Abstract
Indonesia sebagai negara kepulauan sangat bergantung pada transportasi kapal laut untuk menghubungkan antar pulau. Pada proses perencanaan konstruksi kapal, pemilihan material lambung yang terbaik sangat penting untuk menghadapi masalah korosi. Paduan aluminium dikenal memiliki ketahanan korosi yang baik, sehingga sering dipilih untuk aplikasi di lingkungan korosif, seperti laut. Paduan seri 5xxx, khususnya Aluminium 5083 dan 5052, umum digunakan dalam industri pembuatan kapal karena karakteristik mekanis dan ketahanan korosinya. Lingkungan laut yang agresif dapat mempercepat laju korosi, mengancam integritas struktural lambung kapal. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pemahaman komparatif tentang perilaku kedua paduan ini dalam kondisi korosif seperti air laut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan laju korosi aluminium 5083 dan 5052 dalam media air laut, dengan fokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi korosi serta implikasinya terhadap pemilihan material lambung kapal dengan metode kehilangan berat (Weight Loss) sesuai dengan ketentuan dari ASTM G31-72. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan pengujian perendaman kedua jenis aluminium dalam air laut selama beberapa periode waktu (168 hingga 720 jam). Penelitian ini membandingkan laju korosi aluminium 5083 dan 5052 dalam media air laut selama periode waktu tertentu. Hasilnya menunjukkan bahwa aluminium 5083 memiliki laju korosi yang lebih rendah dibandingkan aluminium 5052 pada semua durasi perendaman. Analisis struktur mikro juga menunjukkan distribusi partikel magnesium yang lebih merata pada aluminium 5083, yang memberikan ketahanan korosi yang lebih baik. Penelitian ini menunjukkan aluminium 5083 memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dibandingkan aluminium 5052 dalam media air laut, dengan laju korosi yang lebih rendah dan distribusi partikel magnesium yang lebih merata.