The rapid growth in vehicle ownership has led to increased traffic congestion, making the need for autonomous driving solutions more urgent. Autonomous Vehicles (AVs) offer a promising solution to improve road safety and reduce traffic accidents by adapting to various driving conditions without human intervention. This research focuses on implementing Deep Q-Network (DQN) to enhance AV performance in different driving modes: safe, normal, and aggressive. DQN was selected for its ability to handle complex, dynamic environments through experience replay, asynchronous training, and epsilon-greedy exploration. We designed a simulation environment using the Highway-env platform and evaluated the DQN model under varying traffic densities. The performance of the AV was assessed based on two key metrics: success rate and total reward. Our findings show that the DQN model achieved a success rate of 90.75%, 94.625%, and 95.875% in safe, normal, and aggressive modes, respectively. Although the success rate increased with traffic intensity, the total reward remained lower in aggressive driving scenarios, indicating room for optimization in decision-making processes under highly dynamic conditions. This study demonstrates that DQN can adapt effectively to different driving needs, but further optimization is needed to enhance performance in more challenging environments. Future work will focus on improving the DQN algorithm to maximize both success rate and reward in high-traffic scenarios and testing the model in more diverse and complex environments.

Conveying appropriate information to be understood quickly and accurately is very important in various areas of life, both academic and non-academic. A teacher or lecturer is a teacher whose job is to educate and provide instruction to students or students. Data visualization is one way that can be used to present data. The advantage of this method is the availability of statistical graphics which can enrich the display of information so that the results are more interactive for the audience. Google Sites is a service owned by the Google company that can be used for e-learning. That way, the information becomes more appropriate to understand quickly and accurately.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi dunia mengubah gaya hidup manusia untuk berperilaku konsumtif akibat dari tuntutan keperluan hidup sehari-hari. Kemunculan virus Covid-19 sangat mempengaruhi gaya hidup dan perekonomian. Transaksi jual beli secara langsung beresiko menularkan virus melalui kontak uang kertas.  Perekonomian dan gaya hidup tersebut perlu didukung dengan inovasi teknologi berupa berbelanja secara online maupun offline menggunakan dompet digital yang dapat mengurangi kontak secara langsung dalam transaksi. Dalam rangka untuk mengatasi permasalahan tersebut dan melakukan inovasi, penulis membuat rancang bangun prototype User Interface (UI) / User Experience (UX) sistem aplikasi dompet digital dengan metode design thinking dan metode prototype. Prototype ini memuat beberapa fitur penting bagi pengguna untuk membayar pesanan belanjaan mereka dengan cara memindai kode batang, meminta saldo dari teman atau orang lain, membagikan saldo langsung ke banyak orang, dan tampilan riwayat transaksi. Dengan adanya prototype UI/UX dompet digital ini, pengguna mampu melakukan transaksi pembayaran dengan mudah dan cepat tanpa kontak uang kertas secara langsung, serta dapat memanajemen keuangan mereka.

Selama ini, terdapat kelemahan dalam transaksi proses pemesanan dan proses pembelian tiket bioskop. Sejak dahulu kala, para penonton yang ingin melakukan transaksi proses pemesanan dan proses pembelian tiket bioskop diharuskan atau diwajibkan untuk mengantre di loket tempat penjualan tiket bioskop. Ironisnya, cara seperti ini relatif tidak efisien dan tidak efektif karena para penonton diharuskan atau diwajibkan untuk mengantre di loket tempat penjualan tiket bioskop dalam antrean yang cukup panjang dan cukup lama untuk melakukan transaksi proses pemesanan dan proses pembelian tiket bioskop. Seringkali juga tiket bioskop yang ingin dipesan dan dibeli sudah atau telah terjual habis sebelum gilirannya, sehingga para penonton yang sedang mengantre pun menjadi tidak mendapatkan atau tidak memperoleh informasi mengenai tentang tiket bioskop yang masih tersedia. Dalam rangka untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis ingin membuat dan/atau menyusun dan/atau mengembangkan perancangan bangun model desain tampilan UserExperience (UX) sistem aplikasi layanan hiburan pemesanan tiket bioskop berbasis mobile atau dengan menggunakan media perangkat telepon genggam seluler. Pada perancangan bangun model desain tampilan UserExperience (UX) sistem aplikasi layanan hiburan pemesanan tiket bioskop berbasis mobile ini nantinya para penonton bisa atau dapat melihat jadwal pemutaran atau penayangan film bioskop, para penonton juga bisa mendapatkan atau memperoleh informasi mengenai tentang harga tiket bioskop pada hari tersebut, dan para penonton juga bisa mendapatkan atau memperoleh informasi mengenai tentang ketersediaan tiket bioskop beserta dengan posisi lokasi tempat duduk di dalam ruangan bioskop. Dengan adanya perancangan bangun model desain tampilan UserExperience (UX) sistem aplikasi layanan hiburan pemesanan tiket bioskop berbasis mobile ini diharapkan para penonton tidak perlu kesulitan dan menghabiskan waktu untuk mengantre dalam melakukan transaksi proses pemesanan dan proses pembelian tiket bioskop

Perkembangan industri video game dimulai dari game arcade sederhana bernama pinball hingga berkembang menjadi video game pertama bernama Space War. Game di jaman modern menggunakan kecerdasan buatan dalam design game pada objek-objek yang ada dalam game seperti musuh pada game, skill atau keahlian yang dihasilkan karakter game. Untuk menjadikan game tidak monoton dan memberi daya tarik untuk dimainkan, diperlukan kecerdasan buatan yang dinamis agar memberi respon karakter yang lebih natural, dan game menjadi lebih menarik untuk dimainkan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuat kecerdasan buatan adalah dengan metode algoritma Fuzzy Logic Tsukamoto yang diterapkan pada game 2D Shooter untuk memodifikasi perilaku musuh. Hasil penelitian ini menghasilkan   perilaku musuh pada game 2D Shooter menjadi lebih dinamis.