Penelitian ini berfokus pada pengaruh yang ada pada variabel modal kerja, piutang usaha, dan kebijakan hutang serta pengaruhnya pada rentabilitas. Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan otomotif yang terdaftar pada pasar modal Indonesia dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi data panel, uji asumsi klasik, uji hipotesis. Hasil uji t variabel modal kerja menghasilkan nilai sig. 0.4601 > 0.05 yang artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara modal kerja terhadap rentabilitas, lalu hasil uji t variabel piutang usaha menghasilkan nilai sig. 0.9433 < 0.05 yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara piutang usaha terhadap rentabilitas dan variabel kebijakan hutang menghasilkan nilai sig. 0.2327 < 0.05 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan hutang terhadap rentabilitas dan yang terakhir diikuti dengan hasil uji F menghasilkan f-statistik menunjukkan bahwa 0.615282 < 2.87 dengan tingkat prob (F-statistik) 0.739143 < 0.05 yang artinya secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan anatara modal kerja, piutang usaha,dan kebijakan hutang terhadap rentabilitas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari variabel kredit bermasalah dan leverage terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas sebagai variabel intervening pada perusahaan sub sektor perbankan BUMN yang terdaftar di Pasar Modal Indonesia Periode 2018-2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sub sektor perbankan BUMN sebanyak 4 perusahaan, kemudian peneliti melakukan teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampel jenuh. Peneliti menggunakan teknik analisis smart PLS. Hasil penelitian ini menunjukan koefisien sebesar 0.123 dan nilai t statistik -3.043 ? nilai t tabel sebesar t tabel 1.960341 sehingga adanya pengaruh negatif yang signifikan antara kredit bermasalah terhadap leverage. Adanya pengaruh negatif signifikan antara leverage terhadap profitabilitas dengan nilai koefisien 0.138 dan nilai t statistik sebesar -2.605 ? nilai t tabel sebesar t tabel 1.960341. Tidak adanya pengaruh negatif dan signifikan antara kredit bermasalah terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien 0.109 dan nilai t statistik -1.726 ? nilai t tabel 1.960341. Adanya pengaruh positif signifikan antara leverage terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien 0.133 dan nilai t statistik 1.969 ? nilai t tabel 1.960341. Adanya pengaruh positif yang signifikan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien 0.146 dan nilai t statistik 2.054 ? nilai t tabel 1.960341.

Ruang lingkup penelitian ini menjelaskan problematika dan pengukuran kinerja laporan keuangan Pemerintah Desa Karangrejo dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa berfokus pada analisis kinerja keuangan berdasarkan Permendagri No 113 Tahun 2014. Penelitian ini menggambarkan secara deskripsi data APBDes periode 2019-2021 dengan menghitung dan mendeskripsikan tolak ukur rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio efisiensi, rasio belanja operasi dan pertumbuhan pendapatan asli desa. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis trend dengan pendekatan deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 di Pemerintah Desa Karangrejo sudah diterapkan secara optimal untuk menunjang akuntabilitas pelaporan keuangan Desa. Pelaksanaannya telah menerapkan prinsip transparansi, akuntabel dan partisipatif dengan melibatkan masyarakat. Kinerja Pelaporan Keuangan Pemerintah Desa Karangrejo periode tahun 2019-2021 ditinjau dari aspek kemandirian dalam kategori konstruktif. Efektivitas keuangan desa diperoleh hasil >100% yang bermakna sangat efektif. Efisiensi keuangan dalam kategori tidak efisien melebihi standar ketentuan di atas 60%. Belanja operasi diperoleh hasil di atas 60%-90% artinya proporsi belanja operasi Pemerintah Desa sudah sesuai. Pertumbuhan keuangan pendapatan Desa Karangrejo sebesar 8,01% bernilai positif. Hal ini dapat dikatakan Pemerintah Desa Karangrejo telah menenuhi unsur akuntabilitas kinerja keuangan, karena telah mampu mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhannya dari periode satu ke periode berikutnya.