In the era of digital transformation, technology plays a central role in shaping the future of education. This study explores the role of school principals as transformative leaders in promoting technology-based learning, particularly in the context of Indonesian schools. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with school principals, teachers, and education personnel from schools that have integrated technology into their teaching and learning processes. Secondary data were obtained from government policies, official school documents, and relevant literature. Thematic analysis was employed to identify key patterns related to leadership practices that support the adoption of educational technology. The findings reveal that effective principals act not only as visionaries and change agents but also as facilitators, mentors, and collaborators who foster inclusive and innovative school environments. They play a critical role in developing teachers’ digital competencies, ensuring adequate infrastructure, and building a positive digital culture. This study highlights the importance of strategic leadership in overcoming challenges such as limited resources and resistance to change. The results provide practical guidance for principals and policymakers to develop sustainable technology-based education programs and contribute to the global discourse on educational leadership in developing countries.
Keywords: , , , , .

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Lembaga Amil Zakat sebagai salah satu organisasi atau lembaga berperan untuk mengoptimalkan pemberdayaan zakat yang belum mampu untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Penelitian ini diarahkan untuk menjawab dua masalah yaitu   bagaimana implementasi pemberdayaan zakat di masjid Agung Jawa Tengah dalam kajian Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dan bagaimana kendala dan solusi atas pemberdayaan zakat yang dijalankan di masjid Agung Jawa Tengah dalam kajian Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif. Tanggungjawab dari pengelola Lazisma lainnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan pemberdayaan zakat dalam mengentaskan kemiskinan secara keseluruhan. Kendala yang dihadapinya antara lain: masih banyak muzakki yang masih enggan untuk membayar zakat; Kepercayaan masyarakat kurang; Sosialisasi kepada masyarakat masih kurang optimal. Solusi untuk mengantisipasinya, meliputi: Melakukan pembinaan regulasi tentang kewajiban zakat bagi Muzakki; penguatan kepada amil zakat untuk selalu bersikap jujur dan professional; mensinergikan dan saling kerjasama antara lapisan masyarakat, pemerintah, tokoh agama dan juga para amil zakat.