This study aims to examine the implementation of teacher pedagogical competence in three secondary schools with different characteristics, namely SMP Negeri 3 Tapung, SMAN 1 Tambang, and SMAN 12 Pekanbaru. Pedagogical competence does not only include the ability to deliver material, but also reflects an understanding of student characteristics, contextual learning strategies, and effective and enjoyable classroom management. Using a qualitative approach, data were collected through semi-structured interviews and direct observations to explore the experiences of teachers, principals, and students in the daily learning process. The results of the study showed variations in the application of pedagogical competence influenced by social environmental factors, facilities, and teacher readiness to respond to changes in education policy. Despite facing challenges such as limited facilities and administrative burdens, some teachers were able to demonstrate high dedication and innovation in learning. This study provides a comprehensive overview of pedagogical practices in the field and is expected to be an input in formulating policies to improve teacher quality contextually and sustainably.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan minat membaca yang ada pada anak kelas V di SD Negeri 1 Doplang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Subyek penelitian ini berjumlah 32 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data penelitian diambil menggunakan angket motivasi berprestasi dan angket minat membaca. Skala motivasi berprestasi terdiri dari 31 aitem valid dengan koefisien validitas aitem antara 0,380 sampai dengan 0,756 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,953. Skala minat membaca pada anak terdiri dari 31 aitem valid dengan koefisien validitas aitem antara 0,364 sampai dengan 0,745 dan dan koefisien reliabilitas sebesar 0,947. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi atau p = 0,000 dengan koefisien korelasi r = 0,895 menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan minat membaca pada anak kelas V SD Negeri 1 Doplang. Tingginya motivasi berprestasi siswa diikuti dengan tingginya minat membaca pada anak tersebut dan sebaliknya. Tingkat motivasi berprestasi siswa berada pada kriteria rendah yaitu sebesar 53,1% dan indikator yang paling berpengaruh dalam motivasi berprestasi yaitu perilaku yang timbul dan terarah. Tingkat minat membaca pada subyek berada dalam kriteria rendah, yaitu sebesar 56,2% dan indikator yang paling berpengaruh dalam minat membaca yaitu kesadaran akan manfaat membaca.

This study aims to explore the legal aspects of women's political participation from a gender perspective, emphasizing the problem of the gap between regulation and implementation in legal practice in Indonesia, as well as the obstacles faced by women in achieving an equal position in politics. This study is motivated by the ongoing gap in political participation between men and women in various countries, including Indonesia, which can be seen from the lack of women in important decision-making at the local and national levels. Women's representation in the public sphere, especially in politics and decision-making, has been regulated in various regulations, such as the Election Law and the 30% quota Affirmative Action Policy. However, in practice, these regulations often do not achieve the expected goals due to structural and cultural obstacles, and minimal sanctions for non-compliance. This study finds that although there has been normative progress in building a legal framework that supports women's participation, its implementation is still weak due to various obstacles, including gender-biased legal interpretations, patriarchal dominance in the political system, and the lack of effective monitoring mechanisms. The main contribution of this study lies in the in-depth analysis of the gap between the regulation and practice of women's representation. Using a normative and sociological legal approach, this study offers a new perspective in understanding this problem, not only as a legal issue but also as a structural and cultural problem that requires multidimensional intervention. This study also provides concrete recommendations to strengthen law enforcement and ensure that affirmative policies can run effectively, such as improving legal sanctions, increasing the capacity of supervisory institutions, and ongoing gender education. Uniquely, this study contributes to the legal literature and practice by providing a comprehensive roadmap to address the gap in the implementation of affirmative policies in women's representation. Furthermore, this study emphasizes that improving the gender-responsive legal system is not only a normative need but also a prerequisite for creating substantive justice in Indonesian society.

Akomodasi merupakan orientasi sosial yang bermakna keutuhan sosial demi menjauhi serta mendamaikan kegentingan, pertikaian yang saling berkaitan. Seumpama bentuk kegiatan akomodasi yang bermanfaat mempersiapkan perlengkapan guna melengkapi keperluan. provinsi jawa barat terdapat tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan nusantara dan mancanegara oleh sebab itu pengunjung menggunakan fasilitas akomodasi yang tersedia di setiap daerah, wisatawan nusantara ramai menginap di villa sedangkan wisatawan mancanegara lebih memilih hotel berbintang. Penelitian ini memfokuskan bagaimana pengelompokan wisatawan daerah wisata akomodasi dan jenis wisatawan terbanyak yang ramai berkunjung menggunakan algoritma k-means, analisis ini memakai metode Knowledge Discovery in Database (KDD). Teknik pengumpulan data atau pengumpulan data bersumber dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Dengan tujuan kiranya menjadi pengetahuan untuk wisatawan serta mampu mempublikasikan wisata di media sosial dan diharapkan akan lebih meningkat jumlah wisatawan yang berkunjung dan meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana di setiap daerah akomodas.Hasil dari penelitian ini bahwa daerah akomodasi yang ramai dikunjungi adalah Kota Bandung dengan jenis wisatawan yang datang yaitu pengunjung  dalam negeri (Nusantara).

Konsep filosofis dalam Tri Hita Karana yakni palemahan adalah satu konsep filosofis dalam ranah keseimbangan. Konsep masyarakat Hindu Bali ini telah menjadi suatu konsep yang universal. Ketiga konsep dalam Tri Hita Karana tidak bisa dipisahkan dan berperan penting dalam Gaya Hidup Berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan adalah sebuah langkah nyata dari penerapan Tri Hita Karana dengan konsep palemahan. Pengelolaan lingkungan ini dilaksanakan dengan tanggungjawab dan bagian perwujudan manusia yang memiliki tanggung jawab moral kepada Sang Pencipta. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi nilai palemahan dalam Tri Hita Karana terhadap Hasil Project Gaya Hidup Berkelanjutan salah satu tema wajib dalam Kurikulum Merdeka Mengajar, nilai filosofi THK diidentifikasi mengandung muatan nilai keberlanjutan dan bisa dijadikan sebagai pijakan pengembangan sustainable konsep di lingkungan sekolah. Nilai keberlanjutan yang menjadi dasar dalam menentukan pengembangan sustainable di lingkungan sekolah terkandung dalam konsep THK yakni mencakup aspek sosial, aspek budaya dan aspek ekologi dalam masyarakat. Konsep ini juga dapat diterapkan di daerah lain maupun negara lain sebagai dasar pengembangan sekolah sesuai dengan budaya setempat dan ajaran agama masing-masing. Hal ini karena setiap ajaran agama umumnya mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga alam, melestarikan alam dan bersahabat dengan alam. Penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan membaca, menganalisis, dan mensintesis hasil     penelitian dan kajian-kajian resmi dokumen negara yang telah diterbitkan secara online adalah metode yang digunakan dalam kajian ini. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan pendekatan tematik. Adanya koherensi antara nilai-nilai palemahan terhadap hasil belajar project gaya hidup berkelanjutan yang digaungkan sebagai program wajib nasional dalam kurikulum merdeka mengajar adalah dasar kajian ini. Kajian ini juga membuka peluang untuk menguji temuan penelitian kepustakaan ini berdasarkan data empiris bagi penelitian lebih lanjut.