Dissemination of Milkfish Processing Sterilization Equipment to Improve Quality and Marketing Reach
(Fidia Fibriana, Nana Kariada Tri Martuti, Sunyoto Sunyoto, Danang Dwi Saputro, Nurdian Susilowati, Dewi Larasati)
DOI : 10.15294/kscew110
- Volume: 28,
Issue: 2,
Sitasi : 0 21-Dec-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.10-Jul-2025
Abstrak:
Milkfish processing is a superior product and a typical souvenir from Semarang City that requires serious attention because it has a significant impact on regional economic growth. Tambakrejo Village is a thematic village of Semarang City (Milkfish Processing Village) with the formation of the Putri Laut Processing and Marketing Group (Poklahsar) since 2017 with 21 members. Business actors in Poklahsar still face problems in production and marketing aspects. Partners in this PDTI are Poklahsar Putri Laut and Tambakrejo Village. In terms of production, the production capacity of presto milkfish is limited to only ± 50 kg / day. In addition, processed milkfish has a short shelf life so that technology needs to be applied. The reach of marketing aspects, product promotion is still lacking , In this community service activity, Retort pan facilities were provided, is one of the thermal food preservation techniques, which has many advantages, namely a shelf life of more than six months. The pressure cooker is a hybrid model specifically designed to make soft-boned milkfish effectively and efficiently. This presto milkfish cooker is a combination of innovations about soft-boned milkfish cookers with temperature and time control . The tool still uses LPG fuel and a soft-boned milkfish cooker with an electric heater.
|
0 |
2024 |
Perlindungan Hukum Terhadap Anak Pelaku Turut Serta Tindak Pidana Penganiayaan
(Raden Roro Permata Dewi Larasati, Beniharmoni Harefa)
DOI : 10.26623/julr.v6i2.7045
- Volume: 6,
Issue: 2,
Sitasi : 0 13-Sep-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
This study is conducted with the purpose to find out the legal protection of child perpetrators who participate in the criminal persecution and the determination of the role of participation in the criminal persecution by AG (case study of persecution by child of employee in Directorate General of Taxes). This study is based on the legal protection of child in conflict with the law that is not well implemented. This study uses a juridicial normative legal method. The novelty in this study is to explain the legal protection of child as a participant in the criminal persecution. The findings produced in this study are that the SPPA Law regulates the legal protection of child, namely in Article 3, Article 79 paragraph (2), and Article 81 paragraph (6) of the SPPA Law. Based on these regulations, child who participate in the criminal persecution can be treated specially in the procedural law, receive different criminal penalties compared to adults, and get the fulfillment of child rights. In the case of persecution by child of employee in Directorate General of Taxes, the role of AG as a child who participated in the criminal persecution was correct, but the decision decided by the Judge was not appropriate. AG should be subject to the lex specialis principle of Article 76 C jo Article 80 paragraph (2) of the Child Protection Law. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap anak pelaku turut serta tindak pidana penganiayaan dan penentuan peran turut serta tindak pidana penganiayaan oleh AG (studi kasus penganiayaan oleh anak pegawai Direktorat Jenderal Pajak). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlindungan hukum terhadap anak berkonflik dengan hukum yang belum terimplementasi dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode hukum yuridis normatif. Kebaharuan dalam penelitian ini adalah menjelaskan mengenai perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku turut serta tindak pidana penganiayaan. Temuan dalam penelitian ini adalah UU SPPA mengatur mengenai perlindungan hukum terhadap anak, yaitu pada Pasal 3, Pasal 79 ayat (2), dan Pasal 81 ayat (6) UU SPPA. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka anak pelaku turut serta tindak pidana penganiayaan dalam menjalankan proses hukum dapat diperlakukan secara khusus pada hukum acara, menerima ancaman pidana yang berbeda apabila dibandingkan dengan orang dewasa, dan mendapatkan pemenuhan hak anak. Pada kasus penganiayaan oleh anak pegawai Direktorat Jenderal Pajak, peran AG sebagai anak pelaku turut serta tindak pidana penganiayaan sudah tepat, tetapi putusan yang diputuskan oleh Hakim dirasa kurang tepat. Seharusnya AG dapat dikenakan asas lex specialis Pasal 76 C jo Pasal 80 ayat (2) UU Perlindungan Anak.
|
0 |
2023 |
Pengaruh Lama Waktu Pencelupan Dalam Nitrogen Cair Terhadap Sifat Fisik Dan Kimiawi Bakso Daging Sapi Selama Penyimpanan Beku
(Christina Dewi Febriani, Dewi Larasati, Adi Sampurno)
DOI : 10.26623/jtphp.v15i2.2656
- Volume: 15,
Issue: 2,
Sitasi : 0 24-Sep-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Daging sapi termasuk bahan pangan yang mudah rusak (perishable food), sehingga perlu adanya penanganan lanjutan supaya mutu daging sapi dapat dipertahankan. Teknologi pembekuan cepat dengan menggunakan nitrogen cair, merupakan salah satu metode pembekuan yang memerlukan waktu relatif singkat. Dengan titik didihnya yang mencapai suhu -195,8 °C, nitrogen cair mempunyai kemampuan membekukan bahan organik relatif lebih efektif dibandingkan dengan pendingin berbahan amoniak maupun freon. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019 Juli 2019 di Laboratorium Rekayasa Pangan dan Laboratorium Kimia Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu lama pencelupan bakso daging sapi pada nitrogen cair sebanyak 4 perlakuan, yaitu: P1 (tanpa pencelupan); P2 (20 detik); P3 (40 detik); P4 (60 detik) dengan 5 kali pengulangan. Data dianalisis dengan ANOVA jika hasil menunjukan pengaruh yang nyata diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test pada taraf <5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada hari 0 lama pencelupan nitrogen cair berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap sifat fisik (daya ikat air), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur, dan sifat kimiawi (kadar lemak dan kadar peroksida). Sedangkan pada hari ke 7 lama pencelupan nitrogen cair berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar peroksida dan daya ikat air. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak dan tekstur.
|
0 |
2020 |
Karakteristik Fisiokimia dan Organoleptik Bakso Ikan Kembung (Rastrelliger Kanagurta) dengan Subtitusi Wortel (Daucus Carota)
(Cindy Nafa Ferantika, Sri Haryati, Dewi Larasati)
DOI : 10.26623/jtphp.v15i1.2325
- Volume: 15,
Issue: 1,
Sitasi : 0 18-May-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Ikan kembung (Rastrelliger neglectus) merupakan jenis ikan ekonomis penting yang banyak ditangkap maupun dikonsumsi di Indonesia. Wortel adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna kuning kemerahan dengan tekstur serupa kayu. Bakso merupakan bahan pangan sumber protein hewani alternatif yang relatif murah. Daya konsumsi masyarakat terutama anak-anak yang rendah terhadap sayuran wortel maka dari itu bakso ikan kembung ditambah sayuran wortel agar tinggi vitamin dan meningkatkan daya konsumsi terhadap wortel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan subtitusi wortel dan ikan kembung pada bakso ikan kembung terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik bakso ikan kembung yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu substitusi wortel dan ikan kembung dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Dengan pengukuran variabel yaitu kadar lemak, kadar air, kadar protein, vitamin A, tekstur (kekenyalan). Uji hedonik rasa dan warna. Subtitusi ikan kembung dan wortel berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap sifat kimia (kadar air, protein, kadar lemak, vitamin A), organoleptik (rasa, dan warna) dan tidak beda nyata terhadap sifat fisik yaitu tekstur pada bakso ikan kembung dengan subtitusi wortel.
|
0 |
2020 |
|
0 |
2019 |
PENGARUH PERBEDAAN PROPORSI PENAMBAHAN KONJAK TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK JELI SARI BUAH ANGGUR HITAM (Vitis vinifera L.var Alphonso Lavalle)
(Rena Anggreana, Ika Fitriana, Dewi Larasati)
DOI : 10.26623/jtphp.v14i2.2425
- Volume: 14,
Issue: 2,
Sitasi : 0 11-Jul-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Pengaruh Perbedaan Proporsi Penambahan Konjak Terhadap Sifat Fisik, kimia Dan Organoleptik Jeli Sari Buah Anggur Hitam, Rena Anggreana, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang. Jeli adalah produk yang terbuat dari Sari buah dan dimasak dengan gula, yang berwarna jernih, transparan dan cukup kukuh mempertahankan bentuknya apabila dikeluarkan dari wadah. Jeli adalah bentuk makanan semi padat yang penampakan lebih jernih, kenyal, serta transparan. Salah satu hal penting dalam pembuatan jeli adalah bahan pengental. Di industri pangan, konjak digunakan sebagai pembentuk gel, pengental, pemantap, emulsifier, dan pembentuk film. Pada pembuatan jeli menggunakan anggur hitam yang mempunyai nilai gizi baik seperti vitamin, mineral, karbohidrat, dan senyawa fitokimia. Anggur hitam terkenal kaya akan antioksidan, di dalamnya mengandung vitamin C, provitamin A, vitamin B1, B2, mineral, besi, fosfor, kalsium, kalium, serat, kadar air dan asam sitrat yang tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan proporsi penambahan konjak pada pembuatan jeli terhadap sifat fisik, kimia, dan organoleptik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Rekayasa Pangan dan di Laboratorium Kimia Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang, pada bulan Januari 2018. Penelitian menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) satu faktor yaitu pengaruh perbedaan proporsi penambahan konjak pada jeli perlakuan 1 (1%), 2 (2%), 3 (3%), 4 (4%), 5 (5%), 6 (6%).Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan proporsi penambahan konjak pada pembuatan jeli berpengaruh nyata terhadap antioksidan, vitamin C, kadar air, tekstur, sineresis, dan organoleptik (rasa, tekstur, dan warna). Hasil perlakuan terbaik adalah perlakuan ke 3 dengan kandungan aktivitas antioksidan 25,80%, vitamin C 1,75 mg/g, kadar air 19,24%, kekerasan 428,27 gf, elastisitas 9,26 N/m2, kekenyalan 118,49 gf, sineresis 2,91%, skor rasa 3,55, skor tekstur 3,75, skor warna 3,70.
|
0 |
2019 |
Kandungan Pewarna, Pengawet, Dan Pemanis Pada Carica In Sirup Kemasan Cup Di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo
(Nency Kristanti, Dewi Larasati, Ika Fitriana)
DOI : 10.26623/jtphp.v14i2.2444
- Volume: 14,
Issue: 2,
Sitasi : 0 13-Jun-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Produk carica in sirup yang tersusun atas komponen buah carica, air, dan gula. Produk ini merupakan produk dengan kadar air tinggi sehingga cepat rusak selama penyimpanan. Oleh karena itu, untuk memperpanjang umur simpan serta meningkatkan mutu produk, diperlukan bahan tambahan pangan (BTP). Adanya kecenderungan penggunaan bahan tambahan pangan seperti pewarna, pengawet, dan pemanis oleh para produsen carica resiko kesehatan bila mengkonsumsi produk tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian survey tentang penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) seperti pewarna, pengawet, dan pemanis pada produk carica in sirup di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan bahan tambahan pangan meliputi pewarna (Tartrazin, Kuning FCF), pengawet (Asam Benzoat, Asam Sorbat), dan pemanis (sakarin) yang digunakan pada manisan carica in sirup di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 Februari 2020 di Laboratorium Kimia pada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang, Provinsi Jawa Tengah, menggunakan bahan baku carica dalam sirup yang diperoleh dari Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilakukan menggunakan survey dengan metode sampling. Untuk menentukan sampel dengan metode sampling maka seluruh populasi sampel yang jumlahnya kurang dari 100 dijadikan subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kuisioner menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan perusahaan tentang Bahan Tambahan Pangan 80% sudah tahu. Dan dari hasil survey menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan pengawet 40% , pewarna 60% dan memenuhi persyaratan.
|
0 |
2019 |
PENGARUH LAMA WAKTU PENCELUPAN FILLET IKAN NILA (Oreochoromis niloticus) PADA NITROGEN CAIR TERHADAP pH, TEKSTUR, DAN PROTEIN PADA PEMBEKUAN
(Elis Setyawati, Dewi Larasati, Sri Haryati)
DOI : 10.26623/jtphp.v14i1.2446
- Volume: 14,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Jan-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Nitrogen cair merupakan salah satu metode pembekuan yang hanya menggunakan waktu yang sangat singkat dengan titik didih yang mencapai -195oC. Nitrogen cair lebih efektif dibandingkan dengan pendingin berbahan amoniak maupun freon pembekuan yang sangat cepat akan menghasilkan kristal es yangsangat kecil tersusun secara merata pada jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proses pembekuan dengan menggukanan freezer dan nitrogen cair terhadap pH, protein, tekstur. Manfaat pembekuan dengan nitrogen cair adalah dapat menghambat pertumbuhan mikroba didalam produk makanan.Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu metode pembekuan. yaitu P1 : pembekuan denganmenggunakan freezer selama 24 jam, P2 : pembekuan dengan menggunakan nitrogencair selama 20 detik, P3 : pembekuan dengan menggunakan nitrogen cair selama 40detik, P4 : pembekuan dengan menggunakan nitrogen cair selama 60 detik dan diulang sebanyak 5 kali. Data dianalisis dengan ANOVA dan diuji menggunakan Duncan Multiple Range Test pada taraf a 5%. Hasil penelitian menujukkan bahwa lama pencelupan fillet ikan kedalam nitrogen cair pada hari ke-0 berpengaruh nyata (p<0,05) pH, tekstur, protein. Hari ke-7 berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap protein tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pH, tekstur. Perlakuan terbaik pada hari ke-0 terdapat pada perlakuan P2 dengan lama waktu pencelupan 20 detik, sedangkan pada hari ke-7 terdapat pada perlakuan P3 dengan lama waktu pencelupan 40 detik. Hasil pengujian kadar air pada hari ke-0 pH hari ke-0 6,12; hari ke-7 6,10, %, tekstur hari ke-0 4112,21 gf; hari ke-7 3124,00 gf, protein hari ke-0 21,14%; hari ke-7 20,80%. Perlakuan lama waktu pencelupan yang terbaik pada hari ke-0 terdapat pada perlakuan P2 dengan lama waktu pencelupan 20 detik, sedangkan pada hari ke-7 terdapat pada perlakuan P3 dengan lama waktu pencelupan 40 detik dengan kualitas mutu yang masih bisa dipertahankan setelah dilakukan penelitian uji pH, tekstur dan protein pada fillet ikan yang dicelupkan kedalam Nitrogen cair.
|
0 |
2019 |
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK DAUN KELOR (Moringa Oleifera) TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN SENSORI FRUIT LEATHER ALBEDO SEMANGKA
(Lutfi Samsudin, Dewi Larasati, Ika Fitriana)
DOI : 10.26623/jtphp.v13i2.2501
- Volume: 13,
Issue: 2,
Sitasi : 0 16-Aug-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Albedo semangka salah satu sumber pektin yang potensial, pektin merupakan komponen tambahan penting dalam industri pangan, kosmetik, dan obat-obatan, karena kemampuanya dalam mengubah sifat fungsional produk pangan seperti kekentalan, pengemulsi, dan pembentukan gel . Fruit leather dapat dibuat dari satu jenis buah atau campuran beberapa jenis buah-buahan. Pemanfaatan daun kelor sendiri selama ini hanya sebatas produk olahan yang mempunyai umur simpan pendek diantaranya sebagai sayur dan minuman, sehingga tidak semua orang dapat menikmati manfaat daun kelor, terutama masyarakat perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui sifat fisik (tekstur) mutu kimia (kalium, kadar abu, karbohidrat dan serat) dan uji sensorik (tekstur dan rasa) tertentu pada fruit leather albedo semangka setelah ditambahkan serbuk daun kelor. Albedo dipisahkan dari kulitnya kemudian di potong kecil-kecil kecil lkemudian di timbang sesuai perlakuan lalu campurkan dengan gula 20, asam sitrat 0.1, dan serbuk daun kelor dengan formulasi 0, 0.5, 1, 1.5, 2 g, kemudian di cetak di loyang dengan ketebalan 1 cm, kemudian di panaskan di food dehydrator dengan suhu 60 selama 16 jam. Pengujian yang dilakukan meliputi kadar abu, kadar serat kasar, kalium, karbohidrat, tensil strength, dan organoleptik rasa dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan penambahan serbuk daun kelor dengan formulasi 0, 0.5, 1, 1.5, 2 g pada proses pembuatan fruitleather Albedo semangka berpengaruh (p<0,05) terhadap peningkatan kadar abu, Serat kasar, Kalium, Organoleptik (tekstur dan rasa) dan penurunan (Tekstur dan Karbohidrat), Penambahan serbuk daun kelor meningkatkan kadar abu fruitleather albedo semangka sebesar 0,70 % 0,91 %, Serat kasar sebesar 6,06 % 7,90 %, Kalium sebesar 154,49 mg 159,93 mg, cenderung menurunkan kadar Karbohidrat sebesar 72,21 % - 69,80 %, dan Tekstur sebesar 0,37 MPa 0,06 MPa. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah pada perlakuan P5 yaitu dengan kandungan kadar abu sebesar 0,91 %, Serat kasar sebesar 7,90 %, Kalium sebesar 159,93 mg, cenderung menurunkan kadar Karbohidrat sebesar 69,80 %, dan Tekstur sebesar 0,37 MPa 0,06 MPa.
|
0 |
2018 |