- Volume: 14,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
Indonesia sebagai negara tropis memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya yaitu tanaman kelapa (Cocos nucifera L.). Sabut kelapa merupakan produk samping dari tanaman kelapa yang memiliki berbagai manfaat. Pada penelitian ini diperoleh rendemen selulosa dari sabut kelapa sebesar 58,72%. Keberhasilan isolasi selulosa ditunjukan dengan munculnya puncak gugus fungsi O-H, C-H, dan C-O pada spektrum FTIR. Sintesis selulosa asetat telah dilakukan dengan memvariasikan perbandingan antara berat selulosa dan volume anhidrida asetat (1:10 dan 1:20) (b/v). Rendemen selulosa asetat hasil sintesis berturut-turut yaitu 30,44% dan 28,22%. Hasil sintesis menunjukan bahwa jenis selulosa asetat yang dihasilkan adalah selulosa monoasetat dengan derajat substitusi (DS) berturut-turut yaitu 0,48 dan 0,44. Keberhasilan sintesis selulosa asetat ditunjukan dengan munculnya puncak gugus fungsi O-H, C-H, C=O, dan C-O pada spektrum FTIR. Pada penelitian ini, selulosa asetat diaplikasikan dalam bioplastik dengan variasi konsentrasi 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25% (b/b) dari berat tepung nasi aking. Aplikasi tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi selulosa asetat terhadap sifat mekanik dan fisik bioplastik. Hasil analisis menunjukan bahwa penambahan konsentrasi selulosa asetat menghasilkan nilai tertinggi untuk kuat tarik sebesar 13,58 MPa, persen elongasi sebesar 3,66%, modulus elastisitas sebesar 9,64 MPa, dan mampu menahan air sebesar 49,90%. Berdasarkan hasil pengujian sifat mekanik, bioplastik berbasis selulosa asetat belum memenuhi standar bioplastik pada SNI-7188.7:2016.