Globalisasi telah mendorong integrasi ekonomi internasional yang semakin dalam, mendorong negara-negara untuk menyesuaikan standar akuntansi mereka. Studi ini membandingkan praktik akuntansi negara Iran dan Indonesia melalui analisis kualitatif terhadap literatur akademis, peraturan akuntansi, dan laporan keuangan perusahaan mengingat konteks budaya, ekonomi, dan hukum yang berbeda di kedua negara tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang didasarkan pada IFRS sementara Iran menggunakan Standar Akuntansi Nasional yang diadaptasi dari IFRS dengan modifikasi sesuai konteks lokal. Pengadopsian IFRS di Indonesia dikatakan lebih maju dan dekat dibandingkan Iran karena Iran sedang menghadapi tantangan yang mempengaruhi perekonomian negara, seperti sanksi internasional AS. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh faktor seperti hukum, budaya, dan sosial. Meskipun terdapat perbedaan, kedua negara tersebut menunjukkan upaya serius dalam menyesuaikan praktik akuntansi dengan standar internasional. Secara keseluruhan, studi ini memberikan wawasan penting bagi praktisi akuntansi, regulator, dan pengambil kebijakan untuk mengembangkan praktik akuntansi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara dalam konteks global yang terus berkembang.

The phenomenon of fraud in financial reports has become a global issue that affects market integrity and investor confidence. This study aims to identify fraudulent practices in PT Asabri (Persero)'s cash flow reports with a focus on cash flow shenanigans techniques. The research method uses forensic analysis and investigative audits of Asabri's financial reports from 2012 to 2017. The research results show indications of cash flow manipulation through the cash flow shenanigans no. 1, 2, and 3. This study highlights the importance of understanding and monitoring transparent and accurate accounting practices in public companies. Irregularities in financial statements not only harm investors, but can also create overall market instability. This study also highlights the need for tighter supervision and regulation of public financial reporting, especially in the state-owned pension and insurance sectors. Overall, the findings of this article can not only increase awareness of the risks of fraud in financial reporting, but can also serve as a guide for regulators and practitioners in efforts to prevent and detect similar practices in the future.

Penelitian ini membandingkan kondisi sosial, ekonomi, dan pemerintahan Indonesia dan Iran. Secara sosial, Indonesia dan Iran menghadapi tantangan dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman. Secara ekonomi, Indonesia lebih besar dan lebih maju dibandingkan Iran, namun kedua negara mengalami kesenjangan ekonomi dan masalah infrastruktur. Sanksi internasional berdampak pada perekonomian Iran sementara Indonesia terus berupaya untuk menjadi lebih kompetitif di pasar global. Dari segi politik, Indonesia adalah negara demokrasi perwakilan, sedangkan Iran adalah republik Islam yang kekuasaan tertingginya dipegang oleh pemimpin spiritual. Namun, korupsi dan tuntutan reformasi politik masih menjadi tantangan di kedua negara. Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan, kedua negara memiliki tantangan yang serupa dalam hal menjaga stabilitas, mengatasi kesenjangan, dan memperbaiki tata kelola pemerintahan. Adanya studi ini memberikan wawasan berharga mengenai tren sosial, ekonomi dan politik di Indonesia dan Iran yang dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat sistem pemerintahan.

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan perbandingan organisasi korban fraud berdasarkan beberapa kategori termasuk ukuran organisasi, jenis organisasi, dan lain sebagainya. Dampak tata kelola yang kurang efektif, menentukan tingkat kerugian kasus fraud yang terjadi. Penelitian menggunakan studi pustaka dalam menyusun temuan penelitian. Dari referensi yang digunakan, ditemukan bahwa persentase tertinggi kasus fraud baik dari lingkup global maupun Asia-Pasifik, diraih oleh perusahaan swasta. Laporan ACFE Indonesia 2019 mengungkapkan bahwa perusahaan swasta telah menjalankan aksi fraud sebesar 48,50% dengan nilai kerugian sebanyak Rp500 juta hingga 1 Miliar. Kenaikan kasus fraud turut dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19 yang dimulai pada akhir tahun 2019. Sedangkan laporan report to nation yang melingkupi wilayah global, menempati tingkat persentase 44% untuk jenis perusahaan yang sama. Tingkat persentase yang hampir mencapai 50% dapat mengancam stabilitas ekonomi.

Studi ini mengulas tentang kondisi sosial, ekonomi, dan politik dari negara Belanda sebagai bagian dari G10. Studi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penjelasan mengenai kondisi sosial, ekonomi, dan politik dari berbagai sisi negara Belanda. Kondisi sosial Belanda berupa lokasi geografis, populasi demografis, tingkat kemiskinan, dan tingkat pengangguran. Kondisi ekonomi berupa Gross Domestic Product, perdagangan internasional, tingkat inflasi, nilai tukar, dan tingkat upah. Kondisi politik berupa komposisi pemerintah, iklim politik, dan hubungan luar negeri. Dengan metode penelitian yang bersifat kualitatif maka dapat memberikan gambaran mengenai isi studi ini. Dari studi yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa ada kondisi-kondisi yang melatarbelakangi Belanda dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga terjadi peningkatan maupun penurunan pada beberapa kondisi tersebut. Dengan penelitian ini maka implikasi yang dapat diberikan yaitu dengan informasi dan wawasan pada penelitian untuk pihak-pihak terkait dan dapat mengevaluasi kinerja masing-masing negara dengan aspek sosial, ekonomi, dan politik.