+62 813-8532-9115 info@scirepid.com

 
Asawika J. - ASAWIKA Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya - Vol. 4 Issue. 01 (2019)

IBM TKK Santo Yusup 1: Implementasi Permainan Tradisional

Felik Sad Windu Wisnu Broto,



Abstract

Ada banyak nama yang disandang oleh manusia, salah satunya adala homo sociale. Kata sociale berasal dari bahasa Latin yang artinya teman. Homo Sociale bisa diartikan secara sederhana sebagai mahkluk yang berteman. Mahkluk yang memiliki kodrat berteman, memiliki kecenderungan hidup bersama orang lain. Dalam dunia pendidikan, sosialitas dimulai sejak anak menginjak bangku sekolah di taman kanak-kanak. Anak-anak sudah diajari bagaimana dia harus berteman, bersosialisasi bersama teman-temannya yang lain. Paradoksnya, ketika anak-anak di sekolah diajar untuk berteman (bersosialisasi), justru di rumah anak-anak disuguhi permainan- permainan game online yang bisa menggiring anak pada mentalitas asosial. Berangkat dari realitas inilah penulis mengajukan program pengabdian untuk menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional, sebagai tindak lanjut dari penelitian yang menyimpulkan bahwa permainan tradisional ini justru mendukung anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain. Permainan tradisional yang sudah diimplementasikan dalam progam pengabdian ini adalah permainan cublak-cublak suweng, jamuran, dakon, engklek, gobak sodor, bekelan, Gasing, ular naga, petak umpet, dan patil lele. Dari hasil pengabdian ini diketahui bahwa anak-anak yang mengikuti kegiatan permainan tradisional memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik.







DOI :


Sitasi :

0

PISSN :

2597-7210

EISSN :

Date.Create Crossref:

09-Mar-2020

Date.Issue :

03-Jun-2019

Date.Publish :

03-Jun-2019

Date.PublishOnline :

03-Jun-2019



PDF File :

Resource :

Open

License :

https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0