IMPLEMENTATION OF CITIZENS ADMINISTRATION APPLICATION OF RW 06 KAYUMANIS VII EAST JAKARTA WEB-BASED
(Muhammad Zikri, Erno Sumantri, Sugiyono, Nana, Sutisna, Dimas Priantin Saputra)
DOI : 10.51903/jtikp.v13i2.323
- Volume: 13,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Sep-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.23-Jul-2025
Abstrak:
Services to residents in RW 10 Kayumanis, Matraman sub-district, if you want to make a cover letter for RT, the RW still experiences a manual system by coming directly to the RT secretariat's house. The problem is that it often happens that the RT is not at home. To overcome administrative problems, the author makes a web-based administration application in the Kayumanis village by changing the procedure from manual to computerized and to provide the best service for residents. The system development method used is SDLC starting from requirements making needs analysis of procedures in data services at the local RT, both designs making data service system designs using use case modeling, activity diagrams and proposal diagrams, the third stage of implementation is implementing from design to source. code according to the flow, the last stage of testing is testing the population administration service application accompanied by the head of the local RT.
|
0 |
2022 |
Analisis Manajemen Risiko Sistem Informasi Menggunakan Information System Success Model (ISSM)
(Nanang Irawan)
DOI : 10.26623/transformatika.v20i1.5264
- Volume: 20,
Issue: 1,
Sitasi : 0 26-Jul-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
PT PGAS Solution merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2009 sebagai anak perusahaan dari PGN yang berfokus pada aspek teknik dan operasional di bidang gas. Perusahaan ini memiliki satuan kerja yang bekerja untuk mengelola informasi mengenai Manajemen Risiko, pengelolaan tersebut menggunakan aplikasi sistem informasi Risk Manajemen Online (Risoles). Pada penelitian ini menggunakan kuesioner berdasarkan 6(enam ) dimensi berdasarkan metode ISSM (Information System Success Model) yaitu System Quality, Information Quality, Use, User Satisfaction, Individual Impact dan Organizational Impact. Kemudian jawaban dari responden di olah menggunakan bantuan software SmartPLS.Hasil dari penelitian ini Menunjukan bahwa terdapat pengaruh Information Quality terhadap Intention to Use/Actual Use dan adanya pengaruh intention to use terhadap net benefit, dimana hasil ini akan menjadi penilaian terhadap pengaruh Aplikasi system informasi terhadap suatu keputusan dalam kinerja individu untuk meningkatkan kualitas kinerja pegawai dan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan aplikasi Risoles pada perusahaan PT PGAS Solution.
|
0 |
2022 |
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Membentuk Karakter Religius Peserta Didik Di SMK Cendekia Madiun
(Ahmad Mushthofa, Muqowin Muqowin, Aqimi Dinana)
DOI : 10.24246/j.jk.2022.v9.i1.p72-87
- Volume: 9,
Issue: 1,
Sitasi : 0 22-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
The research that the researchers conducted had the aim of knowing and describing the role of a principal's leadership in shaping religious character and to find out how the implementation of the principal's role in shaping the religious character of students at SMK Cendekia Kota. Madison. The research uses descriptive (qualitative) research and uses a technique or method of purposive sampling. There are six roles of a principal in shaping the religious character of students. From the research, the researcher shows that the principal of SMK Cendekia Madiun carries out the role as a leader by carrying out the principal's leadership function; as an educator by providing knowledge or teaching, encouragement and direction to teachers, employees and students; as a manager by planning activities to realize religious character building activities; as administrator with the preparation, financing and documentation of all school programs. The school principal provides support for religious activity programs, starting from the provision of funds in the form of fees; as a leader by formulating and determining the goals to be achieved and deciding the planning of religious character building activities; being a motivator providing a motivation to all teachers, employees, students and managing the physical environment and work atmosphere; as a supervisor by carrying out various observations, supervision and control, in the implementation of religious character building activities.
|
0 |
2022 |
Fear of Missing Out pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19
(Feti Pratiwi, M. Nanang Irawan Budi Susilo, Cristine Roselvia Tri Amelia)
DOI : 10.26623/philanthropy.v6i1.4861
- Volume: 6,
Issue: 1,
Sitasi : 0 20-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p><strong>Abstract. </strong>During the COVID-19 pandemic, the use of digital systems, especially the use of social media by teenagers, is increasing. Besides being used for learning activities, teenagers with their trademark who always want to know new things and are bound by relationships with peers make them want to always be connected with social media. This condition can lead to prolonged addiction and cause mental health problems in adolescents such as fear of missing out (FoMO). This study aims to see how the fear of missing a moment in adolescents during the pandemic. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. Methods of data collection using interviews. The data analysis technique that will be used is the descriptive coding method. The results of the study showed that during the covid-19 pandemic, the perceived FoMO condition in both subjects caused them to experience high engagement with social media. The use of social media makes individuals feel themselves to be part of the activities carried out by their friends. Besides that, fulfillment of basic psychological needs in the form of need for competence, need for autonomy, and need for relatedness is carried out by subjects by doing various activities on social media such as posting and seeing other people’s posts.<br /><strong><em>Keywords:</em></strong><strong><em> </em></strong><em>fear of </em><em>missing out</em><em>, </em><em>adolescent</em><em>, the covid-19 pandemic</em></p><p><strong>Abstrak. </strong>Di masa pandemi covid-19 penggunaan sistem digital terutama penggunaan media sosial oleh remaja semakin meningkat. Selain digunakan untuk kegiatan belajar, remaja dengan ciri khasnya yang selalu ingin mengetahui hal baru dan terikat relasi dengan teman sebaya membuatnya ingin selalu terhubung dengan media sosial. Kondisi ini bisa menimbulkan kecanduan yang berkepanjangan dan menimbulkan masalah kesehatan mental pada remaja seperti perasaan takut kehilangan momen atau <em>fear of missing out</em> (FoMO). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran ketakutan akan kehilangan momen pada remaja di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Adapun teknik analisis data yang akan digunakan yaitu metode pengkodean deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa pandemi covid-19, kondisi FoMO yang dirasakan pada kedua subjek menyebabkan mereka mengalami keterlibatan yang tinggi dengan media sosial. Penggunaan media sosial membuat individu merasakan dirinya menjadi bagian dari aktifitas yang dilakukan teman-temannya. Selain itu, pemenuhan akan kebutuhan dasar psikologis berupa <em>need for competence</em> (kebutuhan untuk berkompetensi), <em>need for autonomy </em>(kebutuhan psikologis akan <em>self</em>), dan <em>need for relatedness</em> (kebutuhan psikologis akan keterhubungan sosial dengan orang lain) dilakukan oleh subjek dengan melakukan berbagai aktivitas di media sosial seperti memposting dan melihat postingan orang lain.<br /><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>ketakutan kehilangan momen, remaja, masa pandemi covid-19</em></p>
|
0 |
2022 |
REFRESING TENTANG PROGRAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN DI RUMAH SAKIT JIWA SOEROJO MAGELANG
(Nanang Khosim, Sonia Selviana, Afifah Kurniawati, Ainnur Rizqiana D, Fitriana Noor S, Inka Nur Safitri)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v4i1.55
- Volume: 4,
Issue: 1,
Sitasi : 0 04-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Permasalahan kesehatan jiwa cenderung meningkat setiap tahunnya. Prevalensi masalah kesehatan jiwa menunjukkan angka sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia,serta 47,5 juta terkena dimensia (WHO, 2017). Di Indonesia, prevalensi skizofrenia/psikosis 0.18% dan diantaranya 14.0% pernah dipasung dan diantaranya 31.5% dipasung 3 bulan terakhir (Riskesdas, 2018). Prevalensi skizofrenia/psikosis di tempat praktik mahasiswa spesialis keperawatan jiwa di kota Bogor berdasarkan prevalensi Jawa Barat sebesar 0.14% dan di kota Magelang berdasarkan prevalensi Jawa Tengah sebesar 0.25%.
Prevalensi dari kekambuhan masalah kesehatan mental dalam hal ini skizofrenia harus menjadi perhatian. Prevalensi kekambuhan pada klien skizofrenia berada dalam rentang 50-92% secara global (Weret & Mukherjee, 2014). Kemungkinan kambuh pada klien skizofrenia adalah 60% sampai 70% dalam beberapa tahun pertama setelah diagnosis (Stuart et al., 2016). Kekambuhan berada pada rentang 50-92 % pada tahun pertama setelah didiagnosis.
|
0 |
2022 |
Efektivitas Pembelajaran Online Pada Pegawai di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Grobogan
(Nanang Wijaya, Ahyar Yuniawan)
DOI : 10.24246/j.js.2022.v12.i2.p168-181
- Volume: 12,
Issue: 2,
Sitasi : 0 27-May-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Covid-19 has had a tremendous impact on increasing human resource capacity. In the midst of the Covid-19 pandemic, online learning models are highly expected to be able to maintain and increase employee productivity in the face of rapid changes in the institutional environment. In its implementation, the availability of facilities and infrastructure in the field of information technology is a must. The presence of a technology that supports online learning will provide added value and have a positive influence on the process and continuity of learning. Online learning is a distance learning method that uses platforms to support the increase in knowledge, skills, behavior and perceptions of human resources due to the rapid changes in technology. This online learning model is one of the forms of implementing HR management development strategies in the government environment. The purpose of the online learning system is to increase the capacity of employees so that an institution is able to maintain and improve its services, competitiveness and competitive advantages. The benefit obtained from this research is how the government is able to find out strategies to improve effective online learning.
|
0 |
2022 |
PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN MELAKUKAN ‘SADARI’ DI TP PKK DESA RAMBAH TENGAH HILIR KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU
(Nana Aldriana, Rahmi Fitria)
DOI : 10.55606/jpkmi.v2i1.95
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 20-Apr-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Breast cancer is a malignancy in breast tissue that can originate from the ductal epithelium or its lobules. Based on Pathological Based Registration in Indonesia, Breast cancer ranks first with a relative frequency of 18.6%. In Indonesia, more than 80% of cases are found to be in an advanced stage, where treatment is difficult. Therefore, it is necessary to understand the prevention efforts as the first step in preventing breast cancer before entering the final phase which is difficult to treat. Breast self-examination or SADARI until now is a way of early detection of breast cancer which is quite effective. SADARI is easy to do and can be applied to all ages, both teenagers and adult women. The purpose of this activity is to disseminate health education through BSE in TP PKK Desa Rambah Tengah Hilir Village, Rambah District for early detection of breast cancer in order to increase public knowledge in prevention and early treatment. The result of this service is the increasing knowledge of women of childbearing age in making efforts for breast cancer self-detection. In the end, it is hoped that activities like this can be carried out in other villages in Rambah District to further increase public knowledge in detecting breast cancer which is the most cancer in women.
|
0 |
2022 |
PENERAPAN TERAPI EXPRESSIVE WRITING UNTUK MENURUNKAN STRESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYELESAIKAN KARYA TULIS ILMIAH
(Nanang Khosim Azhari, Tuti Anggarawati, Elisa Wahyu)
DOI : 10.55606/sisthana.v7i1.15
- Volume: 7,
Issue: 1,
Sitasi : 0 12-Feb-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Latar belakang: Mahasiswa tingkat akhir memiliki tanggungjawab menyelesaikan tugas akhir yaitu menyelesaikan karya tulis ilmiah sebagai syarat kelulusan dan memperoleh gelar. Dalam proses menyelesaikan karya tulis ilmiah terdapat berbagai kendala yang menyebabkan stress pada mahasiswa. Salah satu upaya yang dapat dilmelakukan terapi expressive writing. Tujuan : menggambarkan penurunan skor stress pada mahasiswa tingkat akhir sebelum dan sesudah dilakukan terapi expressive writing. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus. Subyek dalam penelitian menggunakan dua orang mahasiswa tingkat akhir yang mengalami stress ringan sampai stress sangat berat. Penilaian skor stress diukur dengan menggunakan alat ukur Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Hasil: Hasil studi kasus didapatlan bahwa skor stress pada subyek I dengan skor 41 dengan kategori stress sangat verat turun menjadi skor 20 dengan kategori stress sedang, dan untuk subyek II dengan skor 39 dengan kategori stress sangat berat turun menjadi 20 akukan dilakukan untuk mengurangi stress adalah dengan dengan kategori stress sedang. Saran : terapi expressive writing dapat digunakan dalam menurunkan skor stress pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan karya tulis ilmiah
|
0 |
2022 |
Bangkit Pascainfeksi: Dinamika Resiliensi pada Penyintas Covid-19
(Yudi Kurniawan, Markus Nanang Irawan Budi Susilo)
DOI : 10.26623/philanthropy.v5i1.3326
- Volume: 5,
Issue: 1,
Sitasi : 0 23-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p><strong>Abstract</strong>. This study aims to qualitatively understand the dynamics of resilience in survivors of COVID-19. Since the Coronavirus Disease (COVID-19) was declared a pandemic by the World Health Organization, the number of people infected has increased. Until April 2021, the number of positive confirmed COVID-19 cases in Indonesia has reached 1.5 million cases. Of these, 1.3 million people became survivors. In many cases, survivors of COVID-19 are still symptomatic for more than 60 days after the first onset appeared. This condition is known as long COVID. In addition to long COVID-19, survivors also face the risk of stigmatization from the environment that is burdensome for patients who have recovered to be able to return to normal activities. This study uses a phenomenological approach. Researchers conducted in-depth interviews with four respondents who had tested positive for COVID-19 based on the results of PCR swabs and experienced several long symptoms of COVID. The researchers found that the dynamics of resilience in COVID-19 survivors in this study emerged as an interaction between protective factors and risk factors. The protective factor consists of the components I can, I have, and I am plus the empathy and spiritual factors. The risk factors experienced by participants in this study were social stigma and the long-term impact of COVID-19. Collaboration between components of adaptive thinking, the ability to manage emotions, social support and empathy and spiritual factors is the key to achieving psychological resilience.</p><p> <strong><em>Keywords</em></strong><em>: pandemic, COVID-19 survivors, resilience</em><em>, long COVID, social stigma</em></p><p><em></em> </p><p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara kualitatif dinamika resiliensi pada penyintas COVID-19. Sejak Coronavirus Disease (COVID-19) ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, jumlah masyarakat yang terinfeksi kian meningkat. Hingga April 2021, jumlah konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mencapai 1,5 juta kasus. Dari jumlah tersebut, 1,3 juta orang menjadi penyintas. Pada banyak kasus, penyintas COVID-19 masih bergejala hingga lebih dari 60 hari setelah onset pertama muncul. Kondisi ini dikenal sebagai <em>long COVID. </em>Selain <em>long COVID</em>, penyintas pun menghadapi risiko stigmatisasi dari lingkungan yang memberatkan pasien yang telah pulih untuk dapat kembali berkegiatan secara normal. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap empat responden yang pernah dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab PCR dan mengalami beberapa gejala long COVID. peneliti menemukan bahwa dinamika resiliensi pada penyintas COVID-19 dalam penelitian ini muncul sebagai interaksi antara faktor protektif dan faktor risiko. Faktor protektif terdiri atas komponen <em>I can, I have, dan I am</em> ditambah dengan faktor empati dan spiritual. Faktor risiko yang dialami oleh partisipan dalam penelitian ini adalah stigma sosial dan dampak jangka panjang COVID-19. Kolaborasi antara komponen pola pikir adaptif, kemampuan mengelola emosi, dukungan sosial dan faktor empati serta spiritual merupakan kunci untuk mencapai resiliensi psikologis.</p><p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: pandemi, penyintas COVID-19, resiliensi, long COVID, stigma sosial</em></p>
|
0 |
2021 |
MANAJEMEN STRESS LANSIA AGAR SEHAT DAN TERBEBAS DIABETES MILLITUS
(Tuti Anggarawati, Nanang K.A, Khairun Nisa, Alfatihah H.A.F, Andi Widianto, Figik Kurniawan)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v3i1.39
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Prevalensi diabetes tipe 2 terkait usia lansia sampai tahun 2030 mengalami peningkatan tajam karena diprediksi lebih dari 82 juta populasi lansia di negara berkembang menderita diebetes. Tipe 2 merupakan bentuk penyakit yang sering di lansia dan merupakan ancaman serius terhadap kesehatan karena terjadi komplikasi kronis. Tanda dan gejala diabetes pada lansia sering kali tidak jelas dan diagnosa biasanya terlambat. Gejala diabetes dapat muncul tidak
spesifik dan tidak pasti, seperti keletihan, inkontinensia urin, atau perubahan status mental seperti depresi, konfusi, dan apatis.
Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan meningkatnya umur maka intoleransi terhadap glukosa juga meningkat. Peningkatan kadar gula darah pada lansia disebabkan oleh beberapa hal, yaitu fungsi pankreas dan sekresi insulin yang berkurang, perubahan karena lansia sendiri yang berkaitan dengan resistensi insulin akibatnya kurangnya massa otot dan perubahan vaskuler, aktifitas fisik yang berkurang, banyak makan dan kegemukan, stress, sering menggunakan obat-obatan, dan adanya faktor keturunan.
Stres memicu reaksi biokimia tubuh melalui 2 jalur, yaitu neural dan neuroendokrin. Reaksi pertama respon stres yaitu sekresi sistem saraf simpatis untuk mengeluarkan norepinefrin yang menyebabkan peningkatan frekuensi jantung. Kondisi ini menyebabkan glukosa darah meningkat guna sumber energi untuk perfusi. Peningkatan hormon stres yang diproduksi dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi meningkat. Kondisi yang rileks dapat mengembalikan kotra-regulasi hormon stres dan memungkinkan tubuh untuk menggunakan insulin lebih efektif.
Seseorang yang terkena diabetes akan memerlukan pengobatan yang terus-menerus untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Tapi ada pengobatan lain yang bisa dilakukan sendiri untuk membantu mencegah penyakit ini bertambah buruk. Stres yang tinggi yang dialami penderita dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian, sehingga dibutuhkan kemampuan penderita dalam melakukan perawatan diri dengan memanajemen stress yang dialami.
|
0 |
2021 |