Pada umumnya media yang sering digunakan di sekolah antara lain media gambar dan media abstrak lainnya, media laptop atau komputer, proyektor, pengeras suara, dan alat sejenis lainnya. Kadang-kadang guru lalai menggunakan sumber belajar yang tersedia di daerah terdekat untuk mempromosikan kegiatan belajar.Namun pada penelitian ini peneliti bertujuan menumbuhkan keaktifan siswa dengan menerapkan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran matematika pada materi bangun ruang. Pendekatan yang digunakan pada penelitian yaitu kualitatif, untuk metode penelitiannya peneliti menggunakan metode deskriptif yang mana dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik yaitu observasi dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di SDN Cilegon IX yang beralamatkan di Jl Tumenggung No.9, Jombang Wetan, Kec. Jombang, Kota Cilegon Prov. BantenSaat melakukan pengumpulan data di lapangan peneliti juga melakukan analisis data. Semua data yang telah di dapat kemudian diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang ditemukan pada penelitian ini bahwa penggunan barang bekas sebagai media pembelajaran ini dapat membuat situasi kelas menjadi hidup karena media ini sangat menarik minat dan perhatian siswa terutama jika siswa dilibatkan langsung untuk berkreasi dan membuat media pembelajaran itu sendiri sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran pada pembelajaran matematika ini dapat mempermudah siswa dalam memahami materi bangun ruang karena dengan menggunakan barang bekas ini siswa dapat mengeksplorasi dan berkreasi membuat media pembelajaran sendiri.

SAK – EMKM (Standart Akuntansi Keuangan – Entitas Mikro, Kecil, dan Menegah) yang sudah diterbitkan oleh IAI pada 1 Januari 2018 bertujuan untuk memudahkan pelaku ekonomi khusunya UMKM dalam melakukan pencatatan laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan Standart Akuntansi Keuangan atau laporan keuangan yang digunakan oleh UMKM Merr 88 Surabaya sebelum dan sesudah menggunakan Standart Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data yang digunakan adalah data primer berupa hasil dari teknik pengumpulan data melalui wawancara serta observasi langsung dan tidak langsung. Hasilnya adalah UMKM Merr 88 Surabaya belum menerapkan SAK (Standart Akuntansi Keuangan) ke dalam Laporan Keuangannya. Dalam wawancara yang dilakukan dengan pemilik UMKM. Pemilik menerangkan bahwa minimnya SDM yang mengetahui perihal SAK. Sehingga pencatatan laporan keuangan dilakukan dengan apa adanya.

Program PbM dilaksanakan di Desa Tedunan (Perempuan Indonesia Maju) yang bertempat di Desa Tedunan, Gringsing, Batang, yang mengembangkan pemberdayaan ekonomi perempuan di wilayah Tedunan. Perempuan diyakini memiliki peran penting dalam ketahan keluarga. Permasalahan mitra adalah sebagaian memiliki pekarangan yang ditanam singkong, namun hasil singkong berupa umbi yang berukuran kecil. Umbi yang kecil jika dijual harganya rendah, produk olahan singkong yang selama ini dijual dalam bentuk lemet, singkong rebus, singkong goreng dan pemasarannya masih lokal. Tujuan program PbM ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan produktivitas dan teknik makanan olahan singkong serta pemasaran secara online.

The Covid-19 outbreak has changed the learning system in Indonesia from face to face to distance. This causes the practicum learning process to experience difficulties because the practicum requires a real laboratory so that practicum activities can be carried out. Therefore, to solve these problems through the development of virtual laboratory learning media containing Android-based PjBL to improve student understanding. The existence of a virtual laboratory allows students to carry out practical simulations through these learning media flexibly. The development method used is Successive Approximation Model 1 with 3 iterative stages, namely (1) Evaluate, (2) Design, and (3) Develop. The test results of user testing get a percentage value of 88.17% with a very valid category. It was concluded that the learning media developed was very feasible to use and quite effective in increasing the understanding of SMK students majoring in TKJ on Computer and Basic Network subjects.  

Economic activity is an effort to increase the power and standard of living of the community due to increased economic growth and the increasing needs of the community. In order to meet the needs of life in order to be prosperous, people who have the ability and are observant to see their potential and are able to identify the environment, can find opportunities and open up business opportunities for the community through entrepreneurship. In Kubutambahan Village, there are many retail traders who have the potential to increase their business profits. One example of a basic food trader is KUD. Karma Bumi Amertha. KUD. Karma Bumi Amertha is a cooperative that was founded on the principle of kinship with the aim of helping community activities in Kubutambahan Village.This type of research is a qualitative research that seeks to collect facts and circumstances properly through interviews. The interview technique used is a structured interview conducted with KUD Karma Bumi Amertha resource persons are business owners, employees, and consumers.The results obtained indicate that the business prospects of selling groceries at KUD. Karma Bumi Amertha has increased through the strategy implemented, namely the Generic Whelen Hunger Strategy. This strategy is very effective for KUD. Karma Bumi Amertha because it plays a very important role in increasing income.

The European Union is the world's largest importer of desiccated coconut products with the six main import destinations being the Netherlands, Germany, the UK, Poland, Belgium and France. Despite ups and downs in the last five years, Indonesia's exports of desiccated coconut products have increased again in 2021. To determine the competitiveness and development potential of dessicated coconut products to six major markets in the European Union, this study used the RCA and EPD methods. The results show that all six countries are highly competitive for Indonesian dessicated coconut exports. France is an optimistic market for export development. Potential markets for export development are the Netherlands, Germany, the UK and Belgium.

This article defines the process for developing a speaking syllabus for flight attendant school in a Flipped Learning Network (FLN), which increases student engagement and learning by assigning watching videos at home followed up in pre-teaching discussions, and requiring the students to work on live practices in face-to-face classroom activities. Considering that the syllabus is designed to develop the students' oral competence, the target speaking skill is aimed toward developing students' ability to engage in procedural communication in the workplace. Therefore, the topics/themes are chosen to meet the needs of flight attendants consistent with Project-Based Learning (PBL) by Forum Group Discussions (FGDs). In order to achieve this objective, the development of a syllabus begins with a need analysis, topic selection, syllabus prototype production, expert evaluation, and revision for the final product. The syllabus is organized such that the learning experience is explicitly stated for two formats: online meeting (through Google Classroom for the video analysis) as the lecture homework for pre-discussions followed by classroom face-to-face meeting (through FGDs with peers, individual work, and the teacher) to comprehend students' understanding though some units. Each unit has 2 (two) topics. Each topic consists of 60 (sixteen) minutes or 1 (one) meeting. This syllabus development is considered to be implemented in terms of  FLN for instructional activities in flight attendant school resulting higher-order thinking skills such as collaboration, design and problem solving as students tackle difficult problems, work in groups, research, and construct knowledge with the help of the teacher and peers.

Penelitian ini memaparkan kajian aspek gramatikal serta leksikal pada lirik lagu “Tutur Batin“ milik Yura Yunita. Menggunakan metode yang berfokus pada mekanisme kohesi tekstual dengan teknik dokumentasi berupa unduhan lagu “Tutur Batin” melalui aplikasi Spotify kemudian mendengarkannya dengan instrumen utama berupa gawai. Menerapkan teknik analisis berupa penyerdehanaan data, tabulasi data, display data, penafsiran kemudian menarik kesimpulan. Menggunakan  membercheck dan validasi dari pakar sastra guna memastikan keabsahan. Berdasarkan pemaparan pernyataan sebelumnya maka kedua aspek tersebut ditemukan dalam lirik lagu “Tutur Batin” milik Yura Yunita pada bagian, berupa kata ku dan aku, ellipsis berupa kata ku dan tak, konjungsi berupa dan, yang serta aspek leksikal yang ditandai adanya repetisi atau pengulangan untuk menciptakan tekanan pada konteks tidak ditemukan sinonimi di dalam lirik lagu ini, karena tidak ada kata yang mengandung makna selaras.

Urgensi dari proses pendidikan adalah terbentuknya manusia yang berkarakter. Pembentukan karakter tersebut dimulai sedini mungkin. Dalam menanamkan nilai karakter pada anak merupakan sarana paling penting dalam pilar pendidikan terhadap upaya pembinaan dedikasi positif bagi anak dalam menghormati tatanan hidup seperti etika dan tingkah laku. Implementasi pendidikan karakter terhadap anak usia dini dapat dilakukan dengan 9 pilar karakter melalui pembiasaan dan keteladanan yang difokuskan pada karakter pilar dua yaitu karakter kemandirian. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada pendidikan anak usia dini sering kita jumpai beberapa anak yang belum mandiri misalnya, anak makan masih disuapi, enggan mengambil minum sendiri, sekolah minta ditunggui memakai dan melepas sepatu dengan bantuan guru/orang tua dan membiarkan peralatan belajarnya tergeletak disembarang tempat. Guru perlu menerapkan pendidikan karakter kemandirian pada peserta didik melalui kegiatan pembiasaan dan keteladanan yang tertuang dalam RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian). Guru membiasakan perilaku kemandirian pada peserta didik melalui aktivitas rutin dan berulang-ulang. Perubahan yang nampak pada peserta didik setelah menerapkan pilar dua melalui pembiasaan yakni peserta didik menjadi lebih mandiri seperti makan dan minum sendiri, berani bersekolah sendiri tanpa ditunggui, bisa memakai dan melepas sepatu sendiri serta mampu merapikan peralatan belajarnya secara mandiri.

<p align="justify"><em><em>Community Service Program (KKN) is the real evidence of the implementation of the Tri Dharma of Higher Education, namely in the aspect of community service. Through KKN activities in Buayan Village, it is hoped that there will be synergy between universities and the community as a form of community empowerment towards a post-Covid-19 pandemic based on Sustainable Development Goals (SDGs). The purpose of this activity is to help increase the understanding and ability of Bina Sejahtera Buayan village-owned enterprise (BUMDes) managers in promoting the potential of tourism villages through social media. In addition, this activity is also expected to expand the promotion of top products of the village so that they can support village tourism and increase the village s original income (PADes). Community service activities based on the KKN work program are carried out offline by providing digital branding training to village officials and BUMDes managers in promoting and publicizing the tourism potential of Langen Ujung Baths in Buayan Village, Buayan District, Kebumen Regency. In addition, visits and assistance are also carried out to promote UMKM products through social media to support the existence of this tourist village.</em></em></p>