The purpose of this study is to see how the role of influencers and social media marketing has an impact on the interest of Universitas Pembangunan Panca Budi management students in buying Crocs sandals. This research falls into the associative quantitative category. This research involved 5,695 management students of Universitas Pembangunan Panca Budi Medan batch 2023 and 2024 who are familiar with Crocs sandals. This study used purposive sampling technique and Slovin's formula to select 99 respondents aged 18-25 years from the Management Study Program of Universitas Pembangunan Panca Budi. Primary data and secondary data were collected through literature studies and questionnaires with a Likert scale. Validity and reliability tests were conducted on all statement items; influencer role variables (X1), social media marketing (X2), and purchase intention variables (Y) were declared valid and reliable; multiple linear regression, partial test (T), simultaneous test (F), and coefficient of determination (R2). The classic assumption test of data is used in this study. Based on Multiple Linear Regression Analysis of influencer role variables (X1) and social media marketing (X2), there is a positive correlation to purchase intention (Y). Based on the partial test results (T test), the role of influencers (X1) has a positive and significant effect on purchase intention (Y), with a t value of 3.184 and a significance of 0.002 (smaller than 0.05). Social media marketing (X2) also has a positive and significant effect on purchase intention (Y), with a t value of 3.113 and a significance of 0.002 (smaller than 0.05). Based on the results of the simultaneous test (F test), the influencer role variable (X1) and social media marketing (X2) together have a significant influence on purchase intention (Y), with a calculated f value of 5.717 and a significance of 0.005 (smaller than 0.05). 62.0% of the variation in purchase intention (Y) is caused by the influencer role variable (X1) and social media marketing (X2). Other factors not discussed in this study affect 38.0% of the variation in purchase intention (Y).

Seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, QRIS juga mendukung transformasi digital di sektor keuangan dan perdagangan. Pemanfaatan QRIS mempermudah transaksi agar lebih cepat, aman, dan efisien, mengurangi ketergantungan pada uang tunai, serta menyederhanakan pencatatan transaksi. Dengan adanya QRIS, proses transaksi menjadi lebih sederhana dan efisien. Data UMKM Dinas Koperasi dan UKM Aceh mencatat para pelaku usaha untuk wilayah Kabupaten Bireuen tercatat 6.998 UMKM dimana Kabupaten Bireun merupakan Kabupaten dengan UMKM terbanyak ke-2 di provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sistem pembayaran QRIS terhadap peningkatan pendapatan di UMKM Kabupaten Bireuen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis data menggunakan SPSS versi 26, dengan total 100 responden dan dikumpulkan dengan kuesioner. Sampel diambil dengan metode cluster sampling, dari total populasi sebanyak 6.998 pelaku UMKM. Hasil penelitian  ini menunjukkan bahwa QRIS berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan pelaku UMKM di Kabupaten Bireuen. Temuan ini memberikan bukti penting mengenai efektivitas QRIS dalam meningkatkan kinerja ekonomi pelaku usaha di wilayah tersebut. Pentingnya implementasi teknologi pembayaran modern dalam meningkatkan efisiensi transaksi dan aksesibilitas finansial bagi pelaku UMKM di wilayah tersebut, diharapkan dapat membantu UMKM mengatasi berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur dan akses ke layanan perbankan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan inklusi finansial yang lebih baik.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah seperti bisnis keripik singkong, memiliki peran signifikan dalam perekonomian Indonesia. Namun, banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi faktor keberhasilan potensial dan mengembangkan strategi untuk tetap kompetitif di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha keripik singkong "Raihanah" dari aspek pemasaran, teknis, dan operasional. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bisnis ini memiliki potensi keberlanjutan yang tinggi, didukung oleh pengelolaan produk yang efektif, diversifikasi produk, dan efisiensi operasional. Namun, tantangan seperti fluktuasi harga bahan baku dan ketergantungan pada musim panen menjadi hambatan yang perlu diatasi. Strategi mitigasi berupa pengelolaan stok bahan baku dan pengembangan pemasaran digital telah diidentifikasi sebagai solusi utama. Dengan penerapan manajemen risiko dan optimalisasi strategi pemasaran, bisnis ini menunjukkan prospek cerah untuk tumbuh dan berkontribusi pada pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.