Peternakan kambing memiliki potensi besar di Kalimantan Selatan. Berdasarkan BPS tahun 2018 produksi daging kambing mencapai 361.361 ekor. Namun hanya 8% yang dapat dipenuhi oleh peternak lokal, sisanya didatangkan dari Jawa, Madura dan Sulawesi. Kebutuhan daging kambing di Kalimantan Selatan yang tertinggi untuk kegiatan keagamaan berupa Aqiqah dan kurban, sisanya untuk rumah makan dan konsumsi rumah tangga. Keputusan peternak mendatangkan kambing dari luar Kalimantan dikarenakan harga lokal yang tinggi dibandingkan dengan harga di luar daerah. Harga yang tinggi di lokal disebabkan terbatasnya populasi yang ada di Kalimantan Selatan. Terbatasnya populasi ini disebabkan oleh beberapa hal salah satunya banyak peternak yangterkendala modal dalam mengembangkan peternakan kambingnya. Sebenarnya banyak masyarakat yang tertarik untuk beternak kambing sebab melihat peluang yang bagus, namun terkendala dengan pengalaman hingga waktu yang terbatas disela-sela rutinitas sehari-hari. Solusi yang ditawarkan melalui penelitian ini ialah dibangunnya sebuah aplikasi yang dapat mempertemukan peternak dengan masyarakat yang ingin memiliki atau berinvestasikambing yang disebut dengan Easy Ternak. Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan Scrum Agile. Metode ini dipilih sebab merupakan metode yang paling populer dan efektif dalam pengembangan perangkat lunak. Tahapannya meliputi menentukan tim, menentukan waktu pengerjaan, menentukan peran dalam tim, mengumpulkan berbagai permasalahan, memulai sprint dan melakukan review.