PELATIHAN KEMANDIRIAN SISWA-SISWI BARU SMPK SANTA MARIA 1 MALANG
(Felik Sad Windu Wisnu Broto)
DOI : 10.37832/asawika.v7i02.107
- Volume: 7,
Issue: 02,
Sitasi : 0 06-Dec-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstrakSalah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam rangka inilah kegiatan pelatihan kemandirian siswa baru SMPK Santa Maria 1 Malang dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini supaya siswa-siswi baru SMPK Santa Maria 1 Malang dapat lebih mandiri sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Kegiatan ini oleh sekolah diwajibkan bagi semua siswa-siswi baru angkatan 2022-2023 yang berjumlah 83 orang. Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai hari Rabu sampai dengan Jumat, 13-15 Juli 2022. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode ceramah, metode permainan, metode kerja pribadi dan metode kerja kelompok. Dalam pelatihan ini siswa-siswi baru SMPK Santa Maria 1 Malang mendapatkan penjelasan mengenai teori apa itu kemandirian. Mengapa kemandirian sagat penting dan urgen bagi siswa-siswi baru? Bagaimana kemandirian itu bisa dibentuk dan diwujudkan oleh siswa-siswi baru dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kemandirian itu sangat penting untuk masa depan? Melalui ceramah, permainan, tugas pribadi dan tugas kelompok siswa-siswi baru SMPK Santa Maria 1 Malang diajak oleh narasumber memahami arti dan pentingnya kemandirian bagi mereka. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Dalam evaluasi yang diadakan di akhir acara, beberapa perwakilan peserta mengatakan bahwa kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan sangat menarik sekali. Ada banyak pengalaman baru yang didapatkan perihal kemandirian. Harapannya kegiatan serupa bisa dilakukan kembali untuk memberikan semangat biar tetap bisa mandiri.Kata-kata kunci: Pelatihan Kemandirian, Pengabdian Masyarakat, Siswa Siswi Baru, SMPK Santa Maria 1 Malang.AbstractOne of the Tri Dharma of Higher Education is Community Service. In this context, the self-autonomy training activity for new students of SMPK Santa Maria 1 Malang was carried out. The purpose of this activity is so that the new students of SMPK Santa Maria 1 Malang can be more self-reliant in line with their psychological development. This activity is mandatory for all year 2022-2023 students, of which there were 83 students in total. The activity lasted for three days from Wednesday to Friday, July 13-15, 2022. There were four methods used in this training. These were lectures, games, individual work, and group work. In this training, the new students of SMPK Santa Maria 1 Malang were taught the theory of self-autonomy. Why is autonomy so important and urgent for new students? How can autonomy be formed and realized by the new students in their daily lives? Is autonomy truly important for their future? Through lectures, games, individual and group assignments, the new students of SMPK Santa Maria 1 Malang were guided by the resource persons to grasp the meaning and importance of self-autonomy. The activities went well and smoothly. In the evaluation stage held at the end of the activity, several representatives of the participants revealed that the new students found the training activity very interesting. They asserted that they had gained many new experiences on autonomy. They also expressed their hopes that similar activities could be carried out again to encourage them to gain self-autonomy.Keywords: Self-Autonomy Training, Community Service, New Students, SMPK Santa Maria 1 Malang.
|
0 |
2022 |
PEMBUATAN MODUL DAN PELATIHAN PERMAINAN TRADISIONAL BAGI GURU KB DAN TKK SANTO YUSUP 3 MALANG
(Felik Sad Windu Wisnu Broto, Sahala Manalu, Santi Widyaningrum, Didit Prasetyo Nugroho)
DOI : 10.37832/asawika.v7i01.83
- Volume: 7,
Issue: 01,
Sitasi : 0 23-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Usia Dini, baik itu usia Kelompok Bermain (KB) maupun usia Taman Kanak Kanak (TKK) adalah usia emas untuk perkembangan sosialisasi anak. Anak-anak memerlukan lingkungan yang baik untuk mendukung perkembangan sosialnya. Akan tetapi, sungguh ironis, di masa pandemi Covid 19 ini anak-anak justru tidak memiliki lingkungan yang baik untuk perkembangan sosialnya. Anak-anak terkungkung dan terbatasi geraknya karena situasi pandemi Covid 19. Akibatnya saat ini banyak sekali anak-anak yang memiliki permasalahan perihal kemampuan bersosialisasi. Sesuai dengan hasil penelitian Broto (2015) dan Ambaryani (2014), metode permainan tradisional mampu menstimulus dan mentriger kemampuan bersosialisasi anak, maka sangat urgen jika permainan tradisional kembali lagi dihidupkan dalam proses belajar mengajar di KB dan TKK. Atas dasar inilah program pengabdian ini diadakan. Ada empat metode yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini, yaitu (1) Focus Group Discussion (FGD) mengenai permainan tradisional, (2) Workshop pembuatan modul permainan tradisional untuk KB dan TKK, (3) Pelatihan permainan tradisional dan (4) Evaluasi. Keempat kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Luaran dari kegiatan ini diantaranya adalah video kegiatan, berita media massa online, hak cipta buku modul permainan tradisional untuk KB dan TKK dan draf jurnal ilmiah untuk pengabdian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pertama program ini sangat menjawab permasalahan sosial saat ini dimana sejak masa pandemi Covid 19 kemampuan bersosialisasi anak sangat menurun, kedua sekolah mengapresiasi secara positif program ini dan berharap ada tindaklanjut pendampingan saat implementasi.
Kata-kata kunci: KB-TKK Santo Yusup 3 Malang, Kemampuan sosialisasi anak, Modul permainan tradisional, Pelatihan permainan tradisional.
Abstract
Early age, both the age of the Play Groups (KB) and the age of the Kindergartener (TKK) is the golden age for the development of children's social skills. Children need a good environment to support their social development. Ironically, during the Covid-19 Pandemic children lose this good environment for their social development. Children are confined and their movements are restricted due to the Pandemic. As a result, there are currently many children who have problems in their ability to socialize. In accordance with the results of Broto's (2015) and Ambaryani’s (2014) researches, traditional game methods should be able to stimulate and trigger children’s social skills, so it is very urgent to revive traditional games in the teaching and learning processes in KB and TKK. On this basis, the current community service was conducted. There were four methods carried out in this program, namely (1) Focus Group Discussion (FGD) regarding traditional games; (2) Workshop on making traditional game modules for KB and TKK; (3) Traditional Game Training; and (4) Evaluation. These four activities ran well and smoothly. The outputs of this activity include videos of the activities, online mass media news, copyright of traditional game module books for KB and TKK, and a community service journal article draft. The results of the evaluation indicate that firstly, this program was able to answer today’s social problems where following the Covid-19 Pandemic children’s social skills have greatly declined, and secondly, the school involved appreciated this program and expected a follow-up to the mentoring during the activity.
Key words: KB-TKK Santo Yusup 3 Malang, children’s social skills, traditional game modules, traditional game workshop.
|
0 |
2022 |
IBM BALE RAKYAT PAMOTAN: PELATIHAN BAHASA INGGRIS UNTUK SEHARI-HARI
(Felik Sad Windu Wisnu Broto, Ounu Zakiy Sukaton)
DOI : 10.37832/asawika.v5i2.41
- Volume: 5,
Issue: 2,
Sitasi : 0 28-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Kabupaten Malang sedang berbenah diri untuk membangun image sebagai kabupaten yang memiliki destinasi wisata terbaik di Jawa Timur. Salah satu destinasi wisata baru yang sedang dibangaun adalah Bale Rakyat Pamotan di Desa Pamotan Kecamatan Dampit. Komunitas Bale Rakyat Pamotan lahir atas inisiatif warga masyarakat Desa Pamotan yang ingin mengeksplorasi desninasi wisata di Desa Pamotan yang jumlahnya sangat banyak. Seperti pemandangan terasering sawah yang menyerupai Ubud Bali, sungai yang begitu jernih dan alami, kelompok kesenian yang begitu banyak dan rumah warga yang unik cocok untuk homestay. Pada bulan Oktober tahun 2019 Komunitas Bale Rakyat Pamotan telah berhasil menyelenggarakan festival budaya yang dihadiri oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Salah satu persoalan yang muncul saat wisatawan mancanegara berkunjung adalah kemampuan komunikasi warga Pamotan yang sangat rendah. Warga Pamotan tidak bisa melayani tamu asing dengan baik karena tidak mampu berbahasa Inggris. Untuk menjawab persoalan ini, Tim Abdimas Universitas Ma Chung membuat program pengabdian masyarakat melalui LPPM Universitas Ma Chung. Hasil dari pengabdian ini adalah: 1) Pelatihan bahasa Inggris bagi warga Pamotan dengan metode workshop, dan 2) Pembuatan modul Percakapan Bahasa Inggris sehari-hari untuk buku pegangan warga Pamotan.
Kata-kata kunci: Bale Rakyat Pamotan, FGD, Modul Percakapan Bahasa Inggris, Workshop
|
0 |
2021 |
IBM YAYASAN KOSAYU: RANCANGAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
(Tarsisius Renald Suganda, Felik Sad Windu Wisnu Broto, Stefanus Yufra Menahen Taneo)
DOI : 10.37832/asawika.v5i2.40
- Volume: 5,
Issue: 2,
Sitasi : 0 28-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Yayasan Kolese Santo Yusup Malang memiliki 14 unit pendidikan mulai TK sampai dengan SMA. Sejarah keberadaan Yayasan Kolese Santo Yusup tidak bisa lepas dari peran Pastor Joseph Wang, CDD yang mendapatkan mandat dari Mgr. AEJ. Albert, O.Carm untuk mendirikan sekolah Katolik bagi warga Tionghoa di kota Malang pada tanggal 16 Januari 1951. Pada awal-awal pendiriannya, semua sekolah Kolese Santo Yusup berada dalam naungan Badan Hukum Misi Katolik Keuskupan Malang. Akan tetapi mulai tanggal 23 Maret 1976 semua sekolah Kolese Santo Yusup diserahkan pengelolaannya kepada Konggregasi Murid-Murid Tuhan (CDD) di bawah Yayasan Kolose Santo Yusup. Sesuai dengan visinya, Yayasan Kolose Santo Yusup ingin semua sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Kolese Santo Yusup dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam proses pendidikannya. Baik melalui sekolah maupun asrama. Untuk tujuan inilah Tim Litbang Yayasan bekerjasama dengan Tim Abdimas Universitas Ma Chung. Selama 6 bulan Tim Abdimas Universitas Ma Chung berdiskusi dan berbagi ide mengenai implementasi pendidikan karakter kepada Tim Litbang Yayasan. Hasil dari kerjasama ini adalah penegasan nilai-nilai pendiri yayasan dan rencana untuk pembuatan Roadmap Pendidikan Karakter di Yayasan Kolese Santo Yusup. Tim Abdimas Universitas Ma Chung membantu mempersiapkan draf Roadmap pendidikan karakter sebagai rancangan implementasi pendidikan karakter di Kosayu.
Kata-kata kunci: FGD, Sekolah Katolik Tionghua, Roadmap Pendidikan Karakter, Yayasan Kosayu.
|
0 |
2021 |
IBDM PKK DESA PETUNGSEWU: PELATIHAN MERAJUT
(Uki Yonda Asepta, Felik Sad Windu Wisnu Broto, Lidia Halim)
DOI : 10.37832/asawika.v4i1.22
- Volume: 4,
Issue: 1,
Sitasi : 0 25-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
PKK desa Petungsewu kecamatan Dau kabupaten Malang memiliki potensi yang besar untuk berkembang, baik dari perspektif organisasi maupun sumber daya manusia. PKK desa Petungsewu sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan telah memiliki struktur organisasi yang mapan, sudah memiliki jobdescription masing-masing. Semuanya tertulis dalam buku pedoman yang pengurus susun. Agenda kegiatanpun sudah tertulis dalam program kerja tahunan. Program kerja tahunan yang telah disusun, dipajang di ruang PKK sehingga siapapun yang datang berkunjung akan dengan mudah melihatnya. Beberapa kegiatan rutin yang sudah diagendakan adalah arisan, pengumpulan dan pembagian sembako, pengajian bersama dan posyandu. Semua kegiatan terarah untuk orang lain belum ada untuk pengembangan diri. Oleh karena itulah Tim Ma Chung Abdimas hadir di PKK untuk memberikan pelatihan merajut. Harapannya dengan kegiatan ini seluruh anggota PKK desa Petungsewu memiliki ketrampilan untuk mengembangkan dirinya. Selain untuk pengembangan diri, ketrampilan merajut dari sisi ekonomi bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Setelah melakukan beberapakali pertemuan, baik itu Focus Group Discussion (FGD), rapat koordinasi maupun kunjungan keluarga, akhirnya Tim Ma Chung Abdimas bersama mahasiswa mengadakan pelatihan merajut untuk anggota PKK desa Petungsewu. Ada 82 anggota PKK desa Petungsewu yang hadir untuk mengikuti pelatihan. Ada berbagai bentuk rajutan yang dihasilkan. Mulai dari yang sederhana seperti tatakan gelas sampai yang agak rumit seperti topi dan tempat HP. Diakhir pelatihan, peserta diminta untuk menunjukkan hasil karyanya di depan trainer
Kata kunci: Merajut, Pelatihan, PKK Desa Petungsewu
|
0 |
2021 |
IBM KARANG TARUNA PETUNGSEWU:REVITALISASI ORGANISASI
(Felik Sad Windu Wisnu Broto)
DOI : 10.37832/asawika.v1i2.2
- Volume: 1,
Issue: 2,
Sitasi : 0 22-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Karang Taruna Desa Petungsewu adalah salah satu organisasi kepemudaan yang ada di desa Petungsewu, yang baru saja dihidupkan kembali setelah sekian puluh tahun vakum, atau tidak hidup. Keberadaan Karang Taruna desa Petungsewu tak lepas dari tuntutan undang-undang desa. Sejak undang-undang desa diberlakukan, aparat desa mulai bergerilya mencari orang muda desa untuk diajak menghidupkan kembali Karang Taruna tingkat desa. Akhirnya terkumpulah puluhan pemuda yang siap untuk menghidupkan kembali organisasi Karang Taruna. Persoalannya, puluhan pemuda yang terkumpul ini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda, mulai dari lulusan SD, SMP sampai SMA. Dan mereka belum pernah berorganisasi sebelumnya. Atas persoalan inilah revitalisasi organisasi mendesak untuk dilakukan. Program pengabdian dilakukan untuk membantu anggota Karang Taruna memahami apa itu organisasi. Apa saja yang harus dilakukan anggota dalam organisasi? Bagaimana menyusun visi dan misi organisasi? Bagaimana membuat struktur organisasi dengan pembagian tugasnya? Dan akhirnya bagaimana menyusun manajemen organisasi? Dalam pengabdian ini telah dilakukan pembinaan selama enam kali secara formal dan delapan kali informal melalui kunjungan dan pendampingan. Produk yang telah dihasilkan adalah visi dan misi, struktur kepengurusan dan tugas masing-masing, serta kemampuan anggota untuk berkomunikasi.
|
0 |
2021 |
IBDM PKK Desa Petungsewu: Pelatihan Merajut
(Uki Yonda Asepta, Lidia Halim, Felik Sad Windu Wisnu Broto)
DOI : 10.37832/asawika.v4i01.13
- Volume: 4,
Issue: 01,
Sitasi : 0 03-Jun-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
PKK desa Petungsewu kecamatan Dau kabupaten Malang memiliki potensi yang besar untuk berkembang, baik dari perspektif organisasi maupun sumber daya manusia. PKK desa Petungsewu sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan telah memiliki struktur organisasi yang mapan, sudah memiliki jobdescription masing-masing. Semuanya tertulis dalam buku pedoman yang pengurus susun. Agenda kegiatanpun sudah tertulis dalam program kerja tahunan. Program kerja tahunan yang telah disusun, dipajang di ruang PKK sehingga siapapun yang datang berkunjung akan dengan mudah melihatnya. Beberapa kegiatan rutin yang sudah diagendakan adalah arisan, pengumpulan dan pembagian sembako, pengajian bersama dan posyandu. Semua kegiatan terarah untuk orang lain belum ada untuk pengembangan diri. Oleh karena itulah Tim Ma Chung Abdimas hadir di PKK untuk memberikan pelatihan merajut. Harapannya dengan kegiatan ini seluruh anggota PKK desa Petungsewu memiliki ketrampilan untuk mengembangkan dirinya. Selain untuk pengembangan diri, ketrampilan merajut dari sisi ekonomi bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Setelah melakukan beberapakali pertemuan, baik itu Focus Group Discussion (FGD), rapat koordinasi maupun kunjungan keluarga, akhirnya Tim Ma Chung Abdimas bersama mahasiswa mengadakan pelatihan merajut untuk anggota PKK desa Petungsewu. Ada 82 anggota PKK desa Petungsewu yang hadir untuk mengikuti pelatihan. Ada berbagai bentuk rajutan yang dihasilkan. Mulai dari yang sederhana seperti tatakan gelas sampai yang agak rumit seperti topi dan tempat HP. Diakhir pelatihan, peserta diminta untuk menunjukkan hasil karyanya di depan trainer
|
0 |
2019 |
IBM TKK Santo Yusup 1: Implementasi Permainan Tradisional
(Felik Sad Windu Wisnu Broto)
DOI : 10.37832/asawika.v4i01.10
- Volume: 4,
Issue: 01,
Sitasi : 0 03-Jun-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Ada banyak nama yang disandang oleh manusia, salah satunya adala homo sociale. Kata sociale berasal dari bahasa Latin yang artinya teman. Homo Sociale bisa diartikan secara sederhana sebagai mahkluk yang berteman. Mahkluk yang memiliki kodrat berteman, memiliki kecenderungan hidup bersama orang lain. Dalam dunia pendidikan, sosialitas dimulai sejak anak menginjak bangku sekolah di taman kanak-kanak. Anak-anak sudah diajari bagaimana dia harus berteman, bersosialisasi bersama teman-temannya yang lain. Paradoksnya, ketika anak-anak di sekolah diajar untuk berteman (bersosialisasi), justru di rumah anak-anak disuguhi permainan- permainan game online yang bisa menggiring anak pada mentalitas asosial. Berangkat dari realitas inilah penulis mengajukan program pengabdian untuk menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional, sebagai tindak lanjut dari penelitian yang menyimpulkan bahwa permainan tradisional ini justru mendukung anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain. Permainan tradisional yang sudah diimplementasikan dalam progam pengabdian ini adalah permainan cublak-cublak suweng, jamuran, dakon, engklek, gobak sodor, bekelan, Gasing, ular naga, petak umpet, dan patil lele. Dari hasil pengabdian ini diketahui bahwa anak-anak yang mengikuti kegiatan permainan tradisional memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik.
|
0 |
2019 |
IBM Karang Taruna Petungsewu: Revitalisasi Organisasi
(Felik Sad Windu Wisnu Broto)
DOI : 10.37832/asawika.v1i02.30
- Volume: 1,
Issue: 02,
Sitasi : 0 02-Nov-2017
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Karang Taruna Desa Petungsewu adalah salah satu organisasi kepemudaan yang ada di desa Petungsewu, yang baru saja dihidupkan kembali setelah sekian puluh tahun vakum, atau tidak hidup. Keberadaan Karang Taruna desa Petungsewu tak lepas dari tuntutan undang-undang desa. Sejak undang-undang desa diberlakukan, aparat desa mulai bergerilya mencari orang muda desa untuk diajak menghidupkan kembali Karang Taruna tingkat desa. Akhirnya terkumpulah puluhan pemuda yang siap untuk menghidupkan kembali organisasi Karang Taruna. Persoalannya, puluhan pemuda yang terkumpul ini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda, mulai dari lulusan SD, SMP sampai SMA. Dan mereka belum pernah berorganisasi sebelumnya. Atas persoalan inilah revitalisasi organisasi mendesak untuk dilakukan. Program pengabdian dilakukan untuk membantu anggota Karang Taruna memahami apa itu organisasi. Apa saja yang harus dilakukan anggota dalam organisasi? Bagaimana menyusun visi dan misi organisasi? Bagaimana membuat struktur organisasi dengan pembagian tugasnya? Dan akhirnya bagaimana menyusun manajemen organisasi? Dalam pengabdian ini telah dilakukan pembinaan selama enam kali secara formal dan delapan kali informal melalui kunjungan dan pendampingan. Produk yang telah dihasilkan adalah visi dan misi, struktur kepengurusan dan tugas masing-masing, serta kemampuan anggota untuk berkomunikasi.
|
0 |
2017 |
Manajemen Stress Pada Pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM) Bidang Kuliner Di Kota Kediri
(Frans Christian Gunawan, Hallie J. Sahertian, Felik Sad Windu Wisnu Broto)
DOI : 10.37832/akubis.v1i02.22
- Volume: 1,
Issue: 02,
Sitasi : 0 01-Dec-2016
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Stress management is a common knowledge and should be applied by each individual in order to reduce high stress levels due the demands and pressures of works and personal life of each individual. Although not most of all, Stress Management can be implemented by a business owner (SMEs) so that any activity which they do business to run well and thrive. In addition, Stress Management can be used to manage the activities of the organization is currently running businesses, business owners can also apply stress management on their personal lives in order to create a balance between business activities and their personal lives. Causes of stress on business owners came from a variety of sources which is derived from organizational factors and individual factors that each individual has a different and its own way of dealing with every obstacle that can possibly create stress. The purpose of this study was to determine the causes of stress on business owners, especially in culinary’s bussines owners (Food and Beverage) and how they perform is seen by the Stress Management Organizational and Individual aspects. The subjects in this study is the Owner of Small and Medium Enterprises (SMEs) in Culinary derived from Kediri be a participant in this study. The approach used in this study is a qualitative case study approach. From the results of the study, researchers found that the phenomena that occur related to the causes of stress and stress management is different for each individuals. The Stressors on Owner of Small and Medium Enterprises (SMEs) in Culinary are need to known that the process of Stres Manajement can be done in order to maintain the continuity of their bussiness
|
0 |
2016 |