Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh elemen Fraud Hexagon Theory terhadap minat driver Jeggboy & Girl di Kota Salatiga dalam melakukan kecurangan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar secara daring kepada para driver. Jumlah sampel yang diambil adalah 160 responden yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik regresi linier. Pengujian dilakukan dengan mengevaluasi model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan, kemampuan, rasionalisasi, dan kolusi memiliki pengaruh positif terhadap kecurangan driver. Sedangkan, kesempatan dan arogansi tidak berpengaruh terhadap kecurangan driver.

Tujuan penelitian ini adalah memotret praktik good governance di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Rahayu, Jatirunggo. Paradigma interpretif dengan metode studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian berasal dari informan yang ikut dalam kegiatan pengelolaan BUMDes dan masyarakat Desa Jatirunggo. Hasil penelitian menemukan bahwa BUMDes dikelola dengan menerapkan prinsip good governance, meliputi prinsip partisipasi masyarakat, transparansi, akuntabilitas, daya tanggap, penegakan hukum, efektivitas dan efisiensi, kesetaraan, orientasi pada konsensus, dan visi strategis. Penerapan prinsip tersebut adalah kunci sukses peningkatan kinerja BUMDes Maju Rahayu. Namun demikian, masih ditemukan beberapa penerapan prinsip good governance yang belum optimal di sana. Ini terjadi karena keterbatasan sumber daya manusia membuat rangkap jabatan masih dilakukan, kesulitan mengindentifikasi dan mencatat transaksi keuangan BUMDes, pelaporan pertanggungjawaban dan rencana kerja kepada warga belum dilakukan menggunakan teknologi internet dan website, serta kurangnya komitmen masyarakat, pengelola BUMDes, dan pemerintah desa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha BUMDes. Oleh sebab itu, BUMDes masih perlu untuk melakukan upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia, melalui pelatihan baik itu manajemen, keuangan, dan penguasaan teknologi informasi serta melakukan penambahan karyawan, jika diperlukan.

Abstract. This study explores the complex aspects of stock valuation and decision-making on the Jakarta Stock Exchange (JKSE), focusing on the Energy Sector, particularly within the Sub-Industry of Oil, Gas, & Coal Equipment & Services. The primary objective is to ascertain "Buy" and "Sell" recommendations grounded in anticipated returns and stock performance. This classification stems from a meticulous examination of each stock's alignment with both its intrinsic value and the overarching market value of the JKSE. Seven stocks (DEWA, DOID, MYOH, PKPK, PTRO, UNIQ, and WINS) merit "Buy" endorsements, as their projected returns surpass their present market valuations, potentially indicating undervaluation. Conversely, "Sell" recommendations are assigned to four companies (ITMA, RUIS, SICO, and TAMU) in cases where projected returns fall short, suggesting either underperformance or overvaluation. Incorporating Python and the Capital Asset Pricing Model (CAPM), this analysis yields a noteworthy insight. Companies like WINS and DOID display a substantial association with the JKSE market value, as evidenced by their notably low P-values of 0.014 and 0.038, respectively. In contrast, the P-values for other companies fall below the 0.05 threshold, implying that the market value of JKSE lacks a substantial impact. This research highlights the complex relationships involving market valuations, stock performance, and investor choices. By discerning the various degrees of correlation and comprehending the factors that influence "Buy" and "Sell" recommendations, investors can adeptly navigate the intricacies of the market and optimize their investment returns.
Keywords: Stock Selection, CAPM, Python, Energy Sector

This study aims to test the influence of financial performance and financial risk on the sentiments of the CSR Disclosure, using organizations’ size and the number of words in the CSR Disclosure as the control variables. Secondary data for this study were acquired from the Food and beverages Companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2018 to 2021. The sampling was conducted using the purposive sampling method, while the data analysis was completed using Lexicon Based Approach and regression panel data. The results show that financial performance measured using Return on Asset, and financial risks measured using Debt to Asset Ratio have positive impacts on Sentiments of CSR Disclosure. The results are supported by the robustness test which shows that high ROA positively affects Sentiments of CSR Disclosure, and low ROA negatively affects Sentiments of CSR Disclosure. Meanwhile, high DAR negatively affects CSR disclosure ratio and low DAR does not affect Sentiments of CSR Disclosure.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komisaris independen, ukuran direksi, dan keberagaman gender direksi terhadap pengungkapan informasi covid-19. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 46 perusahaan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria, yaitu perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan tahunan pada tahun 2020-2021 dengan memuat data yang dibutuhkan oleh peneliti, sehingga yang terpilih menjadi sampel adalah 39 perusahaan. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan informasi covid-19, sedangkan ukuran direksi dan keberagaman gender direksi tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi covid-19. Komisaris independen, ukuran direksi, dan keberagaman gender direksi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi covid-19. Penelitian ini membuktikan bahwa direksi memiliki kecenderungan untuk tidak mengungkapkan informasi yang berisiko bagi perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, penghargaan finansial, personalitas dan biaya pendidikan terhadap minat mahasiswa untuk berkarier sebagai akuntan pada mahasiswa program studi akuntansi Strata 1 (S1) di Kota Kupang. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa lingkungan kerja, penghargaan finansial dan personalitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa berkarier sebagai akuntan. Namun, ditemukan hasil yang tidak konsisten pada beberapa hasil penelitian lainnya yang menunjukkan hasil sebaliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mendistribusikan kuesioner menggunakan google form. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden. Analisis data yang digunakan yakni uji validitas, uji reabilitas, uji regresi linear berganda dan uji hipotesis dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 26. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel lingkungan kerja, penghargaan finansial dan biaya pendidikan berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa menjadi akuntan, sedangkan variabel personalitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa menjadi akuntan. Temuan lain menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja, penghargaan finansial, personalitas dan biaya pendidikan secara simultan berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi akuntan dengan nilai koefisien determinansi 38,3%.

This study aims to determine the effect of emotional intelligence, learning style, and self-confidence on the level of accounting understanding of students. The object of this research is 78 students of the 2018 and 2019 batches who have passed 10 PBMt courses in the Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Satya Wacana Christian University. This study uses quantitative methods with multiple linear regression as an analytical tool. Data was collected through the distribution of questionnaires. While the data analysis used includes validity test, reliability test, and classical assumption test. Based on the results of the study, it is known that (1) emotional intelligence affects the level of accounting understanding, (2) learning style affects the level of accounting understanding, (3) self-confidence affects the level of accounting understanding. Understanding accounting is a process for students to understand, study and reinterpret accounting knowledge concepts and theories well.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi kinerja sosial perusahaan dalam pengaruh kinerja tata kelola terhadap harga saham perusahaan. Pengukuran kinerja tata kelola dan kinerja sosial perusahaan menggunakan skor tata kelola dan sosial Refinitiv. Variabel kontrol menggunakan ukuran perusahaan dengan nilai Ln total aset dan rasio ROE. Penelitian menggunakan purposive sampling untuk pengambilan sampel. Sampel penelitian menggunakan perusahaan yang terdaftar di indeks berbasis ESG di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu indeks IDX SRI KEHATI dan IDX ESG Leaders periode 2020-2022 dengan total 86 berdasarkan kriteria pemilihan sampel. Teknik pengujian menggunakan multiple linear regression menggunakan STATA dan pengujian mediasi menggunakan Sobel Test Calculator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja sosial mampu memediasi pengaruh kinerja tata kelola terhadap harga saham perusahaan dengan ukuran perusahaan dan ROE sebagai kontrol. Kinerja tata kelola memiliki hubungan yang tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kinerja tata kelola memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap harga saham. Kinerja sosial memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap harga saham. Kinerja sosial memediasi hubungan antara kinerja tata kelola terhadap harga saham.

Informasi biaya merupakan informasi penting bagi pelaku usaha untuk penentuan harga jual ataupun untuk menentukan target laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi mengenai perhitungan biaya pada jasa pemain pengganti game online dalam menentukan harga jual jasa. Penelitian ini berfokus pada perhitungan biaya serta metode yang digunakan untuk penentuan harga jual jasa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara secara langsung kepada pemilik layanan penyedia jasa pemain pengganti game online dengan mengambil 3 (tiga) genre diantaranya adalah MOBA, RPG, dan FPS. Hasil wawancara menunjukan bahwa metode yang digunakan untuk menghitung biaya masih tergolong sederhana dan belum ada perhitungan khusus. Harga jual jasa yang ditawarkan kepada konsumen lebih berpatokan pada harga pasar yang berlaku dan perhitungan biaya merupakan pertimbangan minor.

Studies on the relationship between environmental, social, and governance (ESG) and a firm's financial performance remain largely inconclusive. This study attempts to provide empirical evidence that the disagreement among ESG ratings lead to the different results of firm-level studies on the relationship between ESG and financial performance. Tests of multiple models using different ESG rating uncover three types of variations: statistical significance, directionality, and magnitude. This study also indicates that the effect is greater in studies on accounting-based financial performance measures and studies applying composite ESG score. Social dimension consistently presents the highest number of variations compared to environmental and governance dimensions.