IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TA’LIM AFKAR DI MABNA UMMU SALAMAH
(My Love Faizah Putri, Moh. Rifqi Falah Al Farabi, Slamet Daroini)
DOI : 10.62504/nexus1083
- Volume: 1,
Issue: 12,
Sitasi : 0 18-Dec-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.31-Jul-2025
Abstrak:
Penelitian ini membahas tentang implementasi pembelajaran ta’lim afkar di mabna Ummu Salamah kelas Asasi E. tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran ta’lim afkar di kelas Asasi E mabna Ummu Salamah beserta faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembelajaran ta’lim afkar di kelas Asasi E. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yakni model Miles, Huberman, dan saldana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran ta’lim afkar berlangsung pukul 19.30 – 21.00 WIB di aula mabna. Pembelajaran yang berlangsung menggunakan metode pembelajaran bandongan. faktor pendukung yakni; 1) Tempat/kelas yang memadai, 2) Mu’allim yang kompeten, 3) Kitab yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Yang menjadi faktor penghambat yakni; 1) Metode pembelajaran yang monoton. 2) Mu’allim yang terlalu serius sehingga membuat suasana kelas menjadi tegang dan minim komunikasi atau interaksi dengan mahasantri. 3) Tidak semua mahasantri berasal dari pondok pesantren, yang menyebabkan adanya kesulitan mahasantri dalam menerjemahkan kitab arab dengan terjemah pegon berbahasa Indonesia, apalagi kitab yang digunakan kitab gundul.
|
0 |
2024 |
Kewajiban Menuntut Ilmu Dalam Islam: Perspektif Tafsir At-Thabari Surat At-Taubah Ayat 122
(Azza Aulia Rahmi Daud, Nasrulloh Nasrulloh, Naura Nadhifah, My Love Faizah Putri, Nisa Ulfi Jannah)
DOI : 10.62504/jimr1059
- Volume: 2,
Issue: 12,
Sitasi : 0 14-Dec-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.31-Jul-2025
Abstrak:
Artikel ini membahas kewajiban menuntut ilmu dalam Islam dengan fokus pada perspektif Tafsir At-Thabari terhadap Surat At-Taubah ayat 122. Menurut tafsir ini, pendidikan dan pengetahuan merupakan pilar fundamental dalam kehidupan seorang Muslim, di mana ayat tersebut menekankan pentingnya pembagian peran di antara umat Islam dalam konteks jihad dan pendidikan. Kewajiban menuntut ilmu tidak hanya bersifat individual, tetapi juga kolektif, di mana masyarakat harus memiliki sekelompok orang yang berdedikasi untuk belajar dan menyebarkan ilmu. Selain itu, artikel ini menggarisbawahi bahwa ilmu yang dicari harus bermanfaat dan digunakan untuk kebaikan, serta pentingnya niat yang tulus dalam proses pembelajaran. Melalui analisis sejarah, artikel ini menunjukkan kontribusi signifikan para ulama dan cendekiawan Muslim dalam berbagai disiplin ilmu yang telah memberikan dampak positif bagi peradaban manusia. Dengan menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk membangun masyarakat yang cerdas dan kritis, artikel ini juga mengajak umat Islam untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan penyebaran pengetahuan. Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa kewajiban menuntut ilmu merupakan tanggung jawab sosial yang harus dijalankan oleh setiap individu, demi mencapai ridha Allah SWT dan kemaslahatan umat manusia secara keseluruhan.
|
0 |
2024 |
Ilmu Sosial Profetik Sebagai Solusi Dehumanisasi Pendidikan Indonesia di Masa Kini dalam Perspektif Kuntowijoyo
(Naura Nadhifah, My Love Faizah Putri, Azza Aulia rahmi Daud, Helmi syaifuddin, Imam Muslimin)
DOI : 10.62504/jirm1064
- Volume: 2,
Issue: 12,
Sitasi : 0 14-Dec-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.31-Jul-2025
Abstrak:
Artikel ini membahas tentang ilmu sosial profetik sebagai solusi atas dehumanisasi pendidikan Indonesia saat ini dalam perspektif Kuntowijoyo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa itu ilmu sosial profetik menurut Kuntowijoyo dan bagaimana ilmu sosial profetik dapat menjadi solusi atas dehumanisasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan teknik pengumpulan data berupa sumber-sumber tertulis meliputi buku-buku, artikel jurnal, dan tulisan-tulisan Kuntowijoyo yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ilmu sosial profetik berlandaskan pada ajaran profetik yang memiliki tiga nilai utama: humanisasi, liberasi, dan transendensi. Dalam konteks pendidikan, Ilmu Sosial Profetik yang dikemukakan Kuntowijoyo memberikan solusi untuk menangani permasalahan dehumanisasi yang marak terjadi di lingkungan sekolah dengan mengedepankan nilai-nilai humanisasi, liberasi, dan transendensi, yaitu: Merancang program (Prophetic Mentoring) di lembaga sekolah, Mengimplementasi (Prophetic Pedagogy) dengan simulasi virtual reality, dan Membuat sertifikasi (prophetic educator) bagi pendidik.
|
0 |
2024 |
Analisis Kajian Framing Dan Penyebaran Hoaks Dalam Surah An-Nisa Ayat 83 Pada Kontent Youtube Ustadz Adi Hidayat
(Nisa Ulfi Jannah, Nasrullah Nasrullah, Azza Aulia Rahmi Daud, Naura Nadhifah, My Love Faizah Putri)
DOI : 10.62504/jimr991
- Volume: 2,
Issue: 11,
Sitasi : 0 20-Nov-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.31-Jul-2025
Abstrak:
Era digital telah mengubah cara masyarakat dalam mengakses dan mendistribusikan informasi. Di satu sisi, kemajuan teknologi memfasilitasi komunikasi dan penyebaran berita, namun di sisi lain, hal ini juga memperburuk penyebaran hoaks dan framing negatif. Informasi yang keliru sering kali merusak struktur sosial, membentuk opini publik yang tidak objektif, dan menciptakan polarisasi di kalangan masyarakat. Dalam konteks ini, Islam melalui Surah An-Nisa ayat 83 memberikan pedoman penting untuk memverifikasi informasi sebagai langkah pencegahan terhadap dampak negatif dari berita palsu. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena framing dan hoaks dari perspektif Islam. Dengan merujuk pada ceramah Ustadz Adi Hidayat, penelitian ini mengeksplorasi relevansi pendidikan literasi media yang berlandaskan nilai-nilai Islam sebagai solusi untuk melawan penyebaran informasi yang tidak benar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten terhadap ceramah Ustadz Adi Hidayat serta literatur akademik yang berkaitan dengan framing, hoaks, dan literasi media. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi pesan moral, prinsip tabayyun, dan relevansi nilai-nilai Islam dalam konteks sosial yang sedang berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabayyun, sebagaimana diajarkan dalam ajaran Islam, merupakan metode yang efektif untuk melawan framing negatif dan hoaks. Pendidikan literasi media yang berbasis pada ajaran Islam terbukti dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya verifikasi informasi dan dampaknya terhadap stabilitas sosial. Integrasi antara literasi media dan nilai-nilai Islam memberikan solusi yang relevan untuk menghadapi tantangan informasi di era digital. Pendekatan ini tidak hanya membentuk masyarakat yang lebih kritis, tetapi juga meningkatkan tanggung jawab sosial dalam penyebaran informasi.
|
0 |
2024 |
AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER ILMU PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO
(Naura Nadhifah, Nasrullah Nasrullah, My Love Faizah Putri, Nisa Ulfi Jannah, Azza Aulia Rahmi Daud)
DOI : 10.62504/nexus977
- Volume: 1,
Issue: 11,
Sitasi : 0 13-Nov-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.31-Jul-2025
Abstrak:
Al-Qur’an merupakan sumber ilmu bagi umat Islam baik di dunia maupun di akhirat. Kuntowijoyo sebagai seorang filusuf Islam mempunyai pandangan mengenai Al-Qur’an sebagai sumber ilmu dan bagaimana integrasinya terhadap sains sehingga ilmu di dunia Islam tidak tertinggal zaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk emengetahui bagaimana pemikiran Kuntowijoyo terhadap Al-Qur’an sebagai sumber ilmu dan bagaimana konsep integrasi ilmu sains dan ilmu Islam yang dimiliki oleh Kuntowijoyo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi literatur. Data didapat dari kajian-kajian tentang pemikiran Kuntowijoyo yang ditulis di artikel maupun-buku-buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kuntowijoyo memandang pesan dalam Al-Qur’an menjadi 2 bagian. Bagian pertama adalah konsep-konsep dasar dengan banyak istilah yang merujuk pada nilai normatif, doktrin etik, dan aturan-aturan legal serta ajaran-ajaran keagamaan pada umumnya. Adapun bagian keduanya adalah kisah-kisah historis atau amtsal. Menurut Kuntowijoyo, adanya kisah-kisah di dalam Al-Qur’an dimaksudkan untuk mengajak para pembacanya untuk merenungkan kebijaksanaan yang terkandung sehingga dapat diimplementasikan di kehidupan zaman sekarang. Adapun dalam integrase ilmu agama dan ilmu sains, Kuntowijoyo mempunyai konsep Ilmu Sosial Profetik (ISP), yang fokus terhadap 3 hal yaitu humanisasi, liberasi, dan transendensi.
|
0 |
2024 |
Konsep Tabayyun dalam Surat Al-Hujurat: Menyikapi Berita Hoax di Zaman Sekarang dari Perspektif Tafsir Ibnu Katsir
(My Love Faizah Putri, Nasrullah Nasrullah, Nisa Ulfi Jannah, Azza Aulia Rahmi Daud, Naura Nadhifah)
DOI : 10.62504/jimr979
- Volume: 2,
Issue: 11,
Sitasi : 0 13-Nov-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.31-Jul-2025
Abstrak:
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep tabayyun dalam menyikapi berita hoax dari perspektif tafsir Ibnu Katsir. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan teknik pengumpulan data berupa analisis tafsir yang sumber utamanya adalah Al-Qur’an terutama surat Al-Hujurat dan tafsir Ibnu katsir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tabayyun adalah kewajiban bagi umat Islam untuk memastikan kebenaran informasi yang diterima. Ibnu Katsir juga menyatakan bahwa tabayyun merupakan etika dasar yang sangat penting dalam komunikasi dan hubungan sosial. Memastikan kebenaran informasi adalah langkah yang diperlukan untuk menjaga persaudaraan dan mencegah terjadinya perselisihan yang mungkin muncul akibat kesalahpahaman atau fitnah. Selain itu, menerapkan konsep SMarT yaitu menyebarkan kedamaian antar sesama pengguna media sosial (salam), berbicara dengan perkataan yang baik (ma’ruf), dan selalu memverifikasi informasi yang diterima (tabayyun) dapat mencegah tersebarnya berita hoax dan mencegah timbulnya prasangka buruk antar pengguna media sosial. Novelty dalam penelitian ini terdapat pada konsep tabayyun menurut tafsir Ibnu Katsir, yang mana pada penelitian-penelitian sebelumnya belum ada yang membahas secara spesifik bagaimana tabayyun menurut tafsir Ibnu Katsir. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk senantiasa meningkatkan literasi infomasi, mengembangkan etika komunikasi dan meningkatkan kesadaran sosial. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mengeksplorasi berbagai aspek pendidikan, seperti pengaruhnya terhadap perilaku siswa dalam menggunakan media sosial, efektivitas program literasi media, serta penerapan etika komunikasi dalam pembelajaran. Penelitian ini dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana pendidikan dapat berperan dalam memerangi hoax dan meningkatkan kualitas informasi di masyarakat.
|
0 |
2024 |