This research aims to provide a solution to the importance of literacy in the digital era, to explain the importance of literacy in the digital era in dealing with hoaxes or false information on social media as well as strategies for increasing literacy in the digital era. Hoaxes can have a very detrimental impact, both on individuals and society as a whole. Therefore, it is important for people to always check the veracity of information before sharing it or taking action based on that information. With digital literacy, people can understand and manage information spread on social media. The research method used is a qualitative method with a library research approach. The literature study method involves collecting data by understanding and studying theories from various literature that are relevant to the research subject. Literacy in this digital era is the key to overcoming various challenges. Digital literacy is important in dealing with hoaxes, including the ability to identify hoaxes, evaluate the authenticity of information sources, understand the context of information, use tools, question information, and maintain online privacy and security. Digital literacy helps individuals become more intelligent, critical and responsible in consuming and disseminating information in the digital world.

<span lang="EN-US">Dengan kemajuan teknologi, saat ini hampir seluruh umat manusia memiliki akses terhadap kamera dan genggamannya, hal ini di dukung dengan semakin maju dan semakin canggihnya telepon genggam, dengan berbagai fiturnya, yakni mulai dari kamera guna memfoto ataupun video, sampai dengan banyak fitur aplikasi salah satunya yaitu aplikasi editing, dan dapat mengakses beberapa media sosial guna promosi ataupun mencari informasi. Tujuan disini yakni mengajak para pelaku Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Pedurungan Lor, Kecamatan Pedurungan, Semarang yang berada di Jl. Isbaryadi RT 02/ RW 05, Semarang, Jawa Tengah 50192 guna memanfaatkan gawai yang dimiliki untuk menunjang produk. Arahan tentang cara fotografi dan videografi produk agar terlihat menarik diberikan di sini, kemudian di tambah dengan bagaimana cara pengaplikasian aplikasi edit agar produk terlihat memiliki daya jual dan lebih menarik konsumen. Penjelasan mengenai cara memasarkan produk secara online lewat media sosial diberikan sebagai akhir dari panduan ini sehingga, pelaku UMKM bisa memperkenalkan produk secara luas.</span>

<p>Dalam berbicara di depan public, harus memerlukan keterampilan berbicara di depan umum dengan baik. Ketidakmauan tampil di depan publik masih menjadi masalah untuk beberapa orang termasuknya pada anak sekolah. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak sekolah kurang percaya diri untuk berbicara di depan umum. Cakap dalam berbicara di depan umum dapat membantu beberapa orang untuk mengerjakan pekerjaan dengan optimal dan menghasilkan hasil yang baik pula. Tim pengabdian masyarakat Jurusan Ilmu Komunikasi bersama dengan kelompok, memberikan pelatihan public speaking kepada anak-anak jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK N 8 Semarang agar diharapkan anak-anak mampu mengolah keterampilannya dalam berani berbicara di depan umum, khususnya yang berhubungan dengan pembelajaran pada saat di sekolah agar komunikasi antar anak maupun pengajar efektif.</p>

<p>Kelurahan Gogik  terletak di Kecamatan Ungaran Barat  merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Di Kec. Ungaran  Barat  masih sedikit jumlah usaha dan masih banyak ibu-ibu rumah tangga yang masih memiliki banyak waktu luang yang belum dimanfaatkan secara produktif. Pengabdian masyarakat ini mengambil judul “Cara Mudah Memulai Usaha  Bagi Ibu Rumah Tangga di  Kel.Gogik  ,  Kec.Ungaran Barat , Kab Semarang</p><p>Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan bagi ibu-ibu rumah tangga dengan membuat sabun cuci baju  deterjen cair sebagai salah satu  cara memulai suatu usaha yang mudah dibuat dan tidak membutuhkan modal yang besar serta dapat menjadi salah satu sumber tambahan pendapatan keuangan keluarga . Selain itu juga dapat menumbuhkan minat usaha bagi  ibu-ibu rumah tangga agar mau berwirausaha. Target yang ingin dicapai adalah ibu-ibu rumah  tangga menjadi paham tentang kewirausahaan, mempunyai semangat untuk berwirausaha, dapat menghemat pengeluaran rumah tangga  , serta dapat menambah pendapatan  bagi keluarganya.</p><p>Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah adanya perubahan yang positif pada masyarakat di Kel Gogik,Kec.Ungaran Barat,  Kab. Semarang ,yaitu adanya keinginan untuk memulai berwirausaha serta peningkatan pengetahuan tentang kewirausahaan serta mampu menghemat pengeluaran kebutuhan rumah tangganya.</p>

<p>Dewasa ini perkembangan internet semakin pesat dan merambah ke beberapa bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan. Media pembelajaran juga ikut berkembang dan memunculkan berbagai media pembealajaran yang interaktif. Aplikasi Classpoint adalah sebuah perangkat lunak yang bisa terintegrasi dengan Microsoft Powerpoint sehingga dapat menciptakan media pembelajaran yang lebih interaktif dan inovatif. Terdapat banyak fitur yang dapat dipergunakan oleh para guru untuk membuat media pengajaran melalui aplikasi ini. Saat ini, guru-guru  di SMK Muhammaadiyah Satu Semarang belum  mahir  menggunakan aplikasi Classpoint,  padahal  aplikasi ini merupakan salah satu media berbasis teknologi yang memiliki keunggulan dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah. Untuk itu Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas IVET berinisiatif memberikan pelatihan Penggunaan aplikasi Classpoint bagi Guru-Guru dan siswa. Peserta pelatihan ini ada terdiri dari 20 peserta yang merupakan guru dan perwakilan murid dari SMK Muhammadiyah Satu Semarang.  Evaluasi dari pelatihan  ini  berdasarkan  atas  pemahaman  peserta  pelatihan  pada  setiap  sesi. Berdasarkan hasil evaluasi, Classpoint  ini sangat bermanfaat bagi para guru dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif. Semua indikator dari respon peserta didik terhadap penggunaan aplikasi serta reratanya berkategori baik sekali.</p>

<p>Kegiatan surat-menyurat dalam masyarakat, terutama di instansi, departemen atau lembaga dipergunakan ragam surat dinas yang sesuai dengan pedoman. Dalam pelaksanaannya, penulis surat sering mengabaikan hal-hal yang terkait dengan syarat surat yang baik. Pengabaian tersebut bisa menyebabkan informasi yang disampaikan tidak sampai kepada penerima pesan dengan tepat. Kesalahan ini terjadi, biasanya, karena pengonsep surat dinas atau bahkan juga pejabat/pemimpin yang menandatangani surat tersebut kurang memahami kaidah bahasa baku. Dari analisis tersebut dilakukan pelatihan membuat surat dinas dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan menulis surat dinas yang benar. Sasaran adalah para pengurus PKK dan pejabat kelurahan di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang.  Metode yang digunakan adalah dengan pelatihan, diskusi, dan praktik membuat surat resmi. Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan <em>pretest </em>dan <em>postest.</em>  Hasilnya bahwa terjadi peningkatan pemahaman para pengurus PKK dan pegawai Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang berkaitan dengan surat-menyurat dinas. Rata-rata peningkatannya adalah 45,973%. Sementara<em>, </em>hasil praktik peserta dalam menulis surat dinas adalah bahwa sebagian besar peserta mampu menulis surat dinas yang baik.</p>

<p>Era digital merupakan istilah yang digunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Era digital sendiri sering digunakan untuk menggambarkan teknologi digital. Dengan keberadaan internet  yang menyebar secara luas di berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, menjadi kondisi yang ketergantungan dan juga semakin diperparah dengan hadirnya pandemi Covid-19 yang memaksa perpindahan seluruh kegiatan melalui aktivitas dalam jaringan (daring), mulai dari pekerjaan, pembelajaran, dan aktivitas sosial lainnya. Kemajuan internet mengakibatkan munculnya perilaku ketergantungan dan konsumtif yang melahirkan banyak perilaku menyimpang terutama pada anak-anak dan remaja yang sedang berada dalam tahap <em>play stage</em> atau meniru perilaku yang mereka lihat, dengar, dan terima dari lingkungan sekitarnya. Langkah pencegahan yang harus dilakukan adalah meningkatkan kemampuan menyeleksi informasi yang ada di dunia digital &amp; mengadvokasi penggunanya sehingga melahirkan pelaku / pengguna internet yang bertanggung jawab dan cerdas</p><p> </p><p>Kata Kunci: Sosialisasi, pendidikan seksual, <em>parenting</em>, anak dan era digital</p>

<p>Bagi pelaku usaha, adaptasi dan melakukan kreasi dengan pendekatan digital kini sudah merupakan keniscayaan. Bila pelaku usaha mampu beradaptasi, bahkan mampu menemukan peluang baru untuk pertumbuhan bisnisnya, merekalah yang mampu tetap <em>survive</em> di era digital. Perubahan perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas di luar rumah, rupanya menjadi katalis bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tentu saja itu berlaku untuk pengusaha kecil dan menengah yang sudah terhubung dengan ekosistem digital. Hal ini tidak lepas dari masifnya literasi digital, khususnya yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM. Selain pemerintah, akademisi juga menjadi salah satu peran yang tidak dapat lepas untuk mendigitalisasikan UMKM. Hal yang harus dilakukan oleh UMKM adalah melek digital dengan cara bagaimana strategi branding produk dan pemasaran digital dengan memaksimalkan penggunaan media social.</p>

<p>Pengabdian ini bertujuan untuk memberi pemahaman melalui pelatihan dan menambah Kepercayaan diri Warga Binaan Lapas Perempuan Kota Semarang,  mengenai bagaimana cara meningkatan Kepercayaan Diri Warga Binaan Lapas Perempuan untuk  Menghadapi Stigma Masyarakat. Selain itu dalam konseling kelompok tersebut juga dilakukan kesempatan untuk sharing dan ikut serta menyelesaikan masalah yang kemungkinan sulit untuk diselesaikan, atau bahkan para warga binaan yang belum begitu memahami cara menghadapi dan menyelesaikan masalah terkait meningkatkan kepercayaan diri dan menghadapi stigma masyarakat.</p><p>Subyek atau peserta konseling sejumlah 31 orang ini mencakup warga binaan Lapas Perempuan yang akan menghadapi vonis bebas  yang berada di Lapas Perempuan Kota Semarang. Hasil dari konseling yang dilakukan selama tiga jam adalah bahwa walaupun ada beberapa warga binaan yang akan menghadapi putusan bebas yang masih belum percaya diri, karena ada pengalaman yang membuat trauma dan tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun sebagian besar dari mereka yang sudah dapat menerima dan memiliki percaya diri untuk berbaur kembali di masyarakat dan keluarganya.</p><p> </p>

Pengabdian Masyarakat ini melibatkan SMK Muhammadiyah Satu Semarang, Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan, mulai dari bulan September-November, mulai dari tahap persiapan dan pelaksanaan pelatihan. Para guru di gugus sekolah ini banyak mengalami kendala dan kesulitan dalam masa-masa pandemic covid-19 yang telah merubah sistem pendidikan di Indonesia yang semula kebanyakan dilakukan secara tatap muka menjadi online atau daring. Guru belum begitu paham memanfaatkan teknologi. Pengabdian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yang dilakukan melalui beberapa tahapan, di antaranya tahapan persiapan bahan ajar, pelatihan/workshop mengenai Pembuatan Media Pembelajaran Video, mengedit video yang telah dibuat dengan menggunakan aplikasi Kinemaster serta melatih para guru menggunakan Youtube dalam menyebarkan videonya. Tiap-tiap video akan direview setiap minggunya. Tiap video akan diberikan review terkait kelebihan dan kekurangannya untuk menjadi perbaikan kedepannya. Dari hasil survey ditemukan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan mitra bila dibandingkan saat awal kegiatan dan setelah diadakannya pelatihan. Diawal kegiatan mitra masih merasa bingung mengenai cara membuat video pembelajaran, mereka baru mengenal apa itu aplikasi Kinemaster, dan bagaimana cara membuat akun youtube dan cara upload video di akun masing-masing. Setelah dilaksanakannya PKM ini, para guru mulai mampu mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Mereka mampu menciptakan media pembelajaran video, mengedit video, dan menyebarkannya menggunakan Youtube.