Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah terhadap pengawasan Inpektorat Daerah Kabupaten Maros dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah terhadap pengawasan Inpektorat Daerah Kabupaten Maros. Teknik pengumpulan data melalui Quesioner, yaitu menyediakan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh responden,kemudian wawancara,yaitu melakukan tanya jawab terhadap responden, dan observasi,yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan pada penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Maros cukup baik sesuai standar, norma, prosedur yang diatur dalam Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah namun tidak didukung oleh sumberdaya manusia dan sarana prasarana sehingga tidak dapat diterapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 adalah substansi hukum sudah sesuai namun tidak didukung oleh struktur hokum dan kultur hukum.

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Kerinci dalam meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data diperoleh melalui wawancara kepada 9 orang informan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tahapan-tahapan dalam penilaian strategi kinerja dilakukan dengan melalui evaluasi dengan para pegawai kemudian menemukan titik kesepakatan sesuai dengan perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.

This scientific research is intended to analyze and determine the effect of cash flow turnover on liquidity in a company engaged in banking, in this case at Bank Central Asia, Tbk. As is known, that positive cash flow can affect the level of company liquidity.
On this matter, a research was conducted that aims to analyze the significance of the effect of cash turnover on the company's liquidity with various methods. The methods include X-Y Correlation Test and Regression Parameter Test.
In the X-Y Correlation Test, the R number of 0.639 explains the strong relationship between Cash Turnover (X) and Liquidity (Y) (above 0.05). The number of R square / determinant coefficient is 0.408. This means that 40.83% of the variation of Liquidity (Y) can be explained by variations of Cash Turnover (X) while the rest (100% - 40.83% = 59.17%).

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian tentang Pengaruh Kompetensi Individu terhadap Kualitas Pelayanan Pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Sungai Penuh. Metode Penelitian yang dipakai adalah Metode Deskriptif Kuantitatif. Responden dalam penelitian ini berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang berjumlah 45 orang. Pengumpulan data melalui kuisioner dan observasi lapangan. Teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana dengan menggunakan uji t. Kompetensi Individu terdiri dari indikator pengetahuan, keterampilan, sikap. Sedangkan indikator kualitas pelayanan terdiri dari keandalan, kenyataan/berwujud,  ketanggapan, jaminan, dan empati. Kesimpulannya dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kompetensi Individu terhadap Kualitas Pelayanan

Peningkatan kewirausahaan terpadu (PKT) Pemerintah Provinsi DKI, Jakarta, dengan memanfaatkan potensi, keahlian dan fasilitas yang dimiliki para pelaku UMKM dengan meningkatkan kolaboratif antara Perguruan Tinggi (PT) dengan peningkatan program Pemerintah dalam menerapkan tridarma Perguruan Tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena permasalahannya kompleks, dinamis dan penuh makna untuk melihat pelaksanan dan hasil Kolaboratif Antara Perguruan Tinggi (PT) dalam Pengembangan UMKM di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Manfaat dari kolaboratif pengembangan kewirausahana terpadu (PKT) mencakup konsep 7P, yaitu : (a). pendaftaran, (b). pelatihan, (c). pendampingan, (d). perizinan, (e). Pemasaran, (f), pelaporan dan (g). permodalan.  Pemprov DKI optimistis, bahwa target pencapaian 200.000 wirausaha pada tahun 2022, dimana proses pencapaiannya dalam konsep 7 P secara bertahap melalui kolaboratif dengan beberapa Perguruan Tinggi di LLDikti Wilayah 3, Jakarta.