PROGRAM DAPUR SEHAT SEBAGAI UPAYA PENURUNAN ANGKA STUNTING DI KELURAHAN MELAYU KOTA PIRING
(Satriadi Satriadi, Imran Ilyas, Novita Kristiani Waruwu, Sasrya Eksana, Sindy Fransisca, Samuin Ode)
DOI : 10.55606/jppmi.v1i4.82
- Volume: 1,
Issue: 4,
Sitasi : 0 07-Dec-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Salah satu untuk menurunkan angka stunting yaitu penerapan DASHAT (Dapur Sehat) dengan memberikan makanan sehat dan bergizi, sosialisasi kepada ibu hamil, ibu menyusui, calon pengantin dan keluarga yang memiliki anak usia dibawah dua tahun (baduta). Tujuan program dapur sehat ini untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat untuk mengurangi serta mencegah bayi stunting dimana dapur sehat mencakup edukasi zat gizi yang diperlukan bayi dan konsumsi ibu hamil dan menyusui serta calon pengantin di Kelurahan Melayu Kota Piring. Kegiatan ini dilakukan dengan metode sosialisasi kepada kader posyandu, didampingi oleh kepala puskesmas dimana kegiatan tersebut berlangsung selama 40 hari, terhitung sejak tanggal 9 Oktober 2022 hingga 18 November 2022. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan gizi untuk baduta stunting memang dipengaruhi dari pola asupan yang diberikan.
|
0 |
2022 |
COVID-19 Prevention through Properly Washing Hand
(Kristiani Desimina Tauho, Firda Chamelia Panna, Olga Claudia Dos Santos, Presty Adventri, Windika Novtavia Manggopa, Fanisa Carolin, Ren Sisca Novia, Erlin Pirena, Reny Rosalia Ruuru, Threceya Rambu L.H. Analalo, Dian Angeline Luhukay)
DOI : 10.24246/jms.v1i32021p369-378
- Volume: 1,
Issue: 3,
Sitasi : 0 07-Aug-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Washing hands is one way to prevent the transmission of Covid-19 which can be used from childhood. Therefore, this community service is carried out to improve children's knowledge, attitudes and skills regarding proper hand washing. This community service was carried out in the form of health education with discussion and simulation methods to the children of the Anugerah Orphanage, Salatiga City on March 10, 2021. The evaluation was carried out by looking at changes of cognitive, affective and psychomotor aspects. We found that in the cognitive aspect, the participants were able to understand and apply washing hands properly, on the affective aspect, the participants valuing the importance of washing hands properly and on the psychomotor aspect, the participants were able to imitate correct hand washing. It is recommended that caregivers continue to observe children in applying proper hand washing to achieve a psychomotor naturalization level and experiencing level of attitude.
|
0 |
2021 |
Model Mesin Stirling 3D Printing sebagai Media Belajar Fisika Materi Termodinamika
(Ida Kristiani, Wahyu Hari Kristiyanto, Ferdy Semuel Rondonuwu)
DOI : 10.24246/juses.v3i1p24-31
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 30-May-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
Mesin Stirling merupakan teknologi yang memanfaatkan perbedaan suhu sebagai pendorong gerak berkelanjutan. Karena itu dari sudut pandang pembelajaran, konsep dasar dan prinsip kerja mesin ini sangat berguna untuk mendemonstrasikan aplikasi termodinamika dalam teknologi. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan model mesin Stirling dengan memanfaatkan teknologi 3D printing untuk menghasilkan komponen-komponen mesin yang dirancang sesuai fungsi dengan perangkat lunak Autodesk Fusion 360. Komponen ruang udara (chamber) memanfaatkan semprotan kaca (syringe) 10 ml. Sumber energi penggerak adalah nyala api dari pembakar spiritus. Mesin ini dapat beroperasi lebih dari 5 menit secara terus-menerus tanpa pendingin. Prinsip kerja dan lama beroperasinya mesin ini memungkinkan siswa melakukan eksplorasi berbagai parameter yang menentukan kecepatan, lama operasi, dan kekuatan putar (torka) sehingga dapat menjadi media belajar yang interaktif.
|
0 |
2020 |
MAKNA UNGKAPAN “JANGAN BANYAK ORANG DIANTARA KAMU MAU MENJADI GURU” MENURUT YAKOBUS 3:1-2 DAN IMPLIKASINYA BAGI PARA PENGAJAR MASA KINI
(Kristiani Waruwu, Eliantri Putralin, Marthen Mau)
DOI : 10.55606/corammundo.v2i1.5
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 15-Apr-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.13-Aug-2025
Abstrak:
Penelitian ini membahas tentang makna ungkapan “Jangan banyak orang diantara kamu mau menjadi Guru”, menurut Yakobus 3:1-2. Guru ialah seorang pengajar, baik di sekolah, di gereja, dan di masyarakat. Tugas guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, membina peserta didik. Namun guru yang dimaksud Yakobus dalam teks ialah para guru Kristen yang meliputi: gembala, pendeta, misionaris dan para pengerja gereja lainnya, yang mengajar tentang kebenaran firman Tuhan.
|
0 |
2020 |
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA ORGANOLEPTIK KERUPUK TAPIOKA DENGAN FORTIFIKASI TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM
(Denthy Aprillita, Endang Bekti Kristiani, Ery Pratiwi)
DOI : 10.26623/jtphp.v13i2.2556
- Volume: 13,
Issue: 2,
Sitasi : 0 07-Aug-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisikokimia organoleptik kerupuk tapioca dengan fortifikasi tepung cangkang telur ayam. Diduga karakteristik fisikokimia organoleptik kerupuk tapioka dipengaruhi oleh fortifikasi tepung cangkang telur ayam. Penelitian disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor. Faktornya adalah berbagai penambahan fortifikasi tepung cangkang telur ayam sebanyak (5gr, 10gr, 15gr, 20gr) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga didapatkan 16 satuan percobaan. Data yang dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat beda nyata akan diuji lebih lanjut dengan pengujian uji Beda Nyata Jujur (BNJ) atau bias disebut uji Honestly Significant Different (HSD) pada taraf 5%. Perlakuan terbaik pada perlakuan G4 untuk hasil uji fisik antara lain : tekstur, dan daya kembang, sedangkan uji kimia antara lain : kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, serta untuk uji organoleptik rasa dan kerenyahan kerupuk. Perlakuan terbaik untuk uji kimia kadar kalsium, dan kadar abu di peroleh oleh perlakuan G1 karena tidak melebihi standar batas konsumsi kalsium yang berlebihan dan standar mutu kerupuk goreng. Kesimpulan penelitian ini adalah berpengaruh nyata pada setiap variabel pengamatan dengan analisa uji fisik antara lain : uji tekstur kerupuk dan uji daya kembang kerupuk sedangkan analisa uji kimia antara lain : kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan kadar kalsium, serta dilakukan uji organoleptik skoring pada kerupuk meliputi : organoleptik rasa kerupuk dan organoleptik kerenyahan kerupuk.
|
0 |
2018 |
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SELAI TIMUN SURI (Cucumis melo l var reticulatus naudin) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI GULA DAN CMC
(Irvan Hidayat, Endang Bekti Kristiani, Sri Haryati)
DOI : 10.26623/jtphp.v13i1.2375
- Volume: 13,
Issue: 1,
Sitasi : 0 11-Feb-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gula dan CMC pada selai timun suri, terhadap karakteristik sifat fisikokimia dan organoleptik selai timun suri yang dihasilkan.Mengetahui perlakuan terbaik pada selai timun suri dengan konsentrasi gula dan CMC yang berbeda.Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial, dengan faktor A (konsentrasi gula) dengan 3 level (30%, 35%, 40%) dan faktor B (CMC) dengan2 level (0,5% dan 0,75%). dan diulang 3 kali. Bahan yang digunakan adalah timun suri, gula,CMC dan asam sitrat. Variabel yang diamati adalah kadar air, pH, serat kasar viskositas, daya oles dan uji organoleptik (daya oles dan kesukaan).Berdasarkan analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukan bahwa konsentrasi gula dan CMC berpengaruh terhadap kadar air, serat kasar, viskositas, daya oles serta uji organoleptik dayaoles, tidak berpengaruh terhadap kesukaan. Perbedaan pengaruh perlakuan tidak disebabkan oleh adanya interaksi tetapi karena pengaruh faktor A (konsentrasi gula) atau faktor B (konsentrasi CMC).Perlakuan yang terbaik adalah A3B1 yaitu selai pada konsentrasi gula 40% dan CMC 0,5% menghasilkan selai timun suri dengan kadar air 18,53%, pH, 3,40% serat kasar 4,40%, viskositas 57,50 cP, daya oles 1,87mJ, serta skor mutu hedonik daya oles 3,33 (mudah dioleskan) dan kesukaan 3,73 (suka sangat suka).
|
0 |
2018 |
FUNGSI UME KBUBU DAN AKTIVITAS PENGHUNINYA SAAT CUACA DINGIN DI DESA BINAUS, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN – NUSA TENGGARA TIMUR
(Dhanang Puspita, Kristiani D. Tauho, Arwyn W. Nusawakan, Angkit Kinasih)
DOI : 10.24246/kritis.v25i1p1-9
- Volume: 25,
Issue: 1,
Sitasi : 0 06-Jul-2016
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Jul-2025
Abstrak:
The natural climate of Nusa Tenggara Timur (NTT) is dry all the year. However, prior to wet season, the region will suffer from cold weather, particularly in August. Ume kbubu and ume naek, both are traditional houses of Timorese especially for those who come from Mollo. Ume kbubu is used as a kitchen and barn, while ume naek is used for shelter and receiving guests. This paper will explain the functional change of ume kbubu during cold weather. The research took place at Binaus village, Timor Tengah Selatan district in August 2016 using observation to monitor the people’s activity. Measurement of the temperature was conducted for 24 hours. At night the temperature outside might reach 20°C, and 22°C in ume naek, while in ume kbubu, it can reach 35 - 37°C. The low temperature, both outside and in ume naek, causing the residents to replace their activities in the warm ume kbubu. By evening, the people are usually sleeping in ume naek, but in cold weather, they sleep at ume kbubu. The conclusion of this research is there was a functional change of ume kbubu in the community activity during cold weather
|
0 |
2016 |
SIFAT FISIK, KADAR AIR, TANIN, PATI DAN RENDEMEN TEPUNG KENTANG KLECI (Solenostenon rotundifolius) PADA BERBAGAI TEKNIK PENGOLAHAN
(Endang Bekti Kristiani, Sri Haryati)
DOI : 10.26623/jtphp.v12i1.473
- Volume: 12,
Issue: 1,
Sitasi : 0 03-Feb-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Pada umumnya pengolahan kentang kleci hanya dengan merebus, agar dapat lebih tahan lama cara mengawetannya antara lain dengan menepungkan kentang kleci, sehingga dapat ditemukan setiap saat jika diperlukan. Beberapa masalah pada kentang kleci antara lain jika ditepungkan yaitu tepung yang dihasilkan mempunyai warna kurang cerah ada kemungkinan disebabkan oleh kandungan tanin dalam kentang atau adanya proses enzimatis sehingga menyebabkan browning pada tepung yang dihasilkan. Penelitian bertujuan mengetahui teknik pengolahan yang terbaik dari beberapa cara pada pembuatan tepung kentang kleci terhadap sifat fisik, kadar air, tanin, pati dan rendemen. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan September - November 2014 di laboratorium Rekayasa Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Semarang. Perancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) adapun teknik pengolahan tepung (P) dari kentang kleci yaitu: P1 = Tanpa Perendaman, P2 = Perendaman air biasa selama 30 menit, P3 = Perendaman dengan Garam 4% selama 10 menit, P4 = Blancing rebus ( air panas suhu 800C selama 4 menit), P5 = Blancing Uap (air panas suhu 1000C selama 10 menit), Masing - masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali, dilanjutkan uji BNJ pada taraf nyata 5%. Kesimpulannya adalah perlakuan pengolahan berpengaruh nyata pada derajat putih, kadar pati dan tannin, kecuali kadar air dan rendemen. Hasil yang terbaik pada perlakuan P5 dengan perlakuan uap selama 10 menit tepung mempunyai kadar pati tertinggi, kadar tannin terendah, hanya warnanya menjadi agak kurang cerah dibandingkan perlakuan yang lain.In general, the kleci/black potato processing just boiled, to be more durable then the means of preservation wich with flouring kleci potatoes, so it can be found at any time if necessary. Some problems in kleci potato if to be flour, the flour yield have less brightness there is likely to be caused by tannin content in potato or enzymatic processes that cause browning in flour produced.The study aims to determine the best processing techniques from some methode in the flouring of kleci potato to the physhical properties, water content, tannin content, starch content and the flour yield produced. The research was conducted from September to November 2014 in the laboratory of Food Engineering used was a randomized complete block design (RCBD) while the flour processing techniques (P) of kleci potatoes are: P1 = Without soaking, P2 = Soaking in the water for 30 minutes, P3 = Soaking Salts 4% for 10 minutes, P4 = Boiled Blanching (hot water temperature of 800C for 4 minutes), P5 = Steam Blanching (hot water temperature of 1000C for 10 minutes). Each treatment was repeated 4 times, followed by HSD test at 5% significance level. The conclusion were the treatment have a significant effect on the degree of whiteness, starch and tannin content, but non significant effect to the water content and flour yield. The best results in the treatment of P5 with steam treatment for 10 minutes the flour yield have highest starch content, low tannin levels, but the flour becomes less brightness than other treatments.
|
0 |
2015 |