This research is a study in the field of Public Administration aimed at describing community empowerment management through the Holistic Village Development and Empowerment Program (PHP2D) in the development of Kebon Winduaji Coffee in Winduaji Village, Paguyangan District, Brebes Regency in 2020. The research method employed a descriptive qualitative approach with a case study design. The research targets were stakeholders involved in community empowerment activities through the PHP2D program. The selection of informants in this study used purposive sampling technique. Data sources for the research utilized both primary and secondary data. This research focused on aspects including available strengths and opportunities, while simultaneously minimizing weaknesses and threats faced in the development of Kebon Winduaji Coffee. Data analysis used an interactive model with descriptive design. The research findings indicate that successful community empowerment through local products requires a balance between two important elements: preserving local culture and traditions, and adapting to contemporary market demands. The long-term success of community empowerment programs depends not only on the availability of funding and support from various parties. More importantly, it is the ability to build a robust system that can withstand various external changes, while maintaining the distinctive characteristics and authenticity of local products as a sustainable competitive advantage.

Salah satu permasalahan lingkungan yang dominan saat ini adalah limbah deterjen dari kegiatan pencucian. Kebanyakan deterjen konvensional menggunakan surfaktan  dalam bentuk fosfat, alkil benzena sulfonat, dietanolamin, alkil fenoksi.  Semua senyawa tersebut merupakan  senyawa yang berasal dari sumber daya tak terbarukan, beracun, dan berbahaya bagi lingkungan.  Bahan alternatif sumber surfaktan yang ramah lingkungan adalah biji lerak dan daun waru. Kandungan utama lerak adalah saponin yang berfungsi sebagai detergen. Daun waru dapat digunakan sebagai detergen alami, karena memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, dan tanin. Saponin pada daun waru dan biji lerak menghasilkan busa yang berfungsi sebagai bahan pencuci dan berperan sebagai surfaktan pada pembuatan detergen yang            ramah lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan edukasi dan memberdayaan masyarakat dengan membuat sabun cair ramah lingkungan, pengemasan serta pemasaran produk. Metode kegiatan yang akan dilakukan adalah sosialisasi, pembuatan sabun cair, memberikan ketrampilan dan mempraktekkan pembuatan sabun cair, pengemasan dan pemasaran. Para Ibu-ibu menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam menerima materi yang disampaikan, terutama dalam pemahaman mengenai materi penyuluhan. Oleh karena itu pemakaian sabun lerak ini menjadi pilihan yang tepat bagi warga PKK RT 01 untuk beralih ke hidup ramah lingkaran dan lebih sehat karena pembuatan sabun ini sangat mudah dibuat sendiri, murah dan memiliki banyak manfaat.

Effective and sustainable waste management has become a major challenge in Cilongok Village, Cilongok District, due to the high volume of domestic waste generated by the community. This study aims to design integrated waste management facilities (TPST) as a solution to reduce environmental impacts and raise public awareness about waste management. The research employs a qualitative methodology, with data collected through observations, interviews, and documentation, and informants selected using purposive sampling. The study results are analyzed from the following aspects: Planning: The planning process involves several strategies or stages, including work program planning, socialization planning, and development planning. Organization: A structured organization and a clear division of roles and responsibilities have been established within the waste management institution. Implementation: Flagship programs have been executed, such as compost production, RDF (Refuse-Derived Fuel) manufacturing, and maggot feed production from waste slurry. Supervision: Supervision activities include internal monitoring among TPST members and external involvement, particularly from village government authorities.

UMKM Odey merupakan pelaku UMKM yang bergerak dalam bidang makanan dan cemilan kering yang telah berdiri dari tahun 2019 yang di bantu oleh sebagaian masyarakat di daerah Jl. Hasyim Ashari II, Rt 3 RW 2 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Dengan produk olahan kripik pisang yang di distribusikan ke sekitar malang, Surabaya dan Sidoarjo sehingga produsen sering menggalami peningkatan permitaan pembeli namun UMKM Odey hanya mampu memproduksi 10 kg tiap harinya sehingga UMKM Odey ini harus meningkatkan proses produksi yang mampu meningkatkan kualitas dan efisiensi sehingga mampu menutupi kebutuhan pasar dengan mengguankan continuous sealer machine automatic dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi packing produk UMKM Odey.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran menggunakan Analisis SWOT pada outlet Belikopi cabang Lamongan. Jenis penelitian ini menggunakan dskriptif kualitatif, metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan studi pustaka. Wawancara dilakukan pada pimpinan, karyawan dan pengunjung Outlet Belikopi cabang Lamongan. Untuk menganalisis data Triangulation, Teknik Analisis, Data reduksi. Hasil analis SWOT menunjukan bahwa strength (kekuatan) yaitu lokasi yang strategis, produk yang berkualitas dan unggulan, produk yang beragam, harga yang terjangkau konsumen, dan pelayanan yang ramah. Sedangkan weakness (kelemahan) yang dimiliki adalah adanya karyawan yang datang terlambat, masih minimnya fasilitas yang ada opportunity (peluang) yaitu meningkatnya permintaan konsumen, peluang pasar yang luas, meningkatkan pemasaran melalui media sosial, kualitas produk diakui konsumen. Sedangkan, threat (ancaman) adalah pesaing yang bergerak pada bidang yang sama, pesaing yang memberikan harga miring, dan mulai tumbuhnya kafe yang baru.Strategi yang dapat digunakan BELIKOPI Lamongan berdasarkan matriks SWOT yaitu dengan membuka cabang baru, mengintensifkan promosi pada pasar, menjaga kualitas produk yang ditawarkan, memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk melakukan promosi, dan memberikan fasilitas berupa musholla dan non-smoking area serta kamar mandi  agar konsumen merasa lebih nyaman saat berada di kafe.