- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
Kemiskinan, perceraian, dan permasalahan lain dalam keluarga yang ada di Indonesia membuat mereka memiliki kesulitan untuk memenuhi kebutuhan anak remaja, yang menyebabkan terdapat remaja yang tinggal di panti asuhan. Situasi baru yang tidak dikenali, maupun perubahan kebiasaan, merupakan hal yang ditimbulkan dari pemisahan anak dari keluarganya. Kurangnya perhatian yang berkualitas yang disebabkan oleh banyaknya remaja yang berada di panti asuhan dengan pengasuh yang sedikit mengakibatkan remaja mengalami tekanan psikologis yang lebih besar dibandingkan dengan remaja yang tidak tinggal di panti asuhan. Untuk tetap berjuang dalam tekanan tersebut, remaja perlu memiliki resiliensi dalam menjalani hubungan dengan pengasuh maupun teman sebaya dalam kesehariannya. Selain itu, remaja juga perlu memiliki penerimaan diri dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, karena penerimaan diri juga mampu membantu remaja untuk menerima kekuatan dan kelemahannya, dan orang lain. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dengan resiliensi pada remaja yang tinggal di panti asuhan Woro Wiloso Salatiga. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain korelasi pearson. Penelitian ini melibatkan 47 partisipan dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan skala (kuesioner) penerimaan diri dan resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penerimaan diri dan resiliensi pada remaja yang tinggal di panti asuhan (rhitung = 0,282 dengan sig. = 0,055). Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kemampuan untuk mengatasi situasi yang sulit dipengaruhi oleh penerimaan diri.
Kata Kunci: Penerimaan diri, Resiliensi, Remaja, Panti asuhan