Arman Efendi, Putu Wirayudi Aditama, Dwi Novitasari, I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan)
DOI : 10.55606/jurrsendem.v1i1.199
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 24-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Combining culture and technology is one solution to digitizing an area's local wisdom. Technology is expected to be an educational medium for the younger generation to know the history and meaning of a historical story. The island of Bali has a lot of the previous history, one of which is about the Puputan Klungkung war. Based on the results of questionnaires to 40 respondents by simple random sampling, 77.5% of respondents did not know the history of the Klungkung puputan and its meaning. To maintain the history of the puputan war, it is necessary to introduce the next generation but keep abreast of technological developments so that the research aims to design a media in the form of a mobile game. This mobile game media was chosen because of its popularity in Indonesian society, both among children to adults, thus creating interest in playing media games. The game design adapts to the scheme of the design pattern by using simple, cultured, and informative concepts. This development resulted in the design of the character of the king of Klungkung and the Dutch army and the layout design of the game Puputan Klungkung.
|
0 |
2022 |
Peer To Peer (P2P) Lending: Hubungan Hukum Para Pihak, Gagal Bayar, Dan Legalitas
(Meisya Andriani Lubis, Mohamad Fajri Mekka Putra)
DOI : 10.26623/julr.v5i1.4896
- Volume: 5,
Issue: 1,
Sitasi : 0 24-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Artikel ini bertujuan untuk menjabarkan hubungan antara para pihak dalam P2P Lending, tanggung jawab para pihak dan perlindungan konsumen dalam risiko gagal bayar, serta penjelasan mengenai P2P Lending ilegal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum kepustakaan atau penelitian hukum normatif, yang menjadi bahan dari penelitian normatif adalah data sekunder atau bahan pustaka. Artikel ini juga menjelaskan skema P2P Lending secara umum, peraturan-peraturan P2P Lending di Indonesia, risiko gagal bayar dan perlindungan konsumen, serta P2P Lending ilegal. Berdasarkan penelitian ini didapati fakta terdapat hubungan kuasa, perjanjian pinjam meminjam, dan perjanjian kerjasama diantara para pihak dalam P2P Lending. Risiko gagal bayar dapat menjadi tanggung jawab pemberi pinjaman maupun penyelenggara P2P Lending, tergantung dari alasan mengapa gagal bayar tersebut terjadi. Perusahaan penyelenggara P2P Lending yang legal diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tunduk pada peraturan-peraturan OJK, sedangkan P2P Lending ilegal tidak tunduk pada peraturan OJK. Perjanjian pinjam meminjam yang dilakukan pada P2P Lending ilegal adalah melanggar syarat subjektif sehingga dapat dimintakan pembatalannya di pengadilan negeri. This article aims to describe the legal relationship between the parties in P2P the responsibilities of the parties and consumer protection in the risk of default, and an explanation of illegal P2P Lending. This research uses normative legal research as the research method. The author will conduct research limited to library materials only. This article also describes P2P Lending schemes in general, P2P Lending regulations in Indonesia, risk of default and consumer protection, as well as illegal P2P Lending. Based on this research, it was found that there are the power of attorney relations, loan agreements, and cooperation agreements between parties of P2P Lending. The risk of default can be the responsibility of either the lender or P2P Lending provider, depending on the reason why the default has occurred. Legal P2P Lending companies are supervised by the Financial Services Authority (OJK) and shall comply with OJK regulations, while illegal P2P Lending is not subject to OJK regulations. The loan agreement that has been made on illegal P2P Lending violates subjective conditions of agreement so that a party could ask for the cancelation of the agreement at court.
|
0 |
2022 |
Penerapan Doktrin Business Judgment Rule Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Karen Agustiawan
(Mas Putra Zenno Januarsyah, Dwidja Priyatno, Agung Sujati Winata, Khairul Hidayat)
DOI : 10.26623/jic.v7i1.4922
- Volume: 7,
Issue: 1,
Sitasi : 0 22-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis penerapan business judgment rule dalam perkara tindak pidana korupsi Karen Agustiawan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis yuridis normatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach) dengan menggunakan data sekunder yang dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan doktrin business judgment rule dalam perkara tindak pidana korupsi Karen Agustiawan terjadi pada tingkat pemeriksaan di Mahkamah Agung (judex juris). Dalam pertimbangannya, apa yang dilakukan oleh Karen Agustiawan tidak keluar dari ranah business judgment rule, ditandai dengan tidak adanya kecurangan (fraud), benturan kepentingan (conflict of interest), perbuatan melawan hukum, dan kesalahan yang disengaja. This study aims to examine and analyze the application of the business judgment rule in the corruption case of Karen Agustiawan. This research is descriptive with normative juridical type. The approach used is the approach laws and regulations (statute approach) and case approach using secondary data which was analyzed qualitatively. The results of this study show the application of the business judgment rule doctrine in the corruption case of Karen Agustiawan occurred at the examination level at the Supreme Court (judex juris). In her judgment, what Karen Agustiawan did was not outside the realm of the business judgment rule, marked by the absence of fraud, conflict of interest, unlawful acts, and intentional mistakes.
|
0 |
2022 |
Tinjauan Hukum Kekuatan Eksekutorial Terhadap Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Atas Debitur Wanprestasi
(Nur Rizki Siregar, Mohamad Fajri Mekka Putra)
DOI : 10.26623/julr.v5i1.4872
- Volume: 5,
Issue: 1,
Sitasi : 0 18-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan hukum wanprestasi atas perbuatan debitur dan kekuatan eksekutorial terhadapan permohonan lelang eksekusi hak tanggungan oleh kreditur. Lelang eksekusi hak tanggungan lahir karena debitur melakukan wanprestasi terhadap suatu perjanjian dan dalam hal ini pihak kreditur berhak melakukan lelang eksekusi sebagai pemegang jaminan untuk mendapatkan kembali haknya. Lelang merupakan cara penyelesaian hak tanggungan dan merupakan cara terakhir yang dilakukan oleh kreditur, apabila cara-cara penyelesaian lainnya yang telah ditawarkan tidak ditanggapi oleh debitur. Sebelum melakukan lelang eksekusi, kreditur juga perlu melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan debitur untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang terbaik untuk kedua belah pihak. Apabila masih belum menemuikan kesepakatan baru dilakukan lelang eksekusi hak tanggungan milik debitur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Perbedaan dengan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah pada artikel ini membahas terkait kedudukan hukum wanprestasi dalam UUHT dan kekuatan eksekutorial terhadap permohonan lelang eksekusi hak tanggungan oleh kreditur atas debitur wanprestasi. This paper aims to analyze the legal position of default on the actions of the debtor and the executive power of the application for the auction of mortgage execution by the creditor. A mortgage execution auction was born because the debtor defaulted on an agreement and in this case the creditor has the right to conduct an execution auction as a guarantee holder to get his rights back. Auction is a method of settlement of mortgage rights and is the last method carried out by the creditor if the other settlement methods that have been offered are not responded to by the debtor. Before conducting an execution auction, creditors also need to negotiate with the debtor to resolve the problem in the best way for both parties. If a new agreement is not found, an execution auction of the debtor's mortgage will be held. This research used normative juridical research methods. The difference between previous research with this research is that the following this article discusses the legal position of default in the UUHT and the executive power of the auction application for the execution of mortgage rights by the creditor on the defaulting debtor.
|
0 |
2022 |
Enigma Pemberantasan Korupsi Di Masa Pandemi Covid-19
(Fradhana Putra Disantara, Septina Andriani Naftali, R. Yuri Andina Putra, Dwi Irmayanti, Galih Rahmawati)
DOI : 10.26623/julr.v5i1.4135
- Volume: 5,
Issue: 1,
Sitasi : 0 13-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Enigma pemberantasan korupsi di masa krisis sebagaimana pandemi Covid-19 menimbukan berbagai persoalan hukum. Kajian ini termasuk dalam penelitian hukum yang menggunakan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Penelitian hukum ini bertujuan untuk menganalisa enigma dan dinamika kejahatan korupsi di masa krisis; sekaligus mengkaji mengenai hubungan antara pemberantasan korupsi di masa pandemi Covid-19 dengan penyalahgunaan wewenang pejabat publik. Hasil penelitian menyatakan bahwa pemberantasan terhadap tindak pidana korupsi juga dapat menggunakan perspektif Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Di sisi lain, kasus korupsi eks Menteri Sosial dan eks Menteri Kelautan dan Perikanan dapat disangkakan telah merugikan perekonomian negara berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindakan Korupsi. Sehingga, pada konteks tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh kedua eks menteri tersebut, tidak terdapat keraguan untuk menuntut mereka secara maksimal; oleh karena mereka telah melakukan hal-hal yang dapat memberatkan suatu bentuk pidana.
|
0 |
2022 |