This study aims to produce a Brand Loyalty Improvement Model Based on Brand Satisfaction and Self Congruity for iPhone Users in Semarang City. The population in this study were iPhone users in the city of Semarang. The sampling technique was non-probability sampling, while the sample was set at 125 people. Data collection techniques used are interviews (Interview) and a list of questions (Questionaire). The data analysis method used in this research is the Structural Equation Model method. The results showed that Actual Self affected Brand Satisfaction, Actual Self had an effect on Brand Loyalty, Ideal Self had an effect on Brand Satisfaction, Ideal Self affected Brand Loyalty, Brand Satisfaction affected Brand Loyalty. Brand Satisfaction can positively mediate the influence of Actual Self on Brand Loyalty, and Brand Satisfaction can positively mediate the influence of Ideal Self on Brand Loyalty.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengendalian internal atas penjualan barang dagangan pada Toko Sumber Rejo Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada Toko Sumber Rejo Semarang dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal atas penjualan barang dagangan masih belum bisa dikatakan baik karena tidak adanya struktur organisasi yang memadai serta masih adanya fungsi ganda dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dan adanya kelalaian karyawan toko dalam pencatatan persediaan sehingga menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara jumlah fisik persediaan barang dagang dengan sistem stok persediaan barang.Kata Kunci: Toko Sumber Rejo, Pengendalian Internal, Penjualan Barang Dagang.

The purpose of this study is to examine whether marketing strategies based on the marketing stimuli of higher education services influence the selection of the Politeknik Pos Indonesia as higher education institution to continue their studies, as well as which of these marketing mix factors is most influential. The data collection was carried out by an independent survey involving 356 Politeknik Pos Indonesia students. The results showed that all variables had a significant influence on the decision making of the Politeknik Pos Indonesia by prospective students. Hence, the first and second hypotheses are proven by the most influential factor is the product.

Mobile augmented reality (MAR) merupakan teknologi baru yang mampu memadukan lingkungan nyata dan Virtual. Teknologi MAR dapat dimanfaatkan salah satunya dalam bidang fashion atau tata busana yaitu dalam masalah fitting room, dimana diharapkan pelanggan tidak lagi datang ke toko untuk mencoba produk tetapi dapat melalui aplikasi MAR. Kasus yang diangkat adalah produk jilbab karena jilbab termasuk produk asesoris yang memiliki banyak variasi dan selain itu jilbab harus dicocokkan dengan baju yang akan dipakai tetapi terkadang pembeli tidak membawa baju yang akan dipasangkan sehingga mengalami kesulitan dalam memilih jilbab yang sesuai. Berdasarkan pengujian fungsionalitas pelanggan merasa puas atas aplikasi yang dikembangkan.

Desa Niwak bertempat di pegunungan Meratus yang belum tersentuh oleh pembangunan pemerintah karena letaknya yang terpencil.   Jalan, listrik dan signal handphone belum dapat ditemui.  Namun, oleh karena letaknya di pegunungan, desa ini mempunyai potensi air yang dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga mikro hidro.   Dari survey yang telah dilakukan pada sungai yang letaknya 1200 meter dari desa, didapatkan debit aliran potensial sebesar 41 liter per detik dan ketinggian head 12 meter.  Energi air ini dapat dikonversikan menjadi energi listrik setara   3   kW   atau   3000   watt   setelah   dikurangi   kerugian-kerugian.      Untuk mendapatkan kestabilan suplai air, dirancang sebuah dam dengan sebuah penstock yang dihubungkan dengan turbin air.   Proyek ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Dayak Meratus di Kalimantan Selatan oleh Komunitas Tritunggal Mahakudus di bawah koordinasi Keuskupan Banjarmasin