The digital-based learning by using the internet can be a solution that applicable to build learning interactions between teachers and students during the Covid-19 pandemic. The purpose of this community service activity (PkM) is to assist teachers from PPKS Foundation to design innovative learning and courage-based assessments. This activity was used an active learning approach that directed each participant to contribute actively in designing learning tools. The data technique used a questionnaire, interviews, and lesson plan as supporting document. The results showed that junior high school teachers contribute high participation in designing an online lesson plan, while vocational teachers had a higher variety about using digital devices in other to online platforms. Priority recommendations in PkM activities were that there was a need for an assessment of cognitive and motoric skill evaluation reviewed from another level, starting from kindergarten to vocational school, training for learning tools by colleagues, and support for novice teachers that need to be done through sharing knowledge with teachers who already have a lot of experience.

Artificial Intelligence (AI), applied in many fields, is the core of the fourth technological revolution. In business, AI is used for customer relationship management as applied in the autoresponder systems, i.e., chatbot. Chatbots were an essential tool in the marketing relationship as many companies applied this function to their website; hence, this study analyzed the influence of chatbots on the enterprise's integrated marketing communication (IMC) activities, resulting in impulse purchase behavior and repurchase intention behavior. The mixed research method was used, particularly the in-depth interview and the survey with 886 online consumers, who shop from the online websites with chatbots system in Vietnam as Tiki, Lazada, Sendo, excetera. The research results showed that the perceived usefulness and ease of use of chatbots have positively affected the attitude of online consumers to the IMC activities of businesses. Simultaneously, IMC leads to impulse buying as well as the repurchase intention behavior of customers. The study proposed some managerial implications for an online business to enhance the chatbot functions to consumer behaviors in the website.    

Bersumber pada nilai semester I sebanyak 52, 4% belum menggapai ketuntasan belajar, ada 11 dari 21 siswa belum menggapai KKM sehingga untuk menangani permasalahan tersebut guru mempraktikkan model PBL selaku upaya dalam tingkatkan hasil belajar siswa pada mata pembelajaran matematika. Rumusan permasalahan yang disampaikan dalam riset ini merupakan Apakah hasil belajar pendidikan matematika dengan modul luas serta keliling bangun datar pada siswa kelas IV Tahun Ajaran 2018/ 2019 bisa ditingkatkan dengan mempraktikkan model pendidikan Problem Based Learning?. Kenaikan hasil belajar matematika dengan pelaksanaan model Problem Based Learning pada siswa kelas IV SDN Gunungpayung ialah tujuan dari riset ini. Riset ini dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2 pertemuan. Dimana di tiap siklusnya ada perencanaan, penerapan, observasi, serta refleksi. Riset ini ialah riset aksi kelas, dimana siswa kelas IV SDN Gunungpayung ialah subyek dari riset. Sebaliknya metode pengumpulan informasi yang digunakan merupakan metode uji serta nontes. Analisis deskriptif kuantitatif serta kualitatif digunakan buat menganalisa informasi yang diperoleh. Persentase ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan tiap siklus berturut- turut sebesar 71, 43%; 85, 71%, perihal tersebut diperoleh bersumber pada analisa informasi hasil riset. Rata- rata kelas bertambah berturut- turut 79, 24; 80, 67. Sebaliknya nilai kepribadian bertambah berturut- turut dengan rata- rata skor 9, 46; 9, 91. Simpulan riset merupakan pelaksanaan model Problem Based Learning bisa tingkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gunungpayung. Anjuran untuk guru merupakan mencermati pengkondisian kelas, tidak hanya itu guru sebaiknya mempraktikkan pendidikan yang berkaitan dengan permasalahan tiap hari.

Pembelajaran berpikir simbolik dan keaksaraan memiliki peran penting bagi siswa di masa mendatang. Namun, pembelajaran jarak jauh memberikan tantangan tersendiri bagi guru, orang tua dan siswa. Maka, penelitian ini bertujuan menganalisis tentang pembelajaran berpikir simbolik dan keaksaraan selama pembelajaran daring dengan melihat kemampuan siswa, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru serta peran orang tua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah dua orang guru K1, kepala sekolah dan tiga orang tua siswa K1. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Tahap analisis data mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pembelajaran daring kemampuan berpikir simbolik dan keaksaraan siswa sudah baik, namun tetap memerlukan bantuan orang dewasa. Proses pembelajaran dilakukan oleh guru menggunakan media cetak, audio visual dan alat peraga. Peran orang tua juga terlihat dalam mendampingi siswa selama pelajaran, memberi dukungan dan memberi latihan di luar jam pelajaran dengan cara yang menarik. Pembelajaran berpikir simbolik dan keaksaraan tetap dapat dilaksanakan untuk siswa K1 dengan pembelajaran daring dan pendampingan penuh dari orang tua. Namun, upaya guru dalam menyediakan maupun menyampaikan materi pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan pembelajaran ini.

Learning English among early childhood is increasingly being presented in many schools. To meet the needs of the times, mastery of English particularly vocabulary has become a new concern to be accommodated in education especially for children in concern to the characteristics of early childhood learning. Preliminary research on two kindergarten-level classes (age of 5 to 6) in a private school showed that there were several problems teachers faced when applying the conventional storytelling method. The alternative solution to this problem is implementing digital storytelling method which is integrating storytelling and digital technology. This research is based on data obtained qualitatively so that it gives the characteristics of descriptive qualitative research that wants to explain the phenomenon of the object of research according to the topic. The data in this study were obtained from the results of field observations in the classroom when the learning process took place. The result showed that digital storytelling method is considered to be able to attract children's attention in following the stories and learning materials brought by the teacher. Student motivation also appears to emerge with the application of the digital storytelling method in learning English. There are also some teachers’ guide to apply this method in English language learning for kids.

The demand for, and investment in digital virtual reality (VR) games, both by companies and consumers, are increasing day by day. Accordingly, understanding the experiences created by VR within the scope of phygital marketing is important in terms of contributing to virtual experiential marketing, marketing communication, recreation and similar fields. The concept of phygital, expresses the integral wholeness of the digital and physical. And Phygitally Yours refers to individuals who can live in their own phygital worlds in today's technologies. The aim of this study was to examine the experiences created by digital games involving sports and recreational content within the scope of phygital marketing. Eight individuals who did not have any prior VR experience played digital games with sports (Grand Turismo Sport) and recreational (VR Worlds) content using VR glasses. Subsequently, in-depth interviews were conducted. The data were analysed using the content analysis method, and thematic codes and concepts were revealed and interpreted. As a result of the research, it was determined that the participants' first VR experience of digital games involved the dimensions of sense, interaction, pleasure and flow, with the following codes emerging: perfect holistic effect, showroom feeling, understandable, competition, magic, gorgeous, dilemma, and place independent behaviour.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah rekrutmen elit birokrasi pejabat struktural di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) di Pemerintahan Kabupaten Kerinci. Sedangkan metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Selanjutnya yang menjadi teori dalam penelitian ini yang terdiri dari teori rekrutmen, persyaratan rekrutmen jabatan struktural, kompentensi jabatan, pengertian elit birokrasi. Sebagai indikator penelitian ini adalah Aparatur Sipil Negara, kepangkatan, pendidikan, penilaian prestasi kerja, memilki kompentensi jabatan yang diperlukan dan kesehatan. Sedangkan hasil penelitiannya adalah pelaksanaan rekrutmen jabatan struktural aparatur sipil negara di badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kabupaten Kerinci hanya menggunakan syarat-syarat kepangkatan dan tingkat pendidikan tanpa memperhatikan kompetensi pegawai, syarat prestasi kerja hanya dinilai berdasar kan penilaian DP-3 yang dinilai oleh atasan yang bersangkutan, pengalaman kerja atau jabatan hanya memperhatikan pengalaman pada tingkatan eselon, tingkat pendidikan yang tidak disesuaikan dengan kompetensi jabatan, senioritas dalam kepangkatan hanya diperhatikan untuk jabatan pada tingkatan eselon II, serta pendidikan dan pelatihan yang diikuti setelah menduduki jabatan.

Penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda, menggunakan Uji F, Koefisien Determinasi, Uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpinan dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci. Namun secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan hanyalah variabel motivasi kerja sekaligus juga sebagai variabel yang paling dominan.

Tujuan penelitian untuk mengetahui Peran Camat Dalam Pembangunan di Kecamatan Koto Baru Kota Sungai Penuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data diperoleh dari wawancara bebas dilapangan kepada beberapa informan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Peran Camat Dalam Pembangunan Di Kecamatan Koto Baru Kota Sungai Penuh belum berjalan dengan maksimal karena tugas camat dalam pemberdayaan masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum, pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan dikecamatan, penyelenggaraan dalam membina desa serta melaksanakan pelayanan kepada masyarakat belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tenteng tugas dan wewenang camat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu belum berjalan dengan baik sehingga tugas camat dalam penyelenggaraan pemerintah belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tenteng tugas dan wewenang camat. Adapun saran agar aparat pemerintah kecamatan dapat meningkatkan kinerja lebih baik lagi untuk masa mendatang

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian tentang Pengaruh Kompetensi Individu terhadap Kualitas Pelayanan Pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Sungai Penuh. Metode Penelitian yang dipakai adalah Metode Deskriptif Kuantitatif. Responden dalam penelitian ini berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang berjumlah 45 orang. Pengumpulan data melalui kuisioner dan observasi lapangan. Teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana dengan menggunakan uji t. Kompetensi Individu terdiri dari indikator pengetahuan, keterampilan, sikap. Sedangkan indikator kualitas pelayanan terdiri dari keandalan, kenyataan/berwujud,  ketanggapan, jaminan, dan empati. Kesimpulannya dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kompetensi Individu terhadap Kualitas Pelayanan