Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi dunia mengubah gaya hidup manusia untuk berperilaku konsumtif akibat dari tuntutan keperluan hidup sehari-hari. Kemunculan virus Covid-19 sangat mempengaruhi gaya hidup dan perekonomian. Transaksi jual beli secara langsung beresiko menularkan virus melalui kontak uang kertas.  Perekonomian dan gaya hidup tersebut perlu didukung dengan inovasi teknologi berupa berbelanja secara online maupun offline menggunakan dompet digital yang dapat mengurangi kontak secara langsung dalam transaksi. Dalam rangka untuk mengatasi permasalahan tersebut dan melakukan inovasi, penulis membuat rancang bangun prototype User Interface (UI) / User Experience (UX) sistem aplikasi dompet digital dengan metode design thinking dan metode prototype. Prototype ini memuat beberapa fitur penting bagi pengguna untuk membayar pesanan belanjaan mereka dengan cara memindai kode batang, meminta saldo dari teman atau orang lain, membagikan saldo langsung ke banyak orang, dan tampilan riwayat transaksi. Dengan adanya prototype UI/UX dompet digital ini, pengguna mampu melakukan transaksi pembayaran dengan mudah dan cepat tanpa kontak uang kertas secara langsung, serta dapat memanajemen keuangan mereka.

Selama ini, terdapat kelemahan dalam transaksi proses pemesanan dan proses pembelian tiket bioskop. Sejak dahulu kala, para penonton yang ingin melakukan transaksi proses pemesanan dan proses pembelian tiket bioskop diharuskan atau diwajibkan untuk mengantre di loket tempat penjualan tiket bioskop. Ironisnya, cara seperti ini relatif tidak efisien dan tidak efektif karena para penonton diharuskan atau diwajibkan untuk mengantre di loket tempat penjualan tiket bioskop dalam antrean yang cukup panjang dan cukup lama untuk melakukan transaksi proses pemesanan dan proses pembelian tiket bioskop. Seringkali juga tiket bioskop yang ingin dipesan dan dibeli sudah atau telah terjual habis sebelum gilirannya, sehingga para penonton yang sedang mengantre pun menjadi tidak mendapatkan atau tidak memperoleh informasi mengenai tentang tiket bioskop yang masih tersedia. Dalam rangka untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis ingin membuat dan/atau menyusun dan/atau mengembangkan perancangan bangun model desain tampilan UserExperience (UX) sistem aplikasi layanan hiburan pemesanan tiket bioskop berbasis mobile atau dengan menggunakan media perangkat telepon genggam seluler. Pada perancangan bangun model desain tampilan UserExperience (UX) sistem aplikasi layanan hiburan pemesanan tiket bioskop berbasis mobile ini nantinya para penonton bisa atau dapat melihat jadwal pemutaran atau penayangan film bioskop, para penonton juga bisa mendapatkan atau memperoleh informasi mengenai tentang harga tiket bioskop pada hari tersebut, dan para penonton juga bisa mendapatkan atau memperoleh informasi mengenai tentang ketersediaan tiket bioskop beserta dengan posisi lokasi tempat duduk di dalam ruangan bioskop. Dengan adanya perancangan bangun model desain tampilan UserExperience (UX) sistem aplikasi layanan hiburan pemesanan tiket bioskop berbasis mobile ini diharapkan para penonton tidak perlu kesulitan dan menghabiskan waktu untuk mengantre dalam melakukan transaksi proses pemesanan dan proses pembelian tiket bioskop

<p><em>PKM in the form of training conducted by lecturers from Semarang University and SMIT Bina Amal Semarang, aims to teach teachers in the SMIT Bina Amal environment about the use of Google Sites as a means of supporting the teaching and learning process. The training covers the features and benefits of Google Sites, including its ease of use, flexibility, and integration with other Google tools. It provides practical tips and best practices for using Google Sites in an educational context, including creating and organizing content, facilitating student engagement and collaboration, and assessing student learning. Overall, the training highlights the potential of Google Sites to support effective and engaging online learning experiences for both students and teachers. The results of the project were overwhelmingly positive, with teachers reporting improved ease of use and efficiency in delivering materials. The use of Google Sites also allowed for more effective communication between teachers and students, and the platform proved particularly useful for delivering materials in a setting with limited resources and infrastructure. Their experience can serve as a model for other schools looking to implement similar initiatives, and the benefits of using technology for education can be further explored and harnessed in the years to come.</em></p>

<p>Digital marketing sekarang ini merupakan satu dari beberapa cara yang dapat digunakan sebagai ajang promosi sebuah produk atau jasa. Salah satu dari digital marketing adalah sebuah Video yang dapat digunakan sebagai ajang promosi sebuah barang atau jasa. Melakukan pemasaran suatu barang atau jasa dengan melakukan pembuatan video marketing bisa digunakan sebagai cara untuk memasarkan sebuah brand pada era yang sekarang, yaitu digitalisasi. Di semarang, tepatnya di daerah Semarang Selatan ada sebuah komunitas atau perkumpulan dari beberapa UMKM, yaitu “Gerai Kopi Mi” , dimana didalam Gerai Kopimi merupakan sebuah forum UMKM. Kendala yang dihadapi adalah pemasaran produk-produk dari UMKM masih sebatas foto dengan tampilan atau <em>caption</em> sederhana. Sehingga masih dirasa belum optimal dalam pembuatan promosi sebuah barang. Pemanfaatan salah satu aplikasi pembuatan video yang ada pada <em>Play Store</em> diharapkan dapat memantu para pelaku UMKM dapat mengoptimalkan dalam pembuatan konten-konten pada media sosial sebagai sehingga dapat menarik perhatian serta membangun sebuah kepercayaan. Tujuan Pkm inilah mengenalkan salah satu aplikasi dari pembuatan video yaitu <em>Capcut</em> sebagai ajang sarana promosi inovatif untuk produk pada UMKM. Metode pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah serta praktek secara langsung. Peningkatan kemampuan peserta PkM ditunjukkan dengan meningkatnya hasil kuisioner yang dibagikan setelah dilakukan pelatihan. Bahwa 93,8% (15 orang) sepakat bahwa akan melakukan promosi produk dan jasa mereka menggunakan video.</p>

Sampah yang menumpuk menjadi masalah utama lingkungan akibat dari semakin meningkatnya aktivitas masyarakat. Jika tidak ditangani, tumpukan sampah tersebut akan mencemari lingkungan baik tanah, air maupun udara. Dalam hal ini, masyarakat berperan penting dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Jika masyarakat sudah mengetahui manfaatnya, maka akan lebih mudah untuk mengelola sampah dalam lingkup yang lebih besar. Beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi tumpukan tersebut adalah dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya dan mendaur ulang sampah rumah tangga. Salah satu jenis sampah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga adalah sampah organik, yang dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar biobriket. Mengingat bahwa ketersediaan energi konvensional yang cenderung mengalami penurunan, maka inovasi dan perluasan sumber energi alternatif dilakukan untuk mempertahankan kebutuhan energi yang dibutuhkan secara terus menerus.  Kegiatan sosialisasi pemanfaatan sampah organik sebagai bahan dasar pembuatan biobriket telah berjalan efektif dengan antusiasme yang sangat tinggi dari para peserta. Kedepannya, kegiatan ini akan dilanjutkan dalam upaya untuk memberikan pengetahuan tentang pengelolaan, pembuatan, pemanfaatan dan penggunaan energi alternatif berupa biobriket yang berbahan dasar sampah organik rumah tangga untuk mendukung aktivitas masyarakat baik industri maupun rumah tangga.

Pada saat barter ditinggalkan sebagai sistem pembayaran yang sah, banyak orang mulai beralih kepada barang-barang seperti emas untuk melakukan transaksi. Emas, dan perak, menjadi sebuah alat untuk transaksi, yang kemudian mendorong orang-orang, hingga sebuah negara, untuk menganut paham merkantilisme, dengan tujuan agar negara tersebut dapat dinilai sebagai negara yang makmur. Fokus untuk mendapatkan emas tersebut memunculkan standar emas sebagai sistem yang mengaitkan uang kertas, meskipun belum umum pada zaman tersebut, dengan emas. Paper ini membahas latar belakang paham emas sebagai kemakmuran negara, penggunaan sistem standar emas, dan jatuhnya standar emas serta dampaknya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode studi literatur.

The Slawi city ring road is a road that connects several villages in the Tegal district, especially the Pangkah and Slawi sub-districts. This road is often passed by heavy vehicles such as trucks and other cars carrying goods, many motorized vehicles also pass on this road, especially students. With the volume of vehicles that are quite dense at certain hours and with minimal maintenance on road conditions, this causes a decrease in the quality of the road surface. With these problems, it is necessary to analyze the condition of road damage at STA 0+000 to STA 1+720. This study aims to determine the type and level of road damage using the Bina Marga 1990 method, determine the percentage value of each damage and calculate the priority order of the road as a reference for determining the repair program for the road. Data collection using the LHR survey is also needed to determine road condition values. Factors that cause road damage are the lack of routine maintenance on the road and the absence of drainage so that a lot of water stagnates during the rainy season which causes road damage to become more severe. The types of damage found on the Slawi City ring road are pothole damage, grain release, fatness and crocodile skin cracks.

This study aims to find alternatives to increase students' interest in reading, especially among SMPN 1 Pagaden Barat. Interest in reading is a big influence for students. Efforts to increase students' reading interest at SMPN 1 Pagaden Barat are a shared responsibility, between the students themselves, teachers and parents. However, the low reading interest of students at SMPN 1 Pagaden Barat is one of the obstacles, the lack of desire and willingness from the students themselves, the teacher also does not require students to read books when learning is being taught to students. In an effort to increase students' interest in reading at SMPN 1 Pagaden Barat, it is best if students are given support so that interest in reading emerges from students and is introduced to reading material so that these students are accustomed to reading, therefore the habit of reading in junior high school students will foster a high interest in reading. until students grow up. This research was conducted by formulating a research problem looking for references from relevant and similar journals to analyze the data, journals were collected by searching the internet through Google Chendikia and/or Google Scholar. The data obtained were analyzed and compared with this research method using a descriptive research type with a quantitative approach. From the results of the analysis it can increase students' interest in reading at SMPN 1 Pagaden Barat.
 

Red beans (Phaseolus vulgaris L) belong to the group of peas (legume). The technology of shading is one of the alternative processes of semi-finished products that are recommended because they are more durable to be stored. There are two types of brownies, steamed brownies and oven brownies. Red bean flour can replace 10% wheat flour in making brownies and can replace 20% flour in the manufacture of sponge cake products. Increased oven temperature will increase development volume and texture. The purpose of this study was to determine the proportion of red bean flour and oven temperature to the character of red bean brownies. The factorial 2-factor study design was arranged in a Randomized Block Design (RBD). The observation variable consisted of antioxidant activity, hardness, protein, crude fiber, organoleptic test (flavor, aroma, texture. Proportion 1 factor T0 (0 gr red bean flour + 100 gr flour), T1 (50 gr red bean flour + 50 gr wheat flour), T2 (70 grams of red bean flour + 30 grams of flour) 2. Factor 2 oven temperature (160, 180, 220 ? C) The chosen treatment is the proportion of red bean flour 70 gr + wheat flour 30 grams and oven temperature 160 ?C with antioxidant activity (42.8%), Hardness (0.96 N), Protein (9.7%), Crude fiber (3.6%), and panelist preference for Aroma value (4,33) , Taste (4.43), and Texture (4.33).

Colorectal carcinoma, a malignant neoplasm originating from the epithelial cells of the large intestine or rectum, poses a significant health problem worldwide. The estimated global incidence of colorectal cancer was 2.17 million cases in 2019. Meanwhile, in Indonesia, colorectal cancer ranks fifth among the most common cancer cases with a mortality rate of 9.5%. Demographic characteristics, including age, gender, ethnicity, and geographic location, have been extensively studied in relation to colorectal carcinoma. Understanding the patterns of differentiation and demographic characteristics associated with this disease is crucial for the diagnosis, treatment, and overall prognosis of patients. This study is a descriptive observational study that examines the demographic characteristics and differentiation of colorectal carcinoma patients. The study sample consists of a subset of the research population at Ciawi Regional General Hospital who underwent surgery from June 2021 to May 2023. A total of 21 respondents met the inclusion criteria, with a mean age of 54 years, and were predominantly female (57.1%). The results of this study indicate that poorly differentiated colorectal carcinoma generally occurs at a younger age compared to well and moderately differentiated cases. In terms of gender, females are more likely to experience colorectal carcinoma compared to males. Further research is needed to uncover the interactions between tumor biology, demographics, and clinical outcomes, with the ultimate goal of improving the prognosis and survival rates for individuals with colorectal carcinoma.