FAKTOR FAKTOR PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) DI DESA PAGAK, KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG
(Sari Perwita R Ignatia, Lisa Kurniawati, Natia, Lisa kurniawati, Edison)
DOI : 10.37832/bistek.v7i2.38
- Volume: 7,
Issue: 2,
Sitasi : 0 12-May-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
FAKTOR FAKTOR PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) DI DESA PAGAK, KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG
FAKTOR FAKTOR PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) DI DESA PAGAK, KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG
|
0 |
2023 |
|
0 |
2023 |
ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN LEDRE PISANG UD. DUA PUTRI DEWI, KOTA MALANG
(Dimas Indrajati Herlambang, Lisa Kurniawati, Maria Puri Nurani)
DOI : 10.37832/bistek.v6i1.2
- Volume: 6,
Issue: 1,
Sitasi : 0 23-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Pisang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang potensi produksinya cukup besar di Indonesia. Ada dua jenis pisang yang ada di Indonesia, yaitu jenis buah yang langsung dapat dimakan dan yang harus diolah terlebih dahulu untuk bisa dimakan. Pengolahan pisang sangat banyak sekali dan salah satu contohnya adalah makanan ringan yang dinamakan Ledre. Salah satu industri pengolahan Ledre Pisang yang ada di Kota Malang adalah UD. Dua Putri Dewi. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang ada di UD. Dua Putri Dewi dengan menggunakan Analisis SWOT sebagai metode penelitian kali ini. Dalam usaha ledre pisang UD. Dua Putri Dewi, hasil analisis menunjukan bahwa masing-masing faktor pada strategi pemasaran memiliki nilai skor yang bervariasi. Pada faktor kekuatan (Strength) ledre pisang UD. Dua Putri Dewi, nilai skor indikator tertinggi adalah rasa ledre pisang yang enak dengan skor 0,189. Faktor kelemahan (Weakness) memiliki nilai skor indikator tertinggi adalah belum lengkapnya peraturan pelaksanaan pengelolaan produksi dan dana, termasuk SOP (standar operasi dan prosedur) dengan skor 0,121. Faktor peluang (Opportunity) memiliki nilai skor indikator tertinggi yaitu dukungan pemerintah sangat berguna dengan skor 0,206. Faktor ancaman (Threat) memiliki nilai skor indikator tertinggi yaitu jumlah pesaing yang bertambah dan kompetitif dengan skor 0,154. Strategi pemasaran pada usaha UD. Dua Putri Dewi dengan menggunakan analisis SWOT berada pada kuadran I yang merupakan strategi yang mendukung strategi agresif. Pada posisi tersebut UD. Dua Putri Dewi berada pada situasi yang dimana kekuatan yang memanfaatkan peluang. Dengan demikian, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).Kata kunci: Ledre Pisang, Strategi Pemasaran, Analisis SWOT
|
0 |
2021 |
Analisis SWOT Pada Strategi Pemasaran Ledre Pisang Ud. Dua Putri Dewi, Kota Malang
(Dimas Indrajati Herlambang, Lisa Kurniawati, Maria Puri Nurani)
DOI : 10.37832/bistek.v6i01.5
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 02-Dec-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Bananas are one of horticultural plants with a large production potential in Indonesia. There are two types of bananas in Indonesia, namely that can be eaten immediately and which must be processed first before eaten. Processed bananas are very abundant and one example is a snack called Ledre. One of the Ledre Banana processing industries in Malang City is UD Dua Putri Dewi. The purpose of this study is to find out the marketing strategies used by UD Dua Putri Dewi by using SWOT Analysis as the research method. The results of the analysis show that each factor in the marketing strategy has a varied score. In the strength of the ledre’s banana UD Dua Putri Dewi, the highest score of the indicator score was the delicious ledre banana with a score of 0.189. Weakness factor has the highest score score indicator is the incomplete regulation of the implementation of production and fund management, including SOP (standard of operation and procedure) with a score of 0.121. The opportunity factor (Opportunity) has the highest indicator score, which is very useful government support with a score of 0.206. Threat factor (Threat) has the highest score of the indicator, namely the number of competitors who are increasing and competitive with a score of 0.154. The marketing strategy in UD Dua Putri Dewi using SWOT analysis is in quadrant I which is a strategy that supports aggressive strategies. At that position UD Dua Putri Dewi is in a situation where its strength is taking advantage of opportunities. Thus, the strategy that must be applied in this condition is to support an aggressive growth policy (Growth Oriented Strategy).
|
0 |
2019 |
Analisis Efisiensi Pemasaran Tempe (Studi Kasus di Sentra Produksi Tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
(Maria Christina Sarkol, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v6i01.10
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 02-Dec-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Tempeh industry is a typical household business that requires little investment and has few workers. Efficient marketing could optimize the income of tempeh’s producers. This research aims to understand the marketing efficiency and factors that affect the purchasing margin of tempeh in selected areas. This research will study the value of farmer’s share and the marketing margin of tempeh to evaluate the commerce efficiency. The sampels are the producers and sellers. 58 tempeh’s producers are selected by the simple random sampling method. The sellers, on the other hand, are chosen using the snowball sampling, a technique that tracks down the marketing process. The variable studied in the research are as follows: 1) producer’s tempeh’s selling cost, 2) tempeh’s selling price on commercial institution, 3) marketing cost, 4) total amount of sold products, 5) numbers of marketing institution where the product passes, 6) the marketing margin, 7) the farmer’s share, and 8) marketing efficiency. The research finds three marketing channels on the case study areas. The first channel is from the producers to tempeh. The second channel is form producers to retailers to consumers. The third channel is from producers to peddlers to consumers. By using the farmer’s share, the calculation of commerce efficiency. The leading cause is the lack of middlemen. Moreover, the double regression analysis show the retailers tempeh selling cost (X4) to be the dominant factor in the marketing margin of tempeh.
|
0 |
2019 |
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI UBI JALAR MADU (Ipomoea batatas L. var. Cilembu) Studi Kasus di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
(Efranis Manao, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.17
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Ipomoea batatas L. var Cilembu merupakan salah satu varietas ubi jalar madu yang mengandung karbohidrat. Masalah dalam usahatani komoditi ini adalah daya beliinput oleh petani sehingga mempengaruhi penggunaan input antara lain pupuk, tenaga kerja, pestisida, Masalah penelitian ini adalah : bagaimanakah efisiensi penggunaan inputdan apakah usahatani ubi jalar madu ini sudah menguntungkan.Responden penelitian adalah 42 petani yang dipilih secara acak sederhana dari 70 petani ubi jalar madu di lokasi penelitian. Teknik sampling yang yang digunakan adalah acak sederhana.. Untuk menguji efisiensi penggunaan input dilakukan melalui analisis efisiensi yang meliputi analisis efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi. Selanjutnya untuk mengetahui keuntungan usahatani ini dilakukan analisis biaya dan pendapatan..Hasil penelitian menunjukkan hampir semua input yang diteliti dalam usahatani ubi jalar madu belum efisien secara baik secara efisiensi teknis, efisiensi harga maupun efisiensi ekonomis kecuali jumlah pestisida yang digunakan sudah tidak efisien secara teknis dan harga, sehingga penggunaan pestisida harus dikurangi.. Hasil analisis biaya dan pendapatan menunjukkan bahwa produksi usahatani ubi jalar madu di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang sudah menguntungkan karenapenerimaan (Total Revenue) lebih besar dari pada biaya ( Total Cost) yang dikeluarkanKata Kunci: efisiensi, usahatani, keuntungan dan ubi jalar madu
|
0 |
2015 |
ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU (Manihot utilissima L.) SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK SINGKONG ( Studi Kasus di Home Industry GK Oro Orodowo Malang )
(Nasarius Sengi, Lisa Kurniawati, Maria Puri Nurani)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.19
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Nilai tambah merupakan penambahan nilai suatu produk sebelum dilakukan proses produksi dengan setelah dilakukan proses produksi. Pengolahan ubi kayu menjadi keripik singkong adalah untuk meningkatkan keawetan ubi kayu sehingga layak untuk dikonsumsi dan mengubah bentuk dari produk primer menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses produksi, maka akan dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan tanpa melalui proses produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ;(1). Untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari produk ubi kayu menjadi keripik singkong. (2). Untuk mengetahui efisiensi proses produksi pengolahan singkong menjadi kripik singkong. (3). Untuk mengetahui usaha pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan Besarnya nilai tambah pada suatu produk dipengaruhi oleh besarnya nilai produk, harga bahan baku, serta sumbangan input lain. Maka diperoleh besarnya rata-rata nilai tambah yaitu sebesar Rp 2.082,- per kilogram atau 0,25 % dari nilai produksi.Berdasarkan analisis efisiensi teknis, bahan baku sudah efisien karena nilai koefisien regresi bahan baku 0,475 elastisitas produksi bernilai positif yaitu (0< ? <1).Berdasarkan analisis efisiensi harga, rasio NPMx/Px dari faktor produksi bahan baku 2,469 belum efisien karena faktor produksi bahan baku lebih besar dari satu. Berdasarkan analisis efisiensi ekonomis Faktor produksi biaya total 0,00 tidak efisien karena faktor produksi biaya total lebih kecil dari satu (<1). Pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan karena R/C rasio > 0 berarti agroindustri keripik singkong yang diusahakan menguntungkan yaitu 1,15. Kata kunci : Nilai Tambah, Efisiensi, Keuntungan
|
0 |
2015 |
ANALISIS TINGKAT KONSUMSI UMBI-UMBIAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Rw 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang)
(Elisabeth Ngilawayan, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v2i1.18
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Oct-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Tanaman umbi-umbian adalah tanaman yang mengandung 20% karbohidrat yang merupakan hasil tanaman sumber karbohidarat di samping padi-padian dan jagung, Sebagai sumber karbohidrat yang baik sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat atau rumah tangga .Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi apakah yang mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga dan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi apakah yang paling dominan mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga di RW 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.Variabel penelitian adalah jumlah pembelian umbi-umbian, pengeluaran rumah tangga, harga umbi-umbian, harga beras, pendidikan ibu rumah tangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-maising variabel dilakukan uji F dan uji t (0,05) dan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh dilakukan uji koifisien (?). Hasil analisis uji Fhitung 16,308?Ftabel2,90atausignifikan Fhitung0,00< 0,05. Menunjukan sacara bersama-sama berpengaruh yang signifikan nyata terhadap pengeluaran rumah tangga (X1), harga umbi-umbian (X2), harga beras (X3), pendidikan ibu rumah tangga (X4), dan jumlah anggota rumah tangga (X5) terhadap jumlah pembelian umbi-umbian. Hasil analisis uji t dari Variabel pengeluaran ibu rumah tangga (X1) thitung 8,427>ttabel 1,753, Variabel harga umbi-umbian (X2) thitung-4,046>ttabel1,753, Variabel harga beras (X3) thitung -3,05>ttabel1,753,Variabel pendidikan ibu rumah tangga (X4) thitung-5,41>ttabel1,753,Variabel jumlah anggota keluarga (X5) thitung 6,91>ttabel 1,753. Menunjukan adanya pengaruh yang signifikan nyata terhadap variabel dependen. Hasil analisis uji (?) pengaruh variabel yang paling dominan yaitu pengeluaran rumah tangga 1.158.Kata Kunci: Konsumsi, Umbi-umbian, Rumah Tangga
|
0 |
2015 |
EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Manihot utilissima) (Studi Kasus di Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang)
(Redemptus Burak Wellan, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v1i1.14
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Dec-2014
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Produksi ubi kayu dapat dicapai secara optimal apabila penggunaan input produksi dilaksanakan dengan baik serta sesuai dengan sistem usahatani. Salah satu daerah di Kabupaten Malang yang melakukan usahatani ubi kayu adalah Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisisensi produksi dan pendapatan usahatani ubi kayu di daerah tersebut. Berdasarkan analisis efisiensi teknis luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien. Sedangkan jumlah bibit, pupuk buatan atau kimia, dan tenaga kerja belum efisien. Untuk efisiensi harga, faktor produksi dan luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien karena rasiokurang dari satu (<1). Sedangkan jumlah benih, pupuk buatan atau kimia, serta pupuk kandang belum efisien karena rasio lebih besar dari satu (>1). Pada efisiensi ekonomi, faktor produksi luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien. Sedangkan jumlah bibit, pupuk buatan atau kimia,dan pupuk kandang, belum efisien. Berdasarkan analisis biaya dan pertanian ubi kayu pendapatan, ubi kayu menunjukkan bahwa pertanian di desa Argotirto sudah menguntungkan karena rasio R/C lebih besar dari satu (>1) yaitu 1,19. Dengan demikian, penerimaan usahatani ubi kayu lebih besar dari biaya produksi.Kata kunci: Ubi Kayu, Usahatani, Efisiensi Produksi, Pendapatan
|
0 |
2014 |
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG (Zea mays L) (Studi Kasus PT Branitha Shandini Mosanto Desa Kidangbang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang)
(Florianus Arsi, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
DOI : 10.37832/bistek.v1i1.11
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Dec-2014
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Jagung hibrida (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang baik dalam perekonomian Indonesia, karena merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Jagung hibrida juga merupakan suatu makanan pokok masyarakat Indonesia, dan juga sebagai makanan ternak dan bahan baku industri produk makanan. Dalam usahatani jagung hibrida perusahaan bekerjasama dengan Kelompok Tani Mosanto, Kabupaten Malang untuk memproduksi jagung pembenihan, dimana perusahaan menyediakan input produksi seperti: modal, dan benih jagung dengan mengadakan ikatan kontrak kerja selama semusim panen, dan hasilnya akan dijual semua kepada perusahaan.Penentuan responden dalam pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, yaitu setiap sampel yang berukuran sama memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih dari populasi. Jumlah anggota Kelompok Tani jagung hibrida pada penelitian ini adalah 200 orang yang menjadi pelaku dalam usahatani. Besarnya sampel diambil dengan metode rumus Slovin menggunakan tingkat kekeliruan sebesar 10%. Berdasarkan hasilperhitungan, anggota Kelompok Tani yang dijadikan responden sebanyak 67 orang. Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diteliti adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh faktor-faktor produksi terhadap jumlah produksi yang dihasilkan dalam usahatani Jagung Hibrida? 2. Bagaimanakah tingkat efisiensi teknik penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung sudah efisien atau belum?. Dalam hipotesis I untuk mengetahui pengaruh faktor produksi adalah luas lahan, benih, tenaga kerja, pestisida, pupuk dan modal terhadap hasil produksi jagung, dengan menggunakan alat uji asumsi klasik dan analisis regresi pada fungsi produksi cob douglass. Dari 6 (enam) Faktor produksi yang diteliti semuanya berpengaruh nyata terhadap hasil produksi jagung hibrida didaerah penelitian. Dalam hipotesis II menyatakan bahwa uji efisiensi teknis faktor produksi belum efisien karena dari pengolahan hasil angka menghasilkan secara keseluruhan faktor produksi yang digunakan semuanya belum efisien diihat dari angka koefisien regresi dengan melihat perbandingan elastisitas produksinya berada pada daerah I dan III menunjukan belum efisien dan tidak efisien.Kata kunci: efisiensi faktor produksi, usahatani jagung hibrida
|
0 |
2014 |