Jaringan Optical Wireless adalah sistem komunikasi yang memanfaatkan frekuensi cahaya sebagai media transmisinya, dengan menggunakan daerah frekuensi infra merah sebagai panjang gelombang. Dalam optical wireless, informasi dikirim menggunakan media udara melalui cahaya optik, umumnya digunakan dalam jarak yang relatif pendek, dan tentu saja sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, adanya sinar matahari, petir, lampu atau cahaya yang memiliki panjang gelombang pada daerah infra merah. Kondisi yang mengganggu ini akan sangat mempengaruhi kualitas transmisi data dan informasi, apalagi jika jarak transmisi sinyal semakin jauh. Interferensi dapat menyebabkan kesalahan pada bit-bit sinyal yang dikirimkan, sehingga penerima atau penerima akan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi bentuk data dan informasi yang berbeda. Metode : probabilitas error rate yang dipengaruhi oleh faktor transmisi yaitu jumlah user, bobot kode biner, panjang kode, jumlah bit data, probabilitas rate dan juga faktor peningkatan kecepatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performansi Probability of Bit Error Rate pada sistem komunikasi optik nirkabel menggunakan OOK-CDMA dan PPM-CDMA. Hasil menunjukkan bahwa Probability of Bit Error atau Bit Error Rate pada PPM-CDMA memberikan performansi yang lebih baik dibandingkan OOK-CDMA.

Daun cincau hijau yang telah dipanen mudah rusak. Bubuk daun cincau didapatkan dari hasil pengeringan dan pengecilan ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pada karakteristik fisik (rendemen, sineresis, tekstur, warna, kecepatan pembentukan gel), karakteristik kimia (pH, kadar air, kadar abu, dan serat kasar) dan sensoris gel dari daun cincau hijau segar dengan gel dari bubuk daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers). Penelitian dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Universitas Semarang pada bulan Juni 2022. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 2 perlakuan, 10 ulangan dan dianalisis dengan independent sample T-Test. Kesimpulan menunjukkan nilai signifikansi kadar air, kadar abu, sineresis, pH, kecepatan pembentukan gel, springiness, sensoris warna maupun spektrofotometri, aroma, rasa dan kekokohan gel dari daun cincau hijau segar dengan gel dari bubuk daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) kurang dari 0,05 (Sig. 2-tailed) yang artinya ada perbedaan yang signifikan. Sedangkan pada rendemen, serat kasar, hardness dan gumminess menunjukan nilai signifikansi lebih dari 0,05 (Sig. 2-tailed) yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang e-servie quality, utilitarian value, promosi penjualan, kepuasan konsumen, dan niat menggunakan kembali jasa pesan-antar makanan secara online di Kota Denpasar. Populasi penelitian ini adalah konsumen jasa pesan-antar makanan online di Kota Denpasar. Besarnya sampel yang digunakan sebanyak 210 orang dengan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-service quality dari jasa pesan antar makanan secara online di Kota Denpasar dinilai sudah sangat baik oleh konsumennya. Utilitarian value yang dirasakan konsumen termasuk kategori sangat tinggi, promosi penjualan juga dinilai sangat  tinggi, dan kepuasan konsumen adalah sangat tinggi, serta niat menggunakan kembali jasa pesan antar makanan online termasuk kategori sangat tinggi.  Oleh karena itu penting bagi penyedia jasa pesan-antar makanan online untuk mempertahankan e-service quality pada kategori sangat baik, utilitarian value, dan promosi penjualannya pada kategori sangat tinggi dalam rangka mempertahankan kepuasan konsumen yang sangat tinggi dan niat menggunakan kembali jasa pesan antar makanan secara online yang sangat tinggi di Kota Denpasar
 

The disease caused by the Corona Virus has afflicted hundreds of millions of individuals. The virus that causes the disease is SARS-CoV-2. To treat a variety of ailments, the Indonesian population favours the usage of medicinal herbs. The 1,8- cineol, karyophyllene, limonene, α-terpineol, α-pinene, dan β-pinene chemicals are present in eucalyptus oil (Melaleuca cajuputi) used in traditional medicine. This research was undertaken in silico to investigate the efficacy of these drugs as SARS-CoV-2 Main Protease (Mpro) inhibitors. The 1,8- cineol, karyophyllene, limonene, α-terpineol, α-pinene, dan β-pinene chemicals were molecularly docked using AutoDock Vina. Berdasarkan hasil molecular docking diperoleh Gibbs free energy (ΔG) dari kariofilen (-5.6 Kkal/mol), 1,8-cineole (-5.2 Kkal/mol), α-terpineol (-5.0 Kkal/mol), α-pinen (-4.9 Kkal/mol), β-pinen (-4.9 Kkal/mol), dan limonen (-4.8 Kkal/mol). Based on the results, the molecular docking data on these compounds likewise demonstrated no RMSD value greater than 2 Å. It indicates that the connection between the receptor and ligand is stable and that the response can occur spontaneously. The active site of the Mpro enzyme is the amino acid residue, where the interaction between the receptor and ligand occurs. Based on the bioactivity test, it can be inferred that the 1,8- cineol, karyophyllene, limonene, α-terpineol, α-pinene, dan β-pinene chemicals have varying bioactivities on different pharmacological targets. Because they satisfy Lipinski's requirements, these chemicals can also be utilized as oral medications. In addition, the toxicity test demonstrated that the test ligands exhibited minimal toxicity.