Peningkatan konsumsi energi nasional akibat pertumbuhan penduduk mendorong urgensi pengembangan energi alternatif, salah satunya biogas.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas tiga jenis starter kotoran ternak (sapi, kambing, dan kuda) yang dicampur dengan bahan utama sayuran kubis serta penambahan EM4 dalam produksi biogas. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan masa fermentasi 30 hari. Parameter yang dianalisis meliputi nilai pH, rasio C/N, CH?, CO, O?, dan H?S dan volume biogas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran limbah kubis dan kotoran kambing memiliki rasio C/N ideal (21,294), nilai pH netral (7), serta volume gas dan kandungan metana yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Produksi gas metana terpantau selama 30 hari, dengan awal deteksi terjadi pada hari ke-20 hingga ke-25, terutama pada perlakuan starter kotoran kambing, Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan jenis starter kotoran ternak memengaruhi keberhasilan fermentasi biogas, bahwa kotoran kambing merupakan bahan paling potensial untuk produksi biogas berbasis limbah sayuran. Penelitian ini berkontribusi dalam pemanfaatan limbah organik sebagai sumber energi terbarukan yang berkelanjutan

Education plays a strategic role in improving the quality of human resources. In this context, teachers serve as central figures who determine the success of the learning process. Teacher professionalism is one of the key indicators in establishing a high-quality education system. This article aims to analyze the role of educational policy in supporting the development of teacher professional quality in Indonesia. The research method used is descriptive qualitative with a literature study approach, utilizing secondary data sources from scientific articles and journals published between 2020 and 2025, accessed through Google Scholar. The results indicate that educational policies in Indonesia have provided a strong legal and regulatory foundation for the development of teacher professionalism, such as Law Number 14 of 2005 and its derivative regulations. These policies regulate qualifications, competencies, certification, and budget support for teachers. In conclusion, educational policy plays a vital role in improving teacher quality through a structured and sustainable system.
 
 

Coffee has become a promising leading commodity in the North Sumatra region. However, in the practice of coffee cultivation at the location, issues were found where most farming practices did not comply with Good Agriculture Practice (GAP). One way to support the achievement of SDG Goal 8: decent work and economic growth can be through community service. The Edu Farmers International Foundation, through its "Farming for the Nation" program, conducted mentoring activities for coffee farmers in the form of field schools. The aim of this activity was to assist coffee farmers in Hutagurgur Village in adhering to proper GAP practices to achieve the maximum quality and quantity of coffee. The method involved observing problems and potentials, formulating solutions, planning field schools, determining topics and schedules for the field schools, and conducting the field schools. The results showed that farmers experienced an increase in knowledge and implementation by 25-400%. However, the impact on productivity has not yet been observed, as the assessment was not conducted during the main harvest season.

,. Fire disasters are disasters that occur more often than other disasters such as floods, landslides, earthquakes or tsunamis. This disaster can happen at any time and no one knows for sure when this disaster will come. The impact of a fire disaster is not only material but can result in the loss of human life. Factors that cause fire disasters often occur due to human negligence and fires often occur in houses where the occupants are abandoned. The research carried out this time focuses on creating a fire detection system using ESP32 and Arduino. The system uses three sensors, namely a temperature sensor, a gas sensor and a fire sensor. Temperature sensors are useful for monitoring room temperature conditions, fire sensors are useful for detecting the presence of fire in a fire disaster and gas sensors are useful for detecting the presence of smoke that appears as a result of a fire disaster. This system uses Arduino Uno and ESP32 microcontrollers. The results of the fire detection system are expected to reduce the occurrence of fire accidents and also losses caused by fire accidents

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran tembakau yang merupakan salah satu agribisnis penting di Indonesia dan telah memberikan sumbangan terhadap perekonomian nasional, daerah dan masyarakat. Melihat peluang tersebut, maka perlu diadakannya studi kelayakan usaha guna meningkatkan industri tembakau Indonesia. Jenis penelitian ini adalah studi lapangan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kampung Ciwaktu Lor, Kelurahan Sumurpecung, Kecamatan Serang, Kebupaten Serang Banten. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi uraian deskriptif untuk menganalisis aspek fiansial dan aspek non-finansial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelayakan usaha secara keseluruhan dilihat dari aspek non-finansial yang terdiri dari aspek hukum, pemasaran, teknis, manajemen, ekonomi sosial dan dampak lingkungan dinyatakan layak untuk dijalankan. Begitupun dengan aspek finansial secara keseluruhan dinyatakan layak untuk dijalankan. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha tembakau yang dijalankan oleh gans kedai tembakau di Kota Serang layak untuk dijalankan berdasarkan penilaian pada aspek finansial maupun aspek non-finansial.

Anak merupakan pembelajar aktif yang membangun pengetahuannya sendiri. Penanaman konsep pada anak dilakukan secara menyenangkan dengan melibatkan dan mengikut sertakan anak dalam kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan agar mudah diingat dan dipahami anak. Pembelajaran sain merupakan salah satu cara penanaman konsep sederhana pada anak. Pengenalan sain pada anak ditekankan pada proses dari pada produk. Sains juga melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengeksplosasi terhadap berbagai kejadian maupun benda. Namun kenyataannya, masih banyak guru belum mampu menerapkan pembelajaran sains sederhana untuk menanamkan konsep pada anak. Guru kebanyakan hanya memberi lembar kerja siswa untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini menyebabkan pembelajaran yang dilakukan pada anak kurang menarik dan sulit untuk diingat. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran sains sederhana bagi anak usia dini.