(Yohanes Berkhmans Kletus Dupa, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
Salah satu tanaman yang cocok dikembangkan untuk mengatasi masalah pangan dan ekonomi adalah tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Kentang adalah komoditas sayuran dengan kegunaan ganda, yaitu sebagai sayuran dan substitusi karbohidrat (Duriat dkk, 2006). Kentang juga bisa menjadi bahan pangan alternatif pengganti beras dan jagung serta mampu menunjang program penganekaragaman (diversifikasi) pangan. Penentuan daerah penelitian secara sengaja di Dusun Jurang Kuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pemilihan sampel dilakukan secara sengaja (Purposive) pada kelompok tani Anjasmoro IV. Mengingat jumlah anggota kelompok tani Anjasmoro IV yang mengusahatanikan kentang sebanyak 45 orang anggota tani, maka jumlah sampel penelitian adalah sampel homogen yaitu sebanyak 45 orang anggota tani pada kelompok tani tersebut semuanya dijadikan sampel. Metode analisis yang digunakan adalahanalisis regresi fungsi produksi Cobb-Douglass, analisis Break Even Point, pengujian tingkat efisiensi meliputi efisiensi teknis, harga dan ekonomis. Faktor produksi yang dianalisis yaitu luas lahan, jumlah bibit, jumlah pupuk kandang, jumlah pupuk kimia, jumlah pestisida, dan jumlah tenaga kerja (HOK). Uji F, nilai Fhitung (15,471) > Ftabel (2,35) berarti secara bersama-sama dari keenam variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji t, terdapat 2 (dua) variabel bebas berpengaruh ( ? 5%) yaitu jumlah pupuk kandang dan jumlah tenaga kerja. Rata-rata volume produksi petani 34.497,69 kg/ha > volume BEP 12.074,05 kg, maka terima H0 tolak H1, artinya volume produksi sudah mencapai titik impas, petani untung. Rata-rata harga jual petani sebesar Rp 4222,2 per kg > harga BEP 1.477,752 per kg. Maka, terima H0 tolak H1, artinya harga jual kentang di tingkat petani sudah mencapai BEP, petani untung. Satu variabel yang belum mencapai efisiensi teknis, yaitu jumlah pestisida yang dilihat dari elastisitas produksi bernilai negatif < 0, berada pada daerah produksi irasional (Tahap III). Untuk efisiensi harga dan ekonomi, penggunaan faktor produksi dari keenam variabel tidak efisien, hal ini dikarenakan NPM (Nilai Produk Marginal) dari masing-masing faktor produksi tersebut < 1. Berarti penggunaan faktor produksi harus dikurangi sehingga terciptanya kedua efisiensi.Kata Kunci: efisiensi, usahatani kentang