PENGGUNAAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN SEHARI-HARI MASYARAKAT KELURAHAN SUSUKAN UNGARAN TIMUR
(Hary Purwanto, Edi Sujoko, Somya Ruth Nindyo Kirono)
DOI : 10.55606/sinov.v4i2.36
- Volume: 4,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Dec-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah di Indonesia memiliki penutur yang tidak terlepas dari keterikatannya dengan norma sosial masyarakat Jawa. Masyarakat kelurahan Susukan kecamatan Ungaran Timur mengalami pergeseran sikap budaya. Sistem budaya masyarakat yang berlapis-lapis tertutup diubah menjadi masyarakat yang berlapis terbuka yang dapat diindikasikan dengan perpindahan masyarakat dari daerah lain ke kelurahan Susukan. Faktor yang paling dominan dari hal tersebut adalah banyaknya keluarga muda yang kurang memberi pendidikan berbahasa Jawa dengan baik di lingkungan keluarga.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar penggunaan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari masyarakat desa Susukan Ungaran Timur. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling.daerah (cluster Sampling). Sampel sebanyak 932 orang terdiri dari 632 orang tua (suami/istri) status masih aktif bekerja dan 300 anak yang sedang menempuh pendidikan sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Metode pengumpulan data menggunakan Questionaire sedang instrument penelitian menggunakan angket tertutup dan wawancara.
Hasil penelitian bahwa percakapan sehari-hari orang tua (suami/istri) menggunakan bahasa Indonesia sebesar 43%, bahasa campuran 39%, dan bahasa Jawa 18%. Percakapan anak menggunakan bahasa Indonesian 42%, bahasa campuran 37%, dan bahasa Jawa 21%. Jika dirata-rata percakapan sehari-hari orang tua (suami/istri) serta anak menggunakan bahasa Jawa sebesar 19,5%. Untuk memperkuat hasil penelitian dilanjutkan dengan uji statistic c2 menghasilkan c2 hitung > c2 tabel sehingga dapat diartikan bahwa masyarakat kelurahan Susukan Ungaran Timur dalam percakapan sehari-hari tidak dominan menggunakan bahasa Jawa.
|
0 |
2021 |
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA BEAT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
(Sugiarto Sugiarto, Purwanto Purwanto)
DOI : 10.55606/jupumi.v1i1.80
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 11-Nov-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
An expert system is a system that seeks to adopt human knowledge to a computer that is designed to model problem solving abilities like an expert (Durkin, 1994). The three main components contained in any expert system are the knowledge base, the inference engine, and the user interface. Forward chaining is a strategy to predict or find a solution to a problem that starts with a set of known facts, then derives new facts based on rules whose premises match the known facts. This process is continued until the goal is reached or there are no more rules whose premise matches the known facts. The system maker application media uses PHP and MySQL as databases
|
0 |
2021 |
PENGARUH POLA PEMBERIAN ASI TERHADAP KECERDASAN KOGNITIF ANAK DI POSYANDU DUSUN KALI PACET RT 01 RW 07 DESA GEDONG KECAMATAN BANYUBIRU
(Hary Purwanto, Edi Sujoko)
DOI : 10.55606/sinov.v3i1.75
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Jun-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola pemberian ASI terhadap kecerdasan kognitif anak di posyandu dusun Kali pacet, Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitaf jenis eksplorasi. Variabel bebas (X) pola pemberian ASI variabel terikat (Y) kecerdasan kognitif. Teknik penggambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 25 anak. Analisa data menggunakan uji t. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa; kecerdasan di bawah rata-rata 5 (lima) anak 20%, kecerdasan rata-rata 4 (empat) anak 16%, kecerdasan di atas rata-rata 7 (tujuh) anak 28 % dan kecerdasan tinggi 9 (Sembilan) anak 36%. Pola pemberian ASI secara eksklusif diberikan pada 16 anak atau 64%, sedang pola pemberian ASI secara predominan 9 anak atau 36%. Hasil uji t mendapatkan bahwa t hitung 2980,80 > t tabel 1,714 dengan df =25- 2=23 taraf signifikan 5%. Artinya ada pengaruh pola pemberian ASI terhadap kecerdasan kognitif anak di posyandu Dusun Kali pacet, Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru.
|
0 |
2020 |
IMPLEMENTASI METODA MATRIX BERBASIS DISKRIT UNTUK MENDETEKSI OBYEK BERGERAK DI DALAM AIR
(Purwanto Purwanto, Unang Achlison)
DOI : 10.51903/elkom.v12i1.107
- Volume: 12,
Issue: 1,
Sitasi : 0 16-Jul-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.23-Jul-2025
Abstrak:
Number of fish seed can be measured by means of conventional observation using eye senses. But when the fish seed measured pretty much it will take a long time (not efficient) and cause incorrect measurement results (inaccurate). The accuracy of calculation of fingerlings is crucial trust between seller and buyer.During this time a sensor is used to detect the amount of fish seed is passed through a transparent hose using a light sensor (Light Dependent Resistor) and photodiode sensors as infra red light receiver. The level of accuracy of the sensor lies in the intensity of the light beam is received so that the sensor will be impaired if airya murky and there are air bubbles pass through the sensor so that the fish count error occurs.This research will be conducted design counters the number of fingerlings using infra red phototransistor sensor with a frequency of 20KHz to fish and then processed using the logic matrix. Results matrix logic into the data input to be processed by a microcontroller as the basis of results of calculation of the amount of fish.Development model studies using models of R & D (research and development) that produce a product in the form of the final product. Experiments were carried out using the type and length of catfish fingerlings with a length of 3 cm to 5 cm. Fish seed count tool has been tested to catfish farmers in the village Siwarak Ungaran City.The trial results calculators fish seeds have difference of 3% of the calculated results Manual or accuracy of calculation results have fish reaches 97%, then a counter of fish seed is acceptable to be used by catfish farmers.
|
0 |
2019 |
ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT PASIR DARI BOYOLALI MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PEMBAKARAN KAYU DAN SERBUK HALUS ARANG BRIKET
(Timbul Catur Suwiyono, Purwanto Purwanto, Anik Kustirini)
DOI : 10.26623/teknika.v13i2.1314
- Volume: 13,
Issue: 2,
Sitasi : 0 23-Oct-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Concrete research has been carried out, this study utilizes wood burning husk ash and fine powder of briquette charcoal as an added material from the weight of cement and sand used from Boyolali. This study aims to determine the compressive strength of concrete with materials added to wood burning husk ash and fine powder of briquette charcoal. Material variations added wood burning husk ash and briquette charcoal fine powder by 0%, 10%, 20% by weight of cement. This study used 0.5 fas and concrete testing at the age of 7 days, 14 days and 28 days. From the test results the average compressive strength of concrete at the age of 7 days with a material variation of 10% added was 15.05 MPA, and a material variation of 20% added was 13.47 MPA. Concrete at the age of 14 days with a material variation of 10% added is 15.76 MPA, and a material variation of 20% is 13.18 MPA. concrete at 28 days with a material variation of 10% added is 14.32 MPA, and a 20% added material variation is 14.32 MPA. Keywords; wood burning husk ash, compressive strength, fine briquette charcoal powder AbstrakPenelitian beton telah banyak dilakukan, penelitian ini memanfaatkan abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket sebagai bahan tambah dari berat semen dan pasir yang digunakan dari boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket. Variasi bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket sebesar 0%, 10%, 20% dari berat semen. Penelitian ini menggunakan fas 0,5 dan pengujian beton pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan rata-rata beton pada umur 7 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 15,05 MPA, dan vari asi bahan tambah 20% adalah 13,47 MPA. Beton pada umur 14 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 15,76 MPA, dan variasi bahan tambah 20% adalah 13,18 MPA. beton pada umur 28 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 14,32 MPA, dan vari asi bahan tambah 20% adalah 14,32 MPA. Kata kunci : abu sekam pembakaran kayu, kuat tekan, serbuk halus arang briket
|
0 |
2018 |
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PELAT METODE CAST IN SITU DENGAN SEMI PRECAST PADA RUMAH TINGGAL DUA LANTAI
(Trias Widorini, Purwanto Purwanto)
DOI : 10.26623/teknika.v13i2.1316
- Volume: 13,
Issue: 2,
Sitasi : 0 23-Oct-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Abstrak: Sistim pracetak sudah banyak digunakan pada bangunan bertingkat banyak. Penggunaan metode pracetak dengan ukuran panel yang cukup besar menjadi tidak efisien jika diterapkan pada pekerjaan bangunan bertingkat dua sederhana. Dalam penelitian ini alternatif yang diperkenalkan dalam pembuatan pelat lantai adalah dengan menggunakan metoda semi precast berupa panel-panel yang lebih kecil agar memungkinkan untuk diangkat tanpa bantuan alat berat.Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mengetahui berapa besar penghematan waktu dan biaya yang digunakan dengan menggunakan pelat semi precast dibanding dengan menggunakan sistem cast in situ. Dengan harapan akan didapat suatu metode pelaksanaan dan cara perancangan yang lebih efisien serta dapat mengoptimalkan penggunaan pelat semi precast sebagai komponen bekisting sekaligus sebagai komponen elemen struktural lantai bangunan gedung dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat.Penelitian dilakukan pada rumah di Jalan Prambanan Timur II Semarang dengan luasan tanah sebesar 247.5 m2, luas bangunan 300 m2, luas pelat lantai sebesar 129,5 m2 dan pelat tandon air sebesar 13 m2. Dari hasil analisis total biaya pembangunan rumah tinggal dengan metode cast in situ adalah Rp 1.348.511.161,00 dan dengan metode cast in situ adalah Rp 1.286.646.693,00. Dari hasil tersebut nampak bahwa menggunakan metode semi precast selisih atau lebih murah sebesar Rp 61.864.468,00 atau sebesar 4,59 %. Dari hasil analisis kurva S pembangunan rumah tinggal tersebut dengan menggunakan metode cast in situ membutuhkan waktu 48 minggu, sedangkandengan menggunakan sistem semi precast membutuhkan waktu 42 minggu. Dari hasil tersebut nampak bahwa menggunakan metode semi precast selisih atau lebih cepat 6 minggu atau sebesar 12,5%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari segi biaya dan waktu, metode pelaksanaan dan cara perancangan pelat semi precast lebih efisien daripada metode pelat cast in situ dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari segi biaya dan waktu, metode pelaksanaan dan cara perancangan pelat semi precast lebih efisien daripada metode pelat cast in situ dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat. Kata Kunci: pelat lantai, semi precast, Rancancangan Biaya Anggaran, kurva S Abstract: The precast system has been widely used in multi-storey buildings. The use of precast methods with large enough panel sizes becomes inefficient when applied to simple two-story building work. In this study an alternative introduced in the manufacture of floor plates is to use semi-precast method of smaller panels to enable to be removed without the help of heavy equipment.The research has a purpose to find out how much time and cost savings are used by using semi-precast plate compared with using cast in situ system. With the hope of getting a method of implementation and design more efficient way and can optimize the use of semi-precast plates as components of formwork as well as components of structural elements of the building floor and can be applied to the implementation of self-managed work by the community.The study was conducted at the house on Jalan Prambanan Timur II Semarang with a land area of 247.5 m2, a building area of 300 m2, a floor plot area of 129.5 m2 and a water supply plate of 13 m2. From the analysis of total cost of residential development with method of cast in situ is Rp 1.348.511.161,00 and with method of cast in situ is Rp 1.286.646.693,00. From the result it appears that using semi precast method difference or cheaper is Rp 61.864.468,00 or 4.59%. From the residence curve S residence analysis using cast in situ method takes 48 weeks, sedangkandengan using semi precast system takes 42 weeks. From the results it appears that using semi precast method difference or faster 6 weeks or 12.5%. The results of this study indicate that in terms of cost and time, the method of execution and the design of semi-precast plates more efficient than cast in situ plate method and can be applied to the implementation of self-managed work by the community. The results of this study indicate that in terms of cost and time, the method of execution and the design of semi-precast plates more efficient than cast in situ plate method and can be applied to the implementation of self-managed work by the community. Keywords: floor plates, semi precast, Budget Cost Design, S curve
|
0 |
2018 |
Analisis Perilaku Lentur Balok Beton Bertulang Tampang T Menggunakan Response-2000
(Trias Widorini, Purwanto Purwanto, Mukti Wiwoho)
DOI : 10.26623/teknika.v10i1.750
- Volume: 10,
Issue: 1,
Sitasi : 0 23-Mar-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Balok beton bertulang T adalah balok stuktur yang banyak digunakan. Penelitian perilaku komponen struktur dapat dilakukan melalui penelitian eksperimental dan analisis. Penelitian eksperimental akan menghasilkan prilaku aktual struktur, namun memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit serta untuk kasus tertentu memerlukan peralatan laboratorium khusus, sedangkan analisis dengan program komputer cukup efektif dalam hal waktu, biaya dan peralatan yang digunakan namun hanya menghasilkan pendekatan dari prilaku struktur, sehingga perlu mengetahui tingkat akurasi analisis dengan Respose-2000 dalam analisis balok beton tampang T.Penelitian ini menggunakan data penelitian Amir (2010) sebagai pembanding dengan hasil analisis. Hasil penelitian analisis teroritis menggunakan program Response-2000, pada pola retak yang terjadi untuk benda uji maupun analisis dapat dikategorikan tipe keruntuhan yang terjadi adalah keruntuhan lentur. Kapasitas daya dukung beban untuk benda uji berdasarkan hasil pengujian dengan hasil analisis menggunakan program Response-2000 menunjukkan tingkat kecocokan yang cukup tinggi terlihat dari rasio yang mendekati 1
|
0 |
2015 |