Ikan nila adalah ikan jenis air tawar yang popular di Indonesia. Memiliki kandungan protein 3 kali lebih banyak dibandiang ayam atau sapi. Ikan nila dapat dibudidayakan dengan mudah, karena ikan nila dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan baru dengan baik. Sayangnya, jika perawatannya kurang benar ikan dapat terserang hama dan penyakit. Pengecekan berkala yang dilakukan oleh UPT BBI masih kurang efektif mengatasi masalah tersebut mengingat ikan dapat terserang hama dan penyakit sewaktu-waktu. Sehingga dibutuhkan sebuah system berbasis website untuk melakukan diagnose penyakit ikan nila untuk mengatasinya. Forward Chaining digunakan sebagai metode sistem pendukung keputusan yang cara kerjanya mencari fakta dari faktor pendukung untuk menuju suatu kesimpulan. Faktor pendukung berupa data pertanyaan, data hasil kesimpulan, data pencegahan, data pengobatandan  data fakta/ciri penyakit yang dibuat dalam alur aturan system untuk kesimpulan diagnosa. Pengujian black box, validasi ahli media, validasi akurasi oleh pakar dan respon pengguna dilakukan untuk mengetahui apakah sistem diagnosa ikan nila ini layak digunakan

The lack of optimal koi auction results and the lack of participants in koi auction activities are
thea main reasons for creating this system. Fish auctions that are less than optimal can even resukt in big
losses. The auction system is made so that the result of selling fish are maximized. Waterfall was chosen to
build an auction system to facilitate the fish aucyion process and also to increase the interest of bidders
because this system is easy to use on all platform. This system has been tested through the black box test
which states all the system functions run well and efficiently. External and internal validators also agreed
to use the system by 89,87% and 94%. The practicality of the system was also agreed by respondents ay
86,07%.