Pengaruh Kualitas Penetapan Pajak Dan Tindakan Penagihan Aktif Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Barat. (dibimbing oleh Hisnol Jamali dan Annas Lalo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas penetapan pajak dan Tindakan penagihan aktif terhadap pencairan tunggakan pajak pada Badan usaha yang terdaftar dikantor KPP Makassar barat Periode 2018-2020. Pengumpulan data mengggunakan data sekunder yang diperoIeh dari laporan tunggakan pajak yang diambil dari kantor KPP Makassar Barat dan data-data tunggakan pajak dari kantor KPP Makassar Baarat dangan menggunakan teknik purposive sampIing. Populasinya adaIah Badan Usaha yang terdaftar di Kantor pelayanan Pajak Makassar barat periode 2018-2020. Sedangkan sampeI yang diambiI berjumIah 36 observasi. Hasil penelitian ini menujukan bahwa variabel kualitas penetapan pajak berpengaruh positif signifikan terhadap pencairan tunggakan pajak. sedangkan variabel tindakan penagihan aktif tidak berpengaruh terhadap pencairan tunggakan pajak.
 

This study aims to improve the learning outcomes of mathematics students in grades VI (SDN Kampungsawah 01, District Rumpin) with this type of action research. The subjects in this study were sixth grade students at SDN Kampungsawah 01 for the academic year 2022–2023, with a total of 28 students, consisting of 10 male students and 18 female students. Data obtained through tests, observations, and documentation Data analysis techniques using qualitative descriptive analysis According to the data analysis results, there was an increase in learning management by teachers, learning activities, and student learning outcomes from cycles I, II, and III, with each cycle obtaining the value of aspects of learning management by teachers in the observation phase at intervals of 2.12 with a predicate of "good enough," then increasing to 2.76 with a predicate of "good," 3.14 with a predicate of "good," and 3.5 with a predicate of "very good."At the observation stage, it was predicted that things would go well by 25%, and in cycle I it increased to 46.42% predicted good, then in cycles II and III it increased to 35.71% and 64.28% predicted very well.Learning outcomes have improved, particularly at the observation stage, where 21.41% are completed, cycle I is 53.57%, cycle II is 71.43%, and cycle III is 100%.Thus, it can be concluded that the application of the STEAM approach (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), assisted by the Geogebra application, can improve the results of the mathematics learning of fifth grade students in SDN Kampungsawah 01, Rumpin District.

Anemia during pregnancy is still a global problem. The government synergizes with health workers to reduce the prevalence of anemia, one of which is by administering iron supplements. However, this alternative has not been able to reduce the incidence of anemia in Indonesia. Therefore, the aim of this study was to determine strategies to reduce the incidence of anemia in pregnant women. Qualitative research with a single holistic case study approach. Research informants were heads of puskesmas, midwives, nutritionists, ATLM, doctors, and anemic pregnant women. Data collection for 1 month. Data analysis using Miles and Huberman models. The data collection instruments were interview guides, study documentation, observations, logbooks and field notes. The results of this study, there are 4 themes namely: 1) increasing the competence of human resources; 2) providing more comprehensive health education and simpler word choices; 3) Educational media innovation by utilizing online platforms; and 4) husband and family support. Therefore, increasing human resources can be through training and technical guidance on the management of anemia during pregnancy and anemia hematology examination, utilizing social media platforms such as Instagram, TikTok, Youtube and Whatsapp. increased blood especially drinks that can block the absorption of iron. Also, husbands encourage and remind pregnant women to regularly consume iron tablets every day.

Kegiatan usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) acapkali menguasai essential facilities sehingga menimbulkan penguasaan pasar. Dalam perkara-perkara penguasaan pasar, studi ini menemukan bahwa dalam dua kasus dengan objek yang sama, Majelis Komisi memiliki pertimbangan dan putusan yang berbeda. Dalam suatu putusan, Majelis Komisi tidak membenarkan penguasaan pasar secara monopolistis oleh BUMN atas dasar Essential Facilities Doctrine (EFD), namun dalam putusan lain Majelis Komisi terlihat membenarkan penguasaan pasar secara monopolistis oleh BUMN atas dasar Pasal 33 UUD NRI 1945 sehingga ini dikategorikan sebagai monopoly by law. Artikel ini hendak mempertahankan argumen bahwa EFD sepatutnya dipertimbangkan Majelis Komisi pada setiap perkara penguasaan pasar oleh BUMN yang menguasai essential facilities, dalam hal ini, aspek penguasaan pasar oleh BUMN dalam menjalankan kegiatan usahanya masih jarang dianalisis berdasarkan doktrin persaingan usaha tentang essential facilities. Studi ini berfokus pada pertanyaan bagaimana penguasaan pasar oleh BUMN berdasarkan EFD? Dengan metode penelitian normatif, studi ini menemukan bahwa berdasarkan EFD, setiap perusahaan yang memiliki kontrol atas suatu essential facility termasuk BUMN berkewajiban untuk menyediakan akses pada kompetitor dengan persyaratan wajar.

<p><strong>Abstract. </strong><em>This study aims to find out a significant relationship between confidence and compulsive internet use in students during the COVID-19 pandemic. This research uses a quantitative approach with correlation methods.</em> <em>This study has a sample of 159 students studying at the Faculty of Psychology, Satya Wacana Christian University. Personal Evaluation Inventor and Indonesia Problematic Internet Use Scale are used as instruments in collecting research data. Analysis using descriptive statistics and Product Moment techniques. The research analysis results showed a significant negative relationship between the confidence variable and the CIU variable in the 2020 Class of students of the Faculty of Psychology during the COVID-19 pandemic (r=-0.300; p=0.000). This can be interpreted that the higher the confidence, the lower the compulsive internet use, and vice versa the lower the confidence, the higher the compulsive internet use are.</em></p><p><strong><em>Keyword: self-confidence, compulsive internet use, student college, pandemic of COVID-19.</em></strong></p><p><strong><em><br /></em></strong></p><p><strong>Abstrak. </strong>Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dan penggunaan internet secara kompulsif pada mahasiswa selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Penelitian ini mengambil sampel dengan metode <em>simple random sampling</em> sebanyak 159 mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. <em>Personal Evaluation Inventor</em> dan <em>Indonesia Problematic Internet Use Scale</em> digunakan sebagai instrumen dalam pengumpulan data penelitian. Analisis menggunakan statistik deskriptif dan teknik <em>Product Moment</em>. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel kepercayaan diri dengan variabel CIU pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2020 pada masa pandemi COVID-19 (r=-0,300; p=0,000). Artinya bahwa semakin tinggi rasa percaya diri maka semakin rendah penggunaan internet secara kompulsif, dan sebaliknya semakin rendah kepercayaan maka semakin tinggi penggunaan internet secara kompulsif.</p><p><strong>Kata kunci: kepercayaan diri, penggunaan internet kompulsif, mahasiswa, pandemi COVID-19.</strong></p>

<p><strong>Abstract</strong></p><p>This study aims to uncover the relationship between <em>subjective well-being</em> and <em>burnout</em> in nurses working in the COVID-19 isolation room of dr. Doris Sylvanus Hospital. This research is quantitative research by examining the relationship between two variables or correlational. The sample in this study was 53 nurses who worked in the COVID-19 isolation room and was taken with total sampling techniques. The data collection technique consists of three psychological scales that measure <em>burnout</em>, namely MBI-HSS and two separate scales that measure <em>subjective well-being </em>such as SWLS and SPANE. Pearson's correlation test results show r = -0.620 (p &lt; 0.05), which means that there is a significant negative relationship between <em>subjective well-being</em> and <em>burnout</em>, where the higher <em>subjective well-being</em> the lower the <em>burnout</em> in nurses working in the COVID-19 isolation room, and vice versa. An effective contribution of<em> subjective well-being</em> 38.5% affected <em>burnout</em> and 61.5% was the effect of other variables.</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara <em>subjective well-being </em>dengan <em>burnout</em> pada perawat yang bekerja pada ruang isolasi COVID-19 RSUD dr. Doris Sylvanus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menguji hubungan di antara dua variabel atau korelasional. Sampel dalam penelitian ini merupakan 53 perawat yang bekerja pada ruang isolasi COVID-19 serta diambil dengan teknik sampling total. Teknik pengumpulan data terdiri dari tiga skala psikologi yang mengukur <em>burnout </em>yaitu MBI-HSS serta dua skala terpisah yang mengukur <em>subjective well-being</em> seperti SWLS dan SPANE. Hasil uji korelasi pearson menunjukan r = -0,620 (p &lt; 0,05), yang memiliki arti bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara <em>subjective well-being</em> dengan <em>burnout</em>, dimana semakin tinggi <em>subjective well-being</em> maka semakin rendah <em>burnout</em> pada perawat yang bekerja pada ruang isolasi COVID-19, begitu pula dengan sebaliknya. Sumbangan efektif <em>subjective well-being</em> sebesar 38,5% memengaruhi <em>burnout</em> serta 61,5% merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain.</p>

Self regulated learning adalah kemampuan individu untuk secara aktif menetapkan tujuan, mengawasi, mengatur, dan mengontrol strategi berpikir, motivasi, serta perilaku yang dimiliki agar sesuai dengan tujuan dan konteks belajar selama proses pembelajaran. Pentingnya SRL dalam proses pembelajaran dapat membantu mahasiswa membangun kebiasaan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan belajar mereka untuk menilai kemajuan akademiknya. Kemampuan dalam mengatur pembelajarannya dengan banyaknya informasi di internet membutuhkan skill khusus untuk memilah informasi dengan membutuhkan literasi digital. Dengan adanya literasi digital dapat berguna untuk meningkatkan kemampuan menggunakan self regulated learning mahasiswa dalam bidang teknologi digital, seperti membuat konten digital, dan internet secara sehat serta memberikan pengetahuan dalam membangun kesadaran mahasiswa untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk kegiatan yang produktif dan edukatif

<p>Old age is the last period of life, where at this time, the elderly experience setbacks in various aspects of life, especially in physical, psychological, and social functions. Elderly people with chronic diseases tend to be helpless in dealing with their chronic diseases, so that elderly people with chronic diseases are prone to depression. The purpose of this study was to examine the effect of Reminiscence Therapy in reducing depression in the elderly with chronic diseases. This study involved 5 elderly participants with chronic diseases who had major depression. The research method used is one group pretest-posttest design. Based on the results of the Wilcoxon Signed Rank Test, there was a significant difference in depression scores between before and after being given Reminiscence Therapy (0.023; p&lt;0.05). So, it can be concluded that Reminiscence Therapy can reduce depression in the elderly with chronic diseases.</p>

<p><em>Model pembelajaran di era merdeka belajar yang ditawarkan adalah Project Based Learning (PjBL) yang menitikberatkan pada proyek dan melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran lintas minat perlu diwaspadai apalagi ditambah banyaknya beban tugas (courseload) yang diberikan</em></p><p><em>siswa sehingga merasa jenuh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh PjBL pada Mata Pelajaran Fisika Jurusan IPS terhadap Kejenuhan Belajar (Learning Plateau) siswa SMA di Era Merdeka Belajar. Desain penelitian adalah penelitian eksperimen Posttest Only Design dengan variabel bebas PjBL, variabel terikatnya Learning Plateau.. Populasinya sebanyak 4 kelas XI IPS dengan jumlah 124 siswa. Sampelnya secara cluster random sampling, berjumlah 62 siswa. Instrumen yang digunakan adalah skala Kejenuhan Belajar. Hasil Uji Hipotesis diperoleh t = 1,956 (p &lt; 0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan Learning Plateau antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Memiliki koefisien determinasi 0,0599, artinya pengaruh Model PjBL terhadap Learning Plateau sebesar 5,99% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Learning Plateau Kelompok Eksperimen lebih rendah (Mean = 103,69) daripada Learning Plateau kelompok kontrol (Mean = 111,53). Hal ini menunjukkan hipotesis penelitian yang menyatakan Learning Plateau kelompok eksperimen lebih rendah daripada kelompok kontrol terbukti/diterima. Uji Mann Whitney U Test, Z = 2,899 (p&lt;0,05). Temuan ini menunjukkan ada perbedaan signifikan prestasi belajar Fisika antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Nilai Fisika kelompok eksperimen (Mean = 73,13) lebih tinggi dari kelompok kontrol (Mean = 61,33). Artinya pembelajaran Model PjBL berpengaruh terhadap prestasi belajar Fisika siswa.</em></p><p><strong><em>Kata Kunci: Learning Plateau (Kejenuhan Belajar), Model Project Based Learning (PjBL)</em></strong></p>

<p><em>The overprotective behavior of parents tends to make it difficult for teenagers to adjust to their surroundings. This condition also occurs in teenagers who migrate, which if being overprotective from parents causes individuals to have bad thoughts about themselves, have unstable emotions, tend to be aggressive, and have other psychological problems that make it difficult for them to adjust to the surrounding environment. Therefore, this study aims to determine the relationship between the overprotective behavior of parents and the personal adjustment of teenagers who migrate. The method used is quantitative with a correlational design. Data was collected using a google form which was distributed to adolescents aged 15-18 years who were wandering with several participants as many as 85 people using a random sampling technique. The research scale consists of two, namely the overprotective behavior scale of parents (? = 0.869) and the personal adjustment scale (? = 0.703). Based on the product-moment correlation test, the coefficient value is -0.105 with sig. = 0.341 (P &gt; 0.05), which indicates that the overprotective behavior of parents is not related to the personal adjustment of teenagers who migrate. These results imply that the overprotective behavior of parents is not one of the factors related to the personal adjustment of overseas adolescents.</em></p><p><em></em><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Personal adjustment, overprotective behavior of parents, overseas adolescents.</em></p>