Letjen Sutoyo RW 03 Lowowaru is an urban area in Malang City. This area has a Health Center that plays a vital role in maintaining public health. The aging process is characterized by a decrease in the body's ability to adapt to external stress, which leads to a decrease in the physiological function of organs, systems, and overall body ability. One of the important functions of the body is to form balance, which refers to the ability to maintain the center of the body's position against the supporting base when standing, sitting, moving, or walking (Winter, 1995 in Howe, et al., 2008). This balance is essential to maintain stability when moving from one position to another (Lee & Scudds, 2003).

Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is an infectious disease that attacks the upper respiratory tract and lower respiratory tract which can be caused by the entry of bacteria and viruses into the respiratory tract which lasts for 14 days. This counseling aims to improve mother’s knowledge and handling of coughs and colds in toddlers. The method used is to provide materials and practices as well as a questionnaire session to mothers of toddlers who attend the RW 8 Tulusrejo integrated health service post. After the counseling, the results obtained were that mothers knew how to handle coughs and colds in toddlers by doing common cold massage.

Kesehatan remaja merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang sangat signifikan. Latar belakang dilakukannya program pengabdian masyarakat di Lembaga Kesehjateraan Sosial Anak (LKSA) Putri Aisyiyah Ngawen ini dikarenakan berdasarkan hasil observasi masih terdapat kurangnya pengetahuan  santriwati remaja LKSA terkait kesehatan reproduksi. Juga terdapat permasalahan terkait minimya pengetahuan pihak pengasuh LKSA tentang kesehatan reproduksi sehingga pembinaan kesehatan dirasa kurang optimal di mana hal tersebut mempengaruhi kualitas kesehatan santriwati LKSA. Penyelenggaraan edukasi di LKSA penting untuk dilaksanakan, terutama pemberian edukasi pada santriwati sehingga dapat menjadi pionir peningkatan kesadaran, perubahan perilaku dan peer educator dalam upaya peningkatan kesehatan di lingkungan LSA. Edukasi dilaksanakan di LKSA Putri Aisyiyah Ngawen Klaten dengan peserta yaitu 30 santriwati. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dengan evaluasi berupa pre-test dan post-test. Materi yang diberikan meliputi definisi kesehatan reproduksi, jenis gangguan  penyakit terkait kesehatan reproduksi, serta langkah  dan manfaat menjaga kesehatan reproduksi pada remaja yang dibagi menjadi dua sesi dan diikuti dengan tanggung jawab. Hasil menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan santriwati LKSA Putri Aisyiyah Ngawen Klaten tentang kesehatan reproduksi.