Minat berwirausaha merupakan rasa senang dan tertarik dalam melakukan aktivitas berwirausaha, dimana seseoang yang memiliki minat berwirausaha akan lebih siap menanggung berbagai resiko yang mungkin akan terjadi ketika seseorang tersebut memutuskan untuk berwirausaha. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana secara pasrsial maupun simultan kemandirian dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Kuantitatif Deskriptif.Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, metode angket yang digunakan yaitu memakai skala likert dan sampel sebanyak 85 responden.Untuk pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Kualitas Data, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis, Analisis Regresi Linear Berganda, Koefisien Determinasi.
        Hasil penelitian menunjukan bahwa : kemandirian (X1) memiliki pengaruh dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Pengetahuan kewirausahaan (X2) menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha. Kemandirian (X1) dan pengetahuan kewirausahaan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap minat berwirausaha .

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh faktor fundamental yakni profitabilitas, likuiditas, solvabilitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen di Index Saham Syariah Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode analisis data yaitu menggunakan  regresi linear berganda. Sampel yang dipakai pada penelitian adalah laporan keuangan perusahaan sektor kesehatan yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia pada periode 2016 sampai dengan tahun 2020. Hasil pada penelitian ini yaitu; (1) Secara simultan, profitabilitas, likuditas, solvabilitas dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio). Profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio), sedangkan likuiditas dan  solvabilitas tidak berpengaruh secara parsial  terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) pada perusahaan sektor kesehatan di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2016-2020. (2) Variabel profitabilitas (ROE), solvabilitas (DER) dan pertumbuhan perusahaan (growth asset) berpengaruh searah (positif) terhadap k  ebijakan dividen (Dividend Payout Ratio), sedangkan likuditas (QR) berpengaruh negatif atau bergerak berlawanan arah terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio). (3) Pertumbuhan perusahaan (growth asset) menjadi variabel paling berpengaruh terhadap kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) pada perusahaan sektor kesehatan di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2016-2020.