PT. Banjarese Pacific Indonesia - HAN - Holistik Analisis Nexus
Abstrak:
Manajemen Sekolah Ramah Anak Berbasis Nilai Kearifan Lokal Kurung-Kurung Di Sdn Bitahan 1 Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifiksi Manajemen Sekolah Ramah Anak Berbasis Nilai Kearifan Lokal Kurung-Kurung Di Sdn Bitahan 1 Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin. Fokus penelitian ini mencakup tiga aspek utama: (1) 1) Mengidentifikasi cara mengintegrasikan nilai-nilai gotong royong dari tradisi Kurung-Kurung ke dalam kegiatan pembelajaran di SDN Bitahan 1. 2)Mengidentifikasi Tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasi prinsip gotong royong dari tradisi Kurung-Kurung ke dalam kegiatan sekolah modern 3)Mengevaluasi Dampak penerapan nilai Kurung-Kurung terhadap perkembangan karakter, perilaku siswa, dan suasana belajar di SDN Bitahan 1. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri atas kepala sekolah, guru, siswa dan Masyarakat setempat. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai gotong royong dilakukan melalui berbagai cara, termasuk penyisipan dalam mata pelajaran seperti PPKn dan Bahasa Indonesia, penerapan metode pembelajaran berbasis kolaborasi, serta kegiatan ekstrakurikuler yang menanamkan semangat kerja sama dan kebersamaan. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya, seperti keterbatasan waktu dalam kurikulum, minimnya sumber daya pendukung, serta kurangnya partisipasi aktif dari sebagian siswa. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya sekolah yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan, serta terbentuknya karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal. Dampak dari penerapan nilai Kurung-Kurung terhadap siswa sangat positif, yaitu peningkatan rasa kepedulian, tanggung jawab sosial, dan kerja sama dalam kelompok. Selain itu, suasana kelas menjadi lebih harmonis, dan interaksi antar siswa serta guru lebih positif. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan lebih lanjut dari pihak sekolah, guru, serta masyarakat untuk memastikan keberlanjutan integrasi nilai budaya lokal dalam Pendidikan