PENERAPAN TERAPI RELAKSASI BENSON UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KELUARGA WILAYAH BINAAN PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG
(Margiyati Margiyati, Anggrai Putri Setyajati)
DOI : 10.55606/sisthana.v8i1.227
- Volume: 8,
Issue: 1,
Sitasi : 0 14-Mar-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Hypertension is an increase in blood pressure above normal which has a very close relationship with the elderly, so it can cause complications and cardiovascular disease if not treated properly. In the treatment of hypertension, the elderly can control blood pressure by using the Benson relaxation technique. Benson relaxation is a non-pharmacological therapy that uses the breathing relaxation method by involving the patient's belief factor. This case study aims to describe the application of Benson relaxation therapy 10-15 minutes, 2 times a day, for 3 days can reduce blood pressure in the elderly with hypertension in the Pegandan Public Health Center Semarang. The type of case study used is descriptive. The subjects used were 2 people with criteria of age > 60 years, BP 140/90 mmHg – 159/99 mmHg. The instrument used is a digital sphygmomanometer and Benson relaxation SOP. The final result of the application of Benson relaxation showed that subject I experienced a decrease in blood pressure on the first day, namely 158/92 mmHg to 138/84 mmHg on the third day, subject II experienced a decrease in blood pressure on the first day, namely 158/86 mmHg to 130/76 mmHg on the third day. The level of family independence of the two subjects increased from the level of independence of III to IV. Benson relaxation is recommended to help lower blood pressure in the elderly with hypertension
|
0 |
2023 |
PENERAPAN TERAPI MUSIK DALAM MENURUNKAN KECEMASAN REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELUARGA WILAYAH BINAAN PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG
(Margiyati Margiyati, Bahtiar Dwi Cahyo)
DOI : 10.55606/sisthana.v7i2.122
- Volume: 7,
Issue: 2,
Sitasi : 0 30-Sep-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Masa remaja merupakan usia rentan karena remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki banyak idealisme, sehingga banyak remaja mengalami kecemasan dan kegelisahan yang cukup tinggi. Pandemi Covid-19 dapat menjadi stresor baru bagi remaja karena dituntut untuk beradaptasi dengan permasalahan baru yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya. Terapi musik merupakan salah satu intervensi keperawatan yang bermanfaat untuk relaksasi sehingga kecemasan dapat menurun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek yang dipakai dalam studi kasus ini berjumlah 2 orang dengan kriteria remaja usia 10-19 tahun, mengalami kecemasan sedang (10-14), serta dapat mendengar dengan baik. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner DASS 42, musik klasik dan pop, serta headphone. Terapi musik dilakukan selama 20 menit dalam 6 kali pertemuan. Hasil yang didapatkan setelah terapi subyek I mengalami penurunan kecemasan skor 14 (kecemasan sedang) menjadi skor 9 (kecemasan ringan) dan Subyek II mengalami penurunan kecemasan dari skor 14 (kecemasan sedang) menjadi skor 6 (tidak mengalami cemas). Tingkat kemandirian kedua subyek meningkat dari tingkat kemandirian I menjadi III. Terapi musik disimpulkan menjadi teknik yang efektif untuk menurunkan kecemasan dan direkomendasikan untuk menurunkan kecemasan karena mudah dilakukan oleh siapa saja.
|
0 |
2022 |
PENDEKAR (PENDIDIKAN KESEHATAN, CUCI TANGAN, PAKAI MASKER, DAN JAGA JARAK) DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN LANSIA SELAMA PANDEMIC COVID-19 DI KELURAHAN BENDUNGAN KOTA SEMARANG
(Novita Wulan Sari, Margiyati, Ainnur Rizqiana D, Arni Ayuni, Bekti Setyaningsih, Mas’udy Satria, Samuel Sebastian)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v4i1.56
- Volume: 4,
Issue: 1,
Sitasi : 0 04-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Kelompok lansia pada masa pandemic ini merupakan kelompok yang paling beresiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-19. Hal ini dikarenakan pasien lansia (geriatric) umumnya memiliki berbagai komorbiditas, seperti penyakit kardiovaskular, penyakit kencing manis, penyakit pernapasan kronik, hipertensi dan lain-lain. Lansia sebagai kelompok rentan tentu saja sangat membutuhkan dukungan dari keluarga dan masyarakat agar kesehatan dan kualitas hidup lansia selama masa pandemi Covid-19 dapat tetap terjaga seoptimal mungkin. Peran perawat dalam membantu dalam mencegah terjadinya penyebaran virus covid-19 pada lansia adalah dengan lansia tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan tetap menjaga jarak.
|
0 |
2022 |
PENERAPAN LATIHAN GENGGAM BOLA KARET TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA KLIEN STROKE NON HEMORAGIK
(Margiyati Margiyati, Ainnur Rahmanti, Enggar Dwi Prasetyo)
DOI : 10.55606/jufdikes.v4i1.1
- Volume: 4,
Issue: 1,
Sitasi : 0 12-Feb-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Latar belakang: Stroke Non Hemoragik merupakan suatu gangguan yang disebabkan oleh iskemik, trombosis, emboli dan penyempitan lumen sehingga aliran darah ke otak terhenti. Stroke dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh diantaranya kelemahan otot. Latiham genggam bola karet dapat menimbulkan rangsangan sehingga meningkatkan aktivitas dari kimiawi neoromuskuler dan muskuler sehingga meningkatkan kekuatan otot. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan latihan genggam bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus. Subjek yang dipakai sebanyak dua responden dengan kriteria stroke non hemoragik serangan pertama, mengalami kelemahan ekstremitas atas, dapat berkomunikasi dengan baik. Bentuk intervensi berupa penerapan latihan genggam bola karet selama 4 hari. Alat ukur kekuatan otot menggunakan handgrip dynamometer. Data dianalisa dengan analisis deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan subjek 1 mengalami peningkatan nilai kekuatan otot dari 14,6 kg menjadi 21 kg, subjek II dari 14,8 kg menjadi 18,8 kg. Hasil studi kasus menyimpulkan terdapat peningkatan nilai kekuatan otot pada subjek I sebanyak 6,4 kg dan subjek II sebanyak 4 kg. Saran : Terapi latihan genggam bola karet direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan dalam manajemen kekuatan otot pada klien Stroke Non Hemoragik.
|
0 |
2022 |
PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP TINGKAT KETERGANTUNGAN ROKOK PADA PEROKOK AKTIF
(Margiyati Margiyati, Fitri Wahyuni)
DOI : 10.55606/sisthana.v7i1.14
- Volume: 7,
Issue: 1,
Sitasi : 0 12-Feb-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Latar belakang: Bahaya merokok bagi kesehatan telah diteliti dan dibuktikan, namun kebiasaan merokok tetap sulit dihilangkan. Zat nikotin pada rokok mengakibatkan perokok mengalami ketergantungan karena munculnya gejala putus nikotin ketika berhenti merokok. Hipnoterapi merupakan salah satu metode untuk mengubah perilaku merokok dengan pemberian sugesti berhenti merokok melalui pikiran bawah sadar sehingga perokok memiliki kendali terhadap ketergantungannya pada rokok. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh terhadap tingkat ketergantungan rokok pada perokok aktif. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pretest posttest control group design. Jumlah sampel sebanyak 40 mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling dan dibagi ke kelompok intervensi (n=20) dan kontrol (n=20). Bentuk intervensi berupa pemberian hipnoterapi sebanyak 8 kali selama 2 bulan. Instrumen yang digunakan adalah Fagerstorm Test for Cigarette Dependence (FTCD). Data dianalisa dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan penurunan skor tingkat ketergantungan rokok pada kelompok intervensi sebanyak 1,25 setelah perlakuan dengan nilai mean pretest 1,45 (SD=1,132). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan bermakna tingkat ketergantungan rokok antara kelompok intervensi dan kontrol dengan p=0,028. Hasil penelitian membuktikan hipnoterapi berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan rokok pada perokok aktif. Saran : Hipnoterapi direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan dalam program berhenti merokok
|
0 |
2022 |
HUBUNGAN DERAJAT MEROKOK DENGAN SATURASI OKSIGEN PADA MAHASISWA AKPER KESDAM IV/ DIPONEGORO SEMARANG
(Kodir Kodir, Margiyati Margiyati)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v3i2.9
- Volume: 3,
Issue: 2,
Sitasi : 0 12-Feb-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Latar belakang: Merokok telah terbukti menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bahkan kematian, namun penikmat rokok terus meningkat. Kelompok remaja dan dewasa muda menjadi target konsumen utama rokok beranggapan merokok tidak menimbulkan efek bagi kesehatan sampai usia pertengahan. Derajat merokok seseorang mempengaruhi jumlah paparan gas karbonmonoksida (CO) dalam tubuh. CO yang menempel pada hemoglobin mengakibatkan kadar oksigen dalam tubuh menurun. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan derajat merokok dengan saturasi oksigen pada mahasiswa Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 30 mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur derajat merokok menggunakan kuesioner yang kemudian dihitung berdasarkan Indeks Brinkman, kadar saturasi oksigen diukur dengan pulse oxymetry. Data dianalisa dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil: Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara derajat merokok dengan saturasi oksigen dengan p=0,000. Hasil penelitian membuktikan semakin berat derajat merokok maka semakin rendah kadar saturasi oksigennya. Saran : Pengukuran derajat merokok dan saturasi oksigen perokok direkomendasikan sebagai data dasar pengkajian keperawatan dalam pembuatan intervensi program berhenti merokok.
|
0 |
2022 |
APPLICATION OF HARDWARE CAPITAL THERAPY TO IMPROVE THE QUALITY OF LIFE WITH HYPERTENSION IN THE AREA OF PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG
(Ns. Margiyati Margiyati, Awaliyah Luthfiyah)
DOI : 10.55606/ijhs.v1i3.33
- Volume: 1,
Issue: 3,
Sitasi : 0 02-Nov-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Elderly is a population at high risk of impaired cognitive function.Reduced memory, intellectual function and the ability to learn are changes in cognitive function that can reduce the quality of life of the elderly. Playing “Remi” card is one of the non-pharmacological therapies that can improve cognitive function in the elderly. Types of research used is descriptivewith a case study debiting method. The subjects used were 2 people with criteria aged 60-74 years, not color blind , not illiterate, can sit. Measurement of cognitive function using Mini Mental State Examination (MMSE). Intervention playing “remi” card games with the method of “tepuk nyamuk”for 5x meetings in 2 weeks. The results of the analysis, subject Iincreased from a score 23 to 27, subject II from a score of 26 to 28. The results of the case study concluded that there was an increase that reaching 8.66 cognitive function. “Remi” cards game with the method “tepuk nyamuk” is recommended as a nursing intervention in the management of cognitive enhancement function in elderly.
|
0 |
2021 |
APPLICATIONOF BLUE COLOR THERAPY TO REDUCING STRESS LEVELS IN THE ELDERLY IN THE AREA PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG
(Muhammad Wisnu Prayoga, Ns. Margiyati Margiyati)
DOI : 10.55606/ijhs.v1i3.35
- Volume: 1,
Issue: 3,
Sitasi : 0 02-Nov-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Decreased physical abilities, the emergence of disease, and psychosocial changes are sources of stress in the elderly ehich can develop into depression and even suicide. Treatment with anti-depresant in the long run cause dangnerous side effects. Blue color therapy is a safe complementary therapy using electromagnetic radiation spectrum which produces a relaxing effect and reducing stress in the elderly This therapy is one of the non pharmacological therapies that can reduce stress levels in the elderly in the area of puskesmas rowosari semarang.the type of research used is descriptive method of case study approach. The subject used by 2 people with the criteria of being willing to be an opponent, no suffer from color blindness, elderly with mild to moderate stress levels, elderly who like the blue color. Measurement of stress levels using depresion anxiety stress scale (DASS42), interventions of blue color therapy for 7 consecutive days, the results of the analysis obtained by subject 1 decreased from 20 (moderate stress) to 14 (mild stress), subject II from 22 (moderate stress) to 16 (moderate stress). The result of the case studies concluded that there was a reduction in stress levels reaching 6 score DASS42. The application of blue color therapy is recomended as a nursing intervention in the management of reduced stress levels in the elderly.the application of blue therapy is effective in reducing stress in the elderly, so it is recomended as a nursing intervention in the management of reducing stress levels in the elderly
|
0 |
2021 |
PENERAPAN TERAPI BEKAM KERING DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG
(Dita Amalia Lutfiana, Margiyati Margiyati)
DOI : 10.55606/sisthana.v6i2.79
- Volume: 6,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Sep-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Elderly is a population at high risk of experiencing hypertension due to the aging process. The treatment of hypertension in the elderly is not effective yet, because it only reduces hypertension by 8%, the disease often recurs and requires a long process. Dry cupping therapy is one of the non-pharmacological therapies that are safe and fast through the skin suctioning techniques to reduce blood pressure in the elderly. This study aims to determine the description of the application of dry cupping therapy in reducing blood pressure in the elderly with hypertension in the Rowosari Community Health Center Semarang. This type of research is descriptive research with a case study approach. Subjects used were 2 respondents with criteria of age > 60 years, had first-degree hypertension, and were able to self-care. Blood pressure measurement using a sphygmomanometer. Dry cupping therapy interventions carried out for ± 15-30 minutes once a day. The results of data analysis showed that subject I decreased blood pressure from 150/90 mmHg to 140/90 mmHg and subject II decreased blood pressure from 150/90 mmHg to 140/80 mmHg. The conclusion of this study is dry cupping therapy influences in reducing blood pressure in the elderly with hypertension and is recommended as a nursing intervention in the management of blood pressure in the elderly with hypertension.
|
0 |
2021 |
PELATIHAN ANALISIS DATA DENGAN MENGGUNAKAN STATISTIK UNTUK PARA KEPALA RUANGAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK.II dr. SOEDJONO MAGELANG
(Endro Haksara, Margiyati)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v3i1.37
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Analisis data adalah suatu proses atau upaya untuk mengolah data menjadi informasi yang baru. Proses ini cukup diperlukan agar karakteristik data bisa menjadi lebih mudah untuk dimengerti dan berguna sebagai solusi untuk suatu permasalahan khususnya kalau itu berkaitan dengan penelitian. teknik analisis data adalah kegiatan analisis di suatu penelitian yang dikerjakan dengan memeriksa seluruh data dari berbagai instrumen penelitian misalnya seperti catatan, kuisioner ,dokumen, hasil tes, rekaman, dan lain sebagainya. Kegiatan ini bisa juga dilakukan agar data lebih mudah dipahami sehingga bisa diperoleh suatu kesimpulan.
Dalam proses pelayanan keperawatan di ruangan keperawatan tentunya tidak akan terlepas dari data, baik data asuhan yang ada di rekam medis pasien, data indikator mutu, data sdm, data inventaris, dan data lainya yang memerlukan pengolahan data lebih lanjut agar dapat disajikan dengan mudah.kendala yang dihadapi para Kepala Ruangan rawat inap adalah dalam proses pengolahan data, karena dalam pemrosesan data diperlukan kompetensi khusus yaitu kemampuan analisis data yang belum tentu dimilki oleh seorang kepala ruang rawat inap. Oleh karena itu sangat pelatihan analisis data statistic ini sangat diperlukan bagi para kepala ruangan rawat inap guna peningkatan kompetensi perawat dalam pengolahan data pelayanan keperawatan.
|
0 |
2021 |