The International Accounting Standards Board (IASB), issued International Financial Reporting Standards (IFRS) 16 which treats all leases as finance leases within the lessee company. The lease will be capitalized according to the present value of the lease payments and report the lease asset and liability on the company's balance sheet. With the enactment of IFRS 16, IAS 17 no longer applies. So this research highlights the changes that will occur in financial reports and financial ratios after the enactment of IFRS 16 in the company PT Garuda Indonesia Persero, Tbk which is listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI). The method used in this research is the Library Method, namely collecting data and information from books and literature including journals from valid sources to strengthen the theoretical basis and as a basis for reference in writing research and the Document method, namely by collecting data from the object being observed, data is form  the 2017 audited financial report. The results obtained from this research are that there was a change in profit of (146,764,604) due to a decrease in operating expenses of 663,142,477 due to the elimination of operating lease expenses. An increase in the number of non-current assets of 6,284,596,468. An increase in the number of long-term liabilities that are due within one year. amounting to 1,386,075,496 Additional long-term finance lease liabilities amounting to 4,751,756,386 Decreased current ratio by 21% There was an increase in Total Debt to Total Asset ratio by 14% There was an increase in Debt to Equity ratio by 525% There was an increase in Net Profit Margin by 3%

This study aims to apply the concepts of ISAK 35 to the field of education. This study aims to determine the implementation of school financial management from the prespective of ISAK 35. This study also uses descriptively presented qualitative data types, uses primary and secondary data sourses, and uses data collection techniques in the form of interview and concluded that SMPN 32 Gresik’s management and financial records remained rudimentary, limited to recording school financial income and expenditure, and did not comply with ISAK 35 financila reporting.

This study explored the perceptions of stakeholders towards English proficiency in Pengkelak Mas tourism village. Four research questions were set to lead the study; (1) English roles in developing Service satisfaction, (2) challenges stakeholder face in developing Pengkelak Mas tourism village, (3) factors contributing to the challenges in developing English proficiency in Pengkelak Mas tourism village and (4) solution can be implemented to solve the problem of increasing English ability in developing Pengkelak Mas tourism village. Qualitative descriptive was used to determine the research result. Documentation, observation, questionnaire and interview were used to obtain the data. The data was analyzed by thematic analysis with 17 participants from different background chosen through random technique. The results depicted that stakeholders agree that English is important for their professional life as it increase the work efficiency, as well as the challenges faced by stakeholders in developing tourism in Pengkelak Mas village include a lack of English proficiency. The absence of language training facilities constituted one of the factors. Therefore, a feasible solution to address this issue is the establishment of specialized English language training focusing on the context of tourism.

Rice plants is the main food crop in Indonesia. Gresik is one of the ten highest rice producing regions in East Java Province, Indonesia. Rice production in Babaksari Village, Gresik Regency reaches 646 tonnes/year. One of the obstacles in rice production is bacterial leaf blight caused by Xanthomonas oryzae pv. oryzae. This disease can cause yield loss reaching 15-80%. The development of bacterial leaf blight in rice can be caused by several factors, one of which is abiotic factors. This study aims to determine how far the influence exerted by abiotic factors (air humidity, soil pH, and air temperature) on the intensity of bacterial leaf blight. The research was conducted using a survey method, diagonal random sampling, and interviews with farmers in Petissari Hamlet and Sariwonorejo Hamlet, Babaksari Village, Dukun District, Gresik Regency. From the results of this study it was found that the three abiotic factors simultaneously had a significant effect on the intensity of bacterial leaf blight with the regression model obtained, namely: (1) Petissari: Y = -0.050 + 0.587X1 +1.378X2 – 0.789X3; and (2) Sariwonorejo: Y = 8.464 - 3.044X1 +3.745X2 + 1.854X3. The results of path analysis showed that the abiotic factor that had the highest direct effect on the intensity of bacterial leaf blight was soil pH.

PENGARUH PERLAKUAN SPRAY DRYING TERHADAP EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Var.Ayamurasaki)
PENGARUH PERLAKUAN SPRAY DRYING TERHADAP EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Var.Ayamurasaki)
 

Poetry is part of the literary work taught to students in elementary school or madrasah ibtidaiyah, namely the ability to write and read poetry. Therefore, in order for students to have this ability, it is necessary to have the suitability and accuracy of strengthening the knowledge and abilities possessed by the teacher when poetry is taught. Writing poetry is directed at aspects of comprehension and at linguistic ability and suitability in implementing elements in poetry. Similarly, reading poetry leads to the ability to speak the written language of poetry by involving imagination, intonation, pronunciation, emphasis, and tone. The community service activity aims to provide poetry writing training for students at MI Muhammadiyah Dukuhturi Bumiayu. Service activities are carried out by the method of lectures, discussions, demonstrations, assignments, and mentoring. The steps of community service activities include the preparation stage, the implementation stage, and the evaluation stage. At the stage of implementing the service, it is carried out with 5 stages, namely (1) observation, (2) preparation of training and mentoring, (3) socialization of activities, (4) training and assistance in poetry writing training, and (5) evaluation. At the implementation stage, the implementation of student service activities is carried out in accordance with the activity schedule. The evaluation stage can be used as a benchmark for 85% success indicators and the implementation of activities. Based on the results of dedication, it is known that all students have high motivation and are able to write poems in accordance with intrinsic and extrinsic elements with the chosen poetry theme related to nature.

Program PbM dilaksanakan di Desa Tedunan (Perempuan Indonesia Maju) yang bertempat di Desa Tedunan, Gringsing, Batang, yang mengembangkan pemberdayaan ekonomi perempuan di wilayah Tedunan. Perempuan diyakini memiliki peran penting dalam ketahan keluarga. Permasalahan mitra adalah sebagaian memiliki pekarangan yang ditanam singkong, namun hasil singkong berupa umbi yang berukuran kecil. Umbi yang kecil jika dijual harganya rendah, produk olahan singkong yang selama ini dijual dalam bentuk lemet, singkong rebus, singkong goreng dan pemasarannya masih lokal. Tujuan program PbM ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan produktivitas dan teknik makanan olahan singkong serta pemasaran secara online.

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama dikalangan instansi baik pemerintahan maupun swasta. Salah satu kemajuan tehnologi informasi yang sering digunakan oleh instansi swasta dalam memecahkan masalah terstruktur ataupun semi terstruktur adalah Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS). Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternative. Selainitu juga digunakan untuk menunjang sebuah keputusan seperti Pengambilan keputusantentang promosi jabatan.
Promosi jabatan merupakan salah satu bentuk apresiasi perusahaan terhadap Sumber Daya Manusia atas hasil kerjanya. Penilaian kinerja untuk promosi jabatan juga sudah banyak dilakukan oleh perusahaan swasta salah satunya adalah pada bidang Manufaktur garment di kota Semarang, PT. Richtek Garmindo adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang Manufaktur garmen. Untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia Asisten Chief Supervisior Sewing maka penilaian kinerja untuk promosi jabatan akan diambil dari karyawan bagian sewing yang sudah berkompeten dalam hal sewing.
Saat ini promosi jabatan yang dilakukan oleh PT. Ricktek garmindo belum optimal dan masih bersifat subjektif karena masih menggunakan sistem manual yaitu masing-masing supervisior memilih atau menyeleksi langsung operator sewing yang dipromosikan dengan kriteria skill kerja saja, pemilihan yang dilakukan oleh supervisior juga masih menggunakan nilai kekerabatan dalam proses seleksi, dan karena terlalu banyaknya operator sewing serta belumadanya sistem yang terintregasi maka proses seleksi masih berjalan lama kurang lebih 1 bulan untuk mendapatkan operator sewing yang siap untuk dipromosikan.

Sampah merupakan suatu hal yang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Semua yang beraktivitas pasti akan menghasilkan sampah dan begitu juga yang terjadi di Dusun Condrowangsan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul. Permasalahan dari penelitian ini adalah proses pengelolaan sampah yang dilakukan belum masuk dalam kategori yang baik dan benar dikarenakan proses pengelolaan dilakukan dengan pembuangan yang tidak pada tempatnya dan dengan proses pembakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah yang ada di Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancang bangun observasional deskriptif. Teknik penelitian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, focus group discussion yang melibatkan partisipan, wawancara terbuka, dan studi literatur. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perwakilan dari Badan Lingkungan Hidup, kepala desa, badan perwakilan desa, karang taruna, dan organisasi yang ada di desa. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengelolaan sampah di Desa tersebut masih kurang baik hal ini dikarenakan tidak adanya lahan untuk pembangunan tempat penampungan sementara, fasilitas sarana dan prasarana yang masih belum baik, dan tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah akan pentingnya pengelolaan sampah dengan baik dan benar. Saran yang bisa diberikan adalah dengan melakukan sosialisasi tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar, jadwal rutin gotong royong bersih desa dan memasukkan anggaran untuk pembebasan lahan yang akan digunakan untuk tempat penampungan sementara.
 
 

HNP (Hernia Nucleus Pulposus) terjadinya ketika nucleus pulposus keluar menonjol kemudian tonjolan tersebut menekan ke arah canalis spinalis melalui Annulus fibrosus yang robek, dan sering terjadi pada lumbal 4 – 2 lumbal 5 dan lumbar 5 – sacrum 1, MRI merupakan salah satu modalitas yang dapat menegakkan diagnose terhadap HNP, dengan menggunakan Teknik Fat Supression dalam penerapannya. Dixon dan Fat Saturation merupakan terknik fat suppression yang sering digunakan, akan tetapi memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hasil gambaran maupun waktu akuisisi, maka penelitian ini membandingkan kedua Teknik tersebut dalam supressi lemak terhadap pasien HNP, dilihat dari hasil gambaran, homogenitas, dan hasil informasi citra anatomi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental untuk membandingkan informasi anatomi antara T2WI TSE Fat Saturation dan T2WI Dixon potongan sagittal guna mengetahui informasi anatomi yang terbaik dengan 10 Pasien klinis HNP pada pemeriksaan MRI Lumbal. Hasil menunjukkan bahwa Teknik Dixon lebih unggul dibandingkan dengan Fat Saturation dalam supresi lemak pada klinis HNP, Dixon tampak lebih homogen dalam keseluruhan gambar, akan tetapi terdapat perbedaan waktu akuisisi dari kedua sekuen yang signifikan, Dixon mengahbiskan waktu rata rata 4-5 menit dalam1 sekuen dan Fat Saturation 1-2 menit. Hal ini dapat menjadi sebuah pertimbangan praktisi MRI dalam pemeriksaan MRI Lumbal pada klinis HNP untuk mengurangi motion artefact terhadap pasien HNP dengan gradasi tinggi.