Background : Diarrhea is still a global problem today and is still a serious concern from various countries. This was reported in the World Health Organization (WHO) which describes cases of diarrhea in the world in 2017 stating that there are nearly 1.7 billion cases of diarrheal disease that occur in children with 525,000 deaths every year worldwide. The occurrence of diarrhea will cause children to lose the nutrients that children need for growth and development, so diarrhea is the main cause of malnutrition in school-age children. The World Health Organization (WHO) states that washing hands with soap can reduce diarrhea rates by up to 47%.
Purpose : Analyzing the effect of personal hygiene puzzle media washing hands with soap on students' knowledge of SDN 6 Parakan Kauman Temanggung
Research Method: Pre-experimental design with one group pre-post test. The sampling technique used total sampling, namely 29 students at SDN 6 Parakan. Data analysis with Wilcoxon test
Research result : The majority of respondents' knowledge before being given puzzle media was in the good category, namely 15 (51.7%) respondents, while after giving puzzle media, the majority were good, namely 22 (75.9%) respondents. The results of the Wilcoxon test found a p value of 0.000 <0.05 meaning that there was an effect of giving hand washing personal hygiene puzzle media with knowledge to elementary school students in Temanggung
Conclusions and recommendations : Giving puzzle media can affect students' knowledge about personal hygiene hand washing. It is hoped that the hand washing puzzle media can be used as a medium in increasing student knowledge

This study aims to determine and analyze the effect of work motivation and organizational culture on employee job satisfaction at Hotel Santika Tasikmalaya City. This research is a quantitative research through causality method with survey approach. The research sample taken was 60 employees of Hotel Santika Tasikmalaya. The data used is primary data. The analytical tool used in this study is multiple regression using SPSS 26.0. The results showed that work motivation had a very good assessment classification, organizational culture had a very good assessment classification, while job satisfaction had a good classification for employees of Hotel Santika Tasikmalaya City. Together, work motivation and organizational culture have a significant influence on job satisfaction for employees at Hotel Santika, Tasikmalaya City. Partially, work motivation has a significant effect on job satisfaction for employees of Hotel Santika, Tasikmalaya City. Partially, Organizational Culture has a significant effect on Job Satisfaction on Employees of Hotel Santika Tasikmalaya City

This study aims to analyze the effect of school service quality on guardian student loyalty, to analyze the effect of school image on student guardian loyalty and to analyze the effect of guardian student loyalty on parents' decision to choose. The data analysis used in this research is Partial Least Square (PLS). Guidelines in PLS-Parth. The hypothesis in this study is that there is a positive relationship between service quality and student guardian loyalty. There is a positive relationship between school image and student guardian loyalty. There is a positive relationship between service quality and parents' decision to choose. There is a positive relationship between school image and parents' decision to choose. There is a positive relationship between student guardian loyalty and parents' decision to choose.

This study aims to analyze marketing strategies through experiential marketing carried out by the management of Osing Deles Cafe and Resto Banyuwangi in order to create customer loyalty, especially generation Z. This research is a qualitative research with a case study approach. The research technique was carried out by observing and interviewing predetermined informants. The results of the study show that the marketing strategy carried out by the Osing Deles cafe manager through experiential marketing can be said to have succeeded in creating consumer loyalty, especially the millennial generation. As for the experiential marketing strategy, the first is related to sense experience, namely by designing unique and attractive café interiors, fragrant rooms, tempting food aromas and the availability of live music by bringing in famous singers. The second relates to the feel experience, namely by providing friendly service to customers and providing promotions such as price discounts and purchases 2 get 1 free. The third relates to the think experience, namely by providing a variety of unique food and beverage menus so that consumers have many menu choices to choose from. ordered. The fourth is related to act experience, namely by designing rooms with traditional themes to introduce and preserve the culture of the archipelago, especially the Osing tribe so that young people also know about the rich culture that exists. The fifth relates to relate experience, namely by providing solutions to complaints that customers feel related to services and menus ordered and serving them well.

Unemployment and inflation are related problems, common in all countries of the world. This article analyzes the government's policy on inflation-induced unemployment with Indonesia as the object. This article uses quantitative techniques to compare figures from previous years. Poverty rates increase with the number of unemployed, high unemployment rates can lead to lower national incomes in a country. Of course, the crime rate will go up. High inflation is usually caused by large amounts of debt and money in circulation in the country. Inflation also raises the price of commodities and lowers the exchange rate. In 2020, the unemployment rate in Indonesia reached its highest level due to the impact of the new coronavirus infection, which also affected the economic level of Indonesia, and Indonesia experienced a drastic economic decline in 2020.

Guru mengalami kesulitan dalam memilih atau menentukan bahan ajar yang tepat. Kemampuan guru dalam pengembangan bahan ajar masih rendah. Bahan ajar yang disusun banyak yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Fenomena tersebut mendorong peneliti sebagai Kepala Madrasah untuk melakukan suatu penelitian tindakan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan dan efektifitas supervisi Akademik Kepala Madrasah dalam meningkatkan kompetensi profesionalisme guru mengembangkan bahan ajar di MTs Muhammadiyah Lempangang Kab. Gowa tahun pelajaran 2020-2021. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah yang dilakukan dalam 3 siklus. Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dalam mengembangkan bahan ajar dengan mencapai standar ideal. Pembinaan Kepala Madrasah melalui supervisi akademik dapat dilihat dari peningkatan kualitas bahan ajar pada aspek isi, penyajian, dan bahasa tiap siklusnya yaitu sebesar 68,00% pada siklus I, 77,50% pada siklus II, dan 84,80% pada siklus III. Ketuntasan kelompok sebesar 100%, yang berarti melebihi kriteria yang telah ditetapkan sebesar 85%. Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan kualitas bahan ajar pada aspek isi, penyajian, dan bahasa tiap siklusnya. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan pembinaan melalui supervisi akademik Kepala Madrasah berjalan dengan optimal dan efektif dapat meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dalam pengembangan bahan ajar.

Penelitian ini mengkaji tentang penyebaran Longsor di Kota Kupang berdasarkan titik koordinat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui titik koordinat Longsor dan mengetahui penyebaran Longsor di setiap keacamatan yang terdapat di kota kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan teknik overlay pada peta dasar kota kupang.Teknik pemasangan titik koordinat dilakukan di tempat terjadinya Longsor menggunakan google maps. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kota kupang memiliki 6 kecamatan di antanya kecamatan Alak,   Kota Lama, Kota Raja, Kelapa Lima, Oebobo, dan Maulafa. Dari ke- 6 kecamatan ditemukan 10 titik penyebaran Longsor, dan daerah yang mempunyai titik terjadinya Longsor terbanyak yaitu di kecamatan Oebobo yakni terdapat 6 titik Longsor dan Kecamatan Maulafa yakni terdapat 4 titik Longsor juga.Akan tetapi terdapat 4 kecamatan yang tidak memiliki titik penyebaran sawah diantaranya kecamatan Alak, kecamatan Kota Lama, kecamatan Kota Raja, dan kecamatan Kelapa Lima.

Pada umumnya media yang sering digunakan di sekolah antara lain media gambar dan media abstrak lainnya, media laptop atau komputer, proyektor, pengeras suara, dan alat sejenis lainnya. Kadang-kadang guru lalai menggunakan sumber belajar yang tersedia di daerah terdekat untuk mempromosikan kegiatan belajar.Namun pada penelitian ini peneliti bertujuan menumbuhkan keaktifan siswa dengan menerapkan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran matematika pada materi bangun ruang. Pendekatan yang digunakan pada penelitian yaitu kualitatif, untuk metode penelitiannya peneliti menggunakan metode deskriptif yang mana dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik yaitu observasi dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di SDN Cilegon IX yang beralamatkan di Jl Tumenggung No.9, Jombang Wetan, Kec. Jombang, Kota Cilegon Prov. BantenSaat melakukan pengumpulan data di lapangan peneliti juga melakukan analisis data. Semua data yang telah di dapat kemudian diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang ditemukan pada penelitian ini bahwa penggunan barang bekas sebagai media pembelajaran ini dapat membuat situasi kelas menjadi hidup karena media ini sangat menarik minat dan perhatian siswa terutama jika siswa dilibatkan langsung untuk berkreasi dan membuat media pembelajaran itu sendiri sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran pada pembelajaran matematika ini dapat mempermudah siswa dalam memahami materi bangun ruang karena dengan menggunakan barang bekas ini siswa dapat mengeksplorasi dan berkreasi membuat media pembelajaran sendiri.

Pain in labor is an unpleasant emotional and sensory experience arising from actual or potential tissue damage or demonstrated. Pain is a natural process in labor. If it is not handled properly, it will cause other problems, namely increased anxiety or worry due to lack of knowledge in the mother about the processes that occur when facing labor. This study aims to determine the effect of back massage on reducing the pain scale of labor in the first active phase at UPTD Puskesmas Maga, Mandailing Natal district in 2022. This type of research is a quasi-experimental study with a research approach using a prepost test design with one group test. The population is all pregnant women who are at the UPTD Puskesmas Maga, Mandailing Natal Regency in 2022, totaling 54 mothers in partu. The number of samples used was 54 people obtained by using total sampling technique. The data analysis technique uses the Paired-Samples T Test. The results obtained in this study were from 54 respondents, there was an effect of back massage on a decrease in the active phase of labor pain scale in the first active phase with a value of p = 0.011. There is an Effect of Back Massage on Reducing the Pain Scale of Labor in the Active Phase I. It is recommended for health workers to improve counseling related to reducing the pain of the active phase of labor in the first stage of labor for mothers in labor with back massage

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan bahan ajar interaktif berbasis pendekatan kontekstual yang berkualitas dengan kategori valid, praktis, dan efektif, untuk menaikkan kemampuan memecahkan permasalahan matematika peserta didik pada materi program linear. Instrumen penelitian yang digunakan merupakan lembar validasi bahan ajar interaktif, lembar validasi RPP, lembar validasi angket respon, lembar validasi tes kemampuan, angket respon guru dan siswa, serta tes kemampuan siswa. Setelah bahan ajar interaktif, RPP, angket respon dan tes kemampuan dinyatakan valid oleh para ahli, tahap selanjutnya dilakukan uji coba lapangan. Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perangkat pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria dari aspek kevalidan menurut penilaian para ahli dengan rata-rata validitas bahan ajar interaktif yaitu 3,44 untuk validasi materi dan 3,49 untuk validasi media dengan kategori sangat layak serta rata-rata validitas RPP adalah 3,54 dengan kategori sangat layak, (2) Bahan ajar interaktif berbasis pendekatan kontekstual yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria dari kepraktisan dengan: a) hasil angket respon peserta didik mengenai bahan ajar interaktif menunjukkan persentase kepraktisan 80,46% dengan kategori sangat praktis; b) hasil angket respon pendidik mengenai bahan ajar interaktif menunjukkan persentase kepraktisan 90,47% dengan kategori sangat praktis; (3) Bahan ajar interaktif berbasis pendekatan kontekstual yang dikembangkan memenuhi kriteria efektif melalui: a) aktivitas waktu pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar interaktif yang dikembangkan sama dengan waktu pembelajaran biasa, dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan di dalam RPP, (b) respon peserta didik terhadap produk pembelajaran positif, dan (c) ketuntasan belajar siswa secara klasikal 88,89%. Melalui uji Gain, tampak bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dengan menggunakan bahan ajar interaktif berbasis pendekatan kontekstual mengalami kenaikan sebesar 0,74 dengan kategori tinggi.