One of the entrepreneurial benefits of the tourism sector is building the local economy. The aim of this research is to analyze the role of entrepreneurship in developing the local economy through the development of homestays in Mangli Magelang Village. This research uses a qualitative descriptive research method. There are three important research stages carried out in this research, the first stage is exploring the symptoms that appear in the research object, the second is identifying the relationship between the symptoms and the aspects being studied, the third is the analysis and interpretation of the relationship between the symptoms and the aspects being studied in the homestay. This research was conducted in Saung Krincing Msen, Mangli Tourism Village, Magelang Regency. The results and analysis of this research can be concluded that entrepreneurship plays an important role in developing the local economy by exploiting the potential of the destination it has and also the social impact of increasing knowledge about culture and of course social ties and interactions between local communities and tourists.

Schools, as educational facilities, have a crucial role in improving the quality and standards of national education to make it more advanced. In line with the introduction to PERMENDIKBUD No. 18 of 2019, the government provides compensation in the form of School Operational Assistance Funds (BOS) with the aim of helping fund school operational and non-personnel costs. Implementing school operational assistance is part of the state's responsibility to provide financing to the entire community and is an implementation of the mandate of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia to make the nation's life intelligent. Therefore, the author is interested in analyzing it in research entitled "Legal Responsibilities for Management of School Operational Assistance Funds at SD Negeri 1 Kunjeng, Gubug District" with the problem of what is the legal basis for managing School Operational Assistance Funds (BOS) at SD Negeri 1 Kunjeng and how? Legal responsibility for managing social assistance funds at SD N 1 Kunjeng, Gubug District. This research uses normative juridical which focuses on secondary data supported by the results of interviews and observations and analyzed qualitatively. Based on the research results, it can be concluded that the legal basis for managing BOS funds at SD Negeri 1 Kunjeng is rooted in the 1945 Constitution, specifically Article 31B paragraphs (2) and (3), which requires the state to organize an equitable and high-quality national education system. UUSPN No. 20 of 2003 also becomes the legal basis with Article 50 paragraph (2) which requires the government to provide financial assistance for basic education. Technical instructions from PERMENDIKBUD No. 2 of 2022 provides detailed regulations regarding the management of BOS funds according to the needs of educational units, supporting the government's efforts to create equal and quality access to education. Legal responsibility for managing BOS funds at SD Negeri 1 Kunjeng is centered on the principal and the entire school. The 1945 Constitution requires the state to provide free basic education through a 9-year compulsory education program. BOS funds, as a state financial tool, are channeled directly to schools with the principles of flexibility and transparency

Fire is a disaster that cannot be predicted when it will occur and where it will occur, it's just that densely populated areas are areas that are vulnerable to the danger of fire. Fire disaster in Samarinda City. Data obtained from the Samarinda City Fire and Rescue Service are fire incidents from 2021 to 2023. In 2021 there were 230 fire incidents, in 2022 there were 209 fires, in 2023 there were 99 fires. so this city is one of the cities that experiences the most fires on the island of Kalimantan. Several supporting facilities and infrastructure owned by the Samarinda City Fire and Rescue Department, such as hydrants and fire extinguishing posts, have been increased in number. This research functions to group fire data per year using the k-means clustering algorithm.

Field Work Practice is a mandatory assignment for undergraduate students in Informatics Engineering at the Muhammadiyah University of East Kalimantan, Samarinda, with a weight of 2 credits. The focus of this PKL is IT Requisition (ITR), a form for requests for IT equipment outside the specified list of assets and services. Analysis of ITR and BMC data at PT. BUMA Site LATI concludes that monitoring IT service desk data shows several important points, especially regarding ITR. The results of this analysis are the basis for concluding the efficiency and effectiveness of IT services, with potential recommendations for improvement. This conclusion provides a better view of understanding and improving IT service desk services at PT. BUMA Site LATI.

TikTok adalah sebuah aplikasi video pendek. Penggunaan lagu dalam aplikasi ini bisa menuai masalah ketika pengguna menggunakan karya cipta pencipta lagu tanpa izin. Pada hak cipta lagu, terdapat hak ekonomi dan hak moral yang diberikan kepada pencipta. Hak ini menjelaskan prinsip bahwa setiap individu memiliki kewajiban dalam menghargai karya ciptaan orang lain. Oleh karena itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap pencipta lagu yang karyanya dipakai di aplikasi TikTok dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi pemakaian lagu tanpa izin. Penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis. Bahan hukum primer dalam penelitian ini adalah Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2014, sedangkan bahan hukum sekunder adalah hasil wawancara di Kementerian Hukum dan HAM. Hasil dari penelitian ini adalah perlindungan hukum terhadap pencipta lagu dapat dilakukan pada ciptaan yang sudah didaftarkan maupun belum. Pada kepentingan komersial, pengguna wajib membayarkan royalti. Ada hak meminta ganti rugi apabila seseorang yang menggunakan karya cipta tanpa izin . Pengguna lagu tanpa izin dapat dikenai sanksi penjara maksimal 3 tahun atau denda sebesar lima ratus juta rupiah. Upaya yang dilakukan untuk mencegah pemakaian lagu tanpa izin mencakup upaya preventif dan represif.
 
 
 

This study aims to analyze the Effect of Financial Performance on Firm Value in Cosmetics Subsector Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2020, partially or simultaneously the data used in this study from the financial statements of 6 companies from 7 cosmetics subsector companies published through website www.id.co.id for the period 2016 to 2020. The sampling technique in this study used a purposive sampling technique. The data was then analyzed using panel data regression through the Eviews 10 program.Based on the results of the classical assumption test, partial test and simultaneous test, it can be concluded that the results of the classical assumption test indicate that it is not eligible and there is no problem that the data is normally distributed and significant from the normality test, multicollinearity test and heteroscedasticity test. The partial test shows that the current ratio (CR) has no significant effect on price to book value (PBV), return on assets (ROA) has no significant effect on price to book value (PBV), debt to equity ratio (DER) has no significant effect. on price to book value (PBV), and total asset turnover (TATO) has a significant effect on price to book value (PBV),

Desa Branjang merupakan desa wisata yang terdapat di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Desa Branjang ditetapkan sebagai Desa wisata dalam Keputusan Bupati Semarang Nomor 556/ 0389/ 2020 tanggal 25-09-2020. Ditetapkannya Desa Branjang sebagai desa wisata ini diharapkan dapat memberikan peluang pada masyarakat untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada untuk mendukung keberlangsungan kegiatan pariwisata. Salah satu potensi utama di Desa Branjang adalah pohon Aren, Aren merupakan salah satu jenis tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan pati atau tepung di dalam batang dan dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data Pohon Aren beserta pemiliknya dan pemanfaatan yang dilakukan masyarakat Desa Branjang untuk mengetahui potensi yang dimiliki. Metode yang digunakan adalah wawancara, pengambilan sampel di lapangan atau inventarisasi dan identifikasi jumlah populasi pohon Aren di Desa Branjang. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa pohon Aren mempunyai banyak kemanfaatan, mulai dari buah sampai batangnya yang dimanfaatkan oleh masyarakat Branjang dengan kreatifitasnya.

Desa Gondang Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, adalah salah satu desa yang berpotensi untuk dikembangan menjadi Desa Wisata sebagai Wisata Edukasi. Kekuatan daya tarik yang dimiliki Desa Gondang, antara lain: potensi wisata alam, tradisi masyarakat, kesenian daerah, serta makanan dan minuman khas masyarakat Desa Gondang. Proses perencanaan pariwisata pedesaan dalam pengembangan Desa Wisata Gondang sebagai Wisata Edukasi dilakukan dengan sungguh-sungguh dan melibatkan seluruh stakeholder yang terkait dengan hal tersebut, diantaranya: Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kendal, Pemerintah Desa Gondang, serta masyarakat Desa Gondang. Bumdes Banjar Gondang selaku pengelola melakukan musyawarah untuk mengembangkan Desa Wisata dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa Gondang. Pada tahap implementasi, semua masyarakat terlibat dalam pengelolaan usaha-usaha pariwisata yang ada. Dalam tahap pengawasan, masyarakat diawasi dan dikontrol secara substansial dalam pengembangan Desa Wisata. Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan Desa Wisata Gondang sebagai Wisata Edukasi terwujud melalui pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal di Desa Gondang yang dikembangkan menjadi Desa Wisata. Hal ini merupakan gerakan yang baik dalam upaya menciptakan lapangan kerja, sehingga mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat setempat. Masyarakat berperan penuh pada tahap pengembangan Desa Wisata Gondang sebagai Wisata Edukasi. Tingkat perkembangan Desa Wisata Gondang sebagai Wisata Edukasi dapat dikategorikan sebagai Desa Berkembang. Proses pengembangan yang sampai dengan saat ini masih berjalan mendapatkan dukungan yang sangat besar dari semua pihak yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Desa Wisata Gondang Sebagai Wisata Edukasi bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan. Hal ini mengingat beragam potensi yang dimiliki Desa Gondang. Pengelolaan potensi yang ada dan pengembangan berbagai sarana dan prasarana telah dilakukan sedemikaian rupa. Sehingga, Desa Gondang dapat menjadi salah satu ikon wisata edukasi yang ada di Kabupaten Kendal.