Coral reefs are vital habitats for numerous fish species, providing food, shelter, and breeding grounds. In Jepara Regency, Central Java, Indonesia, these ecosystems are threatened by human activities and natural disturbances. This study aimed to assess the biodiversity of reef fish in relation to coral health degradation. Researchers used the Line Intercept Transect (LIT) and Underwater Visual Census (UVC) methods to evaluate fish abundance and coral coverage across three locations with six sampling stations. 936 reef fish individuals, representing 35 species and 14 families, were recorded, with the Pomacentridae family being the most prevalent. The highest coral coverage, categorized as fair, was found at Location II (Blebak Beach) at Stations 3 and 4, with coverage of 27.93% and 25.61%, respectively. This coral coverage was positively correlated with reef fish abundance, with counts of 238 and 246 individuals (average ± SD: 242 ± 5.65). The biodiversity index indicated a dominance index (D) ranging from 0.05 to 0.14 (in the fair category), a high evenness index (E) between 0.75 and 1, and a low dominance index (D) between 0.05 and 0.14. A significant correlation was found between coral coverage and reef fish numbers (P < 0.05, R² = 0.8702), with a linear regression equation of y=6.26+67.71. The findings suggest that the health of coral reef ecosystems significantly affects reef fish populations. Hereafter, the healthiness of this ecosystem will support the scientific core development of Marine Sciences as well as fulfill society's need (economically).

Jembatan sambaliung direncanakan pada tahun 1984 dan mulai digunakan sebagai infrastruktur pada tahun 1986, maka dengan memperhatikan umur jembatan (37 tahun s/d tahun 2023), kondisi lalu lintas saat ini (2.000 smp/jam, hasil survey lalu lintas DPUPR & Pera Provinsi Kalimantan Timur tahun 2022), dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini dapat disimpulkan bahwa jembatan sudah mengalami kelebihan kapasitas layak. Hal ini dapat terlihat dari hasil pengamatan visual di lapangan dimana terdapat perubahan pada elemen jembatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting struktur rangka     Jembatan Sambaliung, melakukan analisis (pemodelan) terhadap struktur rangka jembatan sesuai peraturan pembebanan yang berlaku saat ini, kemudian menentukan metode perkuatan jembatan dengan mempertimbangkan kondisi struktur setelah dianalisis.
Hasil dari penelitian diketahui bahwa dengan memasukkan beban berdasarkan peraturan lama tahun 1980, rasio tegangan jembatan ialah 0,98 dengan lendutan sebesar 43,80 mm dan beban 10 ton. Berdasarkan peraturan baru tahun 2016, rasio tegangan didapat adalah 1,50 dengan nilai lendutan maksimum 63,77mm dan beban maksimum 50 ton. Setelah diberi perkuatan dengan metode memperbesar penampang, rasio tegangan menjadi 0,94 dan lendutan menjadi 44,82 mm dengan beban 50 ton.