STEM education has become a crucial strategy for improving students’ collaborative competence by engaging them in hands-on, problem-based learning. Integrating STEM topics into natural science curricula remains limited in many countries, including Vietnam. To address this gap, this study aimed to design and implement a STEM lesson titled “LED Card – LIGHT IT UP” for 8th-grade students to develop collaborative competence and deepen their understanding of power sources and simple circuits. The study employed a quasi-experimental design with 21 students participating in three sessions, each lasting 45 minutes. Students worked in small groups and engaged in collaborative activities using techniques such as Numbered Heads Together, Brainstorming, Placemat, Gallery Walk, and XYZ. All group interactions during these activities were observed and video-recorded. The collected data were then qualitatively analyzed based on predefined collaboration criteria, including role assignment, idea exchange, feedback provision, and joint problem-solving, to assess each group’s level of collaboration. The results revealed that four out of five groups consistently demonstrated effective collaboration, particularly during reporting and design review sessions, despite facing challenges in online coordination. In conclusion, the integrated STEM lesson effectively enhanced students’ collaborative competence while deepening their understanding of fundamental electrical concepts. The results also highlighted some limitations, such as student distractions and unequal contributions among members, indicating the need for improvements in techniques and teacher guidance methods to enhance the effectiveness of group activities in STEM topics. The novelty of this study lies in its innovative synthesis of established collaborative teaching techniques within a STEM framework, providing a promising approach for enhancing secondary education.

This study identifies and analyzes the key factors influencing students’ engagement in science practicum activities within the Open and Distance Higher Education (ODHE) context. 127 students from diverse regions of Indonesia participated in this quantitative study, which assessed perceptions regarding academic challenges, learning interaction, collaborative learning, and the use of technology in online laboratory settings. The results indicate that tutorial modality, employment status, academic achievement (GPA), and residential area significantly influence engagement levels. Students participating in web-based classes and receiving consistent learning feedback reported higher engagement. Conversely, laboratory report writing emerged as a primary challenge, highlighting the urgent need for enhanced scientific writing literacy. The findings are discussed within the Community of Inquiry (CoI) and Self-Determination Theory (SDT) frameworks, emphasizing the importance of teaching presence, social collaboration, and learner autonomy in digital learning environments. Notably, students from rural areas exhibited high motivation despite infrastructural limitations. The study recommends redesigning learning models to include targeted support, structured digital practicum modules, and formative feedback mechanisms. This research contributes to developing inclusive, adaptive, and effective science education practices in ODHE while supporting achieving Sustainable Development Goal (SDG) 4: Quality Education.
 

This study is motivated by the need to improve the quality of learning, as indicated by the Indonesian Education Report Card in 2024. PMM (Platform Merdeka Mengajar) is a digital platform designed to support teachers in implementing the Merdeka Curriculum in Indonesia. The study aims to examine the influence of PMM literacy and teacher learning leadership on teacher performance, with Professional Learning Community (PLC) effectiveness serving as a mediating variable. Data were collected from 321 teachers, selected from a population of 1,626 teachers at public junior high schools in Kendal Regency, Indonesia. The data were analyzed using Structural Equation Modeling with Partial Least Squares (SEM-PLS), employing SmartPLS 4.1 as the analysis tool. The results suggest that PMM literacy and PLC effectiveness have direct effects on teacher performance, while teacher learning leadership does not have a direct effect. However, both PMM literacy and teacher learning leadership have significant indirect effects on teacher performance through PLC effectiveness. This study highlights the practical need to support PLC to promote PMM literacy and teacher learning leadership, in order to enhances teacher performance

Tepung komposit dibuat dengan menggunakan proporsi 10% tepung rumput laut merah, 40% tepung tulang ikan tuna sirip kuning, dan 50% tepung tempe koro pedang. Selanjutnya, tepung komposit tersebut dimodifikasi secara fisik. Modifikasi fisik secara umum adalah dengan pemanasan. Salah satu metode panas bertekanan adalah autoklaf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu dan waktu autoklaf terhadap karakteristik fisik tepung komposit termodifikasi. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu suhu autoklaf terdiri dari 121oC dan 127oC. Faktor kedua yaitu waktu autoklaf terdiri dari 10, 20, dan 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung komposit termodifikasi autoklaf memiliki nilai derajat keasaman (pH) berkisar antara 6,05-6,19, nilai densitas kamba berkisar antara 0,807-0,838 g/mL, nilai L* berkisar antara 55,60-62,47, nilai a* berkisar antara 4,38-5,21, dan nilai b* berkisar antara 21,62-25,00.

Hipertensi merupakan penyakit berbahaya dan faktor risiko utama yang mengarah kepada penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit ginjal. Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah kurangnya asupan kalium.upaya peningkatan asupan kalium dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan ringan seperti kue. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis uji organoleptik dan kadar kalium pada kue mochi sebagai cemilan penderita hipertensi. Penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari dua faktor yaitu jambu biji dan bit, dengan tiga perlakuan dengan perbandingan 140 gr, 130 gr, 120 gr dan bit 10 gr, 20 gr, 30 gr. 30 panelis tidak terlatih melakukan penelitian ini. Analisis sensori dan hedonik menemukan bahwa formula tiga lebih unggul dan lebih disukai.uji kadar kalium tertinggi terdapat pada formula tiga yaitu sebesar 55,65 mg/100gr. Hasil dari karakteristik organoleptik mochi dengan penambahan ekstrak jambu biji dan bit dengan isian kacang mete dan kismis yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan pada setiap perlakuan terhadap karakteristik aroma, tekstur, dan rasa. Terdapat perbedaan signifikan dari ketiga sampel mochi pada uji karakteristik organoleptik kategori warna, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari ketiga sampel mochi pada uji karakteristik organoleptik kategori rasa, aroma, dan tekstur.

Purple sweet potato (Ipomoea batatas L) is one of the tubers that contain anthocyanin compounds because it has natural dyes. Anthocyanins derived from purple sweet potatoes have properties sensitive to changes in pH, so purple sweet potatoes are the right choice to be used as an alternative to natural dyes. Changes in pH that occur in food spoilage are the reason for making and developing smart packaging films based on pectin and anthocyanins derived from purple sweet potato extract by adding lemongrass essential oil. This research aims to determine the effect of purple sweet potato extract anthocyanin levels and kitchen lemongrass essential oil levels on the physical and pH-sensitive properties of the resulting film and determine the performance of the film produced from pectin with the addition of purple sweet potato extract anthocyanins and kitchen lemongrass essential oil as packaging. smart to monitor the freshness of chicken fillet meat. There are three methods used in this research, namely purple sweet potato extraction, film making from pectin-anthocyanin-essential, and film application from pectin-anthocyanin-essential. The research phase was purple sweet potato extract with a concentration of 0%, 10%, 20%, and essential oil 0 mL, 0.5 mL. It added 1 mL of these to the pectin film solution. We are observing color changes, mechanical properties, pH-sensitive properties of films, and film biodegradability. Then, perform measurements of light transmittance and opacity, film thickness, water content, and water vapor permeability. After that, apply a film to detect the freshness level of chicken fillet meat. This research concludes that the anthocyanin content of purple sweet potato extract and essential oil of lemongrass has a significant effect on the physical properties of the pectin-anthocyanin-essential film

Penelitian ini mengkaji secara mendalam bagaimana persepsi terhadap efisiensi biaya, tingkat interaktivitas, dan kualitas desain mempengaruhi adopsi strategi digital marketing oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor jual beli sepeda motor bekas. Transformasi digital yang semakin masif menuntut UMKM untuk menyesuaikan diri agar tetap relevan dan kompetitif dalam ekosistem bisnis berbasis teknologi. Studi ini melibatkan 90 responden yang merupakan pelaku usaha aktif dan telah menerapkan digital marketing selama lebih dari satu tahun secara konsisten dalam operasional harian mereka. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS) dengan dukungan perangkat lunak SmartPLS 3.0 sebagai alat bantu utama. Temuan menunjukkan bahwa persepsi biaya yang terjangkau mendorong peningkatan intensi penggunaan digital marketing secara signifikan. Selanjutnya, dimensi interaktivitas yang tinggi di platform digital, terutama media sosial, mampu memperkuat hubungan emosional antara pelaku usaha dan konsumen, yang berdampak langsung pada keberlanjutan transaksi. Aspek desain digital yang atraktif, estetis, dan komunikatif juga terbukti berperan signifikan dalam menciptakan persepsi profesionalisme serta meningkatkan daya tarik produk. Hasil penelitian ini tidak hanya memperkaya khazanah literatur dalam bidang pemasaran digital UMKM, tetapi juga menjadi acuan strategis bagi pelaku usaha dalam merumuskan pendekatan pemasaran yang adaptif dan relevan terhadap dinamika perilaku konsumen di era digital. Namun demikian, penelitian ini memiliki keterbatasan pada cakupan wilayah dan fokus sektor usaha yang spesifik, yakni UMKM sepeda motor bekas di wilayah Jabodetabek. Oleh karena itu, studi lanjutan disarankan untuk memperluas populasi dan mempertimbangkan variabel teknologi lainnya guna memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh terhadap dinamika digital marketing UMKM.

Penelitian ini yang menjadi objek adalah perusahan sub sektor konsumsi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020-2023. Di Indonesia sendiri perusahaan manufaktur sub sektor konsumsi sangat berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun ke tahun semakin banyak. Sehingga peneliti ingin mengetahui pengaruh dari ROA (Return on Aset), ROE (Return On Equity), DER (Debt To Equity Ratio), dan CR (Current Ratio) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2020-2023. Populasi penelitian mencakup seluruh perusahaan manufaktur pada sektor konsumsi yang sudah terdaftar di BEI dengan tahun data yang di ambil 2020 sampai dengan 2023 berjumlah 180, kemudian untuk analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 23. Untuk teknik pengambilan sampel penelitian ini ialah menggunakan teknik non-probabilitas dengan metode purposive sampling, selanjutnya terkumpul 60 sampel penelitian berdasarkan data dari 15 perusahaan manufaktur dengan periode waktu selama 4 tahun.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pada ROA, ROE, DER, dan CR memiliki pengaruh yang positif serta signifikan terhadap harga saham. Temuan ini tentu relevan untuk perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2020 sampai dengan tahun 2023.

Sambal cikur merupakan sambal yang berasal dari tasikmalaya dengan aroma kencur yang khas. Penerapan Standard Sanitation Operation Procedure (SSOP) di industri pangan dinilai sebagai program sanitasi wajib guna meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan serta menjamin sistem keamanan pangan. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk melakukan evaluasi penerapan SSOP di industri pangan, khususnya pada produk sambal cikur di UMKM “X”, kota Tasikmalaya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan analisis persentase ketidaksesuaian penerapan SSOP pada sarana produksi. Berdasarkan observasi, ditemukan beberapa ketidaksesuaian penerapan SSOP di UMKM “X” yang tidak sesuai dengan standar, antara lain belum dilakukan pemeriksaan air secara berkala, beberapa kondisi bangunan dan fasilitas produksi yang tidak sesuai standar, belum terdapat tempat sampah tertutup di ruang produksi, sebanyak 66,7% karyawan tidak disiplin dalam menggunakan APD dan seragam khusus produksi, tidak tersedia wastafel khusus untuk cuci tangan di ruang produksi, belum adanya pengendalian dan program pengawasan kesehatan karyawan dan pemberantasan hama. Adapun ketidaksesuaian penerapan SSOP pada berkisar 12,5 – 100%, dengan rata – rata ketidaksesuaian sebesar 60,31%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penerapan SSOP pada produksi sambal cikur di UMKM “X” sangat kurang memenuhi standar.

This Classroom Action Research focuses on efforts to improve the learning outcomes of grade VI students in the subject of Catholic Religious Education and Budi Pekerti at Inpres Laja Elementary School. During the 2024/2025 school year, this research was conducted by applying a problem-based learning (PBL) model. The main objective of this study was to measure the extent to which the application of PBL can improve students' understanding of the subject matter. In addition, this study also aimed to analyze changes in student and teacher learning activities during the learning process. The results showed significant improvements in various aspects of learning. Student learning outcomes increased drastically from 64.28% in cycle I to 100% in cycle II, indicating that all students had achieved learning completeness. In addition, students' activities in participating in learning also increased from 70.83% to 87.5%, as well as teacher activities which increased from 75% to 91.66%. This increase indicates that PBL has created a more active and interactive learning environment, so that students are more involved in the learning process. Based on these findings, it can be concluded that the application of the PBL model is an effective strategy in improving the quality of learning Catholic Religious Education and Budi Pekerti in elementary schools.