Digitaslisasi pada zaman ini merupakan senjata paling utama dalam penyebarluasan informasi. Ketika masyarakat mengenal suatu hal erat kaitannya dengan icon sebagai identitas terhadap satu hal tersebut. Kita melihat Desa Panglungan mempunyai potensi wisata yang cukup baik untuk menjadi objek wisata yang akan disenangi masyarakat. Selain itu, kita juga menyayangkan atas pengelolaan yang kurang baik dalam aspek wisata. Adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu pengelolaan objek-objek wisata yang ada di desa Panglungan serta mendigitalisasi supaya dapat tersebar luas di banyak masyarakat dan mengetahui objek wisata apa saja yang ada di desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Namun, sebuah wisata yang baik adalah ketika elemen-elemen yang ada masyarakat saling terkait sehingga kita juga akan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling berkaitan dalam rangka memajukan wisata yang dimiliki desa Panglungan.

MSMEs play a very important role for the progress of the Indonesian economy. With the involvement of MSMEs as a driver of improving the economy in Indonesia, it is certainly hoped that MSMEs can continue to develop in the long term. In the current era, MSME actors are expected to be able to make the best use of technology. One of them is the world of digital marketing, because digital marketing has an extraordinary influence so that MSMEs can continue to develop in the long term. This prompted the East Java MBKM Thematic KKN UPN Veterans Group 74 to hold counseling with the theme "Utilization of Digital Marketing in Improving MSME Marketing" this is also because the results of surveys and observations that have been conducted by KKN-T MBKM Group 74 Surabaya showed a lack of knowledge and the use of digital technology in marketing. Therefore, by holding this counseling, it is hoped that MSME actors can develop more quickly by expanding the market.

Kegiatan PKM (Pengabdian kepada masyarakat) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memahami pentingnya memelihara lingkungan, yang kedua dengan melukis di tong sampah anak mampu mengekspresikan alam di tong sampah dan yang ketiga, bertujuan untuk meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Dalam pelaksanaan PKM (Pengabdian kepada masyarakat) ini, metode yang digunakan yaitu penyuluhan, pendampingan dan praktek. Adapun tahapannya yaitu sebagai berikut, yang pertama tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan yang terakhir tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan PKM (Pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa anak mampu memahami pentingnya memelihara lingkungan, mampu meningkatkan kreativitas anak dan mampu meningkatkap kepedulian terhadap lingkungan sekolah.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian negara dan penyerapan tenaga kerja. Kelurahan Keputih memiliki cukup banyak UMKM  yang aktif dan variatif. Hasil survei menemukan beberapa kendala yang dialami oleh UMKM di wilayah Kelurahan Keputih, salah satunya ada pengenalan produk dan ketatnya persaingan untuk melakukan pemasaran di era digital. Solusi kegiatan diprioritaskan untuk UMKM yang memiliki potensi yaitu “Bebek Mesra Surabaya” dilakukan pendampimpangan dengan strategi rebranding dan digital marketing. Pendampingan yang dilakukan diantaranya:  a. Pembuatan foto produk dan video konten;  b. Pembaruan design banner; c. Pembuatan menu dengan Quick Response (QR) Code untuk menu digital UMKM “Bebek Mesra”. Hasil yang diperoleh setelah pendampingan adalah UMKM “Bebek Mesra Surabaya memiliki lebih banyak konten dan mengetahui cara membuat konten yang menarik untuk melakukan pemasaran digital, design banner baru yang sudah tercantum logo halal MUI, dan daftar menu baru disertai Quick Responses (QR).
 

RKT Kitchen adalah salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Paguyuban UMKM Kalirungkut di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. RKT Kitchen terletak di Jalan Rungkut Asri XIII No. 19 dan dimiliki oleh Ibu Ismudji Rahayuningsih. UMKM ini spesialis dalam layanan katering dan menyediakan berbagai varian jus buah. Pemilik RKT Kitchen menghadapi kendala dalam memanfaatkan teknologi digital sehingga pemasaran dan penjualan produknya secara digital terhambat. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, penulis memberikan pendampingan yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran, keterampilan, dan inovasi pemasaran pada produk UMKM RKT Kitchen. Metode pengabdian yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang terdiri dari tiga tahap yaitu sosialisasi dan pemberian wawasan, pembuatan akun dan pembimbingan, serta simulasi dan uji coba. Hasil yang didapat dari kegiatan pengabdian adalah berkembangnya potensi produk UMKM RKT Kitchen melalui aplikasi Go Food sebagai bentuk implementasi digital marketing.

UMKM di Desa Kedungdalem memiliki peluang untuk berkembang karena memiliki beberapa keunggulan dan keunikan yang berpotensi. Namun pelaku UMKM di Desa Kedungdalem masih menggunakan pemasaran offline dikarenakan kurangnya ilmu pemanfaatan teknologi para pelaku UMKM, hal ini yang menyebabkan UMKM Desa Kedungdalem kurang dikenal oleh masyarakat luas. Dengan adanya permasalahan tersebut, kelompok 50 KKN-T MBKM melakukan kegiatan pengabdian berupa pendampingan rebranding dan digital marketing melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik MBKM dengan tujuan dapat membantu dan memotivasi UMKM di Desa Kedungdalem agar berkembang mengikuti perkembangan industri kreatif masa kini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu dengan pendampingan secara tatap muka dengan pelaku UMKM Desa Kedungdalem. Hasil dari kegiatan pendampingan ini yaitu dapat membantu beberapa UMKM dalam hal pembuatan logo, memperbaharui kemasan, dan juga menerapkan digital marketing dalam mempromosikan produk atau jasanya.

Asas legalitas merupakan sebuah asas yang sangat penting dalam ilmu hukum pidana. Asas legalitas memegang peranan penting dalam pemberlakuan aturan hukum pidana materiil dan menjadi dasar legitimasi perbuatan yang dikategorikan sebagai tindak pidana. Pembaruan hukum pidana dengan pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak hanya mengubah bunyi rumusan asas legalitas secara substantial semata, akan tetapi mengubah asas legaltias formal yang semula jauh dari rasa keadilan masyarakat, diperluas menjadi asas legalitas materiil yang lebih menjamin rasa keadilan masyarakat. Artikel ini akan membahas terkait dengan asas legalitas materiil sebagai pembaruan dari asas legalitas formil yang bertujuan untuk memperluas daya jangkau asas legalitas di dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat dari akibat negative yang ditimbulkan dari tindak pidana.

Pada saat barter ditinggalkan sebagai sistem pembayaran yang sah, banyak orang mulai beralih kepada barang-barang seperti emas untuk melakukan transaksi. Emas, dan perak, menjadi sebuah alat untuk transaksi, yang kemudian mendorong orang-orang, hingga sebuah negara, untuk menganut paham merkantilisme, dengan tujuan agar negara tersebut dapat dinilai sebagai negara yang makmur. Fokus untuk mendapatkan emas tersebut memunculkan standar emas sebagai sistem yang mengaitkan uang kertas, meskipun belum umum pada zaman tersebut, dengan emas. Paper ini membahas latar belakang paham emas sebagai kemakmuran negara, penggunaan sistem standar emas, dan jatuhnya standar emas serta dampaknya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode studi literatur.

Mathematics is one of the subjects taught at all levels from basic education to higher education, which has a significant role in preparing students to have the ability to think logically, analytically, systematically, critically and creatively, as well as have the ability to work together. One of the activities in learning mathematics at school is through problem solving. Problem solving aims to see students' understanding of a material. Mathematical problem solving ability is a very important part of learning mathematics. However, in reality, the problem-solving ability of junior high school students' mathematics is still very low. From these problems, then one of the lessons that can improve the ability to solve mathematical problems is Problem Solving learning. One of the factors that influence differences in problem solving ability is learning style. Learning styles have a close relationship and influence on the learning process in order to achieve learning goals. With students knowing their learning style, learning Problem Solving can be done easily. The subjects of this study were students of class VIII A MTs Plus Sunan Drajat Kedungsantren Bojonegoro. The purpose of this study was to determine the effectiveness of Problem Solving learning on mathematics learning outcomes when viewed from students' learning styles. The type of research used is quantitative research with the One Group Pretest-Posttest Design. The results showed that testing the data on mathematics learning outcomes with the Paired Sample T-Test stated that the t_count value was -9.726. The t_count value is negative, because the pretest average value is lower than the posttest average value. In this case, the t_count value can be positive so that it becomes 9.726. Meanwhile, the value of t_table with ? = 0.05 and degrees of freedom (dk=n-1) with 24 students is 1.714. Then it can be seen that t_count > t_table, then H0 is rejected and Ha is accepted, meaning that there is a significant difference. So it can be concluded that the application of the Problem Solving learning model is quite effectively carried out in the teaching and learning process for class VIII A students of MTs Plus Sunan Drajat Kedungsantren on the material of geometric shapes on the flat sides of cubes and blocks.