Peralihan pembelajaran daring ke luring pasca pandemic membutuhkan penyesuaian diri yang baik. Adapun dampak dari pembelajaran daring menyebabkan perubahan di bidang pendidikan diantaranya terjadi pergeseran nilai-nilai  karakter. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi guru terhadap perubahan karakter sopan santun siswa pasca pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif berupa wawancara. Subjek pada penelitian ini yakni 3 orang guru di SMA X. Kajian ini menemukan bahwa pendidikan karakter sopan-santun siswa yang terlihat di sekolah pasca pandemi covid-19 cukup memprihatinkan. Berdasarkan  pengamatan guru, ternyata cukup banyak bentuk perubahan  karakter sopan-santun yang terlihat saat di sekolah. (1) Bentuk perubahan karakter sopan santun seperti tidak menyapa ketika berpapasan dengan guru, berani menjawab ksaat dinasehati atau diberi teguran oleh guru, berbicara dengan nada yang cukup tinggi, tidak ramah dengan guru atau tenaga pendidik di sekolah; (2) Perubahan karakter dapat terjadi karena kurangnya pengawasan baik dari orang tua dan guru, perkembangan teknologi yang pesat dan pengaruh budaya luar; (3) Dampaknya adalah rasa ketidaknyamanan yang dirasakan baik dari guru atau lingkungan sekitar. Selain itu berpengaruh pada citra sekolah dan lain sebagainya; (4) Sejauh ini strategi yang dilakukan dari pihak guru maupun sekolah dalam menangani atau mengatasi perubahan karakter sopan santun yakni dengan diberikan peneguran/hukuman serta memberikan modeling atau contoh yang baik terkait perilaku sopan santun.

Desa tutur merupakan salah satu desa dari Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan yang memiliki potensi alam yang melimpah seperti susu sapi, kopi dan bunga krisan. Dalam pembudidayaan bunga krisan diperlukan pupuk yang tepat untuk tanaman agar dapat berkembang dengan baik. Pupuk organik kerap dikenal sebagai pupuk yang berasal dari segala proses sisa makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Kotoran sapi dari produk susu sapi yang dihasilkan desa Tutur dapat dijadikan pupuk organik karena kaya akan nutrien. Namun pada desa Tutur, belum memanfaatkan limbah kotoran sapi tersebut secara maksimal. Pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi ini dapat menjadikan peluang baik bagi warga desa Tutur agar membantu pembudidayaan pada bunga krisan dan tanaman lainnya untuk peningkatan produktivitas tanah. Dalam pelatihan ini, warga dijelaskan terkait pupuk organik serta metodologi pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi. Hasil pelatihan menunjukan peningkatan pemahaman serta pengetahuan akan pengolahan limbah kotoran sapi sebesar 99%. Hasil tersebut dapat diterapkan oleh warga Tutur kedepannya untuk memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik.
 

In this study, the data that will be used as research objects are Regular Indonesian Language Education Students E 2020. This study aims to find out Indonesian language errors in WhatsApp group conversations for regular students E 2020. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The data collection technique comes from screenshots of text from the WhatsApp group application for Indonesian Language and Literature Education Regular E 2020. The research method contains an explanation of the methods used by researchers in conducting research. In this section the researcher explains the scientific procedures carried out by the researcher to produce a conclusion. The method contains research approaches and methods, data sources/populations and samples, methods for selecting samples/determining data sources, instruments, data collection methods, and data analysis techniques. This section contains a description of the procedure and research steps according to the topic being studied. The results of this study are that there are many mistakes made by students in communicating in groups such as using incorrect spelling, using non-standard words and using forgotten punctuation marks.

<p><strong><em>Abstract: </em></strong><em>This study aims to determine the effect of forgiveness therapy to increase self-acceptance and happiness in victims of divorced parents. This study used a quantitative experimental method with a pretest-posttest control group design involving 8 early adults with an age range of 20 to 30 years, which were divided into 2 (two) groups, namely 4 people in the experimental group and 4 people in the control group. Data were obtained through 2 scales, namely the self-acceptance scale and the happiness scale which were given before and after treatment in the form of forgiveness therapy. This study used the Mann Whitney test with a value of p=0.021 (p&lt;0.05) for self-acceptance and a value of p=0.020 (p&lt;0.05) for happiness. These results indicate that forgiveness therapy can significantly increase self-acceptance and happiness in victims of divorced parents.<br /></em><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Forgiveness Therapy, Happiness, Self Acceptance</em></p><p> </p><p><strong>Abstrak: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh <em>forgiveness therapy</em> untuk meningkatkan <em>self acceptance</em> dan <em>happiness</em> pada korban orang tua bercerai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian <em>pretest-posttest control group design</em> yang melibatkan 8 orang dewasa awal dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun, yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu 4 orang dalam kelompok eksperimen dan 4 orang dalam kelompok kontrol. Data diperoleh melalui 2 skala yaitu skala <em>self acceptance </em>dan skala <em>happiness </em>yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan berupa <em>forgiveness therapy</em>. Penelitian ini menggunakan uji <em>Mann Whitney</em> dengan nilai p=0,021 (p&lt;0,05) untuk <em>self acceptance </em>dan nilai p=0,020 (p&lt;0,05) untuk <em>happiness</em>. Hasil ini menunjukkan bahwa <em>forgiveness therapy</em> dapat meningkatkan <em>self acceptance</em> dan <em>happiness</em> pada korban orang tua bercerai secara signifikan.<br /><strong>Kata Kunci: </strong><em>Forgiveness Therapy</em>, <em>Happiness</em>, <em>Self Acceptance</em></p>

Reading is an activity carried out to find information obtained in writing. With that, reading is a process to think about how to understand the contents of the writing that is read. Reading skill is a top priority that must be mastered by students, especially in high grades, because reading with good skills will absorb the contents of the reading more easily. Students who cannot read will experience obstacles in learning activities. So, students must have the skills to read well. This study aims to find out what is included in reading skills in high school learning at the MI/SD level. Data collection techniques were carried out through qualitative methods based on literature study by collecting data from various sources, both written and unwritten, such as journals, books whether online or offline which can be considered as relevant and written according to the subject matter outlined by the author.

English language learning in elementary schools based on the 2013 curriculum is included in local content, where English language learning becomes learning that is not mandatory in elementary schools. However, some elementary schools require their students to learn English, but the schools educator shortages. At the elementary school SDN Bereng Kajang - 1, researcher found that the school has a local content teacher, but the teacher have no basic in english learning. The researcher's goal is to improve English learning through vocabulary material with flashcard media. This research uses the CAR (Classroom Action Research) method in which this research collaborates with the teacher in observing the student learning process while in the classroom. This research was conducted in 2 cycles; the sample of this study was grade 4 students and total of the students are 12. In this study, researcher are more concerned with the process of each cycle stage in order to get satisfactory results.

Aplikasi pupuk anorganik merupakan hal yang wajar dalam praktek budidaya tanaman. Begitu pula yang dilakukan oleh para petani mawar yang ada di Desa Gunungsari, Kota Batu. Namun aplikasi yang dilakukan sering kali melebih dosis yang ditentukan. Sehingga perlu adanya upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik agar dapat meningkatkan nilai guna mawar. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengedukasi petani mengenai kelebihan dan kekurangan pupuk organik dalam rangka mengurangi bahan kimia sintetik dalam budidaya tanaman serta demonstrasi pembuatan pupuk organik dari limbah sisa panen mawar sebagai pengganti pupuk kimia sintetik. Kegiatan dilakukan secara luring mulai dari Mei hingga Desember 2022.  Kegiatan diawali dengan diskusi dan penyuluhan mengenai pengenalan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia sintetik, kemudian dilanjutkan dengan praktik lapang pembuatan kompos dan evaluasi keberhasilan program. Penyuluhan mengenai pupuk telah dijelaskan dengan baik dan meningkatkan minat para petani untuk mengolah limbah sisa panen mawar menjadi pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dari limbah sisa panen mawar dapat memberikan manfaat terhadap petani berupa berkurangnya biaya pupuk, keuntungan produksi yang lebih tinggi serta berukurangnya limbah. Para petani berharap perlu adanya sosialisasi dan pelatihan yang berkala untuk dapat memantau perkembangan dan pengolahan pupuk dari limbah sisa panen mawar.

Mengingat anggaran biaya produksi yang dialokasikan masih menjadi masalah dalam suatu proyek atau pengembangan usaha dan anggaran tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan suatu usaha, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menentukan dan menganalisis anggaran biaya produksi yang telah disusun. untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui anggaran biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan ES Abadi Sorong dan untuk mengkaji bagaimana anggaran biaya produksi tersebut diterapkan sebagai alat pengendalian dan perencanaan pada ES Abadi Kota Sorong. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan membandingkan anggaran dasar dengan realisasi biaya produksi. Dimana data yang dikumpulkan didasarkan pada data yang diolah dari penelitian sebelumnya dengan responden yang terkait dengan penelitian dan perbandingan dengan teori dan aturan yang relevan. Berdasarkan analisis, produk anggaran biaya usaha ES Abadi di Kota Sorong disusun dengan menggunakan anggaran dasar berdasarkan tingkat kegiatan 287.000.000, namun realisasinya sebesar 266.000.000. Hal ini dinilai cukup menguntungkan karena hasilnya sesuai dengan tujuan dan tidak sangat signifikan sehingga melebihi anggaran. Studi menunjukkan bahwa perbedaan antara apa yang direncanakan dan apa yang sebenarnya terjadi cukup besar bagi perusahaan. untuk digunakan dalam penilaian perencanaan dan pengendalian. Namun hal tersebut belumlah cukup karena masih ada biaya-biaya lain yang belum diperhitungkan. Karena masih perlu memperhatikan beberapa hal lainnya, maka dapat dikatakan belum sepenuhnya relevan dengan perhitungannya.

Penelitian ini membahas mengenai angka  keamanan (safety factor) lereng yang dibentuk untuk menyediakan ruang bagi trase  Jalan Jalur Lintas Selatan yang berada di Ruas Jalan Giriwoyo – Glonggong KM. STA. 81+200.  Perhitungan angka keamanan lereng eksisting dilakukan secara manual maupun dengan bantuan Software Geoslope 2012. Perhitungan lereng eksisting tidak memenuhi nilai rekomendasi angka keamanan lereng permanen yang diberikan SNI 8460:2017, yakni sebesar 1,50. Perkuatan dilakukan dengan metode soil nailing dengan tipe drilled and grouted. Final facing menggunakan beton semprot (shotcrete). Hasil perhitungan menyatakan bahwa sudut aman pemasangan nail terhadap bidang horizontal adalah pada range 17° s/d 20°. Dari analisa yang dilakukan, sudut pemasangan nail memiliki pengaruh terhadap angka keamanan global lereng. SNI 8460:2017 memberikan rekomendasi sudut pemasangan nail 10° s/d 20° namun untuk kasus di lokasi penelitian ini, sudut 10° s/d 16° tidak memenuhi syarat stabilitas internal (putus nail & cabut nail). Dilakukan simulasi perhitungan angka keamanan dengan variasi sudut pemasangan nail 10° s/d 20° dengan kesimpulan yang didapat adalah semakin besar sudut pemasangan nail maka semakin kecil nilai angka keamanan global lereng. 

This article defines the process for developing a speaking syllabus for flight attendant school in a Flipped Learning Network (FLN), which increases student engagement and learning by assigning watching videos at home followed up in pre-teaching discussions, and requiring the students to work on live practices in face-to-face classroom activities. Considering that the syllabus is designed to develop the students' oral competence, the target speaking skill is aimed toward developing students' ability to engage in procedural communication in the workplace. Therefore, the topics/themes are chosen to meet the needs of flight attendants consistent with Project-Based Learning (PBL) by Forum Group Discussions (FGDs). In order to achieve this objective, the development of a syllabus begins with a need analysis, topic selection, syllabus prototype production, expert evaluation, and revision for the final product. The syllabus is organized such that the learning experience is explicitly stated for two formats: online meeting (through Google Classroom for the video analysis) as the lecture homework for pre-discussions followed by classroom face-to-face meeting (through FGDs with peers, individual work, and the teacher) to comprehend students' understanding though some units. Each unit has 2 (two) topics. Each topic consists of 60 (sixteen) minutes or 1 (one) meeting. This syllabus development is considered to be implemented in terms of  FLN for instructional activities in flight attendant school resulting higher-order thinking skills such as collaboration, design and problem solving as students tackle difficult problems, work in groups, research, and construct knowledge with the help of the teacher and peers.