Supervision needs to be carried out, especially in monitoring circulating goods and business actors, where with supervision we can find out how goods are circulating on the market, whether they comply with existing regulations or not. Having supervision of business actors can minimize the occurrence of fraudulent conditions committed by business actors so that consumers feel safe and obtain their rights as consumers. This research aims to provide information and knowledge regarding the supervision of circulating goods carried out by the Jember Consumer Protection UPT in the PBBJ & TN sector, to increase consumer protection and compliance for business actors. The research method used is a qualitative descriptive method. The type of research used is direct research or field research on the object of the problem raised by the author. The results of this research indicate that the Jember Consumer Protection UPT has optimized monitoring of circulating goods on a regular basis. It can be seen from the data from monitoring goods in circulation that many business actors comply with regulations and do not sell goods that do not comply with applicable regulations.

SMK Ma’arif NU 1 Limpung berdasarkan pengamatan telah menerapkan konsep Teacing Factory dalam pembelajaran. Kegiatan ini berjalan dengan baik, namun masih memiliki kendala yaitu pada pencatatan administrasi jasa servis. Perlu adanya pelatihan khusus bagi guru dan siswa dalam mengelola data pelanggan servis yang masuk secara administratif dengan memanfaatkan teknologi. Dengan Workshop Management Administration, peserta pelatihan akan mendapatkan keterampilan dalam mengelola data pelanggan secara professional. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan kompetensi bisnis sepeda motor di era society 5.0 dengan memanfaatkan aplikasi Workshop Management Administration Smart Rapid Service. Pengabdian dilaksanakan dengan metode training simulasi dan pertemuan dilaksanakan secara langsung. Hasilnya adalah terdapat peningkatan keterampilan pengelolaan data pelanggan yang lebih administrative. Dari 20 peserta, 75% peserta mengalami peningkatan dengan kategori sangat baik, dan 25% peserta dengan baik. Hal tersebut dapat diukur dalam keterampilannya saat memasukkan data pelanggan, data pembelaian barang, mengecek penjualan, biaya jasa, mengecek stok barang dan mencetak nota pembayaran.